TYPO
"kak lepasin" tangis seorang gadis
"Apa? lepasin? lo ngelawak?"
gadis itu memekik saat rambutnya ditarik semakin kencang
"Siapa yang nyuruh lo ngadu sama BK hm?lo tau kan akibatnya kalo lo sampe berani, gue udah perinatin lo kemarin tapi lo masih ngeyel aja"
"Botak aja Jev" saut salah satu teman Jevo dengan senyum remeh
"Botak? bagus juga lo mau gue botak gak?"
"Jangan kak, maafin aku" gadis itu semakin terisak
"Maaf? anjing. Lo tau gak kalo sampe bokap gue tau masalah kemarin gue bisa kena masalah dan dengan gampangnya lo minta maaf?"
"Lepasin"
Jevo dan teman-temannya temasuk sang gadis tadi memandang ke arah suara, kepada pemuda yang kini mengisap batang terakhirnya sebelum menjatuhkannya ke lantai gudang lalu memijak puntung tesebut
Jevo terkekeh, "Wah.. ada pahlawan kesiangan?"
"Banci kayak lo ngapain sih digudang sore-sore begini?" tanya pemuda itu, Miko.
Jevo memandang Miko penuh amarah, sedangkan Miko kini sibuk memperbaiki seragamnya
"Maju lo anjing!"
......
"Miko"
"Ya mah"
Miko keluar dari kamarnya lalu duduk dihadapan seorang wanita yang dirinya panggil mamah itu
Miko memandang sebuah amplop yang disodorkan oleh Athena dihadapannya
"Kamu baca"
"Ini apa mah?"
"Kamu baca!"
Miko mengerjab lalu membuka amplop tersebut
"Mah.. Miko-
Wanita itu memandang MIko dengan raut tajam
"Maaf mah"
"Miko.."
Miko memandang wanita yang kini menangis meremat rambutnya
"Miko, kamu tau mamah nyekolahin kamu itu penuh perjuangan dan ini balasan kamu Miko?"
"Maaf"
"Buat apa? buat apa kamu minta maaf sama mamah? maaf kamu gak bikin kamu bisa balik ke sekolah itu lagi kan?"
"Miko, kita orang susah. Mamah nyekolahin kamu berharap suatu saat nanti hidup kamu bisa berubah, tapi apa? kamu justru hancurin harapan mamah"
"Miko minta maaf mah"
"Miko!"
"Miko gak suka sekolah disana mah" ucap Miko dengan nafas naik turin
"Terus dimana Miko? kamu pikir mamah bisa nyekolahin kamu ke tempat lain lagi? tiga kali Miko, tiga kali dalam dua tahun ini kamu pindah sekolah, sekarang mau kamu apa lagi? sadar diri Miko, kita ini siapa?!"
"Kamu mukulin anak orang? emang kamu jagoan?"
"Mah dia ngerundung, dan yang mukul duluan dia mah, bukan Miko"
"Tetap aja Miko, emang gabisa yah kamu sekolah baik-baik jangan ikut urusan orang?"
"Mah-"
"Besok kamu ikut mamah, minta maaf sama anak itu"
"Mah Miko gak salah, dia yang salah mah"
"Mengalah Miko, itu jalan satu-satunya supaya kamu bisa kembali kesekolah itu"
"Enggak mah, Miko gak mau" tolak Miko
"Kamu gak mau? kamu mau mamah mati"
"Mah!"
"Terakhir kali Miko, mamah minta tolong mamah udah gak sanggup, kita bukan siapa-siapa nak, sekali aja. Sampai kamu lulus SMA setahun lagi, mau yah?"
Miko membuang muka, mendesah kesal dan berakhir Miko mengangguk
Wanita itu mengusap pipi nya lalu meninggalkan ruang tamu tersebut masuk kedalam kamar nya
"Brengsek"
Miko mengambil jacket hitamnya yang tergeletak di atas sofa lalu meraih kunci motornya dan keluar rumah
Pemuda itu mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata
Tak lama motor tersebut berhenti didepan sebuah gerbang tinggi
Miko menendang pagar tersebut berkali-kali dengan emosinya sampai seorang satpam mengahmpirinya dengan wajah panik
"Apa-apaan kamu?!"
"Mana si Jevo anjing?!"
"Pergi kamu, orang gila ngapain kamu ribut didepan rumah orang hah!"
"Gue bilang panggil Jevo sialan! lo budek?!"
"JEVO KELUAR LO ANJING SIALAN! ANAK HARAM KELUAR LO!" teriaknya emosi
Satpam tersebut menarik Miko hendak menjaih dari sana
"Lepasin gua anjing!, GUE BILANG LEPASIN ANJING!"
Satpam tersebut terus menarik Miko sampai sebuah mobil berhenti tak jauh dari keduanya, seorang lelaki keluar dari dalam
"Ada apa ini?" tanya nya bingung
"Saya gak tau pak, anak ini tiba-tiba datang nyariin den Jevo sambil marah-marah"
Miko melepas paksa tangannya lalu memandang lelaki berjas di hadapannya
"Oh lo bokap nya si brengsek itu? ajarin anak lo buat bersikap baik dan betanggung jawab sama perbuatannya, jangan cuma dikasih duit banyak-banyak anjing. Gara-gara anak lo gue dikeluarin dari sekolah, dan bikin nyokap gua nangis!"
"Kurang ajar!"
Bugh!!
Satu pukulan mendaat di pipi Miko, pelakunya adalah ayah Jevo sendiri
Baru saja pemuda itu hnedak membalas tangannya di tahan oleh sang satpam
"Lepasin anjing! lo sama aja yah sama anak lo, otak udah rusak kayaknya karna kebanyakn duit, gak semua bisa lo ukur sama duit anjing! lo bayar sekolah kan biar anak brengsek lo itu bisa tetep sekolah disana, sedangkan tingkah lakunya kayak binatang!"
bugh!
