15
Kami pun berada di pesta topeng yg diselenggarakan oleh vampir itu.
Dan terlihat para vampir di sana sedang berdansa begitu pula dengan Noe dan Dominique.
" Asahi yg ngetik ini sedikit nyesek"
Ok lanjut.
" Kenapa...kau tidak enak badan" domi yg melihat Noe sedikit pucat.
" Tidak" Noe yg melihat sekeliling.
" Topeng... badut...aku tidak bisa mengingat apa yg ku lihat" Noe.
Sedangkan vanitas sedang memberikan bunga mawar dengan sedikit sulap kepada gadis vampir kecil.
Memang ya buaya.
Sedangkan pemeran utama kita berada di pinggiran aula dansa dia memerhatikan sekeliling para vampir yg tidak ikut berdansa melirik dirinya dan saling berbisik.
' lihat perempuan itu aura nya indah sekaligus mencekam'
' benar aku penasaran wajah di baliknya itu''
' tapi topeng kitsune itu mengingatkan ku pada seseorang'
' maksudnya nona Veronica-sama '
' bukan tapi dia'
' ah.. maksudmu Queen blood marionette bukan tapi itu tidak mungkin dia ada di sini'
' aku dengan salah satu baron adalah salah satu boneka marionette milik Queen dia pun di awasi setiap pergerakan nya'
Begitulah kira-kira pembicaraan mereka yg di dengar oleh (name).
' aku di gibahin' batin (name)
.
.
.
💮
" Hmm" (name) yg melihat seseorang yang berdiri di depannya berpakaian seperti pangeran yg berwarna hitam dan biru tua memakai topeng hitam dengan gambar blue spider Lily.
" Apa yg kau lakukan di sini Rei " (name) dengan bahasa Indonesia.
Jadi huruf miring itu mereka lagi ngomong bahasa Indonesia.
" Aku kesini karena kau tidak punya pasangan sayang sekali bukan menghadiri pesta topeng tapi belum melakukan apapun" Rei sedangkan (name) ingin sekali war dengan Rei seperti biasa tapi karena Rei sedang menunjukan dirinya dan mereka juga bukan berada di ruangan sistem.
Jadi untuk sementara waktu dia harus bersabar.
" Jadi apa yg mau kau lakukan?" (Name) yg melirik Rei.
Sedangkan Rei hanya tersenyum dan meletakkan salah satu tangan nya di belakang dan satunya lagi mengarah ke (name) seperti meminta sesuatu.
" Lady mau kah kau berdansa dengan ku,ma Reine" Rei.
" Jijik Rei sumpah" (name) yg mendengar Rei memangilnya seperti itu terdengar aneh baginya tapi dia menerima permintaan dansanya.
" Hwaaa" semua orang di sana memandang takjub kearah mereka berdua yg sedang berdansa mereka berdua pun tak luput dari mereka bertiga.
Tapi percayalah di balik dansa mereka berdua (name) dengan tidak atau mungkin aku harus bilang sengaja menginjak kaki Rei beberapa kali.
' sakit woi' Rei.
' biarin' (name)
Seperti biasanya mereka akan war jika ada kesempatan.
Sedangkan di sisi lain.
" Ara~ siapa laki laki yg berdansa dengan Queen" domi yg melihat (name) dan Rei sudah selesai berdansa.
Sedangkan kedua orang yg lain penasaran siapa yg tadi berdansa dengan (name), apalagi topeng laki laki bergambar blue spider Lily sedangkan (name) red spider Lily itu tidak mungkin kebetulan bahwa topeng mereka sama sama bergambar bunganya yang sama.
' siapa dia?!' batin keduanya yg menatap laki laki itu yg pergi ke arah berlawanan.
Sedangkan Rei.
' punggung ku serasa di tusuk-tusuk' Rei yg segera pergi dari sana dan berubah wujud menjadi seperti biasa.
.
.
.
💮
" Apa?" (Name) yg bertanya karena Noe dan vanitas menatapnya dengan penasaran.
" (Name) siapa laki laki tadi" vanitas yg tersenyum tapi ada sedikit urat kesal.
" Rekan ku " (name) dengan singkat.
" Rekan?!'' Noe yg memiringkan kepalanya sedangkan (name) hanya tersenyum di balik topeng nya dan menepuk pundak Noe.
" Seperti itu lah" (name) yg melirik ke arah vanitas sedangkan vanitas yg merasa di lihat pun paham.
' sepertinya rekannya ini cukup di rahasiakan' batin vanitas.
Kami pun berjalan ke atas dengan menaiki tangga, dan mereka mulai berbincang perihal vanitas memberikan bunga mawar kepada gadis kecil tadi.
" Astaghfirullah vanitas aku ngak nyangka selera mu anak kecil" Asahi memandang horor.
" Lanjut woi" zero
Dan vanitas pun juga mengatakan perihal Noe dan Dominique di ruang ganti.
Sedangkan (name) hanya menyimak saja.
" Kalian para vampir mendefinisikan pertemanan dengan cara yg aneh" vanitas.
" Maksudnya tentang pertukaran kecil kami, itu bukan pertama kali Noe menghisap darahku karena dia haus, apalagi dia seorang archiviste yg bisa melihat ingatan orang dengan meminum darahnya"
" Noe dimana-" domi yg melihat bahwa Noe dan juga (name) tidak ada.
" Seharusnya kau tidak melepaskan kalungnya" vanitas.
" Sudahlah, masuklah" domi pergi ke sebuah ruangan di ikuti oleh vanitas.
.
.
.
💮
Sedangkan di sisi lain.
" Aku tidak menyangka melihat robot di sini, kudengar sebagian vampir membenci teknologi manusia domi siapa tuan rumah malam ini" Noe yg melihat robot dan bertanya pada domi yg sebenarnya tidak ada di sana.
" Mereka menghilang, sungguh menyusahkan" Noe.
" Lebih tepatnya kau yg menyusahkan Noe"
" Ah..!! (Name) san" Noe yg melihat (name) di pembatas tangga.
" Eh?!"
" Aku mengikuti mu Sendari tadi yg mengikuti robot sedangkan Dominique dan vanitas pergi ke arah lain, yg menghilang itu kau hahaha " (name) sedikit tertawaan dan itu membuat Noe yg mendengar perkataan (name) malu sendiri.
Tiba tiba di arah lain ada 2 orang penjaga dan satu anak kecil.
Anak kecil tersebut tidak sengaja menabrak Noe dan terjatuh itu membuat topeng yg di kenakan nya lepas.
" Apa yg kau lakukan disini?, Jangan bilang kau mengikuti kami?!" Anak kecil itu yaitu Luca yg terkejut melihat Noe.
" Tidak kebetulan saja kita bertemu" (name) dan itu membuat Luca melihatnya dan dia bertambah terkejut.
.
.
.
💮
" Lucius sama siapa kedua orang ini" salah satu pengawal.
' Lucius' batin Noe yg terkejut.
" Mereka... Mereka teman ku, ikut aku" Luca yg menarik Noe, Luca pun menuju (name) yg masih diam Luca pun menarik tangan (name) untuk mengikutinya.
" Kau juga ikut, ada hal penting yang harus kita bicarakan, le-lewat sini" Luca yg menarik mereka ke suatu tempat.
Sedangkan di tempat lain.
" Aku- tidak mengerti, kenapa harus sekarang?" Jeanne yg memegang lehernya dan memegang erat gorden di depan nya.
Bersambung....