" Selamat atas pernikahan kalian."
Kalimat di atas adalah kalimat yang terus Minho dengar sedari tadi, seharusnya hari ini menjadi hari yang penuh kebahagiaan.
Tapi untuk Minho pernikahan yang dilaksanakan untuk menutupi aib ini terasa begitu menjadi beban baginya.
Katakan Minho tak tau diri karena saat menatap Seungmin, Minho selalu berandai-andai,
Seandainya Chris yang berdiri di sampingnya, seandainya Chris yang saat ini bergandengan tangan dengan dirinya.
Minho pasti akan merasa bahagia, sangat bahagia sebab sejujurnya ia masih mengharapkan Chris.
Minho mengharapkan ayah dari bayi yang berada dalam kandungannya ini menjadi suami nya.
Dan sekarang, melihat Chris berada di hadapannya bersama Hyunjin membuat Minho serasa di tampar untuk kembali sadar ke realita.
" Aku harap kau dan Seungmin akan terus bersama sampai akhir hayat kalian, lalu semoga tak ada orang ketiga dalam rumah tangga kalian." ucap Hyunjin dengan senyum manisnya sembari bersalaman dengan Seungmin dan Minho bergantian.
Minho tersenyum tipis, tentu saja ia sadar Hyunjin tengah menyindir nya.
" Tentu saja Hyunjin, aku akan berusaha membuat Seungmin semaksimal mungkin betah dengan ku."
Minho dan Hyunjin kemudian sama-sama tertawa garing, Seungmin dan Chris tak mengerti mana bagian lucu yang membuat dua uke ini tertawa.
" Hyunjin, kita tak bisa lama.." ucap Chris merasa tak nyaman kalau harus berlama-lama bersama Hyunjin disini.
Rasanya kalau Ia tak segera mengajak Hyunjin pergi, Minho dan Hyunjin bisa ribut.
Hyunjin menatap Chris sinis sebelum akhirnya menatap Minho dan Seungmin dengan senyum hangat yang terasa ganjil.
" Aku harap masa lalu tinggal masa lalu jadi aku mohon, jalani kehidupan kita masing-masing ya? Jangan ada yang mengganggu." pinta Hyunjin dibalas deheman oleh Minho.
" Tenang saja, sekarang Minho milikku. Apapun masalah kalian di masa lalu aku jamin, aku tak akan membiarkan dia lepas dariku."
" Mohon bantuannya, Kim Seungmin."
Hyunjin dan Seungmin pun saling melempar senyum sebelum akhirnya Hyunjin pergi bersama Chris meninggalkan Minho dan Seungmin.
Malam harinya tepat setelah acara selesai, Seungmin dan Minho tak langsung beristirahat.
Saat ini jam hampir menunjukkan pukul 10 malam 15 menit lagi dan Seungmin beserta Minho saat ini tengah berada di kediaman kakek Seungmin.
" Melihat mu sudah menikah membuat ku merasa tenang, Seungmin. Aku harap Minho adalah pasangan yang tepat untuk mu." ucap kakek Kim dengan senyum di wajahnya.
Seungmin dan Minho yang duduk bersebelahan di hadapan kakek Kim pun sama-sama tersenyum.
" Terlepas dari hal melakukan yang sudah kalian perbuat, setidaknya sekarang kalian sudah menikah oleh karena itu kedepannya jangan membuat hal yang memalukan lagi ya?"
" Iya, kakek."
" Minho, kau lebih tua 2 tahun dari Seungmin kan?"
Minho mengangguk.
" Aku tau usia tidak menentukan dewasa atau tidaknya seseorang tapi aku harap setidaknya kau bisa membantu Seungmin untuk jadi lebih dewasa begitu juga sebaliknya, rumah tangga itu di bangun oleh 2 orang─ kalian berdua yang membangunnya jadi ku harap kedepannya rumah tangga kalian akan harmonis."
Seungmin dan Minho kompak mengangguk.
Kakek Kim tersenyum, ia kemudian mengambil sesuatu dari laci meja yang terletak di samping sofa single tempat ia duduk.
Dua lembar surat dan sebuah kunci mobil.
" Ini hadiah untuk kalian berdua." ucap kakek Kim sembari menyerahkan kunci mobil untuk Minho dan sebuah surat untuk Seungmin.
