Terong Emas dan Raksasa Jingg...

By Billar123

41.5K 2.5K 186

[BL 17+] (Disarankan untuk membaca book Green sebelum membaca book ini, tapi kalau gak mau gak masalah) Kapan... More

Prolog
#1 : Masa Lalu : Sekolah
#2 : Masa Depan : Kantor Perusahaan
#3 : Masa Depan : Bar
#4 : Masa Depan : Mobil Daniel 🔞
#5 : Masa Lalu : Toko Es Krim
#6 : Masa Muda : Toko Eskrim
#7 Masa Muda : Mobil Patrick🔞
#8 Masa Depan : Toko Eskrim
#9 Masa Depan : Ruang Daniel
#10 Masa Muda : Kelas
# 11 Masa Depan : Pantry
#11 Masa Depan : Pantry part 2
#12 Masa Depan : Rumah Bryan
#13 Masa Depan : Toko Sepatu
Check Point
#14 Masa Lalu : Museum
14.5 Daniel
#15 Masa Depan : Kolam Renang
#16 Masa Depan : Kamar Daniel
16.5 Ruby
#17 Masa Muda : Ujian Akhir
#18 Masa Muda : Rumah Salma
#19 Masa Muda : Rumah Lian
#20 Masa Muda : Konser
#21 Masa Muda : Pojok gedung seni
#22 Masa Muda : Luar Gedung Seni
#23 Masa muda : Kamar Patrick 🔞
#24 Masa Muda : Apartemen Zaka
#25 Masa Muda : Rumah Lian
#26 Masa Muda : Cafe 🔞
#27 : Kamar Mandi Lian 🔞
#28 Masa Lalu : Gedung Tua
#29 Masa Lalu : Kantor Polisi
#30 : Masa Depan : Pantai
#31 Masa Depan : Villa
#31.2 : Masa Depan : Kolam Renang Villa
#32 : Masa Depan : Kanopi
#32.2 : Masa Depan : Tepi Pantai
#33 Masa Depan : Kasur
#34 Masa Depan : Meja Makan
#35 Gerbang masalah
#36 Masa Muda : GYM
#37 Masa Muda : Parkiran Hotel
#38 Masa Muda : Hotel Prom Night
#40 Masa Muda : Tangga
#41 Masa Muda : Jendela
#42 RAHASIA BESAR
#43 Penyangkalan
#44 : Kemarahan
#45 : Penawaran
#46 : Keputusasaan
#47 Penerimaan
Epilog
Ganti Cover
BIO CARD
Cerita Baru
Info

#39 Masa Muda : Kamar Patrick

520 40 0
By Billar123


Patrick membuka kancing baju Lian dan dengan ganas menyedot puting Lian dengan bibir, lidah dan giginya. Lian menahan desahan kegelian keluar dari mulutnya, terlebih saat mulut Patrick di dada kirinya sedangkan tangan Patrick dengan cekatan memelintir puting kanannya. Saat Lian sudah bertelanjang dada, Patrick menggigit tiap Abs Lian seperti memakan bongkahan roti dan meninggalkan bercak merah di sana. Gigi Patrick cukup tajam tapi tiap gigitannya terasa seperti tekanan jarum akupuntur yang membuat tiap stress di kepala Lian keluar.

Lian mendorong dan membalikkan keadaan dengan dia yang menindih Patrick sekarang. Patrick membuka pakaiannya, Lian membuka kancing celana dan menurunkan resleting Patrick lalu dia melihat celana dalam putih yang menyembunyikan batang tegang di baliknya. Lian mengecup celana dalam itu dan memainkan lidahnya disana. Patrick menurunkan celana dalamnya dan batang tegaknya mencuat keluar. Diarahkannya batang itu ke mulut Lian dan kakak kelasnya itu menghisapnya dengan erotis.

Naik turun kepala Lian dan Patrick mendesah tiap kali ujung pen1snya menabrak tenggorokan Lian.

