Dung trok tok dung trok,,
"Yurrr banjurrrrr,,," seorang pria paruh baya tengah mendorong gerobak penuh ikan hias yang di bungkus plastik kecil. Entah punya masalah hidup apa penjual yang satu itu, hingga menamai gerobak dagangannya es doger segar menjelegar.
"Mommy,,, mau ituuu" si kembar yang tengah bermain di halaman rumah untuk menunggu kepulangan daddy-nya dari kantor, lantas berlari menghampiri Sayna yang duduk tak jauh dari mereka.
Mendengar bunyi dari ketukan itu saja sudah membuat mereka tahu, jika itu adalah tukang cilok yang tengah menyamar menjadi penjual ikan.
"Kalian mau beli apa?"
"Itu mommy, eskrim"
"Itu ikan sayang"
"Eskrim mommy, coba lihat dengan benar"
Sayna menyipitkan mata mencoba melihat apa yang di tunjuk anak-anaknya. Terlihat tak jauh dari belakang pria paruh baya itu, ada mas-mas penjual eskrim. Sudah dibuat pusing oleh tukang cilok yang membawa ikan menggunakan gerobak es doger. Kini dirinya dibuat pusing lagi dengan tukang eskrim yang berbunyi dengan suara kentongan maling.
Sayna menyerahkan satu lembar uang berwarna biru, yang langsung di terima baik oleh si kembar. Wanita itu mengikuti langkah anak-anaknya keluar gerbang untuk mengawasi.
"Mang,, mangg yuhuuuu,," Sakha menggoyangkan tangannya yang memegang selembar uang keatas, guna menarik perhatian tukang eskrim tersebut. Namun sepertinya, tukang cilok jadi-jadian itupun malah tertarik dengan selembar uang berwarna biru.
"Saya?" Tanya tukang cilok itu menunjuk dirinya sendiri.
"Bukan mang, Sarga gak mau beli cilok untuk makanan ikan, nanti di marahin daddy"
"Ini bukan makanan ikan den"
"Loh itu di gerobaknya ada ikan hias, pasti cilok nya buat makanan ikan. Bapak jangan coba-coba bohongin kita yah"
"Ini lagi trend den, namanya dizzy cart"
"Namanya aja gitu, kan Sarga jadi ikut pusing belinya mang"
"Audah, cape gua" tukang cilok itu pergi begitu saja sambil mendorong gerobaknya. "Dasar tidak tahu trend" gerutunya sangat pelan.
Beralih memanggil tukang eskrim, kedua anak itu berteriak heboh, sampai membuat tetangga sebelah rumahnya keluar untuk melihat. Siapa lagi jika bukan saingan Skala. Si tampan Arthur,,.
"Lagi ngapain Sayna?" Tanya pria itu tersenyum manis, yang dibalas senyuman tak enak hati oleh Sayna.
"Ini, nganter anak-anak beli eskrim" jantung Sayna berpacu lebih cepat saat melihat Arthur berjalan keluar gerbang. Melihat jam yang melingkar di tangannya, Sayna menelan ludah susah payah saat jarum jam menunjukkan pukul 15.55 pertanda sebentar lagi tuan besar Skala akan pulang.
"Pait-pait, plis jangan ngedekett" umpatnya dalam hati saat matanya melihat siluet Arthur yang berjalan kearahnya.
"STOPP" Sarga menghalangi Sayna dari lelaki itu. Kepada daddy-nya aja ia masih suka cemburu, apalagi dengan pria lain. "Jaga jarak om! Gak boleh deket-deket mommy"
Berbeda dengan Sarga yang masih mengoceh panjang lebar untuk menasehati Arthur, Sakha malah sibuk memilih beberapa eskrim dan membawanya lari kedalam rumah begitu saja, tanpa memperdulikan drama rumah tangga yang sedang terjadi.
"HEH BOCAH! UANGNYA BELOM!" teriak tukang eskrim itu yang langsung menjadi sorotan dari Sayna, Arthur, maupun sarga.
*Udah kaya keluarga bahagiakan:v
"Ehm!" Arthur berdehem singkat menghampiri penjual eskrim tersebut. "Biar saya aja yang bayar, jadi berapa?"
"Jadi 1,2,3,4,,," tukang eskrim itu menghitung kelima jarinya dengan serius. "Enam, ah tadi di ambil enam eskrim pak, jadi harganya eumm,,, 1, 2, 3,,,"
Lima menit berlalu,,,
TIN TIN TIN
Sayna yang tadinya kesal menunggu tukang eskrim tersebut menghitung, lantas terlonjak kaget saat mendengar klakson mobil. Astagaa ia hapal betul siapa pemilik suara mobil tersebut.
"Sedang apa kau" Skala keluar dari dalam mobil, saat melihat istri dan anaknya berada diluar gerbang bersama kedua pria. Jangan ditanya kabar hatinya yang tengah terbakar saat ini, begitu melihat ternyata Arthur lah yang ada disana.
Menatap Arthur tajam, pria itu beralih menatap Sayna yang tengah tersenyum getir kearahnya. "Kaka udah pulang? Ta—tadi Sayna tungguin di depan gerbang, tapi anak-anak mau beli eskrim ini" ujar Sayna berusaha setenang mungkin.
Kenapa ia seperti istri yang tengah kepergok selingkuh begini sih,,,
"Kaka mau eskrim juga?" Tawar Sayna menyalami punggung tangan suaminya.
"Aku sudah punya" jawab Skala dengan wajah juteknya.
