DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]

By StyKrmllh

125K 6.6K 210

Singkat saja. Ini adalah kisah tentang seorang dosen dengan mahasiswi nya. Dia adalah Riki dengan Ipeh. Rik... More

CAST
BAGIAN 1 🍂
BAGIAN 2
BAGIAN 3
BAGIAN 4
BAGIAN 5
BAGIAN 6
BAGIAN 7
BAGIAN 9
BAGIAN 10
BAGIAN 11
BAGIAN 12
BAGIAN 13
BAGIAN 14
BAGIAN 15
BAGIAN 16
BAGIAN 17
BAGIAN 18
BAGIAN 19
BAGIAN 20
BAGIAN 21
BAGIAN 22
BAGIAN 23
BAGIAN 24
BAGIAN 25
BAGIAN 26
BAGIAN 27
BAGIAN 28
BAGIAN 29
BAGIAN 30
BAGIAN 31
BAGIAN 32
BAGIAN 33
BAGIAN 34
BAGIAN 35
BAGIAN 36
BAGIAN 37
BAGIAN 38
BAGIAN 39
BAGIAN 40
BAGIAN 41
BAGIAN 42
BAGIAN 43
BAGIAN 44
BAGIAN 45
BAGIAN 46
BAGIAN 47
BAGIAN 48
BAGIAN 49
BAGIAN 50
BAGIAN 51
BAGIAN 52
BAGIAN 53
BAGIAN 54
BAGIAN 55
BAGIAN 56
BAGIAN 57
BAGIAN 58
BAGIAN 59
BAGIAN 60
BAGIAN 61
BAGIAN 38
BAGIAN 39
BAGIAN 40
BAGIAN 41
BAGIAN 42
BAGIAN 43
BAGIAN 44
BAGIAN 45
BAGIAN 46
BAGIAN 47
BAGIAN 48

BAGIAN 8

1.5K 87 0
By StyKrmllh

HAPPY READING 🐣

**
Umi Halimah dan Abi Herman membaca satu persatu isi CV ta’aruf yang di berikan oleh Riki. Mereka tertawa kecil ketika membaca bagian cita-cita, ada-ada saja remaja zaman sekarang ini. Umi Halimah mengusap kepala putri nya pelan. Ipeh yang di lakukan seperti itu hanya menatap bingung. “Sekarang kamu sudah besar, saat nya kamu memilih pasangan yang lebih baik.”

Ipeh masih bingung, apakah kedua nya tidak marah? Biasanya mereka akan marah bila Ipeh di ajak laki-laki yang bukan mahram nya. “Umi yakin, nak Riki baik. Tetapi, umi ingin Riki datang ke sini. Untuk berbicara sama umi dan juga Abi.” Pinta umi Halimah.

“Abi juga setuju dengan ucapan umi kamu, tetapi lucu aja kalau dosen kamu itu malah mengirim CV ta’aruf seperti ini.” Abi Herman menyahuti serta terkekeh ketika membaca nya.
Ipeh hanya mengangguk kepala nya. “Iya umi, Abi. Nanti Ipeh akan kasih tahu ke Pak Riki.”

Ipeh segera mengambil sebuah laptop untuk membuat CV ta’aruf yang merupakan isi identitas diri nya. Sehabis ini, ia melaksanakan shalat istikharah untuk meminta bantuan kepada Allah Subhanahu wata’ala. Setelah Ipeh mengambil laptop, ia mencari sebuah email yang di buat oleh Riki. Iya, itu email Riki.

“Tapi, Ipeh bingung.” Kata Ipeh dengan lesu. “Bingung kenapa, nak?” tanya umi Halimah.

“Bingung saja.”

“Jangan bingung, kamu harus meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu wata’ala saja, Nak. Insya Allah, Allah akan membantu.”

**
Ini adalah hari Minggu, Riki berniat untuk ke rumah nya Ipeh, Riki tidak tahu Ipeh lagi ngapain sekarang. Tetapi Riki sebelum ke rumah izin dulu dengan Ipeh. Bukan izin lebih tepatnya, tetapi Ipeh meminta untuk Riki datang temui orang tua Ipeh. Karena CV ta’aruf sudah di kirim saat malam tadi lewat email, sekarang Riki pun datang dengan orang tua nya untuk ke rumah Ipeh.

Flashback on..

