Haiii assalamualaikum everyone-!!!
Jngn lupa vote and komen yyaa-!!
Typo bertebaran!!!
Nb:mungkin part ini akan panjang
DIJODOHKAN DENGAN SANTRI
part 6
Hari ini adalah hari yang sangat bahagia untuk pasangan Raihan & Jihan. Begitu juga untuk kedua keluarga calon mempelai.
Yaa, hari ini adalah hari pernikahan Raihan dan Jihan, itu artinya, besok adalah hari pernikahan Rasyid & Ana.
Kini keluarga Raihan juga Jihan telah sampai disebuah hotel yang akan menjadi tempat berlangsung nya pernikahan tersebut.
Raihan yang notabene nya calon pengantin pria, kini ia sedang di makeup oleh MUA yang kebetulan MUA nya itu adalah adik dari Farhan, pengantin cowo juga hrs di makeup biar gak pucet, tp makeup nya tuh yg tipis² gtu lho, gak menor.
"Cieee Abang ku udah gak jomblo lagi niihh". Goda Ana seraya menoel noel pinggang Raihan yang sedang di makeup.
"Ya Allah naa diem deh, Nanti makeup nya belepotan, ya kan Tan". Ujar Raihan kepada Sifa yang sedang memolesi nya dengan makeup.
Dan Sifa hanya membalas nya dengan senyuman juga anggukan.
"Eh Tante Tante, kak Jihan di makeup sama siapa Tan?". Tanya Ana pada Sifa.
"Jihan di makeup sama temen tante". Jawab Sifa dengan masih memolesi wajah Raihan dengan makeup, dan Raihan hanya mendengarkan obrolan mereka saja.
"Kenapa gak sama Tante aja?". Tanya Ana lagi.
"Ya kan kalo temen tante yang makeup in Raihan kan gak muhrim, nanti juga kalo di makeup pasti kulit nya bersentuhan kan, jadi mending Tante aja yang makeup Raihan kan muhrim, gak dosa juga kalo kulit nya bersentuhan". Ujar Sifa panjang lebar.
"Oh iya ya, yaudah aku mau ke kak Jihan dulu ah". Ujar Ana seraya berlari kecil menuju ke kamar sebelah yang dimana ada Jihan yang sedang di makeup.
"Anak itu udah mau nikah masih aja kaya bocah". Gumam Raihan menggerutu yang dapat didengar oleh Sifa.
Lantas Sifa yang mendengar itu pun terkekeh.
~~~~
Dikamar sebelah tempat Jihan di makeup, ada mama nya Jihan juga umi nya Raihan+Ana.
Ceklek!
Pintu terbuka menampilkan seorang wanita cantik yang dibaluti dengan gamis burkat berwarna pink pastel dengan kerudung pashmina yang senada dengan warna bajunya.
Benar itu Ana!.
"Assalamualaikum". Salam Ana bersemangat.
"Waalaikumsalaam". Jawab orang orang yang ada didalam ruangan tersebut.
"Haii kak jihaann". Ujar Ana seraya berlari kecil menuju tempat Jihan di makeup dan memeluk nya dari samping.
"Haloo juga Ana". Ujar Jihan seraya membalas pelukan calon adik iparnya itu dan tersenyum hangat kepada Ana.
"Eehh Ana jangan peluk peluk gituu ntar makeup nya rusak, gaun nya juga". Ujar Marwa pada anak gadis nya yang sedang memeluk calon kakak iparnya itu dengan erat.
Ana yang mendengar itu pun lantas melepaskan pelukan nya seraya mengerucutkan bibir nya, membuat Jihan yang melihat nya pun terkekeh.
"Kak Jihan cantik bangeett sumpaahh". Ujar Ana yang duduk di kursi samping Jihan.
"Kamu lebih cantik na". Jawab Jihan seraya tersenyum hangat.
Wanita yang kini memakai gaun berwarna putih dengan kerudung yang juga berwarna putih itu hanya terpaut usia 1 tahun lebih muda dari Raihan yang artinya 3 tahun lebih tua dari Ana. Ia sangat menyayangi Ana dikarenakan dia yang hanya 2 bersaudara, kakak perempuan nya juga dirinya, ia ingin sekali mempunyai adik, namun tidak tercapai dikarenakan sang mama yang sudah tidak bisa untuk mempunyai anak lagi.
