Kemarin kita sudah melihat rapat persiapan KKN kelompok 13 kali ini kita akan melihat rapat kelompok 14
Happy Reading
****
Beberapa orang dari kelompok 14 sudah datang dan sedang menunggu di lobi depan kelas musik yang akan mereka pakai untuk rapat.
Terlihat Wonwoo dan Jeongyeon sedang berbincang-bincang.
"Ketemu lu lagi Nu, dunia sempit ya," ucap Jeongyeon
"Hahaha iya Jeong," ucap Wonwoo sambil tertawa kecil.
"Lu ada yang kenal dikelompok ini?"
"Ada. Chungha, Jenny sama lu,"
"Oh, yang gue kenal cuma lu," ucap Jeongyeon yang hanya di balas senyuman oleh Wonwoo
"Wonu apa kabar? Gak nyangka aku bakal sekelompok sama kamu. Yang lainnya gak ada yang aku kenal soalnya, syukur deh ada kamu," ucap seorang wanita cantik yang baru tiba menghampiri dan menyapa Wonwoo
"Iya Jen," jawab Wonwoo singkat
"Siapa tuh? Pacar kamu ya?" tanya wanita cantik bernama Jenny. Jenny ini satu spesies juga sama Eunha, Sana, dan Vivi bedanya agak lebih waras dikit.
"Temen. Kenalin namanya Jeongyeon, dia temen sekelompok kita juga," ujar Wonwoo
"Hai aku Jenny," sapa Jenny pada Jeongyeon
"Aku Jeongyeon," sapa Jeongyeon
"Wihhh lagi pada kenalan, kamu baru dateng ya. Kamu pasti namanya Jenny kan?" ujar Jonghyun
"Iya betul. Kakak ketua kelompok kita bukan sih?" tanya Jenny
"Betul. 100 buat Jenny, kenalin gue Jonghyun ketua kelompok 14,"
"Hai gue Seungjae, semoga kita bisa akrab ya,"
"Kita bakal sekelompok sama model kampus ya?" tanya Kun
"Siapa? Kampus kita banyak yang jadi model," ucap Seungjae
"Seolhyun," jawab Jonghyun
"Si cantik Seolhyun bakal jadi temen sekelompok kita, daebak," ujar Ten yang baru datang tapi langsung heboh
"Yang gue suka malah gak satu kelompok sama kita," celetuk Jonghyun
"Ciee Pak ketu naksir siapa tuh?" Goda Jenny
"Ada model juga. Tinggi, putih," jawab Jonghyun
"Rambutnya panjang gak?" tanya Ten
"Iya panjang rambutnya," sahut Jonghyun
"Napak gak kalau jalan?" tanya Kun
"Napak atuh Kun dia bukan lu versi cewek,"
"Kun versi cewek?" tanya Jeongyeon
"Iya Kun versi cewek namanya Kunti," sahut Jonghyun
"Ih itu mah temen Jenny," ucap Jenny
"Lu mah yang bener aja Jen," jawab Seungjae
"Yang normal aja atuh Jenny temenan sama orang, ini ada orang segini banyak. Kok lu malah temenan sama Kun versi cewek," ujar Ten
"Seru tau temenan sama Kunti eonni,"
"Dipanggilnya eonni?" tanya Jeongyeon
"Iya soalnya dia cantik Jeong kaya Song Hye Kyu eonni,"
"Apa jadinya KKN gue kalau punya anggota kaya gini," ucap Jonghyun merenungi nasibnya
"Semoga KKN saya dilancarkan ya Allah," ucap Ten "langit bisakah kau naikan Jenny, Ten gak mau sekelompok sama Jenny," lanjut Ten
"Iihh Ten kok gitu sih,"
"Abis lu gak normal Jen,"
"Kunti eonni sukanya sama yang ganteng, soalnya dia cantik,"
"Duh gue harus gimana nih, gue ganteng paripurna soalnya. Nanti bilang ya sama temen lu, gue udah punya pacar gitu," ujar Seungjae
"Lu? Ganteng? Gantengan juga gue ya gak Jen, tapi bilangin sama temen Jenny, gue sukanya sama yang masih hidup gitu," ucap Jonghyun tak mau kalah
"Gantengan juga Ten ya Jen, tapi Ten gak mau sama temen Jenny. Ten orangnya takutan lagian Ten udah punya Lisa,"
"Iihh dikelompok kita yang ganteng cuma Wonu tau," ucap Jenny, Wonwoo yang dipuji hanya tersenyum manis
