Emp4t Sejoly

By V-280700

7.4K 639 19

Ini adalah cerita Cinta Neng Winter yang ditambah dengan bumbu persahatan bersama Ryujin, Giselle dan Yujin y... More

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

19

142 13 0
By V-280700

Hari Sabtu pukul 22:09 ada sebagian anak yang kumpul ditaman hanya sekedar menikmati musik, dan ada juga anak anak yang berada didalam hotel.
Di kediaman kamar Karina, Winter, Ryujin dan Lia, Tiba tiba ada seseorang datang mengetuk kamar mereka.

Tokk tokk tokk.

"Siapa Win?" Tanya Karina ke Winter.

"Gatau Rin, tunggu ya biar gue bukain." Winterpun berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Ehh Winter." Sapa Doyeon.

"Ehh lo Yeon, sini masuk masuk." Ajak Winter dengan ramah.

"Makasih Wat, gue cari Karina ada?" Tanya Doyeon.

"Ada ada gue panggil dulu, Kak Karina ini Doyeon nyariin Kakak." Teriak Winter ke Karina, Tak pakai lama Karina pun datang dan menghampiri Winter dan Doyeon.

"Ada apa Yeon?" Tanya Karina.

"Lo bisa temenin gue keluar bentar ga? Ada urusan penting soalnya." Ajak Doyeon.

"Lah bukannya lo bilang dimotor gajadi? Katanya lo mau sendiri." Jawab Karina.

"Berubah pikiran hehe, yaudah mau ga?" Ajak Doyeon lagi.

"Engga, lo sih sosoan nolak gue, ujung ujungnya balik lagi ke gue kan lo." Jawab Karina.

"Yaudah sih Kak ikut aja kali gapapa, cuman minta temenin doang kasian, percaya kok sama Doyeon baik dia mah engga pernah macem macem, ya ga Yeon." Ujar Winter.

"Tuh denger apa kata si Wati." Ucap Doyeon senang karna ada yang membela.

"Yaudah deh tunggu disini." Perintah Karina ke Doyeon.

"sini ikut gue." Karina pun menarik tangan Winter dan membawanya ke dalam.

"Win, yakin gapapa gue pergi sama Doyeon?" Tanya Karina masih memegang tangan Winter.

"Yakin gapapa asalkan pulang jam setengah sebelas aja, jangan sampe jam satu malem bahaya." Jawab Winter hawatir.

"Dih bentar banget." Tawar Karina.

"Ohh... Mau lama sama Doyeon nya? Yaudah gapapa sana gapapa asli." Ucap Winter sedikit jutek.

"Bercanda doang, jangan cemburu dong, aku pergi dulu ya."

"Geer siapa yang cemburu, oh iya jangan lupa pake jaket sama helm." Hawatir Winter.

"Iya bawel sayang." Jawab Karina sambil mengucek ngucek pala Winter.

"Yeon jagain Kak Karina ya, bawa balik jam setengah sebelas biar ga kemaleman, eh tapi gapapa deng jam sebelas pas aja jangan lebih, bawa motornya pelan pelan angin malem mah jahat, lo juga harus hati hati ya Yeon." Kata Winter hawatir.

"Iya tenang aja Winter, bawel banget dah." Jawab Doyeon sambil menepuk pundak Winter

"Aaa sweet banget sih pacar gue, andai aja lagi berdua pasti udah gue gigit, lo gemesin banget Win tunggu gue pulang ya." Batin Karina senyam senyum sambil melihat ayangnya yang sedang bawel.

"Aku pergi dulu ya." Karina pun berjalan dibelakang Doyeon sambil melambaikan tangannya ke Winter.

Dikamar bekas Winter dan Ryujin, kini ada dua manusia yang belum bisa menyatu yaitu Minju dan juga Yujin.

"Jin lo mau bikin pop mie ga?" Tanya Minju.

"Mau dong tapi yang geledek ya." Jawab Yujin.

"Iya, Jin lo ga keberatan kan gue tidur sama lo?" Basa basi Minju.

