BISMILLAH
.
.
.
.
.
VOTE KALIAN SELALU AKU NANTIKAN
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING GEEESSSSS ❤️
"Jangan pergi-pergi lagi yah?"Pinta Rey memeluk Shella yang tidur di sampingnya.
Rey dan Shella kini sedang bersiap untuk tidur.Karena jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam.
"Ya tergantung"Jawab santay Shella.
"Kok gitu"
"Kalo mas kaya gitu lagi,ya Shella akan per-"
"No!Saya gak akan biarkan itu terjadi lagi"Potong Rey tegas,telunjuknya ia taruh di bibir milik Shella.
Shella mencari kebohongan di mata Rey,namun nihil.Yang dia lihat hanya ada ketulusan.
Mereka malah saling berpandangan.Pandangan mereka terkunci.Shella menelusuri setiap inci wajah Rey dengan tatapannya.Tangannya bergerak mengusap rahang milik suaminya.
"Terima kasih,sudah menjadikan Shella begitu istimewa"Lalu Shella mengecup singkat bibir Rey.
Cup
"Udah berani mulai duluan yah"Sejurus kemudian Rey membalas mencium bibir Shella.Oh,bukan cium,melainkan melumat.
"Mas mah gitu,malah kebablasan terus"Shella mendorong dada Rey agar pautan bibir mereka terlepas.
" abisnya kamu mulai duluan"
"Mana ada"
"Itu yang kamu cium saya duluan apa?"
"Ya Shella kan cuma-"
"Cuma apa?"
"Ah tau ah.Udah lah tidur,besok mas harus jemput Mommy dan Daddy ke bandara"
"Yah masa tidur sih.Padahal saya mau ngajak olahraga dulu"
"Ngapain olahraga malam-malam gini"
"Bukan olahraga itu sayang"
"Lah terus?"
"Olahraga kasur"Senyum semirik Rey muncul.
"Jangan mesum sekarang mas"
"Mesumnya cuma sama kamu aja"
"Awas aja mesum ke cewe lain"
"Ngapain saya mesum ke perempuan lain,kalo kamu selalu buat saya candu"
Hanya dengan perkataan Rey seperti itu saja,mampu membuat pipi Shella merona.MENGBAPER.
"Pipi kamu merah sayang"Goda Rey.
"Mas udah"Rengek Shella sambil menutup wajahnya malu.Rey tertawa melihat Shella yang malu seperti itu.
"Ya udah kita tidur aja"Putus Rey.
"Gak jadi olahraga nya?"
"Mau?"
"Ya enggak lah.Orang Shella cuma nanya aja"
"Kira mau"
"Mas peluk"Pinta Shella manja.Lagi-lagi Rey terkekeh, jarang-jarang Shella bersikap manja seperti ini kepadanya.
(Readres:"Iya, biasanya kan elu yang manja Rey")
(Reynan:"Manja sama yang halal mah bebas.Emang para Readres, JOMBLONBLE")
(Author:"Woy.Malah pada ribut,lanjut gak nih?")
(Readres+Rey:"LANJOT")
Rey dengan senang hati membawa Shella dalam dekapannya.Shella mendusel-dusel kan kepalanya di dada bidang milik Rey,mencari tempat yang nyaman.
"Bacain surah al-mulk mas"
"Dengan senang hati Humairah"
Rey membacakan surah al-mulk dengan suara merdu miliknya.Saat sudah selesai membaca,Rey menengok kearah Shella.Ternyata istrinya ini sudah tidur.
Dengkuran halus keluar dari mulut Shella membuat Rey terkekeh pelan.
"Selamat tidur sayang nya Rey.Mimpi indah"Lalu Rey mengecup kening Shella dan setelah itu dia ikut menyusul Shella ke alam mimpi.
.
.
.
"Assalamualaikum"
"Waalalikumsalam.Mommy, Daddy"
Ya itu adalah orang tua Rey yang baru pulang dari India.
Shella pun menghampiri mertuanya dan menyalimi tangan keduanya,tak lupa juga tangan suaminya.
"Mommy sama Daddy apa kabar?"Tanya Shella setelah mereka duduk di ruang keluarga.
"Alhamdulillah kami baik.Kamu sendiri bagaimana mana?Sudah isi belum?"Tanya Rani kepada menantu tunggal nya ini.Shella yang di tanya seperti itu hanya menunduk malu.
"Lagi di usahain Momm.Doain aja somoga cepet ada malaikat kecil di dalam sini"Yap,yang menjawab adalah Rey dengan mengusap perut rata Shella.Jangan di tanya bagaimana Shella sekarang.Pipinya sudah merah seperti kepiting rebus saja,dan yang dia lakukan hanya menunduk.Sungguh, sekarang Shella sangat malu.
"Harus gercep dong Rey.Mommy sama Daddy sudah gak sabar mau gendong cucu.Ya kan Momm?"Rani mengangguk setuju dengan ucapan Suaminya,Hery.
"Insyaallah Momm, Dadd,minta doanya"Kali ini Shella memberanikan diri ikut bicara.
Dret Dret..(anggap aja getar handphone)
"Sebentar,Rey angkat telepon dulu"Lalu Rey beralih untuk mengangkat telpon itu.
Setelah beberapa menit, akhirnya Rey kembali bergabung.
"Tadi Dimas nelpon,Rey harus kekantor karena ada yang harus Rey urus"Jelas Rey.
Shella mengantarkan suaminya sampai depan pintu rumah.
"Kamu gak usah ikut dulu,yah?"
"Iya mas"
"Jangan capek-capek di rumah"
"Iya mas"
"Jang-"
"Aduh mas,kalo ngomong terus kapan kekantornya?"Potong Shella.
