NAHNU

By DheaSyakha

2K 867 245

Cinta itu anugrah terindah dari Allah yang harus diselaraskan dengan waktu yang tepat dan orang yang tepat. ... More

-PROLOG-
BAGIAN SATU
BAGIAN DUA
BAGIAN TIGA
BAGIAN LIMA
BAGIAN ENAM
BAGIAN TUJUH
BAGIAN DELAPAN
BAGIAN SEMBILAN
BAGIAN SEPULUH
BAGIAN SEBELAS
BAGIAN DUABELAS
BAGIAN TIGABELAS
BAGIAN EMPATBELAS
BAGIAN LIMABELAS
BAGIAN ENAMBELAS
BAGIAN TUJUHBELAS
BAGIAN DELAPANBELAS
BAGIAN SEMBILANBELAS
BAGIAN DUAPULUH
BAGIAN DUAPULUHSATU
BAGIAN DUAPULUHDUA
BAGIAN DUAPULUHTIGA

BAGIAN EMPAT

85 47 12
By DheaSyakha

بسم الله الرحمن الرحيم

Ali bin Abi Thalib berkata
"Jika kamu takut pada sesuatu, jatuhkanlah dirimu ke dalamnya, karena perasaan takut yang hebat lebih kuat dari sesuatu yang kamu takuti".

↭↭↭

"UKHTY." panggil sosok lelaki bertubuh tinggi berpeci hitam dan menggunakan kemeja berjas biru yang rapih disertai ransel hitam yang ia gendong di punggungnya.

Beberapa saat sebelumnya...

•Someone POV•

Pagi itu, aku tengah berjalan kaki menelusuri sebuah komplek yang tampak sepi untukku, namun aku menyukainya. Karena aku menyukai ketenangan.

Aku terus berjalan dengan langkahku yang sendirian. Sesekali aku melirik kesana kemari namun akhirnya lingkunganku aku abaikan.

Tiba-tiba saja seseorang mengirimku pesan.

Drrtt!

Oh, ternyata dia.

My Enemy 💢

Assalamualaikum, Da. Lo dimana?

Dijalan.

Jalan mana?

Jalan sepi.

Aelah, udah gue bilangin. Berangkat bareng ama gue, lo sih keras kepala.

Bodo.

Enak gue mah, naik mobil dong. O iya, gue loh yang nyetirnya Bv

Jadi? Apa masalahnya?

Ya, barangkali lo mau bareng gue. Mau gak?

Gak.

Serius gak mau? Mumpung gue lagi baik, da.

Gak.

Serius?

Gak.

Ya udah, gue nyerah. Awas kalo lo nyesel.

Gak bakal.

Da, gue serius.

Gue juga serius.

Ya udah, awas kalo lo nyesel. Penyesalan itu suka ada di akhir. Soalnya kalo yang diawal itu namanya bukan penyesalan, tapi apa da?

Da? Jawab da.

Da?

Ah, marahan mulu lo mah.

Sensi kayak masker.

Oh.

Serius da? Gue kasih kesempatan sekali lagi. Mau ga?

Yaudah, bawel.

Serius, ketemuan dimana?

Deket vila.

Oke, nanti gue kesana, tunggu aja.

Ya.

•••

"Huh, bawelnya." ketusku pelan.

Karena sudah merasa cukup lelah, aku pun berniat untuk mengistirahatkan tubuhku disebuah sandaran pohon yang cukup besar.

Ku rogoh saku bajuku, meraih sebuah majmu dan membacanya.

"Yaqulu ba'da ham dizil jalali, musoli-"

Brukk!

"Astagfirullahaladzim!"

Tiba-tiba saja seperti ada sesuatu yang menghantam pohon yang sedang kusandari. Lantas aku pun terkejut. Dan aku hendak melihat sesuatu yang membuatku kaget tepatnya dibalik pohon tersebut.

