Salam STAY MOA dari author
Jangan lupa follow semua akun aku
Wattpad : @Aditishafira622
Ig : @Av_wattpadstory
Jangan lupa tinggalkan vote dan beri komentar kalian!
Happy reading!!!
-
-
-
-
Hari ini tidak ada yang istimewa, seperti hari lainnya Gyu datang ke sekolah bersama keempat temannya dan berjalan menuju kelas sendirian.
Dan suasana juga tampak biasa saja, hingga ia masuk ke dalam kelas dan duduk di tempatnya.
Tapi tunggu...
Ada sebungkus coklat batang yang terletak di atas mejanya, pemuda itu bingung sendiri. Pasalnya selama 2 tahun sekolah tidak pernah ia menemukan barang atau sesuatu di atas mejanya.
Gyu pun melihat keseluruh kelasnya, dan teman teman kelasnya terlihat normal seperti biasanya.
Dengan ragu ia mengambil coklat batangan itu dan ada kertas kecil yang menempel di baliknya dan juga ada tulisannya.
Semoga kamu suka ya dengan coklatnya - from Yeji
Seketika waktu seakan berhenti, Gyu terdiam di tempatnya berusaha mencerna kata dari tulisan yang baru saja ia baca.
Ini mata gue yang rabun atau gimana nih?
Baru kemarin ia di kejutkan dengan pesan chat dari Yeji, sekarang gadis itu memberinya coklat. Apakah jangan jangan, gadis itu mulai....
Segera Gyu menepis sebelum pikirannya semakin traveling jauh.
Ia pun langsung memasukan coklatnya ke dalam tas, mumpung pelajaran belum mulai dan bel sekolah belum berbunyi, Gyu pergi ke kantin untuk minum capucinno hangat sambil refreshing pikirnya.
*Skip*
Saat ini Gyu sangat menikmati 'me time' nya di kantin, sambil nongkrong ia juga fokus main handphonenya.
"Hai aku boleh gabung gak di sini?" tanya seorang siswi yang tak lain adalah Yeji.
Mata Gyu langsung melebar begitu melihat Yeji yang sudah di depannya, untung saja ia tidak sedang menyeruput Cappuccino, kalau tidak mungkin ia sudah menyemburkan minumnya.
"Aaa... aa.. Boleh! Silakan!" jawabnya ragu ragu.
Yeji yang terlihat senang langsung duduk di kursi depan Gyu.
"Temanmu.... Mm.. maksud aku sepupu kamu mana?" tanya Gyu.
"Oh hari ini dia gak datang sekolah, tiba tiba aja tadi dia merasa kurang sehat, makanya aku sendiri"
"Oohh"
Entah kenapa Gyu jadi kurang semangat setelah mendengar Lia tidak masuk sekolah.
"Gimana dengan Coklatnya?"
"Ooh udah aku terima, terimakasih ya! Padahal kamu murid baru tapi udah ngasi sesuatu, aku jadi merasa tidak enak"
"Tidak apa apa, aku senang kok kamu mau terima lagian kamu adalah siswa pertama yang aku kenalan sama aku di kelas kemarin, jadi anggap saja ini awal permulaan jadi teman"
Sebenarnya bukan itu tujuan Yeji, tapi sejak pertama kenalan dengan Beomgyu, entah mengapa Yeji terus mengingat wajahnya dan ia mulai tertarik dengan pemuda itu.
Duo kembar tak seiras baru saja tiba di kantin, bak ritual tiap pagi tanpa snack rasanya hidup seorang Han Jisung bakal terasa hampa.
Dan siapa lagi yang mau menemaninya kalau bukan kembarannya beda sehari yaitu Felix.
Baru melangkah ke dalam, mata Han tak sengaja melihat Yeji duduk berdua dengan Gyu. Matanya langsung melebar dan ia berjalan menghampiri mereka.
Sedangkan Felix main di tinggal begitu saja.
"Sayang!! Kenapa kamu duduk berduaan sama nih bocah?" tanya Han begitu sampai.
"Ngapain sih lo kesini?!! Ganggu gue aja!!"
"Sayang?? Pacar kamu?" tanya Gyu yang bingung.
"Iya pacar gue!! Loh mau deketin dia?"
Tak lama Felix tiba dan melihat apa yang terjadi.
