Middle School || SeulRene ✔

By frozzAIR

25.4K 3.7K 119

Cerita tentang Seulgi yang menyukai adik kelasnya: Irene, sejak pandangan pertama. Bagaimanakah kisah Seulgi... More

1. Akun
2. Notice
3. Messenger
4. Messenger (2)
5. Back to School
6. Pertemuan Pertama
7. Salting
8. Nomor hp
9. Tidak Aktif
10. Nomor Barunya
11. Satu Ruangan?
12. Canggung
13. Pulang Bareng
14. Setelah Menunda
15. Iseng
16. Cari Tau
17. Siapa?
18. Tolak Peluru
19. Dia Tahu
20. Pura-pura
21. Beng-beng
22. Panggilan Pertama
23. Praktek Conversation
24. Janjian
25. Kencan?
26. Salah Paham
27. Denial
28. Menyesal
29. Sambat
30. Hari Kartini
31. Another Girl
32. Hari Kelulusan
34. Seperti Semula
35. Kebetulan
36. Sahabat
SEASON 2 IS OUT !!!

33. Sama Rindu

636 95 3
By frozzAIR

' 2014 '

Kini Seulgi telah resmi memakai seragam putih abu-abu, ia berhasil masuk ke SMA yang dari dulu ia idamkan; SMAN Harapan 5.

Bagi murid baru angkatan 2014 pasti tahu rasanya menjadi angkatan uji coba kurikulum baru, ya, pada kurikulum ini siswa SMA baru langsung mendapat kelas penjurusan lewat tes IQ yang diselenggarakan saat MOS.

Seulgi merana saat ia tahu ia tidak sekelas dengan ketiga sahabatnya, Seulgi berada di IPA-1, Wendy IPA-3, sedangkan Lisa dan Moonbyul berada di IPS-3. Biarpun mereka tidak berada dikelas yang sama namun mereka tetap sering berkumpul bersama.

Awal-awal masuk menjadi murid SMA Seulgi merasa bersemangat karena ia tertarik mengikuti organisasi paskibra sekolah, sedangkan Lisa memilih masuk ekstrakulikuler seni tari, dan kedua sahabatnya yang lain menjadi STO alias siswa tanpa organisasi.

Bulan pertama menjadi murid SMA Seulgi sangat sibuk karena organisasinya sedang mempersiapkan momentum besar upacara 17 Agustus untuk menyambut hari kemerdekaan, karena itu sering kali Seulgi pulang sangat sore dan kecapekan sehingga ia tidak sempat menangisi kerinduannya pada Irene.

Dan malam ini akhirnya Seulgi dapat kembali pada rutinitas melamunnya, jam sudah menunjukkan pukul 21:45 namun ia belum mengantuk. Tangan Seulgi sibuk memainkan hp lamanya, membuka-buka galeri sembari mendengarkan radio.

Beberapa lagu yang mengalun lewat speaker diatas meja belajar mengingatkannya pada Irene, kali ini Seulgi menangis lagi dalam diam. Matanya masih menyoroti foto sosok Irene dalam hp lamanya, tidak bisa dipungkiri dadanya sesak dan sakit karena rasa rindu yang ia tahan selama ini.

Reflek tangan Seulgi membuka kotak pesan percakapan lama miliknya dengan Irene, dibacanya lagi pesan-pesan itu hingga pesan terakhir yang tak terbalas. Jari-jari Seulgi bergerak dengan sendirinya mengetik pesan yang ditujukan pada nomor Irene itu.


Irene Elenora

Good night, sleep well, i
miss u


Seulgi memandangi sejenak pesan yang baru saja ia kirim, kemudian meletakkan hp-nya disebelah bantal, tidak ingin menunggu laporan terkirim yang tidak akan pernah muncul. Ia bangkit dan keluar dari kamar karena tiba-tiba saja merasa lapar.

Seulgi kembali kedalam kamar setelah makan sebungkus mi goreng yang dibuatkan oleh mamanya. Setelah mengunci pintu kakinya melangkah menuju meja belajar, menata buku untuk hari esok. Seulgi pun juga bertanya-tanya ada apa dia ingin menata buku malam-malam begini.

