Beberapa tahun sebelumnya...
Satu keluarga kecil pergi dengan mobil mereka ke suatu tempat.
"Kemana kita akan pergi?" Tanya seorang anak laki-laki yang duduk di kursi belakang dengan buku ditangannya.
"Bersenang-senang sayang, hari ini kita akan bermain sepanjang hari" ucap sang ibu menengok melihat putranya yang duduk di belakang
"Bermain? Aku tidak mau"
"Hey, ayolah kita akan bersenang-senang" sahut sang ayah.
"Ayah Ibu, apa aku benar-benar bisa bermain sepuas yang ku inginkan?"
"Tentu saja, lakukan apapun yang kamu inginkan"
"Benar nak, lakukan sesuatu yang kau suka walau terkadang itu harus melarang aturan tapi tidak masalah asal kau bersenang-senang" ucap sang ayah sambil menyetir.
"Tutup buku mu, dan kita akan bersenang-senang" mengambil buku yang tengah dibaca putranya.
Keluarga itu bersenang-senang di alam terbuka dengan pemandangan indah berwarna hijau, udara sejuk dan kicauan burung-burung.
"Kemari lah" memanggil putranya
"Mau main ini dengan ayah?" Mengeluarkan bola sepak.
"Bola? Aku tidak tahu caranya"
"Kau tidak bisa bermain bola? Lalu apa yang kau bisa?"
"Tidak ada" jawabnya polos.
"Ini salah ibu dan ayah yang terlalu keras padamu" melihat putranya yang tampak bersikap tidak seperti bukan anak seusianya
"Baiklah, biar ayah mengajari mu" mengarahkan sang anak ke lapangan luas dan mengajarinya beberapa trik.
Anak itu mencoba mengikuti apa yang diarahkan ayahnya, melihat itu sang ayah tersenyum lebar begitu juga ibu mereka yang memperhatikan sambil duduk diatas karpet.
"Hahaha, kau memang anak pintar" mengelus rambut putranya dan bangga putranya cepat belajar.
Perjalanan pulang mereka tampak ceria dengan bersandung, sang ibu bertepuk tangan dengan riang dan sang ayah mengikuti irama namun putranya hanya tersenyum tipis tanpa tahu apa yang dinyanyikan kedua orang tua nya.
"Alison awas" ucap sang istri melihat sebuah truk mendekat kearah mereka.
Pria itu membelokkan mobilnya hingga menabrak pembatas jalan dan mobilnya terbalik memasuki jurang
Semenit sebelum itu, wanita itu berusaha pindah kebelakang mobil dan melindungi putranya.
Kecelakaan tersebut menewaskan sepasang suami istri dan anak mereka yang terluka cukup parah.
Sejak itu kehidupannya semakin gelap dan sulit untuk dijalani.
"Hai" sapa gadis kecil mendekat
"Mau ini?" Menawarkan beberapa lolipop kecil
Anak laki-laki itu tetap diam dan menenggelamkan kepalanya diantara tumpukan tangan.
"Kau sedang apa didepan sini?" Tidak ada balasan apapun.
"Ayo ikut aku bermain" ajaknya lalu menarik tangan anak laki-laki tersebut.
Beberapa tahun berlalu, kedua anak tersebut semakin akrab dan dekat hingga mereka terpisah karena salah satu dari mereka harus pergi untuk melanjutkan hidup.
"Bawa ini" memberi sebuah gelang cantik yang terlihat mahal.
"Untuk ku?"
"Bukankah kau suka ini"
"Benar aku suka, terima kasih"
"Sayang, ayo kita pergi" panggil ibu dari gadis itu.
"Iya bu"
"Illes, aku pamit. Bisakah kita tetap saling berbicara dan bermain"
"Tentu, aku akan menelepon mu"
"Aku juga, sampai nanti"
Beberapa bulan kemudian, sebuah kecelakaan menewaskan keluarga kecil di tepi jurang, sayangnya hanya sang anak yang selamat dalam kecelakaan tersebut.
Selama hampir dua tahun sang anak tidak mau berbicara apapun, ia mengalami trauma yang berat karena menyaksikan kedua orang tuanya tewas.
Hal tersebut membuat sang kakek satu-satunya keluarga yang ia miliki, ia hidup dalam perasaan bersalah karena kecelakaan tersebut
"Jadi siapa anak itu?" Tanya Ilona disela cerita seniornya
"Kau tidak tahu cerita ini?"
"Tidak, lagipula itu terjadi saat aku remaja"
"Dia adalah tuan muda kaya raya, Tuan Ailles Walliams Thata"
"APA!?" Kejut Ilona yang baru mengetahui kisah dibalik seorang Ailles.
"Kenapa kau sangat terkejut?"
"Ah tidak apa"
"Oh Garet" panggilnya saat gadis itu melewati lorong.
"Kalau begitu saya pamit senior
"Oke, hati-hati dijalan"
"Kau darimana saja?" Tanya Ilona
"Ada beberapa berkas yang belum aku selesai kan, kau sendiri kenapa masih disini"
"Menunggu mu, lagipula kita kan ada janji makan bersama Lio"
"Astaga aku hampir lupa"
"Tentu saja kau akan lupa, maka itu aku menunggu mu"
"Hey kau mau kemana?" Tanya Ilona melihat Margaretha berbelok arah.
"Halte bis"
"Aku membawa mobil" menunjukkan kunci mobilnya.
"Sejak kapan?"
"Mulai hari ini, ini hadiah dari ayah ku"
"Kau yang terbaik" mengacungkan jempolnya.
"Tentu saja"
"Garet" ucap Ilona membuka suara sembari dirinya menyetir.
"Ya?"
"Apa kau tahu masa lalu Ailles?"
"Tidak"
"Apa kau tidak berniat bertanya?"
"Untuk apa? Lagipula dia tidak membahasnya"
"Memang kau tidak penasaran?"
"Tidak terlalu, memang kenapa?"
"Tidak apa, aku hanya bertanya saja"
"Heem" mengangguk dan tidak kembali membahasnya.
Sesampai dirumah, Margaretha segera bersih-bersih agar dirinya bisa tidur setelahnya.
"Tapi memang sudah hampir setahun kami menjalani hubungan kontrak ini dan aku tidak tahu apapun soalnya, apalagi dirinya yang aneh kenapa tiba-tiba ingin memulai semuanya dari awal" hal tersebut terus menggangu pikiran Margaretha sejak perbincangan antara dirinya dan Ilona.
"Apa aku terima saja tawarannya, lagi pula tidak ada salahnya kamu mencoba hubungan yang lebih harmonis" lirihnya pelan.
Suara pintu rumah yang terdengar serta langkah kaki yang tidak asing memasuki rumah, kebetulan kamar Margaretha berada dekat dengan dapur dan area halaman belakang rumah.
"Dia sudah pulang, lebih aku membicarakan ini" katanya ya g melempar handuk ke kursi lalu keluar kamar.
"Ailles" panggilnya yang menahan pria itu berhenti menaiki tangga menuju kamarnya yang ada dilantai atas.
"Ayo kita bicara" ucapnya lagi
Next>>
Haloo semua, sudah lama tidak berjumpa
Maafkan nona yang sibuk ini
Bianhe 🥺
Btw mau kasih info terbaru nih
Mulai Minggu depan 'My Beloved DEVIL' akan update setiap Minggu yak
Untuk yang mau tahu info cerita nona lainnya, boleh di follow akun ini ya dan ikuti cerita lainnya
Terima kasih 🤗
Jangan lupa vote ya
hehee...