Istri pilihan Mama(Selesai✓)

By diva_al

400K 2.3K 24

Naila sangat khawatir pada putranya yang bernama Aditya, semua berawal dari Adit yang ditinggalkan oleh tunan... More

1. Ikut bekerja
3. Kecelakaan
Pengumuman

2. Rencana perjodohan

9.1K 748 7
By diva_al

"Kay, kok rumahnya gelap ya, sepi lagi"kata Alya.

Tok.

Tok.

Tok.

"Kok gak ada yang jawab ya, pada kemana?"tanya Alya pada dirinya sendiri.

"Mbak Alya cari Bu Surti?"tanya tetangga sebelah rumah Alya.

"Iya Bu, Bu Surti kemana ya?"tanya Alya pada tetangga nya.

"Bu Surti tadi siang dibawa kerumah sakit sama Yuda"jawab perempuan itu.

Alya mengangguk mengerti, untung saja Kayla bisa mengerti jika nenek Surti nya sedang sakit jadi tidak bisa ditemui.

Pukul 20.00

Kayla gadis kecil itu sudah tertidur pulas dipelukan sang bunda, Kayla tidak akan bisa tidur jika tidak dikeloni terlebih dahulu oleh Alya terkecuali tidur siang.

"Kasian kamu Kay"kata Alya memandangi wajah putrinya.

"Kamu gak bisa dapetin kasih sayang dari seorang ayah, tapi tenang aja ada bunda disini"sambung Alya, dengan penuh kasih sayang Alya mengecup kening Kayla.

"Apa aku bawa lagi aja Kayla ke tempat kerja aku, toh dia gak rewel dan ngerepotin disana"tapi Alya juga khawatir meninggalkan putrinya sendirian.

Setelah memastikan Kayla tidur dengan pulas, Alya pergi kekamar mandi untuk mencuci pakaian nya dan juga Kayla.

Setelah mencuci dia menjemur pakaian nya didalam rumah, tidak mungkin dia menjemur diluar, selanjutnya dia mencuci piring dan membersihkan dapur.

Ini lah kegiatan yang setiap malam dilakukan oleh Alya, dia tidak pernah mengeluh melakukan pekerjaan dan tugasnya.

Diliriknya jam diruang tamu ternyata sudah jam sepuluh malam lebih dua puluh menit. Ia bergegas kembali kedalam kamarnya kemudian ikut membaringkan tubuhnya disamping Kayla. Tidak berselang lama matanya perlahan tertutup dengan nafas yang teratur.

Setiap pagi Alya akan bangun pukul setengah lima pagi, untuk memasak membersihkan rumah setelah itu bekerja. Dia berangkat bekerja pukul tujuh pagi dan perjalanan setengah jam karena dia menggunakan sepeda.

"Kayla bangun yuk, sholat subuh"kata Alya membangunkan Kayla.

Gadis kecil itu sedikit menggeliat pelan, sebelum matanya benar-benar terbuka.

Setelah sholat subuh Kayla akan duduk sambil menonton tv, sebab tidak ada yang akan dia lakukan dipagi hari. Dia juga akan mandi setelah Alya menyelesaikan pekerjaan nya.

"Nak, kamu ikut bunda lagi ya hari ini"kata Alya, gadis kecil itu membalas dengan senyum dibibirnya yang selalu melengkung.

"Iya bunda, Kayla suka kok ikut bunda. Kayla jadi bisa makan siang sama bunda"jawab Kayla.

"Kita makannya nasi goreng hari ini"kata Alya membawa satu piring nasi goreng.

Kayla menatap nasi goreng buatan sang bunda dengan binar bahagia. "Sini bunda suapin"kata Alya.

Setelah sarapan Alya bergegas mengeluarkan sepedanya dari rumah kontrakan nya, setelah itu mereka berangkat menuju tempat kerja Alya.

Alya mematung setelah memakirkan sepeda miliknya, dia harus bagaimana didalam butik itu sudah ada bosnya. "Ini gimana?"tanya Alya pada dirinya sendiri.

"Bunda kenapa?"tanya Kayla mendongok menatap sang bunda. Alya menggelang kemudian menggandeng tangan putrinya untuk masuk kedalam butik.

"Permisi Bu Naila"kata Alya dengan sopan. Naila menoleh kerah belakang tatapannya fokus pada anak yang digandeng karyawannya ini.

"Iya kenapa Al?"tanya Naila. Alya menelan ludahnya kasar.

"Bu saya mau izin, bawa anak saya berkerja. Soalnya dirumah gak ada yang jagain"kata Alya dengan menunduk.

Naila sedikit kaget mendengar kata anak saya dari mulut Alya, pasalnya dulu saat baru melamar pekerjaan tertulis di KTP Alya bahwa dia belum menikah.

"Iya boleh saja"jawab Naila, dia tersenyum menatap Kayla yang sedang memegang boneka beruangnya.