Mengejapkan mata polos, penjual eskrim itu celingak-celinguk karna berada di tengah drama keluarga beringin ini. "Pak mohon maaf, jadi siapa yang akan membayar eskrim yang diambil tuyul— eh eum anak tadi?"
"Ah saya pak, jadi berapa yah?" Tanya Arthur mengeluarkan dompet tebalnya.
"Eum,, jadi,, 1,2,, ah lima puluh ribu pak"
"Ini, kembaliannya buat bapak aja" Arthur menyodorkan selembar uang seratus ribu. Belum sempat penjual itu menerima uang dari Arthur, Skala dengan cepat menyodorkan dua lembar uang seratus ribu juga.
"Saya yang bayar, karna itu ANAK SAYA" tekan Skala diakhir kalimat, dengan mata yang melirik Arthur seolah mengejek. "Cepat ambil" titahnya pada tukang eskrim itu. Belum sempat mengambil uang dari tangan Skala, lagi-lagi penjual eskrim itu harus mengurungkan niatnya saat Arthur kembali menyeletuk.
"Mohon maaf, tapi saya duluan yang ngajuin mau membayar" ucap Arthur dengan senyum terpaksa.
"Dia anakku!"
"Tapi saya mau bay—"
Bruk!!
Semua tercengang saat penjual eskrim tersebut jatuh pingsan ditempat. Skala dan Arthur dengan cepat menghampiri pria itu yang masih terpejam dengan wajah tertekan. Seolah melupakan kekesalannya masing-masing, Skala maupun Arthur dengan kompak menggotong penjual eskrim itu dan menidurkannya di teras rumah.
*Kan enak ngeliat suami pada akur gini
"Ka ini" Sayna menyerahkan minyak kayu putih pada Skala, yang langsung pria itu oleskan di hidung si penjual eskrim.
Tak berselang lama, akhirnya tukang eskrim itu membuka matanya perlahan. Tubuhnya terlonjak kaget saat melihat wajah Skala dan Arthur yang tepat berada di hadapannya.
"Astaghfirullah, ampun tuann. Gak mau lagi saya jualan di komplek ini" ucap penjual itu dengan tangan yang menangkup di depan wajah yang tertunduk. Lantas ia langsung bangkit dan lari terbirit-birit sambil membawa tempat eskrim tadi.
"Eh pak, uangnya belum diambil ini"
"GAK USAH BAYAR PAK, SAYA IKHLAS"
Melihat drama keluarga didepannya ini membuat Sakha sedikit terhibur. Bocah itu duduk di balkon kamarnya sambil memakan eskrim gratis. "Kalo punya daddy baru,," Sakha menatap keatas seolah tengah berpikir keras. "Pasti uang jajan nambah"
Bocah itu kembali melanjutkan makan eskrim nya dengan nikmat. "Huh,,, andai saja mommy mau menikah lagi" harapnya.
Kembali kepada drama keluarga kecil dibawah sana, Skala menatap Arthur dengan tajam. Pria itu lantas menarik tangan istrinya pelan, hendak masuk kedalam. Namun suara berat dari Arthur mampu menahan pergerakan langkahnya.
"Tu-tunggu sebentar"
Membalikkan badas malas, Skala dibuat terkejut dengan apa yang ia lihat. Arthur mencekal pergelangan tangan istrinya tanpa dosa. Seolah banteng yang siap menyeruduk mangsanya, Skala menyentak kuat tangan Arthur pada Sayna.
"Berani-beraninya kau" tunjuk Skala emosi pada Arthur yang tengah menelan salivanya takut
"Maaf, maaf aku tidak bermaksud"
"Mau apa lagi kau hah!"
"I—itu, ini" Arthur memberikan sebuah surat yang terdapat gambar seorang mempelai pria dan wanita. Surat cantik dengan ukiran nama Arthur dan seorang perempuan disana, mampu membuat Skala memusatkan perhatiannya pada kertas pink tersebut.
"Apa ini" tanya pria itu, mengambil alih surat dari tangan Arthur.
"Eum in—"
"Tidak usah menatap istriku!"
"Maaf, saya mengundang anda dan" Arthur melirik kearah Sayna yang masih menunggu ucapnya.
"Ku bilang jangan menatap istriku!" Skala kembali emosi saat lagi-lagi Arthur dengan terang-terangan menatap istrinya. Pria itu bahkan sudah memegang kearah kemeja Arthur.
"Kaa,,, udah" Sayna menarik lembut tangan kekar suaminya, mencoba menenangkan dengan mengelusnya.
"Ehm, maaf. A—aku akan menikah minggu depan, se—semoga kalian bisa datang di acara pernikahan ku" ucap Arthur dengan nada gemetar takut. Lelaki itu lantas berlari cepat keluar gerbang.
Mengatur deru nafasnya yang memburu, Skala menatap Sayna dengan cemberut. Pria itu langsung masuk kedalam rumah tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Gini amat punya LAKIK:)
🐝🐝🐝
❤️ Disukai @arthur dan 456.716 lainya,,
saynaa Lagi ngambek aja berdamage♡♡
-
royendra ppffrrrtttt
saynaa apa sih pak @royendra
royendra nyonya jika sudah tidak kuat, saya membuka lowongan istri ke-dua.
saynaa @skllamhndra kaaaaaa
Skllamhndra @royendra BERANI-BERANINYA KAU ROYY!!
royendra astaghfirullah, ini siapa yang hack akun saya
royendra @skllamhndra maaf tuan, sepertinya akun saya sudah tidak aman lagi 🙏
*Nyawa maksudnya