"Dahlah," ucap Seungjae terlihat lelah dengan teman sekelompoknya
"Iya iya cuma Wonu," ujar Ten
"Ini kenapa jadi ngomongin Kun versi cewek dah, tadi perasaan lagi ngomongin crush-nya Bang Jonghyun," ujar Chungha yang daritadi hanya menjadi tim nyimak perbincangan Kun versi cewek
"Oh iya, siapa tuh Hyun crush lu?" tanya Seungjae. Tidak lama wajah sang ketua menghadap ke perempuan yang baru keluar dari kelas teater
"Oh itu, itu mah gue kenal," ujar Kun
"Oh lu kenal Kun, sabi kali minta nomornya. Gue sering DM dia di instagram tapi gak pernah dibales," ujar Jonghyun
"Muka lu kaya jamet kudasai kali Bang jadi gak pernah dibales," ujar Chungha
"Enak aja lu, foto profil ig gue ganteng banget Ha kalau lu mau tau,"
"Nggak sih Bang, gue gak mau tau,"
"Siapa sih? Jennie? Dia mah sudah bersuami Pak ketu cari yang lain aja," ucap Ten
"Jenny belom punya suami tuh," sahut Jenny
"Bukan lu Jen, tapi Jennie anak hukum," sahut Seungjae
"Oh," sahut Jenny
"Kalau mau nomornya gue gak punya Bang," ucap Kun
"Wonu nih Bang punya nomor cewek yang lu suka itu," ujar Chungha sambil menepuk bahu Wonwoo
"Oh iya? Boleh gak Nu gue minta nomornya," pinta Jonghyun dengan nada memelas
Wonwoo sempat diam sejenak, "mending minta sendiri Bang gak enak kalau gue yang ngasih," sahut Wonwoo yang hanya mendapat senyum miring dari Chungha dan Kun
"Ah, gitu lu pelit. Dibilang DM gue gak dibales," ucap Jonghyun
"Tapi dia emang girlfriend-able sih, udah cantik, tinggi, putih. Pasti karena udah punya pacar makanya DM lu gak dibales Hyun," celoteh Seungjae
"Beruntung banget ya yang jadi pacarnya, kalau gue cowok gak akan gue sia-siain tuh," sindir Chungha. Chungha bicara seperti itu karena asal ceplos saja sebenarnya dia tidak tau apa yang sedang terjadi antara Wonwoo dengan Yerin
"Tenang dia kan kelompoknya Yuta, kita besok observasi bareng mereka. Sebelum berangkat gue pasti bisa ketemu sama si neng cantik itu," ujar Jonghyun.
Kun mendekati Wonwoo dan menepuk bahu Wonwoo sambil berbisik, "sabar ya, lu mending umumin kalau lu pacarnya. Sebelum diambil sama ketua lu sendiri," Wonwoo hanya tersenyum menanggapi ucapan Kun
"Gimana mau ngumumin, kalau hubungan gue sama dia aja lagi tanpa status," batin Wonwoo
"Siapa sih? Pengen kenalan juga," ujar Ten yang sedari tadi tidak tau siapa yang dimaksud
"Lu kan udah punya Lisa, lu harus setia sama pasangan lu," ujar Kun
"Iya iya, orang pengen kenalan doang masa gak boleh," sahut Ten
"Tapi dia gak pernah upload foto sama cowok atau gak pernah bilang kalau dia punya pacar tuh di ig," ucap Jonghyun
"Gak di-publish aja kali," ucap Wonwoo yang mendapat tertawaan kecil dari Chungha, Kun dan Jeongyeon
"Iya bisa jadi sih," sahut Jonghyun
"Sorry guys gue telat banget ya?" ujar Seolhyun yang baru datang
"Eh si cantik, iya lu udah telat banget, tapi karena lu cantiknya kebangetan kita maafin," ujar Seungjae
"Udah kumpul semua? Yuk kita rapat di dalem!" perintah Jonghyun
"Yang namanya Sorn mana ya? Dia belom dateng?" tanya Jeongyeon yang sadar anggotanya kurang satu orang
"Sorn belom bisa ikut rapat hari ini karena masalah pribadi," jelas Jonghyun yang diangguki oleh anak buahnya dan mengikuti Jonghyun masuk ke kelas
Anak buah Jonghyun bisa dibilang lebih waras dan lebih penurut dibanding anak buah Yuta.
