Waktunya pembukaan acara teh Totsuki. Mereka akan mempersembahkan murid-murid baru dengan lencana kelas mereka. Dan yang akan menyampaikan pidato perpisahan, Nakiri Erina.
Erina berjalan diatas panggung, semua murid lelaki memandang kagum kepadanya. Sangat indah seperti biasa.
"Sekarang kita sambut pembicara kita : direktur dari Akademi Totsuki kita, Nakiri Senzaemon - sama." ucap sang pranatacara, Kawashima Urara.
Senzaemon mulai berpidato, [Name] dan Souma duduk di tempat penungguan tak jauh dari panggung. Mendengarkan pidato sampai habis.
"Akhirnya, kami akan memperkenalkan dua murid pindahan baru yang akan bergabung bersama kalian." ucap Urara.
Erina yang mendengar terkesiap, bingung mengapa ada 2 murid. Padahal yang diluluskan hanya [Name] saja. "Jadi ada satu orang murid juga yang bisa masuk dengan ujian yang berbeda?" batin Erina.
Yukihira menyenggol lengan [Name], "Kamu dulu." ucapnya. [Name] melirik Souma, "Apaansih kamu dulu." [Name] balas menyenggol.
"Yaudah-yaudah gini aja deh, kita suit. Yang kalah duluan." [Name] mengangguk setuju. Akhirnya Yukihira yang duluan ke depan podium. AWOKWOKWOK, makanya jangan suit sama [Name], soalnya dia bisa lihat pikiran orang si :D
歩。
"Kalau begitu, aku akan singkat saja. Hanya beberapa kalimat. Anu, aku Yukihira Souma. Jujur saja, akademi ini hanyalah batu loncatan bagiku! Aku tidak berharap dipindahkan kesini, tapi aku tidak berniat untuk kalah pada orang yang bahkan belum pernah melayani pelanggan. Jadi, apa yang aku mengerti adalah... Pada dasarnya, sekarang aku berada disini dan aku akan mendapatkan posisi nomor satu. Aku menantikan waktu tiga tahun bersama kalian semua!" sapa Souma menunduk.
Ucapan Souma membuat semua murid geram terhadapnya, [Name] yang temannya aja malu. Tidak, [Name] sudah unfriend si Soimay.
"Tolol kau Soimay, kita udah ga temenan." batin [Name].
Kini bagian [Name] yang maju memasuki podium, hati gelisah bercampur kekesalan para murid-murid Totsuki, sudah agak mengreda melihat [Name] yang berjalan menuju Podium.
Semua murid lelaki terpana, melihat kecantikan [Name] yang spek bidadari. Gebet ah~
"Saya Akahana [Name], mohon kerjasamanya selama tiga tahun bersama kalian." ucapnya yang melenggang pergi dari panggung, sontak semua terdiam.
Mata [Name] melihat Souma dan Erina selesai berbicara, entah apa yang mereka bicarakan. [Name] menepuk pundak Souma, "Eyyo red porcupine boy, kangen aku ga?" canda [Name].
"Yoi, ayo ijab qobul." jawab Souma memegang gagang tutup botol bak cincin pernikahan. [Name] menyolok mata Souma, "Mata lo!"
葉。
Selesai acara pembukaan teh Totsuki, semua murid masuk ke kelas masing-masing. Dan langsung memulai pembelajaran. Yukihira Souma berada di kelas 1, sedangkan [Name] berada di kelas 2. Alhamdulillah tidak sekelas.
Pembelajaran kali ini akan memasak Cannoli, memasak bersama dengan pasangan yang baru. [Name] bingung dan malu untuk mengajak seseorang. Dan akhirnya ada satu pria yang berani mengajak [Name].
Pria itu menepuk pundak [Name] perlahan, "Akahana [Name]?" tanyanya, [Name] berbalik arah, "Iya." jawab [Name].
"Senang bertemu denganmu, Takumi Aldini. Panggil saja Takumi." ucapnya mengulurkan tangan. [Name] membalas uluran tangannya, "Akahana [Name]."
"Yosh, mohon kerjasamanya!" [Name] mengangguk sebagai balasan.
ぇ。
"Baik, menu kali ini adalah Cannoli. Cannoli adalah hidangan penutup kue pastry dari Sisilia. Hidangan ini berasal dari Italia, tapi aku akan menulis resep nya di papan tulis. Batas waktu kalian adalah 2 jam." ucap sang guru, Wazeso Asami.
"Setiap kelompok harus menyediakan hidangan begitu waktu selesai. Ayo kita mulai, mulai memasak!" lanjut guru Wazeso.