"Ahhh kak, jangan dalem-dalem nanti aku crot" desah Patrick yang merasakan kenikmatan luar biasa sampai matanya tidak bisa membuka lebar.

Lian melepas hisapannya, lalu dia berdiri di atas kasur. Diarahkannya batangnya ke wajah tampan Patrick dan dia tampar pipi adik kelasnya itu dengan batangnya yang sudah tegang.

"Isep juga" pinta Lian sambil melepas semua celananya sehingga mereka berdua benar-benar bugil sekarang.

Patrick tersenyum dan memasukkan pen1s Lian ke mulutnya. Dia menghisap batang itu dengan sedotan yang membuat pipinya kempes ke dalam. Patrick memainkan kantung biji Lian dengan tangannya dan Lian juga menggerakkan pinggul maju mundur sampai Patrick tersedak.

"gluk, gluk, gluk, uhuk k-nt-l kakak enak banget" Puji Patrick dan kembali menindih Lian.

Bibir mereka hanya berjarak 1 ruas jari. Mereka saling tatap dan keringat menetes dari wajah Patrick ke pipi Lian.

"Siapa topnya malam ini?" tanya Patrick.

"Gue gak tahu" balas Lian.

"Kakak maunya gimana, aku fleksibel" bisik Patrick.

Lian menelan ludah "Mana kondom lo?"

Patrick merangkak di kasur, mendekati meja dan membuka laci disana. Dia mengambil satu kondom dan memberinya ke Lian. Lian meletakkan kedua tangannya ke belakang lalu kemudian menunjukkan 2 kepalan tangan ke Patrick

"Kalo lo bisa nebak kondomnya dimana, lo jadi Top" ucap Lian.

Patrick tersenyum manis melihat tingkah kakak kelasnya itu, dia memilih tangan kanan dan beruntungnya kondomnya ada disitu. Artinya Patrick menang dan dia menjadi Top.

"kakak siap?" tanya Patrick.

Lian sedikit shock tapi dia sudah tenggelam dalam rangsangan yang luar biasa.

"Pelan-pelan" bisik Lian

Lian berbaring dan mengangkat kakinya, Patrick menjilat kantung testis Lian dan lidahnya turun ke lubang kakak tingkatnya itu. Cuih, Patrick meludahi lubang itu dengan air liurnya, jarinya meraba lubang itu dari luar dan Lian yang terangsang membuat lubangnya berkedut-kedut.

"Pat" Lian merasakan rasa geli luar biasa saat Patrick meludahi dan memutar lidah di lubang itu. Patrick menghisap kulit pantat Lian sampai kemerahan, lidahnya juga bergetar diluaran anusnya tanpa rasa jijik sama sekali.

Patrick memasukkan satu jarinya dan meraba-raba tubuh Lian dari dalam. Lian bergetar kegelian dan Patrick menambah jarinya untuk masuk ke lubang itu.

"ahhh" Lian merasa tubuhnya dimasuki benda asing, tapi sentuhan Patrick dari dalam menyentuh semacam tombol yang membuat tubuh Lian dialiri darah dengan kencang "Pat, ahhh" Lian merasa batangnya sendiri meneteskan sedikit cairan walaupun Patrick masih menggunakan tangannya. Sentuhan Patrick berhasil merangsang prostatnya hingga tetesan cairan bening keluar dari lubang kencing Lian. Jari Patrick menekan-nekan tiap sudut didalam rektum Lian. Lian menutup wajahnya tapi desahannya tetap keluar, sementara Patrick terlihat bangga berhasil membuat kakak kelasnya itu merintih sakit tapi nikmat.

Setelah merasa lubang Lian sedikit longgar, Patrick memakai kondom, pelumas, dan perlahan memasukkan pen1snya ke tubuh Lian. Lian menatapnya sambil meringis menahan sakit. Patrick mengelus pipi Lian berusaha menenangkannya dari rasa tidak nyaman karena anal yang dilakukannya. Patrick terus menekan pinggul sampai batangnya masuk semua. Lian mengeden sakit karena bagian bawahnya sudah dipenuhi oleh daging yang keras.