Tanpa mematikan radionya Seulgi pergi menjemput alam mimpi, ia selalu berharap bisa bertemu Irene dalam tidurnya, tak apa hanya dalam mimpi yang penting ia masih bisa mengingat sosok Irene dengan baik.


Irene Elenora

You miss me?

Sudah tidur ya? Good night,
have a nice dream...


. . .

Seulgi bangun kesiangan karena keasikan bermimpi main di pantai bersama Irene dan ketiga sahabatnya, buru-buru ia mandi dan sarapan.

'Untung tadi malem udah nata buku.' Batin Seulgi sambil memasukkan kedua hp-nya kedalam tas.

Beruntung Seulgi tidak terlambat sampai ke sekolah, bel masuk berbunyi tepat saat Seulgi masuk ke dalam kelas.

"Seulgi?"

Seulgi menoleh kearah sumber suara didepan pintu, bel istirahat sudah berdering dan guru kimianya baru saja keluar dari kelas. Senyumnya merekah melihat ketiga sahabatnya sudah menanti di luar, dengan cepat ia pergi menghampiri mereka.

Keempat anak hawa itu kini berada di kantin yang cukup ramai, karena istirahat pertama hanya berdurasi 15 menit.

"Seulgi bayi tadi pagi kok nggak keliatan, telat yaa?!"

Seulgi menggeplak pelan pundak Moonbyul, suara Moonbyul cukup keras hingga menarik perhatian murid-murid disekitar situ.

"Suaramu!" peringat Seulgi, sedangkan ketiga sohibnya hanya tertawa.

"Kesiangan Seul? Mimpiin dia lagi pasti?" ledek Lisa yang duduk didepan Seulgi.

Seulgi mendelikkan matanya, ia malu diperhatikan kakak-kakak kelasnya.

"Dah dah nanti nangis lagi dia." lerai Wendy sambil tertawa.

Sambil menunggu makanan mereka jadi, Seulgi berniat membuka ponselnya namun dahinya berkerut karena rupanya ia salah mengantongi hp lamanya. Tapi entah mengapa hatinya terdorong untuk membuka kunci layar hp itu.

Seulgi terpaku, pupil matanya membesar, hampir saja ia berteriak kalau Wendy yang duduk disebelah Lisa tidak memanggilnya.

"Seul, kenapa?"

Tangan Seulgi gemetar, badannya panas dingin, ia baru saja membuka dua pesan yang masuk dari Irene semalam. Seulgi berdebat dengan dirinya sendiri apakah harus memberi tahu sahabat-sahabatnya atau tidak, dan yang ia tau ia sudah menggelengkan kepalanya karena makanan mereka diantarkan ke meja.

Mereka berempat makan dalam diam, namun mata Seulgi gelisah melirik kearah tiga manusia yang duduk bersamanya. Seulgi menunduk membuka hp-nya, kembali memastikan itu adalah pesan dari nomor Irene. Dan ya, dia tidak salah baca, cepat-cepat Seulgi mengetikkan pesan balasan untuk Irene.


Irene Elenora

Irene?

Ah, ku kira nomornya udah
nggak aktif


Seulgi menahan nafasnya saat laporan pesan terkirim terpampang di layar hp-nya, pertanda sms itu sukses masuk ke nomor Irene. Teman-teman Seulgi saling lirik melihat Seulgi yang gelisah, bahkan makanannya baru ia sentuh setengah, padahal biasanya Seulgi adalah orang pertama yang menyelesaikan makanannya.

"Seul?"

"Hm?"

"Cepet abisin, keburu bel!"

Seulgi mendongak menatap Wendy dan tersadar bahwa ia belum menghabiskan makanannya, buru-buru ia menghabiskan makanannya yang mulai dingin.

Bahkan selama pelajaran berlangsung Seulgi tidak bisa fokus, ia bolak-balik mengecek hp-nya melihat apakah Irene sudah mengirim balasan atau belum.

. . .


"Seul?"

Saat ini Seulgi bersama sahabat-sahabatnya sedang berada di kos Moonbyul dan Lisa, karena Moonbyul tetap tidak diijinkan masuk ke smk teknik maka ia meminta ngekos saja didekat SMA mereka, dan Lisa yang rumahnya pun sama jauh dengan Moonbyul ikut ngekos bersama Moonbyul.