"Hemm kaga lah, yang ada gue seneng bisa bareng terus sama Kakak." Jawab Yujin sambil memainkan ponselnya.

"Serius gapapakan?"

"Iya Kakak Minju anggraeni gapapa kok gapapa."

"Yaudah nih pop mienya." Minju pun memberikan pop mienya ke Yujin.

"Makasih." Jawab Yujin tersenyum.

Setelah beberapa menit beres makan Yujin memulai obrolan obrolan yang sangat serius kepada Minju.

"Kak?" Panggil Yujin.

"Iya kenapa Jin." Jawab Minju langsung melihat ke arah Yujin.

"Kakak lagi deket sama orang ga?" Tanya Yujin.

"Deketlah ini kita lagi deketan." Jawab Minju bercanda.

"Ih beda lagi atuh Kakak cantik, cepet jawab tapi harus dijawab serius." Balas Yujin.

"Serius amat emang kenapa sih?" Tanya Minju penasaran.

"Nanya aja sih." Jawab Yujin.

"Yakin nanya aja?" Tanya Minju lagi.

"Engga hehe, sebernya gue mau deketin Kakak." jawab Yujin menatap Minju.

"Hah? Ga salah denger gue?" Kaget Minju. "terang terangan banget nih anak." Batin Minju sambil melihat Yujin dari ujung kepala sampai kaki.

"Ga lah ga salah." Kata Yujin meyakin kan.

"Kenapa harus gue?" Heran Minju.

"Takdir mungkin, kok Kakak kaya yang kaget gitu sih? Kan kita pernah bahas ini juga." Ujar Yujin.

"Kan waktu itu lo ga ngomong gini dulu sama gue jadi gue engga kaget." Jawab Minju.

"Yaudah maaf kalau Yujin bikin kaget Kakak yang penting Kakak tau kalau Yujin suka sama Kakak." Balas Yujin tersenyum.

"Gimana lo aja deh, gue mau tidur sambil nonton mau ikutan ga?" Minju pun mengalihkan pembicaraan.

"Engga, gue mau keluar bentar." Yujin pun keluar meninggalkan Minju.

Tok tok

"Wati... Wati..." Teriak Yujin sambil mengetuk pintu. Kamar milik Lia dan Karina.

"Opo? Ngapain kesini bukannya diem di kamar, Kan bisa berduaan bareng Kak Minju." Kata Winter yang sudah membukakan pintu untuk Yujin.

"Pingin disini aja, sambil dinginin kepala, eh si Ryu sama pacarnya mana?" Tanya Yujin.

"Mereka lagi double date sama si Jijel and Ningning." jawab Winter kembali melanjutkan menonton sambil makan sukro.

"Terus pacar lo?" Tanya Yujin dan mulai nimbrung makan sukro.

"Pergi nganterin Doyeon gatau kemana." Jawab Winter santai.

"Lah? Izin dulu ga dia ke lo?" 

"Izin lah orang gue juga ada kok waktu mereka mau pergi."

"lo gapapa kan?" Hawatir Yujin.

"Gapapa gimana?" Heran Winter.

"Itu Doyeon pergi sama Karina." Jawab Yujin.

"Oh gapapa, percaya gue sama Doyeon, kan dia bilang mau berubah, apa salahnya gue kasih kepercayaan iya engga?" Balas Winter sambil tersenyum.

"Iya sih, awas aja sampe nikung lo lagi gue tonjok beneran tuh anak." Gumam Yujin.

"Ga boleh gitu Jin, sebelum gue kenal Kak Karina kan si Doyeon duluan yang kenal, makannya wajar mereka sedeket itu, lo jangan mikir macem macem gue pacarnya aja biasa aja kok."

"Hemm serah loh deh bacot, bagi lagi sukronya." Kata Yujin.

"Naon pisan sih si Yujin datang datang bikin overthinking." Batin Winter.

Di kediaman empat orang yang sedang double date terlihat sangat seru dan menggemaskan membuat orang yang jomblo iri melihatnya, namun selang beberapa menit kemudian mereka berpisah karna ada barang yang harus mereka beli.