Di sebuah kamar yang sangat bagus, seorang pria yang baru saja melaksanakan shalat isya, tiba-tiba handphone nya berbunyi karena ada yang mengechat. Setelah itu, Riki membuka dari nomor yang di kirim oleh mahasiswa nya. Nomor milik Ipeh yang sudah di simpan oleh Riki sejak kemarin.

Ipeh✨:
Assalamualaikum, maaf pak. Ganggu aktivitas nya. Saya Ipeh dari fakultas kedokteran yang tadi bapak mengasih sebuah kotak tidak jelas. Di sini saya ingin memberi tahu, bahwa kata kedua orang tua saya, alangkah baiknya bapak yang datang ke rumah saya. Oh ya, masalah CV ta’aruf ini saya akan kirim juga.

1 pesan dari email: HafifahNabilaAlghifari@gmail.com
HafifahNabilaAlghifari@gmail.com :

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap: Hafifah Nabila Al Ghifari

Nama panggilan: Ipeh

Tempat tanggal lahir:  Bandung 20 Desember 2000

Hobi: membaca, dan menulis.
Golongan darah: tidak tahu
Meski sedikit itu yang membuat Riki bahagia dan tersenyum.

Flashback off.

Riki berdoa agar acara TA’ARUF nya lancar, dan tidak ada kendala apa pun itu.

“Bismillah,” lirih nya.

Riki memakai pakaian berwarna putih dan celana berwarna abu-abu, celana panjang. Rambutnya yang di basahi membuat author Terkagum-kagum 😌

Riki berangkat bersama Papah dan Mamah saja. Adik nya tidak ikut, karena memang Adel ada tugas di sekolahan, jadi tidak bisa ikut sementara waktu.

Setiba di rumah Ipeh, banyak tanaman-tanaman yang berada di halaman rumah nya, Ini adalah 3x Riki berjumpa ke rumah Ipeh. Pertama ia ke rumah karna di ajak dengan Hilman, dan disitu tidak ada Ipeh, yang kedua Riki mengerjakan tugas bersama dengan Hilman, yang ke tiga Riki mengantar Ipeh pulang karna terlambat.

Sebelum itu, mereka mengetuk sebuah pagar rumah Ipeh, dan menyalakan bel yang di sediakan. “Assalamualaikum,”

Berbeda dengan Riki yang masih gugup untuk bertemu, padahal sebelumnya ia sangat pamer soal ta’aruf pada teman nya, tapi mengapa rasa nya sekarang gugup.

“Waalaikumsalam,” jawab yang ada di rumah Ipeh lalu membuka pintu pagar. Khadijah berpelukan dengan Halimah, mereka memang bisa di sebut dua sejoli yang sudah lama tidak bertemu. “Ayok, masuk!” ajak Halimah menyuru mereka untuk masuk ke dalam rumahnya.

Mereka memasuki rumah Ipeh secara bersamaan, Riki yang masih di samping Papa nya dengan menundukkan kepalanya karena malu dan gugup. “Silakan duduk, dulu.” Halimah menawarkan mereka untuk duduk.

Halimah mengambil sebuah makanan dan minuman untuk tamu dan memanggil putri nya di dalam kamar. Sebelumnya, Halimah sudah mengetahui bahwa keluarga Riki akan datang, itu semua di beri tahu oleh Ipeh.  Setiba sampai nya Halimah di kamar Ipeh, ia melihat Ipeh yang berpakaian yang sangat sopan dan rapi. Meski Halimah sudah sangat hafal dengan anak nya tetapi kali ini sangat berbeda. Tak terasa, nanti Halimah akan kehilangan sosok Ipeh yang biasa nya selalu ada di samping nya lalu Ipeh akan mempunyai seorang calon suami.

“Jangan gugup, kamu sudah minta pertolongan, kan?”

“Jangan buru-buru, semua nya serahkan kepada Allah Subhanahu wata’ala.” Pesan Umi Halimah sebelum meninggalkan Ipeh yang berada di kamar.

Halimah menuju ruang tamu yang di sana memang sudah ramai dengan calon besan nya. “Silakan, di makan dan di minum.”

Ipeh menginjak anak tangga menuju ke ruang tamu yang lumayan ramai. Memang ga terlalu ramai hanya sekedar keluarga saja. Tetapi itu yang membuat Ipeh gugup. Ipeh tidak berani menatap siapa pun, Ipeh mencium pucuk tangan Khadijah dengan lembut.

