Eitssss sebelum kalian baca ceritanya, bisakah kalian vote and komen guys.
.
.
.
.
.
Sebuah bakti sosial diadakan oleh sebuah komunitas peduli anak yang diikuti oleh berbagai kalangan mahasiswa maupun umum yang ingin bergabung. Nanon dan Namtan termasuk mahasiswa yang aktif dalam komunitas bakti sosial khususnya untuk membantu anak anak panti. Karena itulah mereka menjadi lebih dekat dan mungkin sekarang tidak terpisahkan.
Jika ada sebuah bakti sosial seperti ini ada sosok Nanon, jelas Namtan akan mengikutinya. Begitu pula sebaliknya.
Hari ini, sebuah bakti sosial diadakan disebuah Panti asuhan jauh dari kampus. Panti asuhan yang tidak terlalu besar itu mungkin hanya sebuah bangunan lama yang biasa, namun bagi anak panti itu adalah rumah satu satunya mereka untuk pulang dan makan.
Mempunyai sebuah rumah dan keluarga adalah harapan setiap anak didunia. Jadi kenapa kita tidak mewujudkan harapan sekecil itu dan membuat mereka tersenyum? Terkadang mungkin sesuatu hal bisa menjadi sepele bagi kita, namun menjadi sangat berharga untuk beberapa orang. Setiap orang dilahirkan dengan cara yang sama(dari rahim ibu), namun dengan takdir yang berbeda. Setiap orang mempunyai jalan yang berbeda, namun berakhir dengan cara yang sama (mati).
Bakti sosial ini mungkin membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk sampai ditempat mereka melaksanakan bakti sosial. Komunitas ini membawa baju yang tidak terpakai milik mereka dan menyumbangkannya. Lalu beberapa makanan bergizi, dan bahan bahan makanan stok mereka nanti.
Bakti sosial ini mempunyai berbagai kegiatan yang cukup menyenangkan dan melelahkan tentunya. Tapi bagi mereka yang mempunyai ketulusan, ini adalah sebuah kegiatan yang sangat mengasyikkan.
Dipikir pikir, acara seperti bakti sosial ini adalah pertemuan yang membuat kesan Nanon pada Namtan berubah. Pada hari itu, saat Nanon bergabung pada acara amal saat SMA, dirinya bertemu dengan Namtan yang sedang menghibur anak kecil yang menangis didepannya. Anak kecil yang menangis dengan keras itu tiba tiba tertawa saat gadis bodoh itu menghiburnya, sungguh pemandangan yang indah.
Namtan yang dibenci Nanon karena terlalu bodoh mengejar teman sekelasnya berubah menjadi sosok malaikat didepan anak kecil. Jujur saja mulai saat itu, kesan Nanon pada Namtan berubah didalam hatinya. Dan hal itulah yang membuatnya mulai menyukai senyum yang terlukis pada anak anak.
_________
Suasana yang begitu ricuh sudah menjadi hal biasa bagi anak SMA disini. Tidak pernah ada hari yang sepi. Terutama dikelas 10 IPS 2, kelas penuh cerita yang menjadi kenangan tersendiri dihati mereka.
Dikelas itu tampak seorang siswa laki laki yang diduduk dibangku depan disana tampak acuh tak acuh pada sekitarnya. Dia tampak tidak peduli dengan apa yang dilakukan teman sekelasnya.
Siswa dengan tampilan biasa itu biasa dipanggil Nanon adalah wakil ketua kelas yang seharusnya tegas dan berjiwa pemimpin bukan? Namun yang terlihat justru sosok itu tampak malas dibangkunya, dan tidak menghiraukan hiruk pikuk disekitarnya.
Sebenarnya, alasan kenapa Nanon terlihat begitu tidak peduli hanyalah karena dirinya tidak ingin berdebat dengan sosok yang dibencinya, Mark si ketua kelas.
Dari awal Nanon datang ke kelas ini, dia benar benar tidak suka dengan anak yang menyebalkan itu. Hal kecil yang mungkin tidak seharusnya diperdebatkan namun menjadi boomerang diantara keduanya.
Awalnya mereka bertemu sebelum masa orientasi siswa di sekolah dimulai tepatnya pada hari senin. Saat itu, Nanon yang hampir terlambat justru bertemu dengan Mark dan hampir ditabrak olehnya.
