Ariano dan Erico berhasil keluar dari penjara setelah menyuap beberapa petinggi polisi secara diam diam, mereka berdua tidak perduli dengan rushiraj, harsha, Derren dan juga Harrie, mereka lebih baik tidak tau dari pada salah satu dari mereka membocorkan penyuapan polisi yang dilakukan Erico dan Ariano.
Setelah keluar dari kantor polisi, mereka berdua bersama beberapa pengikutnya pergi ke markas mereka di tengah tengah hutan. Beberapa orang telah menunggu kedatangan mereka di depan markas, menyambut kedatangan Erico dan Ariano.
Erico : Bagaimana, apa semuanya aman?
Tanya Erico pada asistennya.
"Semuanya aman Tuan, pembunuh bayaran yang kita kirim untuk membunuh tarun telah sampai di
Indonesia, desas desus disana, siddrath telah tertembak gangster beberapa hari yang lalu, untuk kondisinya dan keberadaannya kita semua tidak tau, setelah berita itu menyebar semua orang tidak tau keberadaan siddrath, orang orang kepercayaan sumedh juga tidak menunjukan batang hidungnya di area public." Jelas asisten Ariano.
Ariano : Biarkan pembunuh bayaran itu mengintai di kantor sumedh, target kita kali ini bukan hanya siddrath, namun abhishek juga, kita bunuh mereka bersama sama," Perintah Ariano,
Asistennya mengangguk.
Erico : Ngomong ngomong sudah tau siapa Malika Geraldine K?
"Kami sudah mencari tau, Malika
Geraldine K, seorang model asal Indonesia, dia terkenal di Asia, hilang tanpa kabar setelah skandalnya dengan anggota dewan beberapa bulan yang lalu, walau telah berlalu namun malika belum di temukan keberadaannya, kami membobol data di agensinya malika telah memutuskan kontrak saat berita itu ada, setelahnya tidak ada komunikasi sama sekali, ini sangat aneh, bahkan kami telah mencari siapa anggota dewan yang terlibat affair dengan malika tetapi tidak ada."
Ariano dan Erico sama sama di buat pusing, dengan keberadaan malika.
Erico : Sekarang, kita tinggalkan malika, itu bisa di urus nanti, dimana Travis?
"Kami belum menemukannya, dari tiket pesawat yang dia pesan Travis pergi ke Swiss, beberapa dari kami sedang memburunya kesana," Jelas asisten Erico.
Erico ; bagus, semakin cepat semakin bagus, kita akan bersenang senang dengan.Travis setelah kita menemukannya, Kapan aleya datang?
"Aleya dalam perjalanan, anda tidak perlu mengkhawatirkan aleya,"
Balas asisten Erico.
****
Satu masalah belum selesai, kini datang lagi masalah baru, sumedh baru saja melihat kiriman video keluarnya Erico dan Ariano dari kantor polisi.
Sumedh : Sial, mereka belum jera juga, kali ini rencana apa lagi
Sumedh memijit pelipisnya, sial, pagi pagi kepalanya telah pusing seperti ini.
Ini tidak bisa di biarkan, bisa bisanya polisi mau di suap sama mereka, jika begini, seharusnya dia langsung menyerahkan kasus ini pada petinggi polisi di Inggris, bukan.
Sumedh langsung menghubungi kartikey, mereka harus mencari tau rencana busuk apa lagi yang akan dilakukan erico dan ariano
Sumedh : abhishek, perketat penjagaan, jangan sampai musuh bisa masuk kedalam masion, bukti bukti yang telah kita dapatnya lebih baik kita simpan dulu, kita tidak tau apa rencana mereka, jika kita gegabah mungkin kita yang akan masuk dalam jebakan mereka.
Abhishek mengangguk, benar apa yang dikatakan sumedh, tidak mungkin menyerang duluan jika tidak tau rencana musuh, bisa bisa mereka yang hancur.
Abhishek : Boss, sepertinya Erico Aletera memiliki banyak uang cadangan, saham semula turun tiga puluh lima persen, tapi dalam waktu tiga hari Altera grup telah bangkit, saham mereka naik lagi, sepuluh persen.
Sumedh tau, memang tidak mudah untuk balas dendam, dan sumedh yakin dia akan menang melawan mereka semua.
Sumedh menunggu kedatangan kartikey, mereka harus menyusun strategi lain agar mereka bisa menghancurkan Erico dan Ariano, mereka telah banyak membuat Mommy dan Daddy menderita karena kehilangan malika, sekarang tidak akan lagi.
****
Malika baru tau jika bhasant meninggal beberapa hari yang lalu, itupun saat malika menghubungi monica, dan dia bilang jika di panti sedang ada acara doa bersama, awalnya malika biasa aja karena sering di panti melakukan doa bersama namun saat mendengar orang mengatakan almarhum bhasant bhat Al Rasid, malika langsung terpaku.
