Ibumu yang tengah menyirami tanaman hias di perkarangan rumah di buat bingung saat melihat putrinya keluar dari dalam mobil sang kekasih dengan ekspresi kesal di susul oleh Jaehyun yang berekspresi pasrah di belakangnya...
"Aku pulang" Ujarmu dengan nada menahan kesal sambil melanjutkan langkahmu memasuki rumah...
"Halo, bunda" Sapa Jaehyun dan di jawab anggukan oleh ibumu..
"Kenapa sama Y/n, Jae? Keliatannya lagi kesel banget perasaan tadi pagi sebelum kalian berangkat dia masih biasa-biasa aja?"
Jaehyun menghembuskan nafas samar, "Salah paham, bun. Tadi pas kita lagi di taman abis joging ada sekretaris aku nyamperin kita dan.. Ya gitulah" Ujar Jaehyun sambil tersenyum pahit...
"Ya ampun, udah.. Kamu masuk dulu gih, bubda buatin minum abis itu bunda ajak ngomong Y/n nya"
"Iya, bun. Makasih, ngomong-ngomong ayah kemana?" Tanya Jaehyun sambil mengikuti ibumu memasuki rumah...
"Lagi ngasih makan ikan di belakang, duduk dulu Jae"
"Iya, bun"
***
Sementara itu...
Kamu yang tengah kesal pada Jaehyun memilih untuk tidak menemani Jaehyun di bawah, kamu kesal karena sekretaris Jaehyun berusaha mencari perhatian dengan pura-pura terjatuh tadi...
"Dasar cewe gatel" Ujarmu..
Tok tok..
Ceklek...
Terlihat ibumu memasuki kamarmu lalu duduk di sampingmu..
"Kata Jaehyun kamu lagi salah paham ya sama dia?" Tanya ibumu...
Kamu hanya diam tak menjawab pertanyaan ibumu, "Bunda tadi udah denger cerita versi Jaehyun, sekarang bunda mau denger cerita versi kamu"
"Emangnya lagu pake versi-versian segala" Ujarmu sambil memeluk boneka Kroppy dari Jaehyun...
"Sayang.. "
"Aku tuh kesel bun sama Jaehyun, tadikan ada cewe yang ngakunya sekretaris dia, sok-sokan nyapa Jaehyun gitu kan eh pas mau balik dia pura-pura pake acara jatuh biar dapet perhatian dari Jaehyun di depan kita biar dapet perhatian Jaehyun aja dia. Kan aku kesel bun mana Jaehyun langsung bantuin dia lagi, ish! Pengen aku jambak aja rambutnya beneran deh" Ujarmu..
Ibumu hanya menganggukkan kepalamu, "Jadi intinya kamu lagi cemburu sama Jaehyun gitu?"
"Iyalah"
"Ya kan Jaehyun juga niatnya cuman bantuin aja, bunda yakin gak ada maksud lain kok. Sebagai atasan kan Jaehyun cuman mau ngasih kesan yang baik di depan pegawainya, kamu juga jangan narik kesimpulan gitu aja, kasian tuh Jaehyun nya" Ujar ibumu...
Kamu terdiam dan sedikit merasa bersalah karena tadi langsung pergi meninggalkan Jaehyun begitu saja tanpa mau mendengar penjelasannya...
"Turun yuk, kasian Jaehyun loh sayang" Ujar ibumu..
Kamu pun berjalan bersama ibumu keluar dari kamarmu..
"Sabar, namanya juga hubungan pasti ada aja masalahnya. Suatu hari nanti kalo kalian menikah masalah yang terjadi bakalan lebih dari ini, inimah bukan apa-apa"
Kamy melihat ayahmu tengah duduk bersama Jaehyun di ruang tengah sambil memberikan nasihat pada Jaehyun...
"Yang penting selalu utamakan untuk mendengar perkataan pasangan dan menyelesaikan masakah itu sendiri dengan kepala dingin, selama pernikahan kami selalu mengutamakan tentang mendengar dan memahami pasangan masing-masing setelah itu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin" Ujar ayahmu...
Jaehyun pun mengangkat kepalanya dan langsung bertatapan denganmu yang begitu di samping ibumu...
Ayahmu menengok kebelakang dan tersenyum lalu berdiri menghampirimu, "Jangan terlalu terburu-buru menarik kesimpulan, Dek. Kesalahan paham bisa membuat kalian menyesal suatu saat nanti"
Ayahmu lalu mengajak ibumu ke halaman belakang rumah, sementara kamu berdiri di sana hingga Jaehyun menghampirimu...
"Sayang"
"Maafin aku, Jae. Aku.. Udah terlalu cemburu tadi sampe-sampe aku gak mau dengerin penjelasan kamu" Ujarmu..
Jaehyun memelukmu lalu mencium sisi kepalamu dengan lembut, "Gak apa-apa, wajar kalo emang kamu cemburu. Juga karena ini aku jadi banyak belajar dari nasihat yang ayah sama bunda kasih"
Kamu membalas memeluk Jaehyun dengan erat, "Sayang Jaehyun banyak-banyak pokoknya"
Jaehyun terkekeh sambil memelukmu, "Iya, Jaehyun juga sayang Y/n sama banyak-banyaknya"
***
Tbc
~ O11121 ~