"My Promise To Bring You Back...

By lynniestory

10.9K 1.2K 219

《!¡TOLONG JANGAN MENCOPY CERITA INI ATAU MEREPOST NYA!! CERITA INI MURNI DARI IDE AUTHOR, TERINSPIRASI? MOHON... More

Prolog
Chap 1- Pertemuan?
Chap 2- Yakin?
Chap 3- Y/N?
Chap 5- Desa Kecil
Chap 6- First Enemy?
Chap 7- Stress
Chap 8- Stress (2)
Chap 9 - Tuduhan?
Chap 10- Rindu(?)
Chap 11- Efek Samping
Chap 12- Sugoi, Pingsan Kok Bisa Barengan Ya?
Chap 13- Lily Si Pemandu
Chap 14- New People New Enemies
Chap 15- Rin Bocah Prik
Chap 16 - A Room??
Chap 17- A Room? (2)
Chap 18- Changed?
Chap 19- "Just a dream or reality?"
Chap 20- Tawaran?
Chap 21- Tawaran(2)?
Chap 22- Hantu Lily
Chap 23- Similar?
Chap 24- "What Happened To Thorn?"
Chap 25- The Memory
Chap 26- Memory Loss
Chap 27- Without expression
Chap 28- Lily??
Chap 29- "I Want To Be Free"
Chap 30- Ilusi
Chap 31- Sorry
Chap 32- Terluka
Chap 33- Peringatan?
Chap 34- Kebenaran
Chap 35- Kebenaran/Akhirnya?
Epilog
MUTUALAN KUYYYY?
Promo ngab🗿🍵

Chap 4- Ini Saatnya!

360 37 14
By lynniestory

!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR,  KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××

So Enjoy~!

Chap Sebelumnya~

"Dan sebaiknya kau istirahat." Sambung nya.

Mendengar itu Blaze hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Oke?"

Akhirnya Ice pun keluar dari kamar tersebut.

//Blam!

*Sigh.

"Kenapa sih hidup ini makin terasa berat semenjak kematian paman dan bibi?" Tanya Blaze pada dirinya sambil menatap langit-langit