"Iya ini juga mau berangkat"
Shella mencium tangan Rey,dan dibalas Rey dengan mengecup keningnya.
"Mas nunduk dulu deh"Pinta Shella.Rey yang awalnya bingung hanya menurut saja.
Cup cup
Kini giliran Shella yang mencium kedua pipi Rey.Percayalah Rey tersipu oleh tindakan yang dilakukan istrinya itu,Bakan dia masih mematung dengan posisi yang masih sama.
"Semangat"
Kok rasanya,jadi males ke kantor yah setelah mendapat perlakuan manis dari istrinya itu.Namun apa boleh buat,ada urusan yang mengharuskan Rey turun tangan.
"Fii amanillah mas"Gumam Shella setelah mobil Rey melaju.
Adegan romantis yang di lakukan Shella dan Rey tak luput dari pandangan Rani dan Hery.
"Rey sudah menemukan kebahagiaannya"
"Iya Momm.Misi kita sudah selesai.Sekarang,kalo pun Allah memanggil saya lebih cepat,saya siap"
"Semoga mereka selalu bersama dan selalu bahagia"
.
.
.
Sesampainya Rey di kantor,dia langsung menuju ke ruangannya.
"Jadi bagaimana?"Tanya Rey yang sudah duduk anteng di tempat khusus miliknya.
"Dia sedang menunggu di ruangan khusus pak"Jawab Dimas.Dimas sendiri sekarang menjadi orang kepercayaan Rey atau tangan kanannya.
"Suruh dia masuk"Suruh Rey.Kalo sudah di kantor begini,sifat dingin dan cuek yang menakutkan akan keluar dari sosok seorang REYNAN SAMAAN.
Beberapa menit kemudian, Dimas pun. Kembali bersama seorang lelaki paruh baya.
"Silahkan duduk"Perintah Rey dengan aura khasnya DINGIN.
Rey dan orang itu berjabat tangan.Pria yang di perkirakan berusia 50 tahun lebih ini pun duduk di sofa yang ada di ruangan Rey.
"Bagaimana dengan kerja sama yang saya tawarkan pak Rey?"Tanya orang itu.
"Menurut anda?"Tanya balik Rey dengan menaikan satu alisnya.
"Saya yakin pak Rey setuju.Karena kerjasama Yanga saya tawarkan ini, sama-sama menguntungkan untuk perusahaan kita"
Rey tersenyum miring,bisa di bilang senyum liciknya.
"Untuk perusahaan kita,atau hanya perusahaan anda, pak Broto?"Tanya Rey kepada pria tua yang di ketahui namanya adalah Broto.
"Maksud anda?"
"Anda tau,sekarang anda sedang berhadapan dengan perusahaan SAMAAN GRUP?Seharusnya sebelum anda mengajak perusahaan saya kerja sama,anda berpikir dulu.Anda pikir tipuan anda mampu menjatuhkan perusahaan saya?"Rey bicara dengan santai,namun dari nada bicaranya terdengar mematikan.
"Saya tidak mengerti"
"Dimas"Rey memanggil Dimas.Nama yang di panggil pun seolah mengerti dengan yang di maksud oleh tuannya.Dimas menyerahkan beberapa file kepada Rey.
"Lihatlah"Suruh Rey dan menyerahkan file tadi kepada Broto.
Broto membaca dengan seksama file tersebut.Seketika bola matanya membulat.
"Sudah paham?"Rey mengeluarkan senyum semiriknya yang membuat orang melihatnya akan bergidik ngeri.
Broto tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.Bibirnya kelu.Keringat dingin terlihat meluncur di pelipis nya.
Sebenarnya file apa yang di berikan Rey kepada Broto?
Itu adalah file yang berisikan bukti-bukti kejahatan atas penipuan yang di lakukan perusahaan Broto kepada perusahaan yang pernah dia ajak kerja sama.
"Da-dari man-mana anda mendapatkan ini?"Broto begitu gugup dan takut.Sebenarnya dari awal pun Broto sudah tau siapa REYNAN SAMAAN.Namun,karena tingkat percaya diri nya yang begitu tinggi dia bertekad untuk tetep menghancurkan perusahaan SAMAAN GRUP.
Tidak semudah itu ferguso.
"Mudah saja.Dan, Anda tidak perlu tahu.Anda hanya tinggal duduk manis dan menunggu polisi untuk memenjarakan anda"Rey tertawa penuh kemenangan.
"Tidak.Saya tidak akan membiarkan itu terjadi.Dan sebelum itu terjadi akan saya pastikan kehidupan anda hancur REYNAN SAMAAN"Teriak Broto,setelah itu dia tertawa seperti orang yang kehabisan akal,atau mungkin memang sudah tidak mempunyai akal lagi.
Rey melirik Dimas,dan lagi-lagi Dimas mengerti hanya dengan lirikan dari Rey.Dimas memanggil sekuriti dan menyuruh mereka menyeret keluar Broto dari sana.
"Kerja bagus Dimas"Puji Rey untuk Dimas sambil menepuk pundak Dimas.
"Terima kasih pak,sudah tugas saya"
Setiap ada perusahaan yang mengajaknya kerjasama,maka Rey akan mencari tau dulu seluk beluk dari perusahaan itu.Sama halnya dengan yang dia lakukan terhadap Broto.
Sejenius itu pemikiran seorang REYNAN SAMAAN.
"Akan ku balas segala perbuatanmu"
.
.
.
.
.
Oke segini dulu yah.
Gimana sama part ini?
Udah siapa ke inti konflik?
Ada yang mau di sampai dengan BROTO?😂
See you next part guys♥️
Vote and follow kalo belum.