Rahasia Masa Lalu Lei Tie |1|
Setelah sarapan, Lei Tie mengatur hadiah festival di gerbang rumah. Hari ini adalah tanggal delapan bulan kesembilan dalam kalender Gregorian Benua Yunzhou dan tanggal lima belas bulan kedelapan dalam kalender Dinasti Xia Besar. Itu adalah Festival Pertengahan Musim Gugur.
Festival Pertengahan Musim Gugur adalah salah satu festival penting dari Dinasti Xia Besar. Oleh karena itu, keluarga Qin Mian tidak hanya memberikan hadiah kepada para pelayan, tetapi juga para karyawan di halaman pengolahan. Setiap pelayan diberi bonus 50 Wen dan 5 jin daging. Musim gugur adalah musim panen, dan kali ini adalah yang tersibuk. Itu perlu untuk meningkatkan perawatan para pelayan. Sedangkan masing-masing karyawan diberikan jin daging dan bonus yang bervariasi sesuai dengan tingkat kinerjanya, 8 hingga 10 Wen untuk yang lebih rendah dan 30 Wen untuk yang lebih tinggi.
Lei Tie memegang sebuah buku di tangannya dan membacakan nama dan hadiah yang pantas didapatkannya. Paman Fu menghitung uang itu dan memasukkannya ke dalam dompet kecil, Lei-Qin Le dan Lei-Qin Zhong bertanggung jawab untuk memotong dan menimbang daging, Lei-Qin Yuan dan Lei-Qin Xin mengikat dompet kecil dan daging bersama-sama dengan sedotan agar mudah didistribusikan.
Paman Quan membantu Paman Fu di samping. Paman Quan dan Bibi Quan adalah orang-orang yang tulus. Qin Mian mengizinkan Miao Miao untuk belajar membaca bersama orang lain di sekolah Kediaman Pertanian miliknya, membuat keduanya merasa bersyukur dan sangat setia kepada Qin Mian dan Lei Tie.
Ada banyak orang di halaman, tetapi sangat sepi. Hanya suara Lei Tie, suara dentingan koin tembaga, dan suara pemotongan daging yang terdengar. Tidak ada yang berani main-main di depan Lei Tie – semuanya beres.
Itu adalah kesempatan yang baik untuk menunjukkan wajah seseorang dengan benar di depan para pelayan untuk meningkatkan kesetiaan mereka kepada majikan mereka. Itu juga semacam pengingat bahwa para pelayan tidak boleh berperilaku tanpa disiplin dengan mengandalkan keramahan tuannya. Oleh karena itu, Qin Mian meminta Lei Tie untuk mengatur sendiri hadiah festival.
Di malam hari, Qin Mian dan Lei Tie memiliki acara penting. Pada saat ini, Qin Mian sedang menyiapkan makanan kering di dapur. Dia membuat 30 potong setiap jenis panekuk wijen panggang dengan isian daging, panekuk daun bawang, roti puding krim, babi barbeque, dan bahkan memasak sepanci sup ringan untuk diletakkan di tempat.
Kedua kaki depan White Spot bertumpu di atas kompor dengan penuh minat. Ia tidak bisa memakan makanan ini, dan tidak ada yang tahu apa yang dilihatnya.
Saat ini, ketika White Spot berumur empat, tingginya bisa mencapai pinggang Qin Mian, tubuhnya hampir dua kali lipat dari serigala dewasa biasa. Orang-orang tua di desa diam-diam mengatakan bahwa serigala ini bukan serigala biasa tetapi raja serigala. Untuk sementara waktu, penduduk desa tidak berani mendekati Kediaman Pertanian, dan mereka yang pergi bekerja di halaman pengolahan tidak berani membuat suara ketika mereka berjalan. Kemudian, mereka menemukan bahwa White Spot tidak mengindahkan mereka, sehingga mereka kembali ke perilaku normal.
Setelah Qin Mian menyelesaikan pekerjaannya, dia mencuci dan mengeringkan tangannya. Dia membawa secangkir teh panas ke ruang tamu, "A-Tie, apakah kamu sudah selesai?"
