Cute Girl's

By hey_thingk

4.3K 1.4K 640

[ON GOING] Raga sedari tadi memerhatikan Reyna,dan tidak pernah berpaling sedikitpun dari gadisnya itu. "Aku... More

PERKENALAN
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
KEENAM
KETUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUABELAS
TOKOH PEMAIN
TIGABELAS
EMPATBELAS
LIMABELAS
ENAMBELAS
TUJUHBELAS
DELAPANBELAS
SEMBILAN BELAS
DUAPULUH
DUAPULUH SATU
DUAPULUH DUA
DUAPULUH TIGA
DUAPULUH EMPAT
DUAPULUH LIMA
DUAPULUH ENAM
DUAPULUH TUJUH
DUAPULUH DELAPAN
DUAPULUH SEMBILAN
TIGAPULUH
TIGAPULUH SATU
TIGAPULUH TIGA
TIGAPULUH EMPAT
TIGAPULUH LIMA
TIGAPULUH ENAM
TIGAPULUH TUJUH
TIGAPULUH DELAPAN
TIGAPULUH SEMBILAN
EMPATPULUH
BACA BAIK-BAIK
EMPATPULUH SATU
EMPATPULUH DUA
EMPATPULUH TIGA

TIGAPULUH DUA

36 11 8
By hey_thingk


Saat ini mereka berdua berada di pinggiran pantai, setelah pergi makan mereka memutuskan untuk ke pantai saja, dan ini saat nya.

Perpaduan angin dan suara Ombak yang menerpa. Seolah olah menghilangkan masalah sejenak.

Dua insan yang sedang berpelukan itu kini mulai berjalan dengan tangan yang berpaut satu sama lain. Tanpa takut jika hari esok akan tiba.

Hari sudah sore, jam pun sudah menunjukan setengah lima sore namun Reyna dan Raga masih belum ingin pulang. Mereka ingin melihat terbit nya Matahari dan indahnya senja sore.

Mereka hanya ingin beregois satu sama lain, sebelum kedunya berpamitan hanya karena untuk masa depan.

Ini sudah waktunya, matahari sudah tenggelam beserta warna jingga yang indah dan kemerah merahan. Kedua insan itu melihatnya dengan teliti, memotretnya bila perlu.

"Indah ya Kak" Reyna masih terpokus melihat pemandangan di lautan.

Yang tadinya menatap Sunset, kini Raga berpindah menatap Reyna. "Tidak seindah melihat senyummu" balasnya.

Hanya kekehan kecil yang Raga dapatkan dari Reyna, ntahlah dia sangat sibuk melihat Sunset di depannya. Raga memeluknya di belakang dengan erat, melihat pemandangan yang indah. Yah, Raga tidak melihat sunset nya, yang Raga lihat hanyalah Reyna beserta senyum cantiknya.

Rasanya ia tidak ingin berpaling sedetik saja, Raga sudah benar benar jatuh ke dalam dekapan gadis di hadapan nya ini. Ia tidak mau berpisah meskipun hanya sesaat. Jujur Raga egois, ya memang.

Raga menyembunyikan kepalanya di ceruk leher milik Reyna, ia suka melakukan itu. Sudah kebiasaannya juga.

Matahari sudah terbenam, gelap sudah mulai terlihat,  orang orang yang melihat Sunset sudah tidak terlihat mereka berpulang kerumahnya masing masing dan masih ada beberapa orang lagi di sana.

"Apa kamu tidak mau pulang?" Tanya Raga.

"Ayok pulang, lagian ini sudah gelap"

Raga mengangguk, dan membawa Reyna pergi dari tempat itu.

"Makasih ya Kak"

Kernyitan di dahi Raga muncul, "Untuk?"

"Ya, makasih karena udah bawa Rey kesini, melihat Sunset" cengirnya.

"Tidak masalah"

Reyna menggandeng lengan Raga, memeluknya erat bahkan melepaskannya saja ia enggan.

Sampai dalam mobil, Raga membukakan pintu untuk nya. "Terimakasih kak" hanya anggukan yang Reyna dapatkan.

Raga membawa mobilnya melaju dengan ringan, hanya butuh wakti dua jam agar sampai kerumahnya.

Namun di perjalanan mereka memesan KFC sebentar karena Reyna tidak mau makan di sana, Reyna lebih memilih makan di mobil. Toh Raga juga tidak  masalah.