"Apaa?" Seulgi yang sedang rebahan di karpet sambil memainkan hp-nya tidak menoleh.

"Sibuk banget ngapain sih?" Wendy ikut rebahan disamping Seulgi.

Dengan cepat Seulgi meletakkan hp-nya dan menatap langit-langit kamar kos sambil menghela nafas.

"Pasti Irene lagi." Lisa buka suara.

"Nggak kok." elak Seulgi.

"Btw Seul, kamu tau nggak, kamu banyak diomongin sama kakak kelas loh." Moonbyul mengalihkan topik sensitif itu dan membuka gibahan sore mereka sambil mengupas jeruk.

"Hah, aku ngapain emangnya?" Seulgi memiringkan tubuhnya dan menjadikan Wendy guling.

"Kamu nyuri katanya."

"Hah? Nyuri apa?" Seulgi spontan bangun dan mendudukkan dirinya.

"Nyuri hati kakel."

"Ciaa..."

Seulgi cemberut sedangkan ketiga sohibnya tertawa terbahak-bahak.

"Becandanya jelek." Seulgi melempar kulit jeruk kearah Moonbyul.

"Tuh kan nggak berubah." ejek Lisa.

"Seulgi, Seulgi..." Wendy geleng-geleng.

"Aku kenapa lagi huaaa?" Seulgi pura-pura menangis karena bingung dengan obrolan ketiga sohibnya.

"Peka lah sedikit dengan sekitarmu, sahabat! Kamu ini sudah dewasa."

Seulgi mencebikkan bibirnya,

"Aku tuh bukannya nggak peka, cuma nggak mau ke geeran aja."

"Iya deh iya..." koor ketiga sahabatnya.

. . .

Irene Elenora

Iya masih aktif hehe


Sesampainya Seulgi dirumah ia melihat ada pesan masuk dari Irene, buru-buru ia masuk kamar dan membalas pesan itu.


Irene Elenora

Apa kabar? Udah lama kayanya.

Baik kok, kak Seulgi apa
kabar?

Baik juga nih, gimana sekolah
lancar?

Lancar dong:) kakak lanjut
kemana?

Syukur deh, aku lanjut ke
SMA5 Rene

Oh deket ya, bareng kak
Hyojung juga berarti?

Sekelas lagi malah haha


Seulgi membalas pesan Irene sambil menangis, perasannya bergejolak terlalu bahagia dan lega akhirnya Irene mau menghubunginya lagi. Dengan muka sembab Seulgi diam-diam lari ke kamar mandi untuk cuci muka lalu ikut makan malam bersama orangtuanya.


Irene Elenora

Aku kangen kak Seulgi juga


Seulgi kembali menangis membaca pesan Irene, ia marah, rindu, bahagia bercampur jadi satu, ia tidak mengerti jalan pikiran gadis yang lebih muda darinya ini.


Irene Elenora

Ah aku kira kamu udah lupa

Mana mungkin aku lupa sama
kak Seulgi

Hehe, lupa up yorobun, maafkan 🙇

Jadi gimana? Aku pengen bisa nulis yang macem roller coaster tapi sepertinya masih kurang bisa hshshs

Votmen-nya ya ayang-ayangku 👌

Continue Reading

You'll Also Like

144K 15.4K 16
Seulgi tak terima ia di hadiahi bogem mentah oleh pengawal Irene hanya karena penampilannya yang seperti preman, perang dingin pun dimulai Seulgi h...
40.1K 4.7K 24
⚫ GirlxGirl ⚫ Complete 📒 © By rui, 30 September 2021 Agustus 2020 - September 2021 kisah mereka belum berhenti, banyak hal yang harus di ceritakan...
6.5K 606 6
"Tiap kali, aku berlutut, aku berdoa, Suatu saat, kau bisa cinta padaku."
18.6K 2.5K 12
Berceritakan dua wanita dewasa yang terpaksa menikah tanpa ada ikatan cinta. Red, untuk wanita cantik anggun dan sexy dengan bibir merah terang yang...