Happy reading.
Maaf buat typonya.
Hubungan yang tidak diketahui orang atau kita sebut Backstreet. Biasanya hubungan jenis ini dilakukan oleh segelintir para pelajar, namun mungkin hubungan ini berlaku untuk Haechan dan Jaehyun.
Alasannya? Ah, bahkan kehidupan mereka begitu dirahasiakan. Mulai dari keluarga, hubungan percintaan, status dan yang lainnya. Alasan hubungan cinta mereka juga ikut dirahasiakan karena akan berdampak cukup buruk bagi karir Haechan.
Dan Jaehyun tidak masalah akan hak itu, yang terpenting adalah Haechan istrinya. Sedangkan Haechan juga sama, ia tidak masalah karena tahu dunia bisnis itu cukup gila. Semua orang tidak akan segan melukai siapapun demi kekayaan.
Tapi sepertinya keduanya tidak perlu risau akan hal itu, karena publik hanya tahu anak dari Yunho dan Jessica hanya Haein saja.
Kembali ke masa sekarang.
Karena acara akhir tahun sudah berakhir, otomatis acara liburan Haechan akan segera tiba. Bisa dibilang Haechan sekarang sedang Hiatus ringan karena bagaimanapun ia manusia yang ingin sekali menikmati liburan.
Kebetulan Chenle anaknya juga libur sekolah taman kanak-kanak nya, itu membuat Haechan senang karena ia bisa menghabiskan banyak waktu menyenangkan dengan sang anak. Tapi pengecualian untuk Jaehyun, ia yang paling sibuk akhir tahun ini.
"Mom, dad bilang mom akan pergi lagi, ya?" Tanya Chenle sembari memakan cookies yang mom nya buat beberapa jam yang lalu.
Haechan mengangguk. "Iya sayang, hanya dua Minggu kok."
"Mom bilang itu juga tahun lalu, tapi mom pergi satu bulan penuh. Apa menyanyi selama itu mom?" Haechan kemarin mendengar penuturan sang anak, Chenle memang masih berusia 4 tahun, tetapi kepintaran anaknya ini sepertinya di atas rata-rata balita seusianya.
"Tidak sayang, mom benar-benar akan pergi dua Minggu. Setelah itu mom akan mengajak Chenle pergi ke pantai bersama dad, bagaimana?"
Mata yang mirip dirinya itu berbinar melihatnya. "Mau! Chenle mau ke pantai, bersama mom dan dad." Dengan gemas Haechan mengusap rambut halus sang anak. "Baiklah, dan jika ingin semua itu terjadi Chenle anak mom harus sabar menunggu!"
"Eung! Baik mom, nenek Jung bilang Chenle anak baik, dan tuhan pasti mengabulkan doa anak yang baik!" Haechan mengangguk membenarkan perkataan anaknya.
Ngomong-ngomong, kini keduanya sedang bersantai sembari menikmati acara televisi kesukaan keduanya dengan ditemani cookies buatan Haechan tadi siang
Cuaca di sore hari ini memang sangat cocok diisi dengan bersantai, minum susu hangat untuk Chenle dan teh hangat untuk Haechan. Haechan jadi berfikir untuk mengirimi pesan pada Jaehyun yang sedang sibuk bekerja saat ini.
Husband ❤️
(Online)
*Send picture
| Hyungie, lihatlah Chenle begitu menggemaskan saat memakan cookies. Ngomong-ngomong aku sedang bersantai dengannya!
04.50
|Astaga! My baby lucu sekali, hyungie ingin segera pulang sayang, tapi appa menahanku :(
04.52
|Kasihan sekali, pukul 6 sebentar lagi sayang, semangat bekerjanya ya! Aku akan menyiapkan makan malam dulu.
04.52
|Terimakasih, kau juga semangat menahan rengekan Chenle, ya!
04.53
|Kkkkkkk, akan aku berikan pada Chenle jika Daddy nya mengatainya seperti ini.
04.55
|JANGAN!!
04.53
Haechan terkekeh geli begitu melihat balasan suaminya. Semenjak Chenle lahir, Jaehyun menambah list kelemahannya pada Chenle. Jika dulu hanya dirinya saja, maka sekarang Chenle juga termasuk kelemahan seorang Jung Jaehyun.
Itu semua berawal saat Chenle belajar berbicara. Tentu kata pertama yang diucapkan balita itu adalah 'mom'. Haechan benar-benar bahagia saat itu, Jaehyun juga. Tetapi pria dominan itu ingin juga dipanggil dengan sebutan 'dad' oleh Chenle. Bisa dibilang Jaehyun cemburu.
