Hai...
Jangan lupa vote sama komen ya!
•••
Bel pulang sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, namun Bu Rini enggan beranjak dari duduknya, ia mengajar di kelas 11 IPA 1, karna murid yang penurut membuat nya tak sadar bel pulang sudah berbunyi.
"Maaf Anak anak, Ibu Rini tak menyadari kalo sudah melewati jam waktu kalian pulang, kalian boleh pulang, Bu Rini pamit" ucap Bu Rini yang menyadari sendiri saat melihat beberapa siswa menunggu di depan kelas 11 IPA 1.
"Baik Bu terimakasih" ucap serentak semua siswa.
Setelah membereskan barang nya Bu Rini keluar dari kelas, dan di ikuti beberapa siswa yang sudah membereskan barang mereka.
"Win, gue sama Minghao duluan ya?" ucap Yuqi.
"Kalian emang mau kemana dulu?"
"Ngga kemana-mana, sopir gue udah jemput terus si Minghao mau nebeng" jelas Yuqi.
"Oh ya udah, kalian hati hati ya"
"Oke Win, Lo cepet pulang juga ya" ucap Minghao yang sudah selesai membereskan barang nya.
"Iya Hao, aku selesai ini bakal langsung pulang kok"
"Okey sip, see you Win" teriak Yuqi.
Winwin hanya membalas dengan senyuman, kelas sudah sepi hanya ada di seorang. Oh tidak, seperti nya di depan kelas nya masih ada beberapa siswa.
"akhirnya selesai" gumam Winwin lalu membereskan bukunya.
Saat Winwin ingin keluar dari kelas, didepan kelasnya masih banyak siswa duduk dan berdiri bersandar pada tembok. Ada Jaehyun juga yang sibuk dengan hp nya. Ah ia baru ingat jika seperti nya semua siswa yang berkumpul ini adalah anak geng Neo.
"Permisi, maaf mau lewat" ucap Winwin mencoba melewati mereka.
Tapi saat Winwin melewati mereka, ada kaki yang sengaja di taruh di tengah jalan yang Winwin lewati, sehingga membuat Winwin tersandung dan jatuh tengkurap.
Bughhh
"Arghhh" rintih Winwin.
"Bisa jalan yang bener ngga sih Lo?"
"Maaf kak, tapi saya tersandung kaki kakak" jelas Winwin lalu berusaha berdiri.
"Oh Lo nyalahin gue? makanya kalo jalan tuh mata nya melek, bukan merem!" bentak lelaki berambut merah, yang diyakini Winwin adalah ketua geng Neo, Taeyong.
"Maaf kak, ngga kok" jawab Winwin takut.
"Masih berani jawab Lo?" tanya Taeyong lalu menarik kerah baju Winwin.
Bughh
Bughh
Bughh
Brakkk
Suara pukulan tangan Taeyong ke wajah Winwin, dan dorongan tubuh Winwin ke tembok yang terdengar nyaring.
"Arghhh" rintih kesakitan Winwin.
Ia menatap Taeyong, seakan ingin bertanya apa salah nya.
"Bawa dia ke taman belakang sekolah!" ujar Taeyong penuh tekanan lalu pergi mendahului anggota yang lain dan Winwin yang masih bersandar di tembok.
Jika di hitung, sekarang yang sedang menatap Winwin hanya 16 orang, orang orang yang ia jumpai di kantin saat istirahat tadi.
"Aku minta maaf jika membuat salah kepada kalian semua" ucap Winwin yang berusaha berdiri dengan bantuan tembok.
"Tapi tolong, ijinkan aku pulang. Sopir ku pasti sudah menunggu di depan" ujar Winwin lalu ia melangkah kan kakinya pergi dari mereka.
"Gaya bener Lo di tunggu sama sopir" ujar Johhny yang merangkul Winwin.
"Sini gue bantu turun tangga" ujar Yuta, yang lain hanya ikutan melangkah, mereka mengikuti dua Abang mereka.
"Eh sorry" ucap Yuta mendorong Winwin ke depan sampai membuat nya tersungkur dari beberapa anak tangga terakhir di lantai 1.
"Arghhh" rintih Winwin mulai jelas, karna ia merasa kakinya terkilir.
"Lo gila bang!" ujar Jaehyun yang segera menolong Winwin berdiri.
"Weitsss kenapa Jae? tumben amat Lo mau turun tangan?"