Nanon tidak membutuhkan permintaan maaf untuk dirinya sebenarnya, tapi setidaknya bocah itu bukankah harus merada bersalah? Hello, apakah dunia terlalu baik padanya dan mengabaikan orang disekitarnya hah? Permintaan maaf mungkin hanyalah ucapan sepele bagi orang namun tidak semua orang mampu mengucapkannya.
Dan sialnya, anak itu malah menjadi teman sekelasnya dan ketua kelas disini. Ohh sial bukan? Alasan lain muncul dikarenakan pendapat mereka selalu bertolak belakang dan membuat mereka selalu berdebat.
Dan, bukan hanya karena itu Nanon membenci Mark. Jelas semakin Nanon kesal dengan anak itu Nanon akan terus memperhatikannya, yah begitulah kira kira seperti yang dilakukan haters didunia maya.
Entah sengaja atau tidak, Nanon selalu mendapatkan informasi tentang Mark, jelas membuatnya kesal. Mark adalah anak brengsek yang baru ditemuinya disini. Lama kelamaan sifatnya menjadi terlalu sombong dan parahnya mempermainkan cinta yang diberikan orang lain.
Kebencian Nanon semakin muncul disaat ada seorang gadis polos dari kelas 11 yang mengejar cinta Mark. Entah gadis itu bodoh atau memang terlalu polos, membuat dirinya terus tersakiti dengan ekspetasi yang hanyalah sebuah mimpi.
Seperti sekarang ini, Nanon duduk didepan kelas dengan santai dan mengobrol bersama teman tentang sesuatu yang disukai. Tidak berapa lama, seorang senior lewat dengan malu malu didepan kelasnya. Senior itu sebenarnya cukup cantik, hanya saja dia terlalu polos untuk menyukai Mark yang jelas mempunyai gadis lain.
Tingkahnya tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, karena senior itu terus mengulangi hal yang sama demi menarik perhatian sosok yang disukainya. Nanon yang melihat itu, cukup kasihan dengan seniornya yang bernama Namtan itu.
Meski Namtan tidak pernah mengungkapkan langsung pada Mark, dari tingkahnya yang seperti itu seharusnya Mark tahu kan? Tapi kenapa Mark hanya diam? Cih, Brengsek!
Suatu hari, tak sengaja Nanon bertemu dengan Namtan saat dirinya pergi ke perpustakaan. Nanon hanya menatap tajam Namtan dan pergi mengabaikannya. Melihat senior polos itu mengingatkannya pada sosok Mark jelas dia membencinya.
Pulang sekolah, entah kebetulan atau tidak. Nanon yang sedikit terlambat karena harus menyerahkan tugas, melihat Mark menggenggam tangan seseorang yang Nanon tau adalah mantan pacar Mark.
'Sialan! Dasar Br*ngsek....!" Ucap Nanon dalam hati sebelum pergi dari sana.
Setelah kejadian itu, kebencian Nanon pada Mark semakin banyak bahkan jika kita ibaratkan seperti tumbukan kotoran yang sudah menggunung. Dan anehnya sudah sekitar dua bulan Namtan yang biasanya lewat depan kelas Nanon tidak terlihat batang hidungnya.
Sepertinya Namtan sudah sadar akan kebodohannya terus menyukai sosok yang sama sekali tidak menghargai nya.
Tepat sebelum ujian semester dimulai, dibangkunya terlihat Nanon sedang menatap Mark jauh dibangku belakang.
"Eh co maksud elu apa hah? Mau gue colok tuh mata?" Sadar akan ucapan Mark yang memancing emosi, Nanon justru tertawa keras dan membalas.
"Hahaha anjir. Cihhh.... Cowok br*ngsek kek elo kok masih aja hidup. Gue cuma mikir gitu doang sih. "
"Diem lo... Ngga usah kaya cewe elo Non, dasar lambe turah."
"Idih, gue dibilang lambe turah sama simulut buaya dasar ga tau diri."
"Diem!"
"Benerkan? Udah ada yang ngejar malah milih yang murahan dih Najis!"
"Jaga mulut elo yah... "
"Makanya cewe itu milih pergi....cih emang ngga pernah ngehargai usaha orang lo... "
"B*ngsat..."