Patrick mengecup bibir Lian dan membiarkan tongkat kerasnya terbenam di tubuh Lian untuk sementara waktu. Lubang Lian berdenyut dan membiasakan diri dengan batang Patrick yang menerobos ke dalamnya. Lian membuka mulut dan mengeluarkan suara nafas dari mulut karena ngilu saat Patrick mencoba untuk menusuk lebih dalam.

Saat batang itu masuk hampir semuanya, Patrick mendesah panjang sampai air liurnya menetes dari sudut bibirnya. Batangnya diremas oleh lubang Lian yang selama ini dia inginkan. Rasanya lubang itu menyedotnya semakin dalam dan isinya memijit Patrick dengan sangat padat.

"sempit kak" puji Patrick dan mulai menggenjot.

"ahhh, mnhh" Lian berusaha menahan diri agar tidak bersuara tapi hendakan yang Patrick berikan membuat sekujur tubuhnya terasa di getarkan dari dalam. Rasa sakitnya bagaikan tubuh bagian bawahnya di cambuk dengan pisau besi, perih, sakit, dan tidak nyaman. Tapi kenikmatan dan rasa sensual yang dihasilkan dari desahan berat Patrick, perut sixpacknya, dan tangan Patrick yang dengan lembut mengusap batangnya membuat Lian merasa tubuhnya dihantam oleh surga dan neraka sekaligus.

AC yang dingin, tubuh Patrick yang panas, ruangan yang senyap, desahan mereka yang ribut. Lian hanya bisa meremas bantal dan kasur saat hentakan pinggul Patrick berhasil menyentuh titik sensitif di dalam tubuhnya. Patrick menambah pelumas karena lubang Lian terasa semakin sempit sehingga genjottannya terhalang. Dia mengatur tempo dan membiar Lian terbiasa dengan tiap sodokan yang dia berikan.

Permainan mereka mulai menemukan tempo yang pas. Lian memeluk Patrick dan menutup matanya sambil terus mendesah nikmat. Otot dada Patrick yang bidang bergesekkan dengan tubuh Lian yang sudah penuh keringat. Patrick mengangkat tangan Lian dan menggenggamnya. Lian meremas tangan Patrick dengan jarinya bersamaan dengan Patrick yang menurunkan wajah dan mencium bibir kakak kelas yang dia cintai itu.

"Liat aku kak" Patrick menegur saat Lian menutup mata dan memalingkan wajah.

Lian membuka matanya dan melihat wajah tampan Patrick.

"Enak?" tanya Patrick dengan romantis.

"Sex paling enak dalam hidup gue" balas Lian.

Patrick tersenyum dan mempercepat goyangannya. Goyangannya membuat tiap sentuhan di prostat Lian menjadi semankin mentok dan Lian sampai menangis bahagia. Tubuh Lian bergetar hebat dan dia meremas bahu Patrick "Gue keluar" bisik Lian.

"ha?" Patrick mempercepat goyangannya "gak denger" ucapnya dan menahan lubang kencing Lian dengan tangannya.

"Patt.. akhh pat" Tubuh Lian berguncang hebat, Patrick menghentikan goyangan dan membiarkan Lian bergoyang dengan sendirinya "Mentokin" pinta Lian.

"Oke" Patrick menekan pinggulnya semaksimal mungkin.

"nggg ahhhh" Lian merasakan tubuhnya bagaikan petasan yang siap meledak. Batang Lian menembakkan cairan hangat sampai 5 kali dan sangat banyak. Sebagian cairan mengenai dagu Patrick dan itu membuat Patrick puas.

"Aku boleh keluar di dalam?" tanya Patrick.

"hah hah hah" Lian tidak menjawab, dia hanya bernafas dengan mulutnya.