Dan aku pun melihat sosok perempuan berhijab yang tengah menangis dengan sebuah tangisan yang lama-kelamaan semakin menjadi.

"Huaaaa!" teriak gadis itu.

Aku yang merasa terganggu hendak pergi dengan teganya meninggalkan gadis itu sendirian.

Namun tiba-tiba saja langkahku tampak menolak diriku untuk pergi, aku tak bisa melanjutkan langkahku. Dan ketika ku lihat kebelakang, memang benar. Kenyataan ada seseorang yang membutuhkan bantuanku.

Dengan berpikir berkali-kali, akhirnya aku pun pergi menghampiri gadis tersebut dengan sedikit ragu dan juga kaku.

"Ukhty." panggilku pelan, namun berhasil menghentikan tangisan gadis itu.

•Someone POV End•

"La Tahzan Innallaha Ma'ana." ucap lelaki itu, jelas ucapan ini tertuju untuk Syahla. Namun Syahla tampak bingung, sungguh ia tak tahu artinya.

"Artinya apa, ya?" tanya Syahla polos tanpa melirik seseorang yang mengucapkannya.

"Eh? Ja.. Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersamamu." jawab lelaki itu sedikit kaku.

"Hapus air matanya, jangan nangis lagi." tambahnya sembari menyodorkan Syahla sebuah sapu tangan berwarna hijau.

Syahla terdiam. Nyatanya ia tak tahu bahwa lelaki itu memberinya sapu tangan.

"Nih, pake." ucap lelaki itu yang kemudian menaruh sapu tangannya disamping tempat Syahla duduk, kemudian ia lanjutkan dengan pergi meninggalkan Syahla sendirian.

Karena yang ia pikirkan tugasnya sudah selesai. Setidaknya Syahla sudah tidak menangis lagi, karena baginya tangisan Syahla itu.. Mengganggunya.

"Tunggu? Tugas? Gue bukan siapa-siapa situ." batin lelaki itu ketika hendak pergi.

"Astagfirullah ngapain juga gue bantu tuh cewek."

"Bodo ah. Yang penting udah gak nangis lagi, soalnya berisik."

Batin lelaki itu terus saja berdebat perihal apa yang telah ia perbuat untuk Syahla tadi.

Syahla terbangun, kemudian dengan pedenya ia memanggil lelaki itu.

"Hei tunggu!"

Panggilan tersebut berhasil membuat lelaki itu menghentikan langkahnya.

Syahla memperhatikan lelaki itu dari bawah hingga atas, sekarang yang ia fokuskan adalah jas yang lelaki itu pakai. Itu seperti almamater pondok pesantren yang akan ia datangi. Ia ingat bahwa ibunya pernah memperlihatkannya jas tersebut. Ia pun mencap bahwa lelaki itu adalah salah satu santri dari calon pondoknya.

"Kamu siapa?"

Jelas lelaki itu tak menggubrisnya, kemudian ia pun melanjutkan langkahnya yang terhenti tadi.

"Hei, kalo ada yang nanya itu bagusnya dijawab dong!"

"Kamu siapa?!" tanya Syahla sedikit kesal.

Namun nihil, tetap saja lelaki itu terus berjalan langkah demi langkah semakin menjauh dari Syahla yang tampak terlalu nekat itu. Bukan, bukan terlalu nekat. Tapi terlalu pede.

"Ih, nama kamu siapa?!" teriak Syahla yang semakin lama semakin PEDE.

"Astagfirullah, baru kali ini gue nemuin cewek berhijab yang nekat kayak gitu." batin lelaki itu bergidik ngeri.

"Hei! Nama kamu siapa?! Kamu santri Riyadhuttamami, kan?!"

"Bawel." gumam lelaki itu.

"Hei! Nama kamu siapa?!"

Lelaki itu terdiam. Namun andai Syahla tahu, bahwa diamnya lelaki ini saat ini itu ialah tanda kesal akan tingkahnya sendiri.

