berpacaran dengan new selamat 5 tahun ini, orang tua tay baru mengetahui bahwa anak laki-lakinya berpacaran dengan pemuda biasa bahkan asal usulnya kurang jelas, jelas sang ayah risau tentang garis keturunannya kembali, namun sang ibu hanya bisa berdoa dan berharap kebahagian sang anak bungsu, kakanya bahkan sangat menyukai sikap manis new jika mereka bertemu untuk sekedar makan di luar bersama. Ayahnya hanya berharap bahwa mereka sekedar pacaran semestinya, bukan untuk ke arah serius, sang ayah hanya memantau kelanjutan hubungan sang anak dengan pemuda tersebut, awalnya ayahnya menyutujui jika new menjadi anggota keluarganya kelak, namun setelah mengetahui tentang new, semua berubah. Bahkan tay dan ayahnya semakin renggang, tidak ada sapa menyapa dari tay untuk sang ayah, berusaha menghindar dari sang ayah untuk membicarakan sebuah kehormatan keluarga.
"kalo ayah hanya ingin membuat ku untuk berpisah dari new, lebih baik ayah menjadikan kaka anak satu-satunya"
"KAMU BELUM TAU KERASNYA DUNIA BISNIS, KAMU TAU KALO SEMUA ORANG TAU BAHWA-
"CUKUP AYAH CUKUP JANGAN MENJELEKAN NEW LAGI, AYAH KALO MAU MENJELEKAN NEW LEBIH BAIK AYAH STOP, MEMANG NEW INGIN DILAHIRKAN DI KELUARGA SEPERTI ITU"
tay yang emosi dengan sang ayah karena sudah berulang kali untuk tidak menjalin hubungan dengan new, tay sudah muak dengan harta sialan ini. karena menurutnya kebahagian adalah utama. ibunya bahkan tidak mempermasalahkan asal usul new, kakanya juga sangat menyayangi new, setidaknya tay masih merasa aman, kalau anggota keluarga yang mendukungnya jauh lebih banyak.
"kamu ko bengong"
"eoh, aku cuma ngantuk aja"
"sana pulang"
"ih ko jahat ngusir aku"
"iya lah kamu berharap apa? nyuruh kamu nginep? jangan gila ya"
"yah padahal aku pengen lama-lama sama kamu" tay berusaha untuk membekap tubuh new
"besok aja besok kamu dateng lebih pagi" new mencoba melepaskan bekapan sang kekasih
"ngga bisa dari sekarang aja" memasang wajah melas seperti pengemis
"ngga, udah sana pulang" menutup mata tidak ingin melihat muka jelek sang kekasih, seperti anjing terlantar minta di beri makan
new yang menjaga imannya agar tidak mudah goyah, tay yang suka menggodanya dirinya, cobaan ini sudah dia rasakan selama 5 tahun, hampir lepas kendali saat setahun yang lalu. namun beruntung new dapat mengembalikan kewarasaanya, kalau tidak bisa jadi mereka menjadi orang tua muda dadakan.
.
new sebenarnya sudah tau bahwa ayah tay tidak menyukai dirinya, bahkan berbicara langsung dengannya, new sadar dirinya hanya manusia biasa dan keluarga biasa, sedangkan tay penerus bisnis keluarganya.
"jangan pernah kamu bermimpi menjadi keluarga saya"
"jangan membuat saya turun tangan untuk memisahkan kalian"
"saya tidak ingin tay menajadi manusia tidak baik dari kamu"
perkataan yang tak pantas di dengar itu terlontar dari mulut sang ayah dari kekasihnya
"kamu kalo ada apa-apa cerita ke ibu ya nak"
"iya bu, terimakasih telah menerima new"
"kamu ngomong apa nak, kamu itu juga anak ibu, apalagi kamu itu orang terpenting anak bungsu ibu"
sangat berbanding terbalik perlakuan ibunya, new merasakan bahwa kasih sayang ibu tay seperti ibunya sendiri.