"Oh iya Pak Namjoon juga belom bisa ikut serta karena ada masalah keluarga. Kita memang seperti anak ayam yang kehilangan induknya karena Pak Namjoon bakal sibuk terus tapi semangat yuk! kita pasti bisa." ujar Jonghyun menyemangati anggotanya.
"Gue bakal sebisa mungkin melancarkan KKN ini tentu dibantu dengan kalian semua. Mohon bantuan dan kerja sama ya," lanjut Jonghyun
"Siap Pak Ketu. MERDEKA!" ujar Ten sambil mengepalkan tangannya keatas
"MERDEKA!" balas Jonghyung. Untunglah Ten punya ketua yang sefrekuensi jadi kalau dia malu-maluin gak malu-malu banget.
"Yang mau jadi wakil saha?" tanya Jonghyun
"Ten. Semangatnya udah menggebu-gebu tuh," saran Chungha
"Jangan gue, apa jadinya kelompok ini kalau gue yang jadi wakil," sanggah Ten. "Kun aja Kun dia orangnya bijaksana. Lagian dari awal juga kan emang Kun kandidat terkuat ketua dan wakil," lanjut Ten
"Oke sepakat ya Kun wakilnya. Kita butuh 2 sekretaris dan 2 bendahara. Neng Seolhyun mau jadi sekretaris gue gak?"
"Boleh gue mah jadi apa aja hayo,"
"Oke Neng Seolhyun sama ... Ten, bantu-bantu ya kalau si cantik keteteran,"
"Siap Pak Ketu,"
"Bendaharanya duo akuntan kita Chungha sama Wonwoo,"
"Alhamdulillah gue cuma jadi tim hore," ucap Seungjae padahal dia juga dari jurusan Akuntansi
"Oke siap. Nu, lu yang bikin laporan, gue yang tukang tagih oke!"
"Iya," jawab Wonwoo singkat
"Dingin banget sih lu, kayanya gue harus berguru sama pawang lu deh biar bisa bergaul sama lu," ujar Chungha, Wonwoo hanya terkekeh
"Besok kita observasi, jam 8 udah di kampus ya. Pakai mobil gue sama Seungjae. Sama bawa uang sebanyak-banyaknya buat uang kas,"
"Lu gak lagi morotin kita kan Pak ketu?" tanya Chungha
"Suudzon aja lu Ha, kagalah. Gimana siap gak buat observasi besok, lemes amat malming nih pada jomblo ya?"
"Nggak sih, kayanya dikelompok ini yang jomblo cuma lu dah Hyun," ucap si cantik Seolhyun yang menjadi bahan tertawaan anggotanya, memang akhlakless mereka.
"Jenny masih jomblo kok, tenang Pak ketu punya temen,"
"Iya Jen gue jadi sedikit tenang, makasih ya Jen,"
"Iya Pak ketu sama-sama,"
"Yaudah pulang yuk yang punya pacar silahkan pacaran, yang jomblo silahkan ke pulau kapuk kita tidur saja sambil berdoa semoga hujan deras. Ketemu lagi besok, dimohon datang tepat waktu! Rapat kita akhiri wassalamualaikum wr wb,"
"Waalaikumsalam wr wb," ucap para anggota serentak
****
Selesai rapat Wonwoo melihat Yerin di halte depan kampus dia sedang duduk sendirian
"Mending kelarin sekarang gak sih daripada nanti makin runyam?" batin Wonwoo
Dengan tekat yang bulat Wonwoo yang sedang berada di gerbang kampus mendekati Yerin namun langkahnya seketika terhenti ...
Saat melihat Yerin dihampiri oleh teman-teman sekelompoknya. Wonwoo melihat Yerin tersenyum dan tertawa lepas
"Gue terlalu egois mempertahankan hubungan ini, sampai-sampai gue gak sadar ternyata orang gue cintai bahkan lebih bahagia tanpa gue."
Wonwoo pun membatalkan niatnya dan berjalan menuju kantin sambil menunggu adiknya selesai UKM.