Dia membawa cangkir itu ke mulut Lei Tie.
Lei Tie menundukkan kepalanya dan menyesapnya. "Segera."
Qin Mian duduk di samping, menunggu pria itu menyelesaikan pekerjaannya. Dia berkata kepada Paman Fu, “Paman Fu, Tuan Muda Tertua dan aku akan melakukan perjalanan panjang. Kami akan kembali dalam tiga atau lima hari. Urusan rumah tangga diserahkan kepadamu untuk dikelola. Saatnya memanen padi, kedelai, ubi jalar, dan kacang tanah. Paman Fu, kamu harus membuat pengaturan sesegera mungkin. Jika cuaca berubah, itu akan buruk.”
"Ya, Tuan Muda Kecil dapat yakin."
Setelah para pelayan pergi, Qin Mian dan Lei Tie membersihkan diri dan bersiap untuk pergi.
Lei-Qin Zhong bergegas kembali, “Melapor, Tuan Muda Tertua dan Tuan Muda Kecil. Orang tua itu telah datang.”
Lei Daqiang? Qin Mian mengangkat alisnya. Sejak kehamilan Wei Shi, Lei Daqiang menaruh hampir seluruh perhatiannya pada tubuh Wei Shi. Mengapa dia datang ke sini hari ini?
Lei Tie memberi isyarat kepada Lei-Qin Zhong untuk mundur.
Lei Daqiang telah datang, para pelayan Rumah Pertanian Santai tidak bisa menghentikannya di luar gerbang. Lei-Qin Zhong pergi melapor terlebih dahulu. Setelah beberapa saat, Lei-Qin Le membawa Lei Daqiang.
Lei Daqiang perlahan melangkah maju di sepanjang jalan berbatu, melihat sekeliling, tidak mampu menahan kecemburuan dan kemarahannya. Ini adalah rumah pertanian putranya, tetapi dia benci bahwa dia tidak dapat mengambil manfaat dari semua itu. Putranya, Lei Tie, benar-benar tidak berbakti dan tidak bisa mengirim lebih banyak dari apa pun yang dihasilkan di kebun ke rumah tua. Mengingat tujuan kedatangannya hari ini, dia mengesampingkan pemikiran ini untuk sementara waktu. Dengan senyum ramah di wajahnya, dia menatap Qin Mian dan Lei Tie.
"Pria tua di sini.” Qin Mian tidak bermusuhan atau ramah.
||TN: Pasangan itu tidak pernah lagi menggunakan kata biasa ''爹/ayah'' seperti yang dilakukan Lei lainnya, tetapi ''Lao Ye Zi'' yang digunakan untuk memanggil pria tua/atau ayah seseorang dengan hormat (atau terasing dalam hal ini)||
Lei Tie dengan datar menatap Lei Daqiang dan bahkan tidak bangun. Dia mengambil busur yang diletakkan di satu sisi dan dengan hati-hati menyekanya.
“Putra tertua, menantu tertua, kamu berdua di rumah. Bukankah hari ini Festival Pertengahan Musim Gugur? Aku datang untuk memberitahumu bahwa kita akan makan malam bersama di malam hari.” Lei Daqiang duduk di sofa empuk, mengerutkan kening, dan melirik Lei-Qin Le, "Mengapa kamu belum menyajikan teh?"
Lei-Qin Le menundukkan kepala dan tangannya, tampak seolah-olah dia tidak mendengarnya.
Qin Mian diam-diam mendengus. Dia menunjukkan otoritas bahkan di rumah orang lain.
“Lei-Qin Le, apakah kamu tidak akan menggali kacang hari ini? Apa yang kamu lakukan disana?"
Lei-Qin Le berkata dengan panik, “Tolong maaf, Tuan Muda Kecil. Pelayanmu tidak mendengar instruksimu, jadi sekarang aku tidak berani bertindak gegabah. Aku akan pergi sekarang.”
Dengan itu, dia dengan cepat pergi, dan segera menghilang ke dalam hutan lebat yang menghasilkan buah.
