*****
🌼
ALFAREZI KAVINDRA
🌼
Ya ya ya Alfa kembali lagi.
Rindu ya sama fii? Ahahaha canda kok
Jangan lupa tinggalin jejak ya
Terimakasih
🌼
*****
HAPPY READING ‼️
🌼🌼🌼
"Belajar dari senja bahwa kita tak selamanya selalu ada karena di dunia ini tidak ada yang benar-benar abadi"
-Alfarezi Kavindra-
🌼🌼🌼
Bersandar di bahu Alfa membuat Aleen merasa nyaman, apalagi Alfa yang terus-menerus mengelus rambutnya. Setelah menyatakan ungkapan sayangnya, hatinya merasa lega karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
Matahari mulai terbenam, hingga perlahan senja muncul seiringan dengan hari yang sedikit menggelap.
Senyum di bibir mereka tecetak jelas. Bahkan Alfa yang dingin dan tidak pernah tersenyum, kini ikut tersenyum menyaksikan senja.
Duduk berlesean menghadap senja, impian Alfa sedari dulu. Di tambah kini ia bisa menyaksikan bersama gadisnya.
"Wow,, bagus banget. Udah lama gak liat senja." ucap Astrid terpaku.
"Bener banget, indah ya." sahut Amanda.
"Norak Lo kaya gak pernah liat senja aja," cibir Kenzo.
"Bacot," sahut Astrid dan Amanda bersamaan.
"Jadilah seperti senja, meski ia hanya hadir sebentar namun ia akan tetap kembali di suatu saat nanti." ucap Aleen menatap kagum senja yang kini mulai terlahap oleh gelapnya malam.
"Ia datang memberi keindahan dan pergi meninggalkan luka." sambung Kenzo.
"Meski meninggalkan luka, tapi ia sangat memiliki kesan begitu indah. Tapi ingat, ia akan tetap kembali." sambung Daniel melanjutkan ucapan Kenzo.
"Senja, begitu indah di pandang namun cepat hilang dalam waktu yang singkat." ucap Astrid ikut berkata bijak.
"Andai senja tau, bawa langit merindukan dia dan tak ingin kehilangannya. Mungkin senja akan tetap bertahan dan tidak akan pergi lagi." sambung Amanda.
Mata Alfa memanas, memang benar senja hanya datang sesaat lalu pergi. Ia hanya takut jika ia akan seperti senja di kehidupan Aleen dan meninggalkan luka di hatinya.
Memejamkan matanya sejenak "senja yang ditelan malam gelap gulita seolah memeri tanda aku akan tiada. Bukankah itu tanda? Dari Tuhan Maha Pencipta kepada setiap hamba-Nya agar bertafakur melihat senja...." ucap Alfa menatap gadisnya dan para sahabatnya "....memang, senja indah dimata, hangat dijiwa, dicintai para pujangga, dirindukan para pecinta. Namun hidup ini sesingkat senja, menunggu waktu 'kan tiada. Kini tersenyum bahagia, akankah esok tetap sama?" lanjutnya menatap kembali senja yang mulai menghilang
Tidak ada yang dapat berkata-kata, ini kali pertamanya Alfa berbicara panjang dan puitis. Mata Aleen berkaca-kaca, menggeleng tanda ia tak setuju dengan ucapan Alfa. Rasa takut kehilangan tiba-tiba hadir tanpa permisi.
"Kak Alfa kenapa bilang kaya gitu?" tanya Aleen menahan tangisnya.
Alfa tersenyum, memegang kedua pipi Aleen dengan kedua telapak tangannya "gak papa, aku cuman berkata-kata. Jangan nangis, gak boleh nangis Aleen nya Alfa."
Menarik Aleen dalam dekapannya, tak ingin rasanya meninggalkan gadisnya ini. Matanya menatap para kecebong yang juga menatapnya. Karena kesal di tatap seperti itu, ia menatap mereka tajam.
"Gak usah liat-liat, gue cuman sok puitis." ucap Alfa dengan kesal.
"Gaya Lo Al," Kenzo tertawa melihat sahabatnya yang berubah drastis itu.
"Udah-udah jangan mellow dong, masa nyaksiin senja mellow gini. Gak seru ah," ucap Astrid memecah kesedihan.
"Bener tuh. Mending nikmatin aja. Kapan lagi coba bisa kaya gini bareng-bareng," sambung Amanda. Membuat mereka mengangguk setuju.