Dan lama-kelamaan Blaze pun terbawa dalam dunia mimpinya.

~~~

"Blaze, apa kau siap?"

Chap Sekarang~

Mendengar itu, Blaze memalingkan wajahnya ke arah sumber suara dan terlihatlah Gempa yang berada di belakangnya.

Blaze tidak menjawab Gempa, dia malah terlihat termenung menatapnya.

Gempa sendiri yang melihat itu tentu saja khawatir.

"Blaze? Ada apa? Apa kau sakit?"

Mendengar itu Blaze langsung menggelengkan kepalanya.

"T-Tidak aku tidak sakit, hanya saja..." Blaze menghentikan perkataannya, dia terlihat tidak yakin untuk mengatakannya pada Gempa.

"Tidak lupakan saja, aku baik-baik saja, mungkin aku hanya kelelahan saja." Sambung Blaze sambil memalingkan wajahnya.

Gempa tahu, Blaze berbohong, namun dirinya sendiri memilih untuk berdiam diri, dia hanya berfikir jika ia memaksa Blaze mengatakan hal yang sebenarnya Blaze sendiri tak akan merasa tak nyaman.

*Sigh.

"Jadi apa kau siap?" Tanya Gempa sekali lagi.

"Aku siap, t-tapi bagaimana Ice dan Lionel? Apa mereka bisa masuk ke dunia mimpi ini??" Tanya balik Blaze pada Gempa.

"Ah, masalah itu kau tak perlu fikirkan, Sui bisa menanganinya." Jawab Gempa sambil tersenyum ke arah Blaze.

"Eh? Dia masih ada di sini?"

"Tentu saja, kau ingin aku menghilang hm?" Ucap Sui yang tiba-tiba berada di samping Blaze.

"UWAAKH!!!" 

"Pfft."

"Apa sih masalahmu???" Tanya Blaze tak senang karena dikejutkan seperti itu.

"Hm? Gak ada tuh?"

"Duh kalian sudahlah! Lebih baik sekarang kita fokus." Ucap Gempa melerai mereka.

"Baiklah, tapi masalahnya mereka belum tertidur." Ucap Sui.

"Hmmh....."

"Bisa saja sih menidurkan mereka secara paksa." Sambung Sui.

"Bagaimana caranya?" Tanya Blaze.

"Membuat mereka pingsan."

"Sui kau-?"

"Aku tidak bercanda."

"Ahahaha sudahlah mari menunggu mereka tertidur saja." Ucap Gempa sambil tersenyum ke arah mereka.

"Membosankan."

"Hush! Sui aku tahu apa yang mau kau lakukan dengan membuat mereka pingsan itu, jadi singkirkanlah fikiranmu itu!"

"Kak..."

Merasa terpanggil, Gempa pun menoleh ke arah Blaze.

"Ya Blaze kenapa?"

"Umhh.... itu... benar bukan kalau hanya aku, Ice, dan Lionel yang bisa mengingat kak Gempa?"

"Eh? Hmmhhh... ya begitulah kira-kira, lagipula nyatanya memang hanya kalian saja bukan yang ingat?" Tanya Gempa balik.

Namun bukannya menjawab, Blaze malah melamun.

"Blaze! Kau kenapa?" Tanya Gempa lagi, kini dia benar-benar khawatir dengan adik yang satunya ini.

Gempa pun memegang pundaknya Blaze dan mengguncangkannya sedikit.

"Blaze!!"

Lamuan Blaze  pun akhirnya terbuyarkan.

"E-Eh ada apa?"

"Blaze? Kau kenapa? Kau sakit? Kau dari tadi melamun terus ada apa?"

"Gak papa kak." Ucap Blaze sembari memalingkan wajahnya.

"Kalau ada apa-apa bilang ya Blaze?" Ucap lembut Gempa sambil tersenyum.

Blaze sendiri mengangguk sebagai jawaban.

"Oh sepertinya mereka sudah tertidur." Ucap tiba-tiba Sui sambil menatap kedua kakak beradik itu.

//Zzrrtt zzzrrttt zzzrrt.

Tiba-tiba dari portal yang berada di depan mereka muncul dua orang.

"Uh huh?"

"E-Eh ini di mana?"

Sepertinya mereka berdua terlihat kebingungan.

Ya pada aslinya siapa juga yang tidak akan kebingungan kalau dia terbangun di tempat yang asing baginya?

"Oh kalian sudah datang."

Mendengar suara yang begitu familiar bagi mereka, membuat mereka menoleh, dan jujur saja mereka berdua sangat terkejut melihat sosok kakak yang mereka rindukan itu.

"KAK GEMPA!!!!"

Lionel sendiri langsung memeluk kakaknya itu.

Dan Ice sendiri perlahan mendekati kakaknya itu, dan ikut memeluknya.

Ya untung saja Ice tak tsundere seperti Hali, jika iya, maka saat ini tidak mungkin dia ikut memeluk Gempa, pasti harus dipanggil Gempa dulu.

"Kalian terlihat sehat-sehat saja ya?" Ucap Gempa sambil mengusap rambut mereka yang ditutupi oleh topi kesayangan mereka.

"Hmmh."

"Jadi ini dunia mimpi itu?" Tanya Ice yang sepertinya sudah menyadari di mana diri mereka berada saat ini.

"Ya kurang lebih begitulah, ini adalah dunia mimpi, dan misi kalian di sini, adalah menghancurkan benda yang memerangkap atau menyimpan ingatan yang lain." Jelas singkat Gempa.

"Kalau semisalnya tidak berhasil?" Tanya Ice lagi.

"Ya kalau tak berhasil, otomatis kak Gempa takkan bisa kembali ke dunia nyata." Sambung Lionel.

Mendengar itu dirinya hanya mengangguk paham.