Patrick terus menggenjot dan kali ini dia mengatur tempo sesuai keinginannya. Patrick mendesah hebat dan mengeluarkan batangnya "Aku keluar kak, akhhh" Patrick melepaskan kondomnya dan mengeluarkan semua cairannya ke atas perut Lian.

Lian memainkan kubangan spermanya dan sperma Patrick di perutnya. Mereka saling tatap dan tersenyum kecil. Patrick mengambil handuk dan membersihkan tubuh Lian "Makasih Kak" Patrick memeluk Lian dan membiarkan Lian bersandar di dada bidangnya.

"Berapa banyak cowo yang udah lo tidurin" tanya Lian yang lumayan tepar karena permainan tadi.

"mmmm mungkin kurang dari 10, aku gak terlalu inget" jawab Patrick sambil mengelus rambut Lian "Tapi cuma kakak yang aku lakuin karena cinta, dan paling enak juga"

"bohong" balas Lian.

"Kenapa aku harus bohong" Patrick mencubit pelan pipi Lian lalu tangannya turun kebawah. Di pijatnya dada Lian dan di cubitnya perlahan puting dada itu.

"Jangan bikin gue ngaceng lagi" ucap Lian melirik ke tubuh Patrick, kurang dari 5 menit batang Patrick sudah kembali tegak seperti tongkat besi.

"Kakak kuat berapa ronde?" tanya Patrick dan meremas kepala peni* Lian.

"Gak tahu" Lian menggigit bibir bawahnya "Coba aja dulu"

Patrick mengambil kondom lagi dan mereka melanjutkan ke ronde berikutnya.

Lian menungging dan berpegang di Headboard kasur, Patrick menyodoknya dan posisi anjing itu membuat sodokan Patrick lebih luwes. Plak-plak-plak Patrick menampar pantat Lian di posisi itu, tapi dia kurang menyukainya. Patrick meminta ganti posisi, dia lebih menyukai posisi disaat dia bisa melihat wajah Lian dengan jelas. Patrick berbaring dan membiarkan Lian mendudukinya. Selangkangan Lian naik turun dan membuatnya bisa lebih mudah membuat batang Patrick menemukan prostatnya. Di posisi ini Lian bisa mengatur tempo sedangkan Patrick bisa lebih mudah menciumi tubuh Lian..

Setelah mengganti kondom lagi mereka melakukannya sambil berdiri. Patrick yang seorang atlet bisa dengan mudah menggendong Lian, menghimpitnya di dinding dan menggoyangnya dengan membiarkan gravitasi menarik lubang Lian untuk menelan batangnya sedalam-dalamnya. Posisi itu membuat Lian sampai menganga karena ususnya terasa diacak oleh batang berurat Patrick. Karena itu terlalu menyakitkan untuk Lian, Patrick kembali membaringkan Lian di kasur dan melakukan gaya menyamping. Diangkatnya satu kaki Lian dan dengan mudah dia menggenjotnya dari samping.

Malam itu kamar mereka penuh desahan. Kondom dan tisu berhamburan di lantai. Tiap ronde mereka beri jeda 10 menit untuk mengumpulkan tenaga, lalu mereka lanjut lagi, sampai akhirnya mereka benar-benar tidak punya tenaga.


Continue Reading

You'll Also Like

115K 9.8K 158
~COMPLETE~ The moment I fall in love with you... is the moment I give you my universe. I hope for you to be as stunning as the waves in the sea and a...
680 1 1
Tentang empat super ejen. ... Ejen ali hanya milik wow. Star,: 6 November 2023 Finis: ? ... Kalo gk sesuai sorry ye Ada pembaruan dari author
120K 3.8K 48
Bagaimana jika kamu diperlakukan lebih dari teman? Pengalaman pribadi! Update jika terjadi moment tertentu:) BxB Gay Bahasa tidak baku❤️
288K 26K 36
Aku Arseno, baru lulus SMP, dan harus migrasi dari ibukota Jakarta, ke sebuah dusun terpencil dari bagian kota kecil. Dan disinilah, ceritaku dimulai...