Chaehyun memainkan pisau sepatu seluncunya di atas es dengan tidak bersemangat, mengikis permukaan es, mengukirnya menjadi suatu bentuk yang Chaehyun tidak tau apa di sana.
Di sana teman-temannya tampak bermain dengan sangat senang,
Bagaimana tangan Gaeul yang tidak ingin melepas tangan Sunghoon yang sudah handal bermain di atas es, atau Yoon, Jake, dan Winter yang saling berpegangan tangan membuat sebuah lingkaran di sana, sementara Jay dan Isa yang tampak asyik dengan dunia mereka sendiri.
Seharusnya hari ini Chaehyun datang dengan Junkyu.
Padahal Junkyu sudah berjanji padanya.
Tapi apa boleh buat, bertemu dengan Junkyu saja Chaehyun tidak sanggup. Kemarin di rumah sakit ia bahkan melarikan diri hanya dengan melihat bayangan Junkyu di jendela kamar Chorong kemudian pulang dan menangis di kamar.
Begitupula dengan teman-temannya, ketiganya memblokir kontak Junkyu, semakin marah terhadap pemuda itu hanya karena membuat Chaehyun menangis beberapa hari ini di kamarnya.
Mereka mengira itu karena kejadian malam itu di bar dengan Shuhua,
Padahal karena Chaehyun yang tidak menginginkan fakta bahwa Junkyu adalah kakak kandungnya.
Baik Jay, Jake, dan Sunghoon menyuruhnya menjauhi Junkyu, menyuruh Chaehyun untuk memutuskan hubungannya yang padahal seharusnya memang dari awal tidak boleh terjadi, tentu saja karena mereka adalah saudara kandung.
Chaehyun menyesal saat itu ia tidak seharusnya kabur dan menyelesaikan semuanya.
Berbicara pada Junkyu bagaimana solusi terbaiknya, bukan malah melarikan diri seperti itu.
Tapi bertemu Junkyu saja rasanya Chaehyun tidak bisa, ia selalu ingin menangis saat mengingatnya.
Jay, Jake, dan Sunghoon sangat benci ketika Chaehyun menangis, apalagi ini adalah pertama kalinya Chaehyun menangis karena masalah 'cowok'. Mereka selalu mengatakan menyesal membiarkan Chaehyun memiliki kekasih, seharusnya mereka tidak pernah membiarkannya seperti itu jika itu hanya akan membuat Chaehyun menangis, toh ketiganya juga selalu menjaga Chaehyun.
Ingin sekali rasanya Chaehyun mengatakan kepada teman-temannya yang sebenarnya,
Bukan Junkyu yang menyakiti Chaehyun, namun keadaan.
Apa boleh buat mereka terlanjur membenci Junkyu.
Chaehyun juga hanya bisa diam dan menangis, membiarkan teman-temannya mengatakan apa saja yang mereka pikirkan.
Yoon, hanya gadis tinggi itu yang memihak Junkyu, Chaehyun sangat berterima kasih saat Yoon mengatakan Junkyu adalah pemuda yang baik tidak mungkin membuat Chaehyun menangis berturut-turut seperti itu.
Namun tentu saja, Jay, Jake, dan Sunghoon tetap mengatakannya bodoh karena masih saja menginginkan Junkyu.
Andai saja Chaehyun dapat mengatakan yang terjadi sebenarnya,
"Astaga gue capek banget!" Yoon meluncur ke arahnya, duduk di bangku pojok ice rink tempat Chaehyun duduk, kemudian menidurkan kepalanya di paha Chaehyun, "Jangan sedih mulu gitu ah," ujarnya kepada Chaehyun dengan khawatir.
Chaehyun tersenyum, kemudian menggeleng, "Gue nggak papa,"
"Halah," ledek Yoon, "Lihat tuh pada ngebucin, pacar lo mana?"
Chaehyun memukul lengan Yoon pelan, "Diem lo," balas Chaehyun, melihat tiga pasangan di depannya sedang asyik bermain di atas es, kemudian menghela nafas, "Gue pengen pulang,"
Perkataan Chaehyun barusan membuat Yoon langsung terduduk, terlihat panik sebentar, "Lah masih bentar ini,"
Chaehyun mencibir, melihat jam di ponselnya, "Udah mau habis jam booking-annya Jay, habis ini mereka mau lanjut makan, gue ga mood mending pulang,"
Chaehyun sekarang berdiri dari tempat duduknya, membuat Yoon ikut berdiri menyusulnya. "Lah Kak bentar lah, lo juga pulang sama siapa?"
"Gue minta sopir jemput," Chaehyun keluar dari ice rink tersebut, melepas sepatu seluncurnya dengan Yoon yang mengikutinya dari belakang.
"Ih jangan dong, tunggu mereka sekalian," Yoon menahan tangan Chaehyun, wajahnya tampak memohon agar Chaehyun tidak pergi. "Gue nanti sendirian Kak, jadi nyamuk ga enak tau,"
"Enggak kok, udah gapapa lo di sini aja," Chaehyun melepas tali sepatunya, membuat Yoon ikut melepas miliknya juga di sebelah Chaehyun.