Ice pun menoleh ke arah Blaze, sambil memikirkan apa yang Blaze katakan padanya tadi.

*Sigh.

"Jadi kita sudah bisa mulai sekarang?"

Gempa mengangguk.

"Ya, kalian sudah bisa memulainya, tapi, apa kalian sendiri sudah siap? Perjalanan kalian mencari benda tersebut mungkin akan panjang, karena sampai detik ini benda tersebut belum diketahui  keberadaannya yang sebenarnya, dan tentu saja kekuatan benda itu bukan hanya menyimpan ingatan saja, tapi benda itu juga dapat menyerap kekuatan, dan ketika kekuatan kalian terserap, kalian takkan bisa menggunakan kekuatan kalian, dan itu sangat berbahaya, kalian paham bukan?" Jelas panjang lebar Gempa dengan ekspresi seriusnya.

Mendengar itu mereka bertiga mengangguk paham.

"Benda yang berbahaya itu, kenapa benda tersebut bisa tercipta di dunia ini?"

"Entahlah hanya Tuhan saja yang tahu kenapa benda seperti itu bisa tercipta, atau mungkin terciptanya benda tersebut karena sesuatu tujuan yang hanya bisa dilakukan oleh benda tersebut."

"Baiklah jika kalian sudah siap, kalian lewat lah di sini, dari sini kalian akan langsung bertemu jalan ke jalan utama." Ucap Sui.

Mereka kembali mengangguk.

"Baiklah."

Mereka bertiga pun langsung saja berangkat dari sana.

Dan saat mereka sudah agak jauh.

"Kau yakin kau akan membiarkan mereka menempuh perjalanan ini?" Tanya Sui sambil menatap Gempa.

"Hm? Why not? Mereka saja terlihat tak bimbang sama sekali, masa iya aku akan menghentikan jalan mereka, lagipula ku rasa ini adalah waktu mereka." Jawab Gempa sambil berjalan menjauhi Sui.

"Kau mau kemana?"

"Mengurus dia, agar tak menjadi pengacau."

"Hmmh.... Kau sudah agak berubah Gem semenjak waktu itu." Ucap Sui dalam batinnya sambil melihat Gempa menjauh darinya.

Kembali ke posisi mereka bertiga.

"Woah jadi ini dunia mimpi itu?"

"Terlihat seperti dunia pada umumnya?"

"Ya seperti dunia pada umumnya sih, tapi tetap akan ada perbedaan antara dunia asli dan dunia mimpi."

"Apa bedanya?"

"YNKTS, kayak aing pernah masuk dunia mimpi aje."

"Tapi bukannya setiap kita tidur terus bermimpi kita masuk ke dalam dunia mimpi?"

"A-"

Akhirnya Lionel pun terdiam, dia sudah tak tahu lagi ingin menjelaskan bagaimana ke kakaknya yang satu ini.

Sedangkan Blaze sendiri menyeringai ke arah Lionel, seakan berkata 'Yes aku menang'.

"Hei kalian, dari pada berantem soal hal yang gak jelas, mending cari tahu jalan mana yang selanjutnya kita ambil." Ucap Ice tiba-tiba.

"Hmmh... jalan mana ya? Hadeh mana gak ada peta lagi, kan berabe nih kalau sampai tersesat."

Dan yang benar saja karena perkataan Blaze itu, tiba-tiba sebuah peta muncul di tangannya Blaze.

"WEH THE H-?"

Terkejut? Ya manusia mana yang tak akan terkejut, dengan keberadaan peta yang secara ajaib tiba-tiba muncul di tangannya.

"Itu ada."

"Kok bisa???????"

"Ya bisalah namanya dunia mimpi, dari pada itu coba kak buka tuh peta."

Mendengar itu Blaze mengangguk, dia pun perlahan membuka peta yang tergulung itu, dan setelah terbuka.

"Oke, jadi kita lewat mana?"

Sepertinya Blaze sendiri tidak tahu bagaimana cara melihat peta dengan bsik dan benar.

"Sini ku lihat."

Ice pun mengambil peta itu dan mengamatinya.

"Oh, tujuan kita sepertinya ke sini." Ucap Ice sambil menunjuk arah yang dia maksud.

"Kau tahu cara melihat peta Ice?" Tanya Blaze.

"Menurutmu?"

"Woy serius! Kita tersesat woy gak lucu!"

"Sepertinya arah yang kak Ice tunjukan benar."

"A- Duh okehlah ayo ke sana."

Akhirnya mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukan Ice tadi.

Dan setelah sampai.

"Ohh jadi ini ya tempat tersebut?" Tanya Blaze.

Dan tiba-tiba.

"Hai, ada yang bisa ku bantu?"

Bersambung~


Continue Reading

You'll Also Like

39.6K 3K 17
[TAMAT] Cerita pertama author jadi mohon maaf kalau jelek elemental brothers dan para elemental Cerita yang different tapi author ganti namanya sama...
2.8K 311 10
aku tidak pernah baik baik saja aku punya luka yang tak pernah sembuh orang selalu bertanya kepada ku apa kah aku baik baik saja ? aku selalu menjawa...
18.4K 1.8K 14
-DON'T BE SIDERS!! VOTE MASIH BERLAKU. Dia baik, Dia ceria, Dia murah senyum, Dia suka menolong, Tapi dia hancur. Utuh tapi rapuh, he's broken angel...
34.5K 2.7K 30
Cuman sekedar cerita gaje para BoEl +author+readers+karakter tambahan, dll. Random? of course. . . . . Note: ~Update chap akan aneh,,maybe(•́へ•...