Ana juga yang notabene nya ingin mempunyai kakak perempuan, namun punya nya kakak laki laki, makanya ia sangat menyayangi Jihan yang sudah ia anggap sebagai kakak kandung nya sendiri, Ana terlihat begitu nyaman jika sedang berada di dekat Jihan.
"Jihan... Sebentar lagi acara ijab qobul dimulai, Raihan juga tadi baru aja turun". Ujar Marwa pada Jihan.
"Iya umi". Ujar Jihan seraya mengatur napas nya dikarenakan ia sedang gugup.
Ana yang melihat itu pun menenangkan nya.
"Kak Jihan jangan gugup, tenang kak". Ujar Ana seraya mengelus punggung tangan Jihan lembut.
"Iya naa hhe".
~~~~
Disisi lain....
"Pengantin pria sudah siap?". Tanya penghulu pada Raihan yang sedang memegang dada nya juga menunduk untuk menetralkan kegugupan nya.
Lantas Raihan mendongak untuk menatap penghulu itu dan mengangguk yakin bahwa ia sudah siap.
"Bissmillah saya siap". Ujar Raihan.
Ayah dari Jihan pun menjabat tangan Raihan untuk mengucapkan ijab qobul.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Muhammad Raihan Ibrahim bin Farhan Ibrahim dengan putri saya Jihani putri Thalita binti Syarif Hasan dengan mas kawin emas 30gr dan uang tunai sebesar 50 jt dengan seperangkat alat sholat dibayar TUNAI!". Ucap Syarif, ayah dari Jihan lantang.
"Saya terima nikah dan kawin nya Jihan putri Thalita binti Syarif Hasan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!". Dengan satu tarikan nafas Raihan mengucapkan ijab qobul dengan lantang dan tidak ada kesalahan sama sekali.
"Bagaimana saksi? Sah?" Tanya penghulu pada semua orang yang ada disitu.
"SAAHH!!". Ucap semua orang yang ada disitu.
"Alhamdulillah". Ucap penghulu juga kedua keluarga pengantin.
Raihan yang mendengar kata SAH pun mendongak dari yang tadi nya Raihan menunduk.
Dia merasa tidak nyangka bisa mengucapkan kalimat sakral itu tanpa kesalahan. Lantas Raihan mengucapakan banyak syukur didalam hati.
"Silahkan mempelai wanita segera menaiki podium". Ujar MC.
Pandangan semua orang kini teralihkan kepada seorang wanita cantik yang dibaluti gaun putih juga kerudung yang senada dengan warna gaun nya, tak lupa juga cadar putih yang menutupi wajah cantik nya.
Meskipun Jihan memakai cadar, tetapi aura cantik nya tetap terlihat dari mata nya yang sangat indah.
Raihan terpaku melihat Jihan yang kini tengah berjalan ke arah nya dengan dituntun oleh mama mertua juga umi nya.
'Masya allahh cantik bangeett allohu akbaarrr' batin Raihan berteriak.
Raihan tidak dapat menyembunyikan senyuman nya. Dia tersenyum sangat lebar ketika sang istri sudah duduk disebelah nya.
"Silahkan sang istri untuk mencium tangan sang suami, juga sang suami yang mencium kening sang istri". Ujar MC.
Lantas Jihan pun mencium tangan Raihan dengan sangat gugup juga Raihan yang mencium kening sang istri untuk pertama kalinya.
Jihan merasakan darah nya berdesir begitu cepat kala bibir Raihan mencium kening nya, begitu pun juga dengan Raihan.
Setelah selesai acara ijab qobul itu, kini dilanjut dengan acara resepsi pernikahan.
Jadi Raihan menggunakan gamis putih dibaluti jas hitam, juga sorban yang tersampir di bahu kanan nya.
Kini mereka telah berada di atas panggung untuk melaksanakan resepsi pernikahan.
"AAAA akhirnya aku punya kakak perempuaaann". Ujar Ana sedikit berteriak. Dan segera memeluk Jihan dari samping yang langsung dibalas oleh Jihan dengan senang hati.