"HEH!! Gak tau diri lo, ngaku jadi pacar gue, gak usah dengerin dia aja yang kepedean.. aku gak pernah nganggap dia siapa siapanya aku"
"Kok kamu gitu sihh sayang?!!"
"JANGAN PANGGIL GUE SAYANG SAYANG!!!" teriak Yeji.
Buset telinga gue bisa budeg!! batin Gyu.
"Lo mau gue laporin ke abang gue?"
"Ya jangan dong sayang... "
"Sekali lagi lo panggil gue sayang, gue banting meja ini ke lo"
Kok gue jadi ngeri ya?! Ah mending gue kabur aja deh! Gyu langsung pergi begitu saja.
Felix yang melihatnya juga ikutan pergi, dari pada buang waktu hanya nonton drama pencintaan sebelah pihak gak ada selesainya.
"Jahat banget kamu, masa kamu mau banting meja ke aku. Ntar kalo aku kenapa kenapa gimana?"
"Bodo amat!!! Ayo Gyu kita......." Yeji terdiam melihat orang di depannya sudah menghilang.
"HAN JISUNG!!!! GARA GARA LO DIA JADI PERGI KANN" Yeji langsung menarik kerah baju Han dan menguncang tubuhnya sekuat tenaga.
"Adu beb!! Jangan gini dong beb!! Mana Felix...? WOI FELIXX!! TOLONGIN GUAAA!!"
*Skip*
"Lah ko lo sendiri? Mana Han?" tanya Hyunjin.
"Masih di Kantin, malas gue liat drama percintaan Han sama adek lo yang gak ada ujungnya"
"Adek gue di godain lagi sama dia?!!" Hyunjin sedikit meninggikan suaranya.
"Enggak, cuma tadi dia cemburu liat Yeji duduk berdua sama Gyu"
"Yeji, sama Gyu?"
"Iya, makanya dia nyamperin malah gue yang di kancangin" kesal Felix.
Jangan sampe Yeji deket sama Gyu batin Hyunjin.
*FIGHT OR ESCAPE*
Seorang pria baru saja tiba di sebuah gedung tua yang belum selesai di bangun, ia masuk ke gedung itu dan menaiki rooftop.
Di sana ia menatapi sebuah kursi yang tertera di tengah-tengah rooftop.
Masih tetap di sana batinnya.
Kemudian sekilas ingatan pahit terlintas di pikirannya.
Seorang wanita yang di ikat di kursi itu, sedang meraung kesakitan dan tangisan pilu tercetak jelas di wajahnya.
Sementara beberapa pria berdiri di belakangnya dengan membawa tongkat balok kayu.
Ingatan itu beralih lagi ketika seseorang ingin menghempaskan meja kayu di tubuhnya, wanita itu segera berlari ke arahnya dan memeluk untuk melindungi, hingga meja kayu itu terhempas di tubuh sang wanita.
Wanita itu masih sadar, tapi tubuhnya bergetar hebat dan sebisa ia menahan rasa sakit dan berkata.
"Aku mencintaimu Tae"
Taehyung langsung menutup matanya, mencoba menghilangkan ingatan pahit itu.
"Pergilah dari sini Tae!!"
"Biarkan aku mati!!"
"Aku tidak ingin kau terluka!"
"Kumohon pergilah!!"
Taehyung menjambak rambutnya, ia tidak sanggup harus mengingat kembali. Seandainya ia tidak egois, andaikan ia tidak lemah, wanitanya pasti akan baik baik saja. Tapi sekarang bahkan ia tidak tahu di mana wanita yang ia cintai berada.
Apakah ia selamat atau sudah....
Terakhir kali ia ingat, wanita itu sekarat dan saat ingin menolongnya ia di hajar hingga hilang sadar. Namun saat bangun, ia sudah di rumah sakit dan kata keluarganya hanya dirinya sendiri yang ia di temukan.
Saat sembuh ia berusaha menemui kekasihnya, tapi ia tidak mendapat informasi apa apa, kekasihnya hilang bagaikan begitu saja di telan bumi.
Dan sampai sekarang ia tidak tahu nasibnya seperti apa, karena itu lah Taehyung mengalami depresi hingga ia memutuskan tinggal di Daegu guna menyembuhkan dirinya.
-
-
-
-