"Kak, kalau kak Alfa tau. Aku paling suka sama senja. Engga tau kenapa sorotan cahayanya bikin tenang di pandang, indah gitu." ucap Aleen menatap senja yang mulai menghilang tergantikan gelap.
"Aku juga suka, tapi lebih suka kamu." ucap Alfa membuat pipi Aleen bersemu merah.
"Ishhh,, aku beneran kak." Aleen mencubit perut Alfa dengan kesal.
"Iya-iya, senja emang indah apa lagi di pandang berduaan gini." Alfa tersenyum menatap Aleen gadisnya setelah melepas pelukannya. Tidak memperdulikan sahabatnya.
"Tapi sayang, senja hadir hanya sesaat." ucap Aleen sedih.
Alfa menatap Aleen dengan lekat "tapi hadirnya bergitu bermakna bukan? Cukup jadikan itu sebagai pelajaran. Meski begitu ia sudah memberikan keindahan, kenyamanan dan ketenanga bahkan kehangatan. Jadi itu semua memang sudah di atur oleh Tuhan, tidak selamanya yang hadir selalu ada. Semua yang ada di bumi akan kembali kepada penciptanya, tidak ada yang benar-benar abadi. Faham 'kan?"
Aleen mengangguk "iya kak, bener banget. Gak selamanya yang hadir selalu ada meski semuanya berharap akan selalu ada. Tapi senja tidak pernah ingkar janji kak, ia akan tetap kembali meski tadinya harus pergi. Itu yang buat aku suka. Selain indah dia juga menepati janjinya." senyumnya mengembang menatap Alfa lalu menatap senja kembali.
"Jangan sedih, meski senja tidak kembali nantinya, setidaknya senja sudah memberikan kenangan yang indah sebelum pergi. Seperti saat ini, bisa menatap senja yang indah sampai senja berpamitan pergi." ucap Alfa menatap senja yang sudah hilang.
Ia selalu berfikir, suatu saat nanti pasti ia akan menjadi senja namun ia takut akan itu semua. Karena hanya memberi luka pada sang penikmat. Jika senja berjanji akan tetap kembali, lantas bagaimana dirinya nanti? Sepertinya ia tidak akan seperti senja yang menepati janji tapi ia akan menjadi senja yang mengingkari. Miris.
"Maaf jika suatu saat nanti aku harus menjadi senja Leen." batinnya menatap Aleen dengan sendu.
"Aaaaaaa.... Kak Alfa bijak deh." Aleen terharu dengan setiap ucapan kakak kelasnya yang menyandang sebagai kekasihnya itu.
"Udah gelap, mau pulang?" tanya Alfa mengalihkan pembicaraan.
"Iya kak," Aleen mengangguk.
"Ayo," Alfa bangkit dari duduknya, mengulurkan tangnnya untuk membantu Aleen berdiri. Di terima dengan senang hati oleh gadis itu. Hingga kini keduanya sudah berdiri.
"Kalian gak pulang?" tanya Alfa kepada sahabatnya.
"Pulang," jawab mereka serempak.
"Ayo." Mereka mengangguk.
Berjalan beriringan menuju motor mereka berada. Memakai helm nya masing-masing, dengan Aleen yang di pasangkan oleh Alfa. Sungguh romantis.
Melepas jaket kulitnya, memakaikan ke tubuh gadis dihadapannya. Sangat pas, ah tidak hanya pas tapi kebesaran.
"Makasih kak," Alfa menggaguk sebagai jawaban.
Menaiki motornya masing-masing, dengan Alfa dan Aleen berada didepan. Melajukan motornya terlebih dahulu. Tanpa memikirkan kecebongnya yang berada dibelakang mereka.
Angin malam yang dingin menerpa sepasang kekasih yang berkendara. Malam ini menjadi saksi bahwa keduanya saling sayang dan merasa bahagia. Tak ada yang mengeluarkan suara, sibuk dengan pikirannya sendiri-sendiri.
Perjalanan yang lumayan jauh membuat Aleen merasa ngantuk, menyandarkan kepalanya di bahu Alfa. Tangannya melingkar di perut Alfa.
"Kamu ngantuk?" tanya Alfa dengan nada yang ditinggikan.
"Iya kak," jawab Aleen jujur.
"Mau makan dulu?,"
"Nggak deh kak, masih kenyang."
"Jangan tidur, nanti jatuh. Bentar lagi sampai,"
"Iya kak,"
"Love you!"
Bola mata Aleen melotot, pipinya memerah. Lagi dan lagi, Alfa berhasil membuat gadisnya bersemu merah lagi.