Naila dari awal sangat menyukai Alya, dia gadis yang baik dan sopan. Dia juga sangat rajin dan pekerja keras.

"Apa Alya sudah menikah?"tanya Naila. Dari awal Naila sangat ingin Alya menjadi menantunya.

"Aku harus mencari tahu soal ini"kata Naila. Setelah itu dia keluar dari butik, mobilnya melaju membelah jalanan menuju kontrakan Alya.

Dia tahu kontrakan Alya sebab dia pernah mengantar Alya pulang saat ban sepeda Alya bocor dibutik.

"Permisi mbak"kata Naila saat melihat ibu-ibu yang sedang menyapu diteras rumah sebelah kontarakan Alya.

"Iya Bu, ada yang bisa saya bantu?"tanya tetangga Alya.

"Begini mbak, saya ingin tanya mengenai Alya"jawab Naila langsung pada intinya.

Ada raut bahagia dan bangga diwajah Naila mendengar penjelasan dari perempuan didepannya ini.

"Makasih Bu atas informasinya, kalau begitu saya permisi dulu"kata Naila. Dia semakin yakin untuk menjadikan Alya sebagi menantunya. Menjadi istri untuk putra satu-satunya, putra yang sangat dia sayangi.

.

.

.

"Pagi Bu"sapa para karyawan dikantor anaknya. Naila hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan saja.

"Nyonya"sapa Samuel, Samuel adalah asisten Adit yang membantu Adit mengerjakan semua pekerjaan dikantor.

"Sam, saya ingin bertemu dengan adit"kata Naila, dengan sigap Samuel mengantar Naila keruangan Adit dilantai paling atas.

"Sudah sam sampai sini saja, terimakasih"kata Naila berhenti didepan pintu ruangan putanya.

Ceklek.

Adit yang sedang mengerjakan pekerjaan kaget mendengar pintu terbuka, wajahnya yang tidak bersahabat kini berubah menjadi cerah melihat mama nya ada diruangannya.

"Mama"Kata Adit, Naila duduk disofa diikuti oleh Adit disebelahnya.

"Mama pengin kamu cepet-cepet nikah"kata Naila, dia tidak ingin anak nya terus-menerus seperti ini.

"Mah"jawab Adit, dia paling tidak suka membahas hal ini.

"Mama udah tua dit, mama pengin kamu nikah, mama pengin liat kamu bahagia sebelum mama meninggal"perkataan Naila mampu membuat jantung Adit bergemuruh tidak karuan.

"Mama jangan bilang kayak gitu"jawab Adit, dia tidak mau kehilangan orang yang sangat dia cintai.

"Adit mau menikah mah, tapi tidak sekarang. Adit harus cari calon istri dulu yang pas buat Adit mah"sambung Adit kembali.

"Mama udah punya calon buat kamu"jawab Naila, dia sangat berharap Adit mau menikah dengan Alya.

Kalau membujuk Alya itu urusan belakangan, yang terpenting Adit mau terlebih dahulu.

Adit menghela nafasnya panjang, dia berjanji kali ini akan menuruti permintaan mamanya dia tidak ingin membuat sang mama sedih karena dirinya.

Akhirnya Adit mengangguk, menyetujui sang mama. "Dia baru berusia 21 tahun dan belum pernah menikah"Naila sengaja tidak memberitahu tentang Kayla.
Naila ingin Adit mengetahui sendiri tentang Kayla dan Alya.

"Kamu janji sama mama, bakal nikah sama dia"kata Naila.

"Iya mah Adit janji"jawab Adit dengan lesuh. Dia sudah tidak bersemangat mengerjakan pekerjaan.

"Mama pegang janji kamu"setelah mengatakan itu Naila pergi, mungkin dia kembali lagi kebutiknya.

Adit mengacak rambutnya frustasi, memang benar diusinya saat ini teman-teman nya sudah menikah hanya dirinya saja yang belum menikah.

Dia bahkan tidak tahu bagaimana rupa dari wanita yang dijodohkan dengannya. Dia sudah berjanji pada mamanya untuk menikah dengan wanita pilihan mamanya.

"Ahhkk"pekik Adit memukul senderan sofa. Dia sangat tidak suka berada dalam kondisi saat ini.

"Kalau ini yang buat mama bahagia, aku akan lakuin apa aja buat mama"kata Adit.

Continue Reading

You'll Also Like

Bayangan By awheey

General Fiction

282K 21.3K 67
Karena bayangan akan hilang setiap kali cahaya datang.. Kehadiran Bhanu Baskara di hidup Anantari Purnama mampu mengubah dirinya yang semula selalu b...
561K 62.7K 71
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jik...
1.9M 62.5K 54
BUDAYAKAN FOLLOW AUTHORNYA DULU SEBELUM BACA WARNING 21+ (MENGANDUNG ADEGAN DEWASA, BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN) Andini merasa penat dengan pernik...
253K 17K 35
Apa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, ta...