"Wonu ..." lirih Yerin dengan tatapan sedih saat tidak sengaja melihat Wonwoo
"Kenapa Rin?" tanya Momo
"Nggak kok gapapa,"
"Ayo Rin gue anter pulang!" seru Youngjae
"Gak usah Nje, gue balik sendiri aja, lebih enak jalan kaki. Katanya jalan kaki bisa ngurangin stress,"
"Makan yang manis-manis Rin, jangan terlalu overthinking,"
"Iya Nje. Gue duluan ya,"
****
Ada yang bilang mencintai adalah bagaimana caramu membuatnya selalu bahagia dan tersenyum.
Jika senyum itu sudah hilang saat bersamaku, haruskah aku melepasnya? -Wonwoo
****
Yerin mulai berjalan menuju kosannya. Jarak antara kampus dan kosannya sekitar 15 menit jika jalan kaki. Yerin mampir dulu ke kafe langganan dia dan Wonwoo sebentar, untuk membeli yang manis-manis sesuai perkataan Youngjae
"Selamat malam mau pesan apa?" tanya sang barista
"Caramel frappuccino extra whip creamnya satu ya,"
"Baik. Kakak hari ini datang sendiri?"
"Ah... iya," Yerin tidak menyangka barista itu sudah hafal dengan dia dan Wonwoo
"Mohon ditunggu sebentar ya!"
"Iya,"
Selesai membeli kopi, Yerin mampir sebentar ke taman untuk sekedar duduk-duduk menikmati angin malam di sabtu malam. Ia mengamati sekitaran taman yang kebanyakan diisi oleh pasangan muda-mudi dan pasangan muda dengan buah hati kecilnya, maklum malam minggu.
"Cuma gue yang sendirian di sini," Yerin menghela nafas dan beranjak pergi dari taman itu melanjutkan perjalanannya menuju kosan
Sesampainya di kosan, ia langsung merebahkan dirinya di kasur empuknya "sepi banget sih, gak ada Kak Sowon gak ada .... Wonu ..."
Tiba-tiba ia teringat dengan pria yang selama ini menemaninya. Akhir-akhir ini Yerin memang jarang bertemu Wonwoo, tapi ia selalu menelpon Wonwoo saat ada yang ingin ia ceritakan. Wonwoo pun selalu mendengarkan Yerin dengan seksama sambil sesekali memberi masukan, nasihat, dan solusi.
Yerin juga selalu balik bertanya mengenai apa saja yang sudah dilalui Wonwoo selama seharian ini.
Namun malam itu, malam saat mereka berdua berdebat hebat, memang berbeda. Mereka berdua sama-sama dikuasai oleh emosi yang tidak berujung.
"Biasanya ada Wonu yang mau jadi diary gue, apa sekarang waktunya gue nulis diary lagi,"
Yerin mengambil buku harian yang sudah lama tidak ia pakai, membuka halamannya secara perlahan
'Hari ini pria itu menggenggam tanganku. Aku merasakan perasaan yang berbeda dari sebelumnya, namun perasaan yang sama seperti yang aku rasakan pada Daniel. Apa artinya ini? Apa aku sudah bisa move on dari Daniel'
'Ternyata aku hanya dianggap pelariannya haha dia belom selesai dengan masa lalunya. Haruskah aku menjauh?'
'Liburan kemarin adalah liburan terbaik selama aku hidup. Akhirnya musim semi menyambangi hatiku lagi, namanya Wonwoo dia pria dingin tapi penuh dengan perhatian kecil. Hari ini first kiss aku sama dia'
Begitulah isi buku harian Yerin sebelum ia mengubur buku hariannya dan digantikan oleh makhluk hidup tampan bernama Wonwoo yang selalu Yerin ingat sebagai si pemberi perhatian kecil
Semua perhatian yang Wonwoo berikan, apapun itu selalu membuat Yerin berbunga-bunga.
Yerin pun mulai menggoreskan pulpen pada buku hariannya lagi setelah sekian lama.
'Hari ini aku kenalan sama teman-teman KKN, semoga KKN ini berjalan dengan lancar'
'Diary, i miss him.
Akankah dia kembali padaku?'
Yerin menutup buku hariannya dengan air mata yang turun tanpa permisi.
"Apa perpisahan memang selalu sesakit ini?" monolog Yerin dengan air mata yang semakin deras.
****