"Gamau," jawab Yoon, "Makanya lo di sini aja dulu Kak, kalo gak gue ikut lo pulang nih," ancamnya kemudian.
"Kalo gitu ayo pulang bareng gue," tentu saja ancaman tersebut tidak mempan bagi Chaehyun, Chaehyun malah merangkul pundak Yoon untuk pergi bersamanya, Yoon semakin mendecak sebal.
"Kak jangan dulu," Yoon sekarang menahan tangan Chaehyun yang terlihat akan memberikan pesan kepada sopirnya untuk menjemputnya pulang.
"Astaga kenapa sih?" tanya Chaehyun heran. "Jake ga bakal biarin lo jadi nyamuk, malah biasanya lo yang bikin Kak Winter ngerasa dia nyamuknya,"
"Kalo lo pulang cuman buat nangis gue gabakal biarin sih," Yoon masih menahan Chaehyun untuk pergi, "Temenin gue aja ya Kak, ya ya ya," pinta Yoon merengek.
Chaehyun menggeleng, memasang sepatunya lagi dan beranjak keluar dari tempat yang dingin itu.
Tentu saja dengan terburu-buru Yoon ikut memasang sepatunya, menyusul Chaehyun dengan kaki jenjangnya.
"Aduh Kak, kenapa sih lo pulang duluan," Yoon masih merengek, menyeimbangi langkah Chaehyun yang sudah hampir sampai di parkiran.
"Gue ga mood aja," jawab Chaehyun, tentu saja padahal bermain ice skating adalah salah satu list kencannya bersama Junkyu,
Chaehyun masih belum ingin percaya Junkyu benar-benar kakak kandungnya, ditambah dengan Wendy yang sangat yakin jika Chaehyun bukan anak Suho.
Persetan dengan utopia,
Bahkan ibu kandungnya saja melakukan perbuatan sekeji ini, membuatnya bingung siapa ayah kandungnya yang sebenarnya.
Chaehyun ingin egois, toh jika Junkyu memang benar-benar kakak kandungnya bukankah mereka bisa kabur pergi entah kemana dari semua masalah ini?
Apalagi Junkyu juga sudah berjanji padanya kemarin, setidaknya jika mereka benar-benar saudara kandung mereka bisa memanfaatkan momen terakhir ini sebagai sepasang kekasih,
Walaupun setelahnya Chaehyun kembali teringat Chorong yang kecelakaan, Junkyu memang sudah seharusnya menjaga ibu tirinya di rumah sakit,
Chaehyun melihat ke jalanan dengan sabar menunggu sopirnya untuk datang,
Sementara Yoon di sebelahnya masih merengek menyuruhnya agar tidak pulang duluan.
Hingga sebuah mobil yang tidak asing masuk ke dalam penglihatan Chaehyun,
Deg,
Chaehyun segera membalikkan badan, mendadak ingin kembali masuk ke dalam.
Apalagi mobil itu juga tampak memasuki parkiran tempatnya dan Yoon berdiri menunggu sekarang,
Mobil Junkyu,
Tapi ada yang aneh, saat Chaehyun sudah akan kembali masuk ke dalam tiba-tiba saja Yoon menahan tangannya,
Chaehyun menatap Yoon tidak percaya,
Jadi Yoon menahannya untuk pergi karena ini?
"Maaf ya kak, gue nggak tega lihat lo nangis terus," jelas Yoon jujur, "Gue emang nggak tau apa masalah kalian, tapi gue yakin Kak Junkyu orang yang baik, jadi gue percaya sama dia,"
Tatapan Yoon terlihat seperti sangat bersalah, namun di sisi lain tatapan itu menunjukkan jika ia benar-benar sayang pada Chaehyun.
Suara pintu mobil kali ini terdengar,
"G-gue mau masuk," Chaehyun berusaha melepaskan tangan Yoon, gadis itu belum siap, ia ingin meminta bantuan teman-temannya sekarang untuk menyuruh Junkyu pergi.
Yoon menggeleng tidak membiarkannya kembali masuk,
Apalagi jika Jay, Jake, dan Sunghoon sampai tau, makin runyam mengingat seberapa mereka melindungi Chaehyun.
Tapi menurut Yoon tidak begitu,
Saat Jay, Jake, dan Sunghoon menghalangi semua akses mereka bahkan milik Chaehyun juga kepada Junkyu, Yoon satu-satunya yang masih mendukung,
Yoon berpikir kabur dari masalah bukan merupakan solusi yang tepat, mereka harus menyelesaikannya dulu,
Yoon merasa agak ikut campur, namun ia tidak pernah tega melihat Chaehyun seperti itu walaupun ia sendiri pun tidak tau apa masalahnya.
Dan memang Junkyu yang meminta bantuannya duluan, membuat Yoon semakin yakin Junkyu bukan tipe orang yang akan menyakiti kakak kesayangannya itu, jadi Yoon mempercayainya.
"Gue yang harusnya masuk, kalian bisa ngomong berdua di sini, gue duluan masuk ya, kak,"
TBC