Selesai berkendara, mereka sudah sampai. Lalu turun dan masuk ke atas untuk ritual mandinya.

             ****

Niko dan Wahyu berada dalam satu Club yang sama, ini akal akalannya Wahyu mengajak Niko kesini. Namun Niko hanya manggut manggut setuju. Awalnya mereka akan mengajak Raga, Rival dan Ahmad tapi mereka sudah berpawang jadi di larang. Jadi mereka berdua hanya bisa mengelus dadanya sabar.

Wahyu sudah tidak lagi mempermainkan wanita setelah ia mendapatkan karmanya. Kini ia sedang mengincar seseorang yang menurutnya tipe idealnya. Semua perempuan asramanya ia bubarkan.

Dan kini Niko, ia masih Single masih kekeh dengan pendiriannya tidak mau berpacaran terlebih dahulu. Ntah mengapa, namun sebagai teman yang baik mereka menghargai pendapat nya.

Mereka bersilang menegukan Wine ke dua botol, jangan lupakan mereka tidak mabuk karena meskipun menghabiskan tiga botolpun mereka masih kuat, kecuali Wahyu baru tiga setengah aja udah tepar.

"Hay boy" sapa seorang perempuan berpakaian sexy dan body terlihat.

Wahyu melotot dibuatnya, bukan karena dia terangsang ataupun napsu tapi ia geli melihatnya. Lomthe sialan.

Sedangkan Niko hanya melirik sekilas, itu bikin bertambah dosa saja jika dilihat. Hey, masuk club juga dosa.

Tidak ada balasan dari keduanya, Melly sangat kesal dibuatnya, padahal dulu dialah orang yang bisa menakluki semua laki laki, namun tidak berfungsi untuk Raga en The geng. Tapi Melly belum menyerah ia ingin bermain sebentar dengan kedua pria ini.

Melly mendekat ke arah Niko, ia beniat menggodanya, namun belum sempat ia memegang pundak Niko,Niko pergi dari hadapan Melly. "Tidak bisa semudah itu lo pegang gue Bitch!".

Melly yang merasa tertolak ia suntuk setengah mati, tidak apa apa jika Niko tidak mau, incaran selanjutnya adalah Wahyu.

"Kemana Raga?" tanya nya mendekat.

Masih dengan pase yang sama, Wahyu masih meneguk Wine terakhirnya sebelum ia menyusul Niko. Wahyu mengabaikan pertanyaan Melly namun saat dia berdiri dan hendak pergi Melly menahannya.

"Kau mau kemana? Kita bermain sebentar tidak masalah kan?" tanyanya lagi dan mengalungkan tangannya ke pundak Wahyu.

Wahyu hanya menatapnya dengan kasihan, sebenar nya Melly itu cantik, badan tinggi dan bagus. Tapi kenapa sikapnya kayak setan.

"Gada untung nya lo goda gue, malahan gue makin Jyjyk" balasnya melepaskan rangkulan itu dan meninggalkan dia sendirian. Bodo amat jika dia di bawa Om Om juga, Wahyu tidak peduli. Melly berdecak kesal, lagi lagi dia gagal padahal dia mendekat juga untuk menanyai tentang Raga.

"Arghhhh sialan!" prustasi nya.

                             
                                ****

Dua hari lagi keberangkatan Raga, teman temannya memutuskan untuk berkumpul juga, bukan cuma Raga saja yang akan pergi, namun Niko juga katanya ia ingin meneruskan kuliahnya di negara lain sama seperti Raga namun berbeda negara.

Niko pergi ke Australia untuk melanjutkan study nya bersama sepupunya disana tentunya sepupu Rika juga, ini sudah di rencanakan dari awal. Hanya Rival dan Ahmad yang tidak pergi kemana mana, toh mereka berdua sudah mewarisi perusahaan ayah nya masing masing. Dan Wahyu? Ia memutuskan untuk berkuliah di Jogja dan membuka cabang karir milik Papanya.

"Jadi kita berkumpul hanya untuk perpisahan? Lucu sekali" Ahmad memulai percakapan.

Raga hanya terkekeh mendengarnya, kemudia Wahyu "Ah, jika sudah berkumpul kek gini kita berasa masih SMP anjir"

"Jaman apaan tuh" Niko menyahuti.

"Sepertinya jaman dimana kita masih merasakan kebersamaan yang abadi, tidak seperti sekarang semuanya akan pergi" lanjut Rival. Raut mukanyapun sudah berubah sedih Shilla yang melihatnya langsung memeluk lengan sang terkasih.