" Lalu ini untuk calon anak dari cucu ku alias untuk cicit ku."
Kakek Kim pun memberikan satu surat lagi untuk Minho.
" Kakek memberikan kami 2 rumah?"tanya Seungmin.
" Surat yang berada di tangan Minho itu Villa yang berada di dekat pantai, aku yakin cicit ku pasti akan senang bermain di pantai nanti nya."
Minho yang sedari tadi sudah diam mematung diberi sebuah mobil kini tambah senyap saat bayi dalam perutnya ini diberikan sebuah villa.
Menikah dengan Seungmin adalah sebuah keuntungan besar, benar-benar sebuah keuntungan besar sekaligus berkah.
Setelah percakapan dengan kakek Kim selesai, Seungmin dan Minho pun masuk kedalam kamar yang sudah dibersihkan oleh pembantu dirumah kakek Kim.
Saat ini Seungmin dan Minho saling bertukar pandang sebelum akhirnya Minho lebih dulu bergerak mendekat ke arah Seungmin dan memeluk Seungmin dari samping.
Seungmin yang tengah menyandarkan punggung nya pada headboard pun membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Minho dan membalas pelukan yang lebih tua.
" Kau benar-benar menikahi ku.. Kau sangat berani."
" Tentu saja, aku kan Kim Seungmin. Apapun yang aku mau, akan ku lakukan."
" Kau tak akan merasa menyesal kan, Seungmin?"
Minho mendongakkan kepalanya untuk menatap Seungmin sementara si Kim pun tundukkan kepalanya kemudian ia kecup bibir Minho sekilas.
Namun Minho justru menahan tengkuk leher Seungmin membuat bibirnya kembali bertaut dengan milik Seungmin.
Suara kecapan pun mulai memenuhi kamar tamu ini, bibir yang saling meraup rakus, hisapan lembut.
Ah.. Rasanya Minho rindu untuk disentuh.
Seungmin tau Minho bukan lagi orang baru soal permainan panas yang membawa penikmatnya serasa terbang tapi Seungmin tak menyangka Minho akan selihai ini dalam memanjakannya.
Suara geraman halus, lenguhan.
Seungmin dan Minho tak berani bersuara terlalu keras, mereka masih sadar diri kalau saat ini mereka berada dirumah orang lain.
Minho menarik tangan Seungmin kemudian ia membawa tangan itu menuju ke mulutnya lalu Minho hisap sensual jari Seungmin sebagai pelampiasan agar tidak mendesah.
Seungmin kembali menggeram rendah, matanya menatap sayu Minho yang saat ini tengah mendominasi permainan.
Uke on top.
Tangan kiri Seungmin yang bebas pun mencengkram pinggul Minho dengan pelan.
" Aku rasa sekarang waktunya untuk bertukar posisi, bayi dalam perut mu bisa marah kalau kau bekerja terlalu keras."
Minho tersenyum tipis, ia bungkukkan badannya kemudian pertemukan lagi bibirnya dengan bibir Seungmin.
Mengambil kesempatan, Seungmin pun menarik Minho untuk berbaring disampingnya tanpa membuat penyatuan mereka terlepas.
Minho peluk Seungmin sementara yang di peluk menarik kaki kanan Minho ke atas kemudian bergerak menumbuk titik nikmat Minho.
Keduanya saling berciuman untuk melampiaskan rasa nikmat yang saat ini tengah keduanya rasakan.
Hingga akhirnya, keduanya pun sama-sama sampai pada puncaknya.
Minho melenguh merasakan betapa penuh nya ia oleh cairan Seungmin yang terasa begitu hangat.
" Banyak banget.." gumam Minho yang merasakan cairan kental itu mengalir mengenai paha nya, benih Seungmin banyak sekali.
Keduanya pun sama-sama terengah. Seungmin menarik dagu Minho, kemudian ia bubuhkan sebuah kecupan di dahi Minho lalu ia satukan jidatnya dengan jidat Minho.
Mata saling menatap, saling berbagi nafas dan tubuh yang saling menempel.
Minho eratkan pelukannya pada Seungmin saat si Kim kembali meraup bibirnya.
Round 2.
to be continued
[B/A]:
Ekhm ekhm Minho belum bisa lepas dari rasa cingtah nya untuk Chris nih, baiknya di apakan ya biar tobat