"Husstt Ana berisik, tuh diliatin semua orang". Ujar Rasyid yang berada di belakang Ana untuk menyalimi Raihan dan Jihan.
Yaa, Rasyid juga keluarganya menghadiri pernikahan calon kakak iparnya sekaligus calon besan.
Rasyid menggunakan baju kokoh berwarna putih, juga sarung berwarna hitam, tak lupa juga peci putih yang membuat Rasyid terlihat sangat tampan.
"Jiakkhh kasiaann dimarahin ma calon suami whahaha". Ujar Raihan tertawa melihat adiknya yang di tegur oleh Rasyid.
"Apaan ish, dia bukan kakak aku ya kan kak". Ujar Ana kepada Jihan yang sedari tadi hanya tersenyum melihat perdebatan sang suami dengan adik iparnya itu.
"Iyaa bang Raihan bukan kakak kamu, kakak kamu kan kak Jihan". Ujar Jihan seraya menaik turunkan alis nya.
"Ih apaan sih yang, kok malah belain si Ana sih? Bukannya belain aku?". Rengekan manja Raihan pun terdengar oleh Jihan, Ana juga Rasyid. Yang membuat Jihan juga Rasyid tertawa, namun tidak dengan Ana yang menatap Abang nya itu dengan tatapan jijik.
"Di luar aja sok cool sok irit bicara, giliran sama kak Jihan aja manja iuuhh". Ana berlagak jijik seraya melewati Abang nya tanpa menyalimi nya.
Rasyid yang melihat itu pun menarik lengan baju Ana dan menasehati nya.
"Anaaa, gak boleh gitu sama Abang kamu, ayo cepetan salim sama kasih ucapan buat Abang". Ujar Rasyid lembut, membuat Ana langsung tunduk dan menuruti perkataan Rasyid.
"Iya deh". Jawab Ana.
"Selamat menikah yaa bang, kak. Semoga langgeng dan semoga cepet dikasih momongan, juga jadi pasangan yang samawa". Ujar Ana pada Raihan setelah menyalimi tangan Raihan dan memeluk nya dari depan.
"Bang, jangan lupain Ana ya meskipun Abang udah nikah, sering sering main lagi sama Ana kaya dulu ya". Lanjut Ana dengan matanya yang berkaca-kaca menatap Raihan.
"Ehh ya gak bakalan dong, masa Abang lupain adik Abang yang cantik ini sii? Udah dong jangan nangis nanti cantik nya ilang". Ujar Raihan seraya menghapus air mata yang turun membasahi pipi adik nya itu.
"Yaudah aku turun dulu ah mau makan, yuk a'". Ajak Ana pada Rasyid yang sedang mengucapkan selamat pada Jihan dengan salam yang tidak bersentuhan kulit.
"Yaudah aku kebawah dulu ya bang, kak, cepet cepet kasih kita ponakan ya bang". Ujar Rasyid seraya berlari kecil bersama Ana untuk kebawah.
"Hadeuhh dasar pasangan bocil". Ujar Raihan menatap kepergian Ana juga Rasyid.
~~~
Acara pun telah selesai pukul 18:00.
Dan kini kedua keluarga mempelai juga keluarga Rasyid sedang berkumpul di ruang keluarga hotel.
Fyi,mereka memesan hotel lantai atas untuk dipakai selama 2 hari 2 malam, makanya sekarang hotel lantai atas itu kosong dan hanya diisi oleh keluarga Jihan, Ana juga Rasyid.
Kenapa mereka memesan untuk 2 hari 2 malam? Karenaa besok nya juga akan dipakai kembali oleh pernikahan Ana dan Rasyid. Jadi biar sekalian saja.
"Ana, Rasyid, kalian masuk kamar masing-masing sana, istirahat biar besok gak cape, tapi inget! Sholat isya dulu sebelum tidur!" Ujar Farhan pada Ana juga Rasyid.
"Iya liid". Jawab mereka berbarengan.
"Yaudah Ana ke kamar dulu yaa, assalamualaikum". Pamit Ana pada mereka semua.
"Rasyid juga, assalamualaikum".
"Waalaikumsalaam". Jawab mereka semua.
~~~~
#TOBECOUNTINED
Minggu, 28 November 2021
11:52