Debaran jantungnya membuat rak nyaman, sungguh memang bahaya jika terus-terusan bersama Alfa. Bisa terkena serangan jantung dirinya.
"H-hah a-apa kak?" tanya Aleen meyakinkan, takut jika ia salah dengar.
"LOVE YOU ALEEN!" teriak Alfa membuat pengendara lain menatap kearahnya.
Aleen semakin mengeratkan pelukannya, menahan malu karena ditatap oleh banyak orang.
"KOK DIEM, JAWAB DONG." teriak Alfa lagi.
"LOVE YOU TOO KAK!" jawab Aleen dengan mata memejam.
"Aaaaaaa jantung gue beneran gak normal. Cepet banget deg-degan nya." batinnya.
Bibir Alfa terangkat membentuk senyum. Kali ini senyumnya sangat bahagia. Sampai ia lupa rasanya terluka. Bahkan ia juga lupa bahwa penyakitnya sudah parah.
Biarkan saja, ia juga butuh bahagia. Hanya bersama Aleen ia bisa merasakan bahagia. A bisa sampai saat ini juga hanya karena Aleen. Banyak harapan dirinya kepada Aleen.
"DUH YANG SALING NYATAIN CINTA TERIAK-TERIAK, GAK KASIAN APA SAMA YANG JOMBLO!" teriak Kenzo yang melakukan motornya dengan empat hingga kini berada di samping motor Alfa.
"BENER BANGET, GAK BERPERI KEJOMBLOAN NAMANYA ITU!" sahut Amanda.
"IRI BILANG KARYAWAN!" ucap Alfa dengan tertawa. Membuat Kenzo dan Daniel yang melihatnya tersenyum. Mereka ikut bahagia melihat Alfa, sahabatnya bahagia.
"MAKANYA LO CEPET JADIAN SAMA AMANDA!" ucap Daniel terkekeh.
"OGAH!" jawab Kenzo dan Amanda bersamaan.
"NAHKAN BARENGAN, JODOH ITU." ejek Aleen.
"HAHAHAHA BENER TUH, BURUAN JADIAN. NANTI GUE MINTA PAJAK JADIANNYA.." ucap Astrid bersemangat.
"KAMPRET LO SEMUA!" kesal Kenzo karena di ejek.
Hal itu membuat merek terbahak begitu juga Amanda. Membuat semua pengendara menatap ketiga motor yan berpasang-pasangan itu dengan heran.
Hingga mereka berpisah di jalan yang menuju rumah mereka masing-masing, yang tentunya para cowo megantar para gadis terlebih dahulu.
Sesampainya didepan rumah Aleen, Alfa melepaskan helm yang di pakai Aleen saat gadis itu sudah turun berada di hadapannya.
"Makasih kak buat hari ini, mau mampir dulu?" ucap Aleen tersenyum.
"Sama-sama, lain kali aja udah malem." jawab Alfa lembut. Aleen mengangguk.
Hendak akan melajukan motornya sebuah panggilan membuatnya mengurungkan aksinya.
"Nak Alfa gak mampir dulu?" tanya Saras dari depan pintu.
Alfa menatap atas dengan tersenyum "nggak ma, lain kali aja."
"Ya udah, hati-hati di jalan. Kalau udah sampe rumah kabarin Aleen ya," ucap Saras, mama Aleen.
Alfa mengangguk "iya ma, Alfa pulang. Assalamualaikum," pamitnya dengan ramah.
Saras mengangguk.
"Aku pulang," pamit Alfa kepada Aleen.
"Hati-hati kak," Alfa mengangguk. Setelah itu melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Sepergian Alfa, Aleen dan Saras memutuskan untuk masuk rumah. Karena sudah malam, dan udaranya dingin.
"Eh jaketnya kak Alfa masih aku pake," ucap Aleen.
"Gak papa, kalau udah di cuci baru di kembaliin." saran Saras.
"Iya ma, Aleen ke kamar dulu." Saras mengangguk dengan bibir tersenyum. Ia merasa putrinya bahagia jika bersama Alfa. Ia berharap akan selamanya begitu. Meski ia tak tau apa yang terjadi pada Alfa sebenarnya.
🌼🌼🌼
*****
🌼
Uhuhuhu gara-gara senja semua jadi bijak dan puitis.
Tapi memang benar, senja hanya datang sesaat bukan?
🌼
Makasih udah mampir prend
Jangan lupa vote sama komen ya
Biar fii makin semangat;)
See you next part 😘
🌼
Follow Ig fii ya
@bussyarotun
Back DM aja
🌼
*****