Lei Daqiang menarik wajah panjang.
Qin Mian meminta maaf berkata, "Pria tua, kamu dapat melihat bahwa kami sedang berkemas. Kami akan melakukan perjalanan panjang, aku khawatir kami tidak bisa menghabiskan Festival Pertengahan Musim Gugur bersamamu. Keluargaku mengucapkan Selamat Festival Pertengahan Musim Gugur!”
"Apakah kamu benar-benar berpikir kamu bisa menjadi tuan rumah?" Lei Daqiang dengan sedih memelototi Qin Mian, memandang Lei Tie, dan dengan tegas berkata, “Lei Tie, kamu dan istrimu akan makan malam bersama kami malam ini. Sudah diputuskan.”
"Tidak pergi. Pendapat istriku sama persis dengan pendapatku.” Lei Tie tidak mengangkat kepalanya.
Lei Daqiang mengerutkan kening dan mengadopsi sikap kebapakan. “Putra tertua, Ayah tidak melarangmu, tetapi kamu, karena asal yang tidak diketahui ini, sedikit liar—”
Sebelum dia selesai berbicara, dia dipotong oleh sepasang mata dingin. Dalam sekejap, punggungnya dingin, kakinya gemetar, dan dia berkeringat dingin. Mata Lei Tie seperti dua pedang dingin, muncul seolah-olah mereka akan terbang kapan saja untuk menikamnya.
Tiba-tiba, keunggulannya mati. Dia tidak berani menatap langsung ke mata Lei Tie sambil bergumam, “Kamu…”
"Kamu bisa pergi," kata Lei Tie dengan dingin.
Lei Daqiang mengumpulkan keberaniannya dan menampar meja teh. Kemudian, dia berteriak, "Beraninya kamu berbicara dengan ayahmu dengan nada seperti ini?"
Lei Tie berdiri, satu kepala lebih tinggi darinya, dan menatapnya dengan mata acuh tak acuh, “Mengapa tidak? Sejak hari aku dipaksa kabur dari rumah olehmu dan Du Shi, aku bukan lagi anakmu. Apakah kamu ingin aku membuatnya lebih jelas?”
"Kamu ..." Lei Daqiang tampak ketakutan dan tidak percaya. Dia sebenarnya ingin mengambil kesempatan Festival Pertengahan Musim Gugur untuk berdamai dengan putra tertuanya. Mengapa dia begitu berdarah dingin dan tidak tahu berterima kasih? Dia tiba-tiba teringat bahwa Lei Tie sudah lama tidak memanggilnya 'ayah'.
Qin Mian menganggap luka di mata lelaki tua itu konyol. Jika Lei Daqiang benar-benar ingin berdamai, mengapa dia berlarut-larut sampai sekarang? Ketulusannya terlalu murah.
Lei Daqiang berdiri, menghela nafas, dan mengulurkan tangannya untuk menepuk pundak Lei Tie, "Putra tertua, kamu harus percaya bahwa Ayah masih peduli padamu ..."
Lei Tie menghindari tangannya. Rasa jijik di matanya membuat Lei Daqiang menegang.
Tidak tahan lagi, Qin Mian ingin berbicara, tetapi Lei Tie memeluk bahunya dan menggelengkan kepalanya sedikit. Dia memandang Lei Daqiang, "Aku percaya."
Sebelum Lei Daqiang bersukacita, dia mendengarnya berkata, “Aku juga peduli padamu, jadi aku menemukan istri yang setara untukmu. Apakah kamu puas?"
Lei Daqiang tercengang dan butuh waktu lama untuk mencerna kata-katanya. Apakah Lei Tie menemukan Wei Shi untuknya? Mengapa? Dia memandang Lei Tie, yang wajahnya tanpa ekspresi dan matanya yang asing menatapnya seperti orang asing. Kemudian, dia menatap Qin Mian, yang senyum ironisnya tidak enak dilihat.
Wajah Lei Daqiang merah dan terbakar. Dia berbalik dalam kebingungan dan melarikan diri.