Suatu hari saat Haechan harus pergi, tidak lama hanya beberapa jam saja. Jadi balita baru bisa bicara itu dititipkan pada sang ayah. Jaehyun melupakan rasa cemburu dan kesalnya, ia bermain dengan sang anak.
Saat lapar Chenle tidak menangis, balita itu malah berucap. 'dada! Mam!" Astaga, dipanggil dada saja Jaehyun senang bukan main, dengan heboh ayah satu anak itu melompat-lompat dan memberitahu sang istri jika Chenle-nya, mengatakan 'dada'
"Mom? Apa mom akan memasak sekarang?" Tanya Chenle yang melihat sang mama menggunakan apronnya. Haechan mengangguk sebagai jawaban. "Iya baby, Daddy sebentar lagi pulang. Kau ingin makan apa?"
"Ingin nugget boleh mom?" Agak ragu Chenle meminta ijin seperti ini, karena mommy nya agak sensitif soal junk food. "Tentu, kenapa tidak. Tapi saat mom pergi nanti, beri jeda 2 hari saat akan makan nugget lagi, ya?" Chenle mengangguk antusias. "Baiklah mom! Chenle akan lakukan."
Haechan terkekeh, lalu berjalan menuju dapur. Mulai mengeluarkan bahan makanan yang akan ia masak. Cuaca cukup dingin, memakan samyetang seperti nya akan sangat hangat dan cocok.
"Baiklah baby bear, mari buat sedikit kejutan untuk daddy mu!"
"Ayo!!" Teriak nyaring seorang balita 4 tahun
|BACKSTREET|
Agaknya bari kali ini Jaehyun benar-benar ingin pulang cepat. Pertama karena Haechan ada dirumah, kedua Haechan mengiriminya foto putranya yang sangat menggemaskan! Tolong, Jung Jaehyun sangat lemah terhadap hal yang menggemaskan.
Pukul enam pas, Jaehyun langsung bergegas pulang. Jika saat ayah atau kakaknya selesai bekerja, banyak orang yang menundukkan badannya pada keduanya, tetapi berbeda saat ia keluar. Semua orang menganggap biasa saja.
Dan Jaehyun menyukai semua ini, jujur ia nyaman sekali ada di situasi sekarang. "Sayang, Daddy pulang!" Serunya saat membuka pintu.
"Halo Daddy, selamat malam. Mom bilang, ambil tas dad dan letakkan dikamar." Ujar balita itu, memaksa agar tas yang Jaehyun bawa beralih pada lengan kecilnya.
"Dimana mom sayang?"
"Di dapur, dad langsung ke kamar saja ya. Nanti langsung ke meja makan." Titah Chenle, Jaehyun agak bingung karena biasanya sang istri yang menyambut didepan pintu.
"Baiklah, Chenle jangan bawa tas Daddy. Biar dad saja sayang, itu sangat berat." Dengan cepat Chenle menggeleng. "No dad, aku laki-laki, aku ingin kuat seperti Daddy!"
"Baiklah, ayo kita ke kamar." Ayah dan anak itu berjalan menuju kamar mereka, sementara Haechan terkekeh lucu melihat interaksi itu. Jarang sekali ia melihat hal seperti tadi, ya lagi-lagi karena kesibukkan nya.
"Sebentar lagi sayang, maafkan mom."
Setelah selesai membersihkan diri, Jaehyun dan Chenle datang menuju meja makan. Lalu nampak makanan menggugah selera tersaji, Jaehyun benar-benar merasa kelaparan sekarang.
Setelah mendudukkan Chenle di atas kursi, Jaehyun berjalan menuju Haechan dan mencium dahi pria manis itu. "Terimakasih makanannya sayang."
Haechan tersenyum lebar. "sama-sama, makan yang banyak ya. Kau pasti benar-benar lelah."
"Lelahku hilang saat masuk rumah, entah kemana rasa lelah itu. Tiba-tiba menguar, apalagi mengingat jika kau ada dirumah."
Haechan tersenyum, kali ini menampakkan rasa bersalah pada senyumnya. "Maafkan aku." Jaehyun melotot lalu membawa sang mungil pada pelukannya. "Sayang maaf, Hyung benar-benar tidak bermaksud bear."
Haechan menggeleng. "Tidak apa-apa Hyung, aku paham."
Sementara itu Chenle berdehem. "Mom, dad? Kalian kenapa? Apa masih lama? Chenle sudah sangat lapar, nugget itu seperti memanggil-manggil nama Chenle."
Dua orang itu terkekeh. Mereka lupa jika mereka akan diganggu terus-menerus saat suasana sedang romantis.
Tbc.