"Bang udah cukup yang kita lakuin ke dia" ucap Jaehyun yang masih merangkul Winwin.
"Lo mau abis sama Taeyong?" tanya Johhny
"Urusan bang Taeyong, bisa gue urus nanti" ucap jaehyun acuh
"Lo jangan gila Jae, Lo mau bikin Taeyong marah? Lo ngelawan Taeyong?" tanya Yuta beruntun.
"Gue ngga peduli, gue capek nurutin perintah Bang Taeyong" ujar Jaehyun.
Plok Plok Plok ( suara tepuk tangan )
"Bagus juga drama disini ya" ucap Taeyong di belakang mereka semua
"Tae Lo jangan dengerin omongan Jaehyun, ayo kita abisin nih anak" ujar Doyoung.
"Hebat juga si Jaehyun bakal ngelawan gue, cuma karna anak baru" Ujar Taeyong yang berjalan ke arah Jaehyun lalu menepuk bahu nya.
"Tapi gue ngga peduli sama Lo Jae, Silahkan Lo berkhianat" ucap Taeyong lalu menarik Winwin ke arah taman belakang.
"Lo jangan lagi begitu deh Jae" ucap Doyoung lalu menepuk bahu Jaehyun.
Johhny, Yuta, dan Doyoung mengikuti Taeyong yang menyeret Winwin ke arah taman belakang. Sedangkan yang lain hanya diam menatap Jaehyun.
Ada Taeil, Kun, Jungwoo, Lucas, Hendery, Xiaojun, Yangyang, Jeno, Haechan, Chenle, Shotaro, Sungchan.
"Udah lah bang, kita ikutin perintah Bang Taeyong aja" ucap Jeno merangkul Jaehyun.
"Ayo kita nyusul" ajak Haechan yang hanya diam sedari tadi.
"Udah Jae, Lo bisa di habisin Taeyong juga" ucap Taeil.
Sedangkan di taman belakang, Winwin sudah terduduk di rerumputan taman belakang sekolah.
"Beraninya Lo buat anggota gue peduli sama Lo" ujar Taeyong menendang tubuh Winwin.
"Arghhhhh, maaf kak, aa-aku tidak mengerti dengan hal itu" ucap Winwin berusaha.
"Dasar Lo anjing"
Bughhh
Bughhh
Bughhh
"Bangsat, mati Lo sana anjing"
Bughhh
Pukulan dan tendangan dari Taeyong sudah di dapatkan Winwin, Winwin mencoba menahan sakit nya.
"Tae udah, Lo bisa bikin dia mati njing" ucap Johhny mencoba menahan Taeyong.
Saat Taeyong mulai tenang, Jaehyun dan yang lain baru sampai.
Mereka hanya melihat Winwin yang diam, penampilan yang berantakan dan tas yang sudah kotor di dekatnya.
"Jangan belagu Lo jadi anak baru" ujar Taeyong sekali lagi menendang tubuh ringkih Winwin.
"Arghhhhh" akhirnya suara rintihan Winwin terdengar lagi setelah ia usahakan untuk menahan nya sedari tadi.
"Banci Lo, gitu aja ngerintih kayak boti" ucap Taeyong menghina.
Tanpa merespon hinaan Taeyong, Winwin menatap ke atas, ia melihat langit yang gelap menandakan akan turun hujan.
"Udah puas Tae?" tanya Doyoung selaku sahabat nya.
"Aslinya belum Doy, tapi hujan bakal turun jadi pergi ke markas, hubungin yang lain, tapi yang MAU AJA" ujar Taeyong dengan tekanan dia akhir ucapan nya.
Yang lain diam, karna sudah tau jika ketua nya ini sedang merasa mood yang jelek.
"Jangan ada yang berani bantuin dia, atau bakal gue depak" ancam Taeyong yang benar benar pergi dari taman belakang sekolah.
"Udah yok, ke markas" ajak Doyoung merangkul beberapa anggota nya.
Mata Jaehyun tak lepas menatap Winwin yang diam, sambil beberapa kali menyeka darah yang mengalir di sudut bibir dan dahi nya.
"Maaf" ucap Jaehyun lirih, lalu ikut pergi bersama yang lain meninggalkan Winwin seorang diri.
•••
Disclaimer:
ini 10000% fiksi ya, jangan bawa ke kehidupan nyata, tetep vote dan komen ya!☺️
Maaf ya kalo kurang dapet feel nya :''