Qin Mian dengan dingin memperhatikannya perlahan-lahan pergi, dengan erat memegang tangan Lei Tie.
Tahun itu, Lei Tie yang berusia 12 tahun meninggalkan Kota Running Water dengan satu tael perak yang diberikan oleh Paman Bungsu Deng. Dia tidak tahu ke mana harus pergi dan memutuskan untuk pergi ke utara. Setelah disalahgunakan oleh Du Shi untuk waktu yang lama, Lei Tie menjadi sedikit pintar dan mengubah perak menjadi dua keping pecahan perak dan dua ratus koin tembaga untuk menyembunyikannya dengan baik. Namun, nasibnya sangat buruk sehingga dia menarik perhatian beberapa orang. Sebelum dia pergi terlalu jauh, dia dihentikan oleh beberapa bajingan. Pada saat itu, Lei Tie yang berusia 12 tahun kurus dan lemah, dia bukan lawan dari empat orang dewasa. Koin tembaga dan pecahan perak dirampok. Pada akhirnya, Lei Tie memohon dan melakukan pekerjaan sementara agar dia tidak mati kelaparan. Majikan pertama Lei Tie adalah seorang wanita petani yang baik hati, tetapi suaminya memiliki hati yang bengkok – pria itu memukul dan memarahinya.
Jika bukan karena Lei Daqiang yang menipu Du Shi dan mengabaikan Lei Tie, bagaimana Lei Tie bisa begitu menyedihkan? Selama dia memikirkan pelecehan yang diderita Lei Tie, Qin Mian tidak dapat menahan kebenciannya pada Lei Daqiang dan Du Shi. Jika bukan demi Lei Xiangyi, Lei Xiangli, Lei Xiangzhi, dan Lei Chuntao, dia akan memikirkan banyak cara untuk berurusan dengan Lei Daqiang dan Du Shi. Itu bahkan bantuan kecil untuk menemukan dia seorang istri tambahan.
"Istri?"
Sebuah telapak tangan besar yang hangat menutupi wajahnya, menarik Qin Mian kembali ke akal sehatnya. Dia berkata, “Aku baik-baik saja. A-Tie, tidak apa-apa memberi tahu Lei Daqiang apa yang terjadi? Akankah dia memberi tahu Wei Shi dan Du Shi? Wei Shi sangat pintar, sangat mungkin untuk menebak apa yang kita lakukan saat itu. Akankah dia bergandengan tangan dengan Du Shi untuk berurusan dengan kita? Dan Du Shi – begitu dia mengetahuinya, dia akan sangat membenci kita.”
Lei Tie menggelengkan kepalanya, "Demi harga diri, Lei Daqiang tidak akan mengatakannya."
Qin Mian mengerti setelah memikirkannya. Lei Daqiang sangat peduli pada Wei Shi. Memberitahu Wei Shi tentang ini berarti dia harus mengakui bahwa dia dimanipulasi oleh putranya sendiri, dan masa lalunya mungkin terungkap. Oleh karena itu, Lei Daqiang tidak akan memberi tahu Wei Shi tentang hal itu. Lei Daqiang juga tidak akan memberi tahu Du Shi. Du Shi memiliki mulut yang besar. Jika dia tahu tentang itu, seluruh keluarga dan seluruh desa akan tahu. Pada saat itu, itu hanya akan menarik lebih banyak orang untuk melihat rasa malu rumah tua itu. Lei Daqiang juga harus mempertimbangkan Lei Xiangzhi.
Pada bulan kesepuluh, Lei Xiangzhi akan mengambil bagian dalam ujian perguruan tinggi.
Qin Mian bersandar pada Lei Tie dan merenung sejenak tentang bagaimana dia dan Lei Tie harus menghadapinya, kalau-kalau Lei Daqiang memberi tahu Du Shi dan Wei Shi tentang hal ini.
Setelah dia memikirkan cara, ekspresinya berubah menjadi santai. Dia berdiri. "Tinggalkan mereka sendiri. Ayo pergi."