Riki menunduk dan tidak mau menatap pandangan ke arah yang belum mahram nya, tetapi ia yakin pasti Ipeh akan cantik di malam ini.
“Masya Allah, Putri mu cantik sekali.” Puji Khadijah pada Ipeh. Ipeh hanya tersenyum mendengar nya. “Syukron, Tante.”

“Kata anak saya, kamu ini mondok, nak?” tanya Khadijah.

“Iya, Tante.”

“Masya Allah, lalu, berapa lama kamu, Nak?”

“5 tahun.”

“Masya Allah, lima tahun kamu pesantren dan kamu sudah menjadi Hafidz Qur’an. Hebat banget! Enggak salah kalau Riki memilih kamu,” celoteh Khadijah membuat Riki sedikit malu.

Malu karena semua nya akan di bongkar oleh Mama nya. Enggak tahu apa kali, ya, anak nya ini sedang gugup.

“Riki,” panggil Abi Herman membuat Riki terkejut.

“Jadi gimana kedatangan kamu, Nak Riki?”

Riki yang merasa terpanggil pun ia menatap ke arah orang tua nya Ipeh dan sedikit kaku. “Bismillahirrahmanirrahim dengan izin Allah dan izin kedua orang tua saya, Kedatangan saya di sini ingin melamar dan sekaligus menikahi dan menjadikan istri atau pendamping hidup selama lama nya untuk saya, apakah saudari Hafifah Nabila Al Ghifari bersiap untuk menjadi istri saya?” Riki menjelaskan nya dengan panjang serta gugup.

Ipeh yang tunduk aja dari tadi, mendengar ucapan pak Riki membuat ia nangis karena terharu, baru kali ini ada seorang laki laki yang berani mendatangi rumah Ipeh dan meminta melamarnya sekaligus menikahinya. Bahkan lebih aneh mengajak untuk ta’aruf lewat CV ta’aruf.

Ipeh menghela nafas nya, ia belum siap. Bahkan jawaban nya aja belum ada. “Maaf, Umi Abi, Tante, dan om. Berikan waktu untuk Ipeh menjawab pertanyaan ini.” Kata Ipeh membuat semuanya terdiam.

Ipeh sedikit takut karena mereka menatap nya heran.

Riki, ia bukan mau pasrah dengan jawaban lamaran ini, untung saja Ipeh memberi waktu untuk menjawab. Bahkan dari rumah ia sudah meyakinkan ke orang tua nya jika memang belum ada jawaban maka jangan menyerah terlebih dahulu. Dan Riki belum menyerah.
“Riki tidak pernah mengeluh, Mah, Pa. Kalo memang kita di takdirkan maka kita harus bersama sama lagi,” Ucap Riki.

Memang sini rada kecewa menurut Riki, Ipeh bukan menolak akan tetapi Ipeh hanya meminta waktu sebentar untuk menjawab pertanyaan tersebut.

“Kamu mau beri waktu berapa?” tanya Manaf selaku Papa Riki.

“tiga hari aja om.” Jawab nya cepet

**

MAAF YA GAIS SEDIKIT WORDS NYA😔 SUMPAH GA MOOD NULIS 🙂.

BTW JANGAN LUPA BACA CERITA BARUU KUU YAAA😣😣😣😣😣❤️❤️❤️❤️

Continue Reading

You'll Also Like

SYAQILA [Selesai] By tja

General Fiction

113K 4.9K 47
[Follow Sebelum Di Baca!!] Apa jadinya jika pernikahan yang selama ini kau jalani ternyata di landasi dengan sebuah kebohongan?. Sakit? Itulah yang p...
3.1M 365K 43
Geladis diambil kesuciannya oleh seorang lelaki tidak dikenalnya 4 bulan yang lalu dan kini tengah mengandung anak lelaki itu. Usut punya usut, lelak...
82.7K 5K 28
السلام عليكم ورحمتالله 🌻🌻 Bismillah.... Langsung baca aja 😍🤗✔ Kisah romance.✏ AISYAH DAN ADNAN⚘ Aisyahh....gadis baik dan cantik.... Yang awalnya...
53.7M 3.1M 50
SUDAH DIFILMKAN🎬 SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS DAN RINCINYA ONLY NOVEL! #03~Fiksi remaja (19 maret 2021) Argantara the me movie season 1 -Ketika tawam...