Malamnya Gulf mengerjakan beberapa tugas desain yang akan di presentasikan besok saat pelajaran Mew
Gulf bergadang hingga jam tiga pagi, ia menyempatkan dirinya untuk tidur agar tidak mengantuk saat pelajaran nanti
.
setelah istirahat Gulf menyiapkan diri untuk presentasi di kelas mengenai desain yang dia buat
Masing-masing anak mendapatkan jatah dua menit untuk mempresentasikan itu. Saat gilirannya, Gulf maju ke depan kelas dengan proyektor yang menampilkan desainnya lalu Gulf menjelaskan semua objek yang ada disana secara detail.
Setelah semuanya selesai bel pulang berbunyi, anak anak keluar dari kelasnya sementara Gulf tidak ingin terburu buru agar tidak bertabrakan dengan orang lain. Tapi saat keluar ada Fadhil di depan pintu kelas
"Gulf, gue antar pulang yu"
"Ga perlu, gue bisa pulang sendiri"
"Ayolah Gulf"
"Dil, bisa ga gausah maksa, gue bukan siapa-siapa lo. ingat itu" ucap Gulf langsung melangkah keluar
Mew yang melihat itu langsung menghampiri Fadhil
"Fadhil, bapak minta tolong bawa kan ini ke meja bapak na, bapak sedang buru buru"
"Baik pak"
"Terimakasih ya"
"Iya pak"
Mew langsung menyusul Gulf yang berjalan cukup cepat
"Gulf, mau bapak antar?"
"Rumah saya jauh pak"
"Rumahmu yang kemarin kan?"
"Saya sedang tidak tinggal disana"
"Lalu kamu tinggal dimana?"
"Di jalan raya"
"Hah?"
"Ya ngga dong pak, saya tinggal di apartemen"
"Apartemen mana?"
"Apartemen keluarga temannya kakek saya"
"Namanya?"
"Saya lupa namanya, Kalo ga salah apartemen keluarga jongcheveevat deh"
"Kamu tinggal disana?"
"Iyaa, ada apa?"
"Tidak apa apa, mari bapak antar"
"Bapak serius?"
"Bapak selalu serius dengan kamu"
"Yasudah ayo, terimakasih na pak suppasit"
"Sama sama Gulf"
Sesampainya di apartemen Gulf pamit dan mengucapkan terimakasih lagi pada Mew lalu turun dan masuk ke apartemennya
Mew mengendarai mobilnya kearah mansion yang hanya berjarak beberapa bangunan dari apartemen itu
.
Seminggu kemudian saat ulangan harian komputer grafis. Gulf mengingat semua pertanyaan yang diberikan oleh Mew
Pulang sekolah Gulf ke perpustakaan sekolah hanya untuk tidur disana karena dia sangat malas pulang ke apartemennya
"Ekkhmm" Mew berdehem cukup keras sampai Gulf menoleh ke sumber suara itu
"Pak suppasit?"
"Kamu ngapain disini?"
"Tidur hehehe"
"Tidak takut diusilin orang?"
"Tidak"
"Yasudah lanjutkan tidurmu"
"Pak"
"Kenapa?"
"Apa bapak tidak takut terkena masalah?"
"Karena dirimu?"
"Hmm"
"Tidak, biarkan saja orang lain mau berbicara apa tentang saya dan kamu. Ini hidup saya mereka ga tau semua yang saya lakuin"
"Mengapa bapak baik pada saya?"
"Karena kamu spesial dimata saya"
"Saya sama sekali tidak memberikan kesan baik saat pertama kali bertemu, bahkan saya tertidur saat pelajaran bapak"
"Sudahlah tidak perlu dipikirkan, ini sudah sangat sore apa kamu tidak ingin pulang?"
"Yasudah saya pulang dulu pak"
"Hey, saya menyuruhmu pulang agar bisa bersama denganmu"
"Baiklah ayo"
"Kamu tidak menolak saya dulu?"
"Tidak, ayo kita pulang"
"Ayo ayo"
Mew langsung membereskan buku yang sedang Mew baca tadi. Gulf masuk kedalam mobil mew lalu duduk sambil memandangi wajah Mew
"Kenapa? Kamu terpesona dengan saya?"
"Iyaa setelah saya lihat lebih dekat pak suppasit terlihat sangat tampan"
"Kamu juga terlihat tampan"
"Saya memang sudah tampan sejak dulu"
"Pede sekali"
"Memang kenyataannya"
Beberapa saat kemudian mereka sampai di depan apartemen. Gulf tidak langsung turun melainkan masih menatap mew lekat
"Kita sudah sampai, apa kamu ingin terus memandangi wajahku seperti itu"
"Hmm, kalo begitu masuklah ke apartemen saya dulu"
"Bolehkah?"
"Tentu saja boleh, saya akan membuatkan pak suppasit nasi goreng. Apa bapak mau?"