"Memangnya kenapa hah? Berani? Maju lo... " setelah Nanon mengucapkan itu, Mark yang tadinya duduk dibangku belakang menghampiri Nanon dan mencengkram bajunya.
"Gue bilang diem anjing"
"Aduhh kasian banget cewe itu yang masih polos malah ga dipilih dasar murah..." Sebelum Nanon mengucapkan kata kasar itu Pukulan keras sudah Mark layangkan pada wajahnya. "sshhh...sial!"
Perkelahian diantara merekapun tidak terelakan. Namtan yang tidak sengaja lewat melihat perkelahian mereka terdiam mematung.
Namtan diam bukan karena melihat Mark yang dipukuli, tapi karena matanya bertemu dengan Nanon. Seperti biasanya Nanon tidak pernah ramah padanya. Sial, sepertinya Namtan memang seharusnya mengabaikan orang seperti itu.
Pertengkaran diantara Nanon dan Mark membuat Namtan berpikir bahwa dari awal memang seharusnya dia tidak pernah terlibat rasa suka pada Mark.
Sebenarnya, Namtan menjauh dari Mark bukan karena sudah tidak lagi menyukainya. Dia hanya tidak ingin mengganggu hubungan Mark dengan orang yang disukainya.
Pagi itu, disaat Namtan sedang pergi kerumah neneknya, dia melihat sosok yang dikenalnya. Sosok itu adalah Mark dan seorang gadis yang diboncengnya. Mark dan gadis itu saling menggenggam tangan satu sama lain.
Meski hanya sekilas, rasa sakit didada Namtan benar benar bertahan lama. Bahkan dimalam harinya dia tidak bisa tidur hingga demam. Sejak saat itulah, rasa sukanya pada Mark dipendam dalam diamnya.
Satu tahun berlalu tanpa terasa, hidup Namtan yang sebelumnya penuh dengan kebodohan akan cintanya kini beralih menjadi kehidupan yang damai.
Sekarang Namtan adalah Mahasiswi tahun pertama yang baru beberapa bulan ini. Semenjak dia lulus dari SMA, dia merubah dirinya menjadi lebih baik demi dirinya sendiri.
Sifatnya yang cukup tertutup kini lebih terbuka pada sekitar. Sikapnya yang polos, sudah tidak ada lagi karena Namtan belajar dari sebelumnya.
Sedangkan pertemanan Namtan semakin luas menjadikan dirinya cukup mempunyai teman. Dia bergabung disebuah komunitas sosial dan juga membantu neneknya yang bekerja sebagai guru les musik.
Suatu hari dia menggantikan neneknya untuk memberikan les pada anak yang diajar neneknya. Siapa sangka salah satu diantara anak anak yang neneknya ajarkan adalah Nanon yang dulu yang tampak membencinya.
Sifat acuh Nanon pada Namtan tidak pernah dihiraukan oleh Namtan sendiri. Terlihat dari tingkah Nanon sebenarnya bocah itu adalah sosok yang baik hati.
Semenjak pendapatnya tentang Nanon berubah, Namtan beberapa kali menggantikan neneknya atau sekedar ikut bersama neneknya. Agar bertemu dengan bocah itu. Dan benar saja sikap Nanon semakin hari semakin terlihat baik.
Suatu hari saat dirinya senggang dia mengikuti bakti sosial yang mengadakan sebuah bazar untuk membantu panti asuhan, keduanya bertemu disana. Entah kebetulan atau tidak, pertemuan mereka di bazar itu adalah pertemuan yang meluluhkan hati
Nanon pada Namtan.
Sejak saat itu, pertemanan diantara mereka terjalin begitu erat sampai sekarang. Dimana Namtan menjadi mahasiswi tahun ketiga dan
Nanon menjadi mahasiswa tahun Kedua.
______
Penulis ingin mengatakan sesuatu:
Nanon: kalau ada masalah sini cerita sayang, jangan jadi bodoh apalagi BuLol(bucin tolol) sayang tuh otak ga dipake.
Namtan : gapapa sekali kali aja toh nanti buat pembelajaran ya gak?
Nanon: idih si paling tolol.
Namtan : uhh si paling kena karma nanti haha.
Namtan : okedeh Babay meet malam guys.
Nsnon: !!