"Meski kita berpisah, kita tetap keluarga" Raga berujar.

Mereka semua mengangguk, Wahyupun ikut berkata "Ahh jadi pengen kembali ke masa dulu" paraunya "Dimana kita hanya bisa menjadi murid teladan" ujarnya di sertai kekehan semuanya.

Para ciwi ciwi juga ikut berkumpul, mereka semua sengaja membawa pasangan nya masing masing, tak terkecuali Niko dia tidak membawa siapa siapa, sedangkan Wahyu membawa Sasa pacar nya yang ia anggap akan menjadi wanita terakhir setelah ibunya.

"Mangkanya Niko, lo cari pacar kek" Rika menyahut.

Niko hanya memutar bola matanya malas "Bacot jomblo"

"Ngaca bamke!"

"Ucapannya" Ahmad menyentil bibir Rika tidak sakit, namun Rika berkata aduh.

"Mampus, kena omel pawang sih" Niko tertawa.

"Nyenyenye"

Mereka semua berada di dalam Cafe yang berada di atas Mall, ini kemauan para ciwi ciwi mengajak para lelaki ke mall, katanya mau memberi hadiah terakhiran untuk yang akan pergi.

Namun ketika mereka berbicara dan berbincang gurau, Melly en the geng datang menemui mereka.

"Hii sayang" sapa Melly ke arah Raga.

Reyna melotot dibuatnya, pasalnya ia lumayan takut kepada Melly. Tapu dia kesal juga karena seenak jidatnya dia memanggil Raga dengan sebutan 'sayang' jangan lupakan tangannya merangkul tangan Raga seolah olah Raga adalah miliknya.

Raga mencoba melepaskannya namun nihil Melly malah semakin mengeratkan.

"Eh miskin, jangan pegang pegang tangan pacar gue" genggaman tangan Raga dan Reyna Melly lepaskan secara terpaksa. Raga ingin marah, namun setelah melihat raut wajah Reyna yang seperti tidak memperbolehkan Raga bisa apa.

"Minggir lo, jauh jauh dari dia" Melly mendorong Reyna hingga terhuyung, namun untungnya Raga cepat tanggap.

Raga sudah kesal wajahnya sudah memerah dan "Cukup bitch, jangan lukai calon istri gue" ujarnya tegas.

Melly tertawa, "Hey sayang? Apa kamu bilang calon istri?" Melly tertawa lagi "Raga-Raga kamu nggak bisa milih tipe ya, padahal cantikan aku sama dia" lanjutnya dan menunjuk Reyna.

"Dia miskin Raga, dia deketin kamu cuma ingin harta kamu,  dia juga tidak pantas jadi milik kamu sayang, yang pantas itu aku"

"Cukup Melly" Reyna kesal dan ingin marah, ia tidak bisa lagi menahan setelah harga dirinya di injak injak di hadapan semua orang.

Awalnya setelah Melly datang Rika sudah ingin maju, namun Ahmad mencegahnya agar tetap duduk. Begitupun Shilla meskipun dia tidak tau siapa yanga da di hadapannya ini dia kesal dan tidak menyangka Melly menyebut Raga dengan panggilan sayang.

Shilla ingin meminta penjelasan, namun setelah melihat mata Rival yang mengatakan 'nanti akan ku jelaskan'ia mengurungkan niatnya.

Tbc!

Jangan lupa Vote and Komen.

See u




Continue Reading

You'll Also Like

409K 60.9K 86
"Became the Most Popular Hero is Hard" adalah judul novel yang saat ini digemari banyak pembaca karena memiliki visual karakter dan isi cerita yang m...
KASHMIR By B.O.S🚀

Historical Fiction

383K 24.9K 121
Menjadi pengantin dari kerajaan yang wilayahnya telah ditaklukkan bukanlah keinginanku. Lantas bagaimana jika kerajaan yang aku masuki ini belum memi...
4.2M 577K 69
18+ HISTORICAL ROMANCE (VICTORIAN ERA/ENGLAND) Inggris pada masa Ratu Victoria Sebelum meninggal, ibu dari Kaytlin dan Lisette Stewart de Vere menyer...
226K 13.6K 42
"𝐀𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐮 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐬𝐚𝐥𝐢 𝐏𝐞𝐫𝐛𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚" -𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞 #1 in pangeran [04-06...