"Nama kamu siapa hei?!"

Jelas, Syahla SKSD banget.

"Rusyda." jawab lelaki itu dengan suaranya yang datar.

Akhirnya dijawab juga, namun Rusyda pun pergi melanjutkan langkahnya kembali.

Syahla tampak heboh sendirian, ia pun pergi mengejar Rusyda dengan niat ingin meminta bantuan pada lelaki dingin itu.

"Hei tunggu! Rusyda! Syahla mau minta bantuan ke kamu!" Syahla berlari menghampiri Rusyda.

Rusyda yang merasa terganggu kemudian berhenti. Dan berhentinya Rusyda pun membuat Syahla ikut berhenti.

"Rusyda, Syahla tersesat. Syahla gak tau arah pondok Riyadhuttamami, Rusyda mau kesana kan? Bisa bantu Syahla gak? Tuntun Syahla jalannya." ujar Syahla memohon pada Rusyda yang terdiam dihadapannya.

"Hmph.." Rusdya membuang napasnya kasar.

"Cabang?" tanyanya.

"Hmm.. Tiga!" seru Syahla antusias.

"Lo mundur dua puluh langkah, nanti lo ikutin gue." balas Rusyda yang tampak terganggu akan keberadaan Syahla yang serasa dekat dengan dirinya dibelakang.

"Oh dua puluh langkah? Oke bos!" Syahla pun menuruti ucapan Rusyda.

"Ukuran langkah PBB." tambah Rusyda.

"Iya iya!"

Rusyda pun melanjutkan langkahnya kembali dengan diikuti oleh Syahla dibelakangnya, walau dengan jarak yang cukup jauh.

Sebenarnya jika boleh jujur, Rusyda sangat anti dengan lawan jenis. Rasanya diibaratkan digigit oleh berjuta-juta nyamuk kalau dekat dengan perempuan, rasanya gatal.

My Enemy 💢

Assalamualaikum.
Gak usah jemput gue.

•••

↭↭↭

Sepanjang diperjalanan dengan jarak yang amat memuaskan untuk Rusyda, Syahla terus saja mengomel tak karuan. Namun Rusyda tetap menjaga image-nya.

"Sekarang kemana lagi jalannya? Dari tadi kayak muter-muter terus? Gak pusing, kah?"

Rusyda menggeleng.

Akhirnya mereka pun sampai memasuki jalanan raya yang terlihat ramai, dan syukurlah akhirnya terlihat mobil dan motor yang berlalu lalang disana.

Rusyda dengan santainya menghentikan salah satu angkutan umum yang lewat.

"Eh? Naik angkot?" tanya Syahla.

"Lo gak mau?" Rusyda berbalik bertanya.

"Mau mau! Tapi kok angkotnya yang sepi?"

"Ya udah, serah lo." Rusyda menaiki angkutan umum tersebut.

"Eh iya-iya! Tunggu!"

↭↭↭

-TBC-

Assalamualaikum, haiii.. Akhirnya bisa apdet lagii..

Nantikan kelanjutannya yaa..

Bye, wassallam.

Continue Reading

You'll Also Like

530K 27.8K 38
Kisah seorang Andrea si bodyguard tampan tapi Manis yang selalu menarik perhatian tuannya . "Tidak ada yang aneh, hanya saja kamu terlihat menarik di...
184K 3K 21
๐Ÿ“Œ Update Sesuai Mood Author ๐Ÿค— ๐Ÿ”žโš ๏ธ Mengandung Genre Gay / Homo...!!! Yang Homophobic Bisa Menjauh yaww... Syuhh... Syuhh .. ๐Ÿคพ๐Ÿคพ Berisi Kumpulan C...
603K 1.7K 11
Affair | warning konten dewasa 21+ Yumi, wanita yang kesepian karna sering di tinggal suaminya, merasakan godaan dari Dimas, tetangga barunya yang t...
2.4M 73.6K 67
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...