Malika hanya bisa menangis, kembali ke Indonesia saat ini bisa saja, namun paspor dan sebagainya di bawa sumedh, tidak mungkin dia kembali ke Indonesia tanpa paspor dan visa, bisa bisa di dicekal di bandara.
Piyali : Sayang kamu kenapa? Ada masalah sayang?
Tanya piyali ketika dia melihat malika menangis di sofa ruang keluarga, baru saja piyali tinggal sebentar untuk mengambil camilan, tadi yang piyali tau malika sedang telfonan dengan temannya di Indonesia, tapi kenapa sekarang malah menangis seperti ini.
Malika : Mom...
Malika mendekat kearah piyali, memeluk piyali sambil memangis. Piyali tidak bertanya apapun lagi, dia hanya membiarkan malika menangis sepuasnya dalam dekapannya.
Entah sudah berapa lama malika menangis, dia mengedurkan pelukannya dari piyali.
Malika : Mom, apa aku bisa kembali ke Indonesia?
Tanya malika pelan, takut ada yang mendengar ucapannya.
Piyali : Sayang, kita tidak bisa pergi, kita sedang dalam masalah besar, Daddy dan sumedh tidak akan mengizinkan kamu ataupun Mommy pergi sayang.
Piyali mencoba memberi pengertian pada malika.
Malika : Aku hanya ingin kembali sebentar, aku telah kehilangan Mom, aku ingin melihat pusarannya sekali saja
Pinta malika dengan tangisannya, sebagai seorang Ibu, piyali merasa kasihan terhadap malika, namun mau bagaimana lagi, piyali tau situasi saat ini tidak mungkin urntuk melawan perintah dari tarun maupun sumedh.
Tarun : malika, piyali ada apa?
Tarun datang dengan kursi rodanya.
Piyali : Aku enggak tau sayang, tiba tiba malika menangis seperti ini
Tarun : Sayang, ada apa? kamu bisa cerita dengan Daddy, jangan menangis seperti ini sayang...
Malika : Dad, aku ingin kembali ke Indonesia, sebentar saja,, aku ingin melihatnya, please Dad, bhasant, aku ingin bertemu dengan bhasant
Piyali dan tarun saling pandang, siapa bhasant, kenapa malika menangisi bhasant
Tarun mengambil ponselnya, lebih baik dia segera menghubungi sumedh, walau bagaimanapun, sumedh harus tau keadaan malika yang seperti ini.
Setelah menghubungi sumedh, Tarun kembali menenangkan malika, sambil berfikir, sepertinya nama bhasant tidak asing.
Tunggu, tarun ingat,, dulu saat dia bertamu ke panti asuhan tempatnya malika di besarkan baru saja dia turun dari mobil dirinya sempat melihat seorang perempuan mungkin seusia malika berlari dari dalam panti asuhan ke rumah di samping panti asuhan sambil menangis membuat tarun keheranan saat itu, namun tarun tidak terlalu perduli.
*****
Di sebuah rumah mungil di pinggir kota London seorang perempuan sedang duduk termenung seorang diri, beberapa hari yang lalu dia berhasil keluar dari rumah sakit jiwa, dia bisa di katakan gila namun dia bisa juga di katakan waras.
Siapa lagi kalau bukan tunisha, seorang perempuan mungkin seumurannya membawanya lari dari rumah sakit jiwa, lalu membawanya ke rumah mungil nan indah ini.
"Makanlah, aku harus pergi sebentar, kamu jangan kemana mana, jika kamu ingin balas dendam kamu bisa patuh padaku, kamu harus ingat, orang tuamu hancur gara gara tarun dan sumedh, maka kamu harus membalaskan dendam orang tuamu,"
Tunisha hanya mengangguk dia belum sepenuhnya sembuh, perawat dan Dokter yang diutus sumedh untuk mengawasi tunisha memang memberinya obat obatan untuk gangguan jiwa, namun di satu waktu mereka akan memberikan obat halusinasi dalam dosis tinggi sehingga tunisha akan mengamuk seperti orang gila.
Tunisha termenung, dia melihat televisi, dimana orang tuanya di penjara atas tuduhan penculikan terhadap malika anak dari Tarun dan piyali, orang yang selama ini menganggapnya anak, jadi dia hanya anak pengganti saja..Tidak, tunisha bukan anak pengganti, tunisha anak Daddy tarun dan Mommy piyali, dia hanya anaknya, tunisha harus menyingkirkan orang itu, tunisha harus jadi anak Mommy dan Daddy. Entah kenapa emosi tunisha naik turun seperti ini, namun tunisha tidak perduli, dia harus mengancurkan Mommy dan Daddynya yang menjadikannya pengganti.
Tunisha akan menunjukan pada mereka jika tunisha bukan anak pengganti.