"Sel gue sama Kak Lia kesini dulu ya, nanti janjian diparkiran kalau lama mah lo duluan aja pulangnya oke." Ryujin pun pergi sambil merangkul kekasihnya Lia.

"Oke Ryu."

"Ning ayo." Gisellepun menarik tangan Ningning.

"Mentang mentang gaada temen bilang gue Ning ga sopan lo." Jawab Ningning.

"Etss gue udah tau ya lo lebih muda dari gue jadi diem aja, kamu kepinteran apa gimana sih? Kok bisa jadi Kakak kelas?" Tanya Giselle penasaran.

"Bacot ah, tanya aja sama ibu gue." Jawab Ningning ketus.

"Jangan marah ya bercanda doang, mau jajan apa? Kamu pilih pilih aja nanti aku bayarin." Tawar Giselle.

"Seriusan gapapa? Yaudah deh aku pingin gelang ini beli dua aja satu buat lo satu buat gue." Jawab Ningning sambil memperlihatkan gelangnya.

"Uuncchh couplelan nih ceritanya." Goda Giselle.

"Iya dong biar ada tandanya kalau Jijel ini milik ayang Ningning." Balas Ningning.

"Awww totwit banget sih ayang Jijel satu ini." Gisellepun mencubit manjah pipi Ningning.

"Iyalah satu masa dua." Jawab Ningning

"Satu untuk semua maksudnya." Ledek Giselle.

"Gausah beli gelang Sel makasih udah males gue." Ningningpun meninggalkan Giselle.

"Ning! Ningning kenapa woy?!" Teriak Giselle.

"Gue salah ngomong kah?" Batin Giselle bingung.

"Berapa Kang?" Tanya Giselle dengan santai.

"50 dua." Jawab tukang gelang.

"Kemahalan atuh Kang." Tawar Giselle.

"Yaudah sok 40 aja buat Neng mah." Jawab Akang Gelang setuju.

"Tah gitu atuh Kang hatur nuhun." Gisellepun berlari dan menghampiri Ningning yang pundung itu.

"Ning jangan marah dong yang tadi cuman bercanda doang, sini duduk." Gisellepun menemukan Ningning lalu mengajak Ningning duduk.

"Nyebelin lo nya males." Bete Ningning.

"Yaudah sut jangan marah, sini aku mau pakein kamu gelangnya." Gisellepun mengambil tangan kanan Ningning dan memasangkan gelangnya ke tangan kanan Ningning.

"Lucu bangetkan pilihan gue, sini sekarang giliran aku yang pasangin gelang punya kamu." Ningningpun menarik tangan kiri Giselle dan mulai memasangkan gelangnya ke tangan kiri Giselle.

"Oh jadi gini kalau mau nenangin Ningning yang lagi bete, ngerti sekarang ngerti." Batin Giselle sembari tersenyum ke arah Ningning yang sedang memakaikan gelang.

"Iya lucu kaya yang pilih gelangnya." Goda Giselle.

"Gombal lo." Jawab Ningning sambil malu malu.

"Beneran lucu Ning, meskipun sensian." Ledek Giselle lagi.

"Ya terus kenapa mau sama cewe sensian? Kan di luaran sana banyak yang ga sensian." Ujar Ningning ketus.

"Karna gue suka, makannya gue mau sama lo." Jawab Giselle sambil mencubit lembut pipi Ningning.

"Dih males banget iuh." Balas Ningning sambil menahan senyumnya.

"Dah dih dah dih, udah yuk kita ke parkiran." Ajak Giselle.

"Yuk."




Continue Reading

You'll Also Like

14.3K 1.9K 20
"Kita bukan saudara kandung tapi aku selalu nyaman saat bersama kalian." - Park Haram
78.6K 9.8K 36
Menceritakan tentang kisah cinta anak-anak perkuliahan. Warning! GxG Harsh Words 🔞
24.8K 2.9K 20
Kamu tau lautan? Faktanya perasaan seorang manusia sama luasnya dengan lautan. My 1st story! update kalo ga sibuk. - k
2.2K 79 3
area futa 18+ keatas seng