"Mau, kalo begitu ayo"
"Ayo"
Mew dan Gulf berjalan beriringan lalu masuk ke lobby banyak pegawai yang menunduk hormat saat melihat Mew. Gulf heran mengapa semua pada hormat kepada Mew padahal Mew tidak menyewa apartemen disini
Mereka sampai tepat di depan apartemen Gulf. Gulf memasukan kode lalu pintu terbuka menampilkan ruangan yang cukup luas dan rapih
"masuk dan duduklah, saya akan mengganti pakaian dulu"
"Hmm"
Gulf masuk kedalam kamarnya lalu membersihkan diri dan mengganti pakaian dengan menggunakan switer Putih besar dengan hot pants yang tertutup oleh switernya
Gulf membuka pintu kamar dan langsung menyiapkan nasi goreng dan minuman
Mew memperhatikan Gulf yang sedang memasak lalu menghampirinya. Begitu indahnya manusia ini 'bagaimana ada manusia sesempurna dia' batin mew
"Pak suppasit minuman nya mau apa?"
"Apa saja"
"Apa kesukaan bapak?"
"Mangga"
"Yasudah saya buatkan jus mangga"
"Terimakasih na"
"Iya"
Beberapa saat kemudian Gulf telah selesai membuat dua porsi nasi goreng dan jus mangga
Gulf membawanya keruang tamu, meletakkannya di meja lalu menyalakan tv dan menyantap makanannya
"Makanlah pak suppasit, jika tidak enak saya bisa memesannya di luar" ucap Gulf
Mew menyantap makanannya dan merasakan nasi goreng yang sangat lezat bagi dirinya yang mirip sekali dengan buatan bundanya. Sudah lama sekali Mew tidak merasakan masakan bundanya
"Kamu bilang ini tidak enak? Ini enak sekali Gulf, terimakasih na"
"Terlalu berlebihan, kalo pak suppasit mau saya bisa masakan untuk sarapan. Bapak tinggal bilang mau sarapan apa saya akan masakan"
"Benarkah? Apa itu tidak merepotkanmu?"
"Tidak tenang saja, anggap ini sebagai rasa terimakasih saya karena telah membantu saya selama ini"
"Tapi saya tidak mengharapkan itu"
"Yasudah anggap saja saya memasakkan ini hanya untuk sarapan pak suppasit bagaimana?"
"Baiklah terimakasih na"
"Hmm sama sama"
Setelah selesai makan Gulf merapihkan piring kotornya lalu kembali ke ruang tamu
"Apa pak suppasit tidak sibuk?"
"Tidak tenang saja, oh iya bisakah jika diluar sekolah kamu memanggilku ku phi mew?"
"Itu tidak sopan pak"
"Umur kita hanya beda beberapa tahun"
"Baiklah akan saya coba"
"Anak baik"
Drrrttt drrrttt
Ponsel Gulf berbunyi lalu menampilkan nama kakek disana, Gulf minta izin untuk mengangkat panggilan itu
"Halo kek, ada apa?"
"Kamu dimana nak? Kakek ada dirumah tapi hanya ada orang tua mu"
"Aku kembali ke apartemen kek"
"Kenapa? Apa ada masalah?"
"Tidak ada kek, kakek tenang saja na"
"Kakek akan kesana lalu membawakan banyak makanan untukmu"
"Tapi aku baru saja selesai makan"
"Tidak apa apa, kakek akan kesana"
"Jangan sekarang na, Gulf sedang bersama calon Gulf"
"Benarkah? Kakek akan segera kesana"
"Tidak kakek Gulf hanya bercanda, disini hanya ada guru Gulf saja"
"Yasudah lusa kakek kesana"
"Baiklah kek, aku tutup na sampai jumpa"
"Iya sampai jumpa"
Gulf menutup panggilannya lalu kembali menatap Mew yang sedari tadi memperhatikannya
"Ada apa pak?"
"Calon apa?"
"Hah? Tidak itu hanya bercanda"
"Kalo itu serius, saya tidak apa apa"
"Jangan serius serius nanti sakit hahaha"
"Gulllff.."
"Maaf pak maaf saya hanya bercanda"
"Berhubung sudah mulai malam sebaiknya saya pulang"
"Phi mew marah pada saya? Maafkan saya na" Ucap Gulf memanggil dengan sebutan phi, yang membuat Mew otomatis menoleh kebelakang lalu kembali mendekat kearah Gulf
"Saya tidak marah Gulf"
"Benarkah? Apa phi akan menjauhi saya?"
"Tidak akan Gulf, phi akan selalu bersamamu"
"Phi serius?"
"Jangan serius serius nanti sakit"
"aaaa phi, yasudah phi kembalilah"
"Maaf na Phi hanya bercanda"
"Hmm"
"Phi pulang dulu na, besok jangan lupa untuk memberikanku sarapan"
"Iyya phi, terimakasih sudah mau mampir"
"Sama sama, sampai jumpa"
"Sampai jumpa"
Mew pamit setelah mengusap rambut Gulf. Meninggalkan Gulf dengan wajah yang memerah
Tbc
Menurut kalian di lanjutin ga sih cerita nya?
Jangan lupa vote dan komen na