Semua murid sibuk menyiapkan bahan-bahan, begitu juga dengan pasangan [Name] dan Takumi. Pertama-tama, [Name] mengikat rambutnya dengan gaya ponytail. Agar tidak menyusahkan, dan takutnya sehelai rambut akan masuk ke dalam masakannya.
"Ah, kebetulan sekali. Aku ini orang Italia, jadi jika kau ingin memperdalam ilmu memasak Italia, datanglah kepadaku juga adikku." ucap Takumi senang hati.
[Name] bergumam, "Hebat sekali, terimakasih atas tawarannya. Kapan-kapan aku akan belajar bersama mu deh. Dan.. oh iya adikmu?" balas [Name] menatap mata Takumi.
Tangan Takumi mengarah kepada pria bersurai coklat, dan badannya cukup berisi. "Dia adikku, Isami Aldini." ujar Takumi.
[Name] terkaget, adik? Kok beda banget sih. Lupakan, waktunya memasak.
Hal pertama yang dilakukan oleh pasangan Akaldini adalah mempersiapkan bahan-bahan tersebut. Antara lain seperti tepung terigu, telur, kopi instan, kayu manis bubuk, bubuk kokoa, gula pasir, heavy cream dan esspreso. Mereka memilih bahan-bahan tersebut dengan teliti, karena pemilihan bahan - bahan yang berkualitas juga akan memengaruhi cita rasanya.
Langkah selanjutnya adalah dengan mencampurkan semua bahan-bahan dengan takaran yang tepat, lalu uleni adonan tersebut. [Name] membungkusnya dengan plastik dan mendiamkannya selama 1 jam.
Setelah itu, bentuk adonan sesuai ketipisan. Kemudian, potong - potong adonan tersebut. Selanjutnya Takumi mulai membentuk cannoli secara perlahan dengan menggunakan cetakan khusus.
Terus ulangi langkah tersebut hingga semua adonan habis. Lalu, goreng adonan hingga berwarna kecoklatan. Sambil menunggu Takumi, [Name] membuat isiannya.
Tak sulit, [Name] hanya perlu mencampurkan krim terlebih dahulu dengan menggunakan mixer. Lalu, [Name] menambahkan beberapa bahan pelengkap agar campurannya tepat.
Langkah terakhir dalam membuat cannoli adalah dengan mengisikan pipping bag dengan krim. Tambahkan beberapa bahan pelengkap yang bersifat opsional seperti gula halus ataupun bubuk kopi.
Dan selesai lah, hidangan dari pasangan [Name] dan Takumi. [Name] dan Takumi menyajikan makanan tersebut ke hadapan Wazeso - sensei.
"Bon Appétit."
Wazeso - sensei mengamati hidangan tersebut, kemudian menyicipinya. Wazeso - sensei yang di cap tidak pernah tersenyum, kini akhirnya para murid melihat dia tersenyum. Tersenyum menikmati hidangan dari pasangan [Name] dan Takumi.
"Siapa yang membuat krim ini?" tanya Wazeso-sensei. Mata biru Takumi melirik [Name]. "Saya." jawab [Name].
"Krim nya pas sekali. Krim yang ada di dalam Cannoli ini dibuat dari apa?" tanya Wazeso lagi.
"Ini dibuat dari bahan krim keju dari keju ricotta atau mascarpone." jawab [Name].
"Pantas saja, Perpaduan isian ini menjadikan cannoli memiliki campuran rasa asin gurih dan manis." balas Wazeso sensei.
"Akahana dan Aldini, aku memberi nilai A untuk kalian. Tetapi... aku menyesal karena aku tidak punya wewenang untuk memberikan nilai lebih untuk kalian." lanjut Wazeso-sensei.
[Name] dan Takumi sangat senang atas nilai A dari Wazeso-sensei. "Senang melayani."
葉。
[Name] dan Takumi merapikan kembali alat perang dapurnya yang berantakan. [Name] juga membersihkan mezzaluna milik Takumi, karena tadi [Name] meminjam barang tersebut untuk have fun.
"[Name], kerja yang bagus!" ucap Takumi, [Name] hanya mengacungkan jempolnya. "Aku tunggu waktu untuk bekerja bersamamu lagi lain kali, Takumi Aldini!" balas [Name] tersenyum.
"Ya." Takumi mengangguk, pipinya sedikit merona. Mungkin 'ia' dipasangkan dengan seseorang yang begitu istimewa.
tbc.
11 Oktober 2021, S-SHINJU.