"Dasar anak gak punya sopan santun, kamu gak dijarain sama orangtua kamu yah? makanya seenaknya ngomomg sama orangtua"
"Kalo sama orang-orang kaya lo dan anak lo gak penting buat disopanin!"
"Bawa anak kurang ajar ini jauh jauh dari rumah saya, sekali lagi kamu nunjukin muka di depan saya, saya gantung kamu sama ibu kamu sekalian" Jayden kembali masuk kedalam mobilnya lalu memasuki pekaranganrumahny
"Brengsek! lepasin gua anjing"
"Diam kamu!"
"Gue tandain muka lo yah sialan!" teriak Miko lalu melepas paksa tubuhnya kemudian kembali menaiki motornya
...
Miko menutup pintu rumahnya pelan
"Dari mana Miko?"
"Eh, mamah..ah itu Miko dari rumah Kino" bohong Miko
"Kino.."
"Ya tante?"
Seorang pemuda menyembulkan kepalanya dari pintu kamar Miko
Sedangkan Miko memejamkan matanya, sialan Kino
"Mamah tanya sekali lagi, dari mana Miko?"
"Dari rumah Jevo mah"
"J-Jevo? siapa Jevo?" tanya Athena
"Anak yang Miko pukul kemarin" jawab Miko memelan
"Kamu minta maaf sama dia?" tanya Athena penuh harap, Miko meneguk ludah nya kasar lalu menggeleng
"T-terus?"
"Ah..aku tadi nya mau minta maaf tapi anaknya gak ada dirumah mah"
Athena menghela nafasnya lalu mengangguk
"Yaudah, kamu bersih-bersih terus tidur"
"Iya mah"
"Kino, jangan begadang"
"Siap tante"
...
"Lo ngapain kesini sih anjir? ketahuan kan sama nyokap gue" decak Miko duduk dipinggir kasurnya
"Ck, ini genting Ko, gue udah nemu titik terang tentang keberadaan bokap lo"
Miko langsung mengahadap Kino
"Serius?"
Kino mengangguk lalu membuka ponselnya kemudian memberikannya pada Miko
"Ini datanya, gue nemu setelah nyelidikin dari akte nikah usang yang lo kasih kemarin"
"Tapi itu palsu Kin"
"Tapi namanya asli, dan gue bisa nemu orangnya"
Miko memangguk lalu membaca untaian kalimat pada ponsel milik Kino
"Gak ada foto nya Kin?"
"Ada, geser aja kesamping"
Miko pun melakukannya lalu pemuda itu terdiam
"Kin"
"Iya, bokapnya si Jevo. Gue tau pas ngeliat biografi nya di internet, disana ditulis dia cuma punya anak tunggal dari pernikahan kedua, bisa jadi dia juga bokap lo dan lo anak dari pernikahan pertama, tapi bisa juga enggak, soalnya yang punya nama Jayden Jdatmiko banyak, dan yakali nama lo Miko Jdatmiko, lucu amat permiko-mikoan"
Miko masih memandang ponsel tersebut
"Nama lo kan Miko Danuarta" sambung Kino
Miko beranjak dari duduknya lalu membuka lemari mengambil sebuah lembar dari bawah tumpukan baju nya kemudian memberikannya pada Kino
"Apa nih?"
"Akte lahir gue"
"Mikolas Danuarta J. J nya apa Ko?"
"Kin!"
Seperdetik Kino diam sampai pemuda itu membulatkan matanya
"Mikolas Danuarta Jdatmiko?!" tanya nya
Miko menggeleng frustasi meremas rambutnya
"Gue gak sudi punya bokap kayak dia"
"K-kenapa? dia kaya men"
Miko menggeleng lalu meneceritakan semuanya pada Kino
"T-terus gimana Ko?"
"Gue gak mau cari tau lagi tentang ini Kin, gue bakal minta maaf sama mereka besok tanpa nyokap gue, gue gak mau mereka ketemu"
"Kenapa?"
Miko menggeleng, "Gue gak sudi kalo sampe mereka tau soal gue dan mamah"
"Tapi nyokap lu pasti tau mantan suaminya Ko"
"Karena itu!"
"Ya-ya oke gausah emosi dong"
Miko berdecak lalu hening menyelimuti keduanya
"Secara gak langsung lo ngegebukin adek lo sendiri dong"
Miko memandang Kino tajam, "Dia bukan adek gue"
"Kalian satu bapak"
"Dia bukan bapak gue anjing!" sebal Miko
"Tapi kenyataannya iya Ko, lo gak bisa ngelak"
"Mending lo cabut Kino"
"Sorry-sorry"
....
"Dimana wali kamu?" tanya kepala sekolah kepada Miko yang hanya datang sendiri keruangan nya
"Mamah saya diluar kota pak" jawab Miko
"Benar demikian? kamu tidak bohong?" tanya wanita disamping kepala sekolah, gue BK
"Benar bu, mamah saya keluar kota urusan kerjaan"
"Baiklah, saya akan menyampaikan hal ini pada orangtua kamu nanti lewat telfon"
Miko mengangguk
"Duduk Miko" suruh nya, Miko pun duduk tanpa memandang dua pria lain diruangan itu, Jevo dan ayahnya
"Jevo, bisa ceritakan kejadian awalnya?"
"Bisa pak"
"Silahkan"
Jevo memandang Miko sebentar lalu kembali pada kepala sekolah
"Sore itu, saya dan teman-teman saya baru saja keluar dari Lab setelah menyelesaikan kerja kelompok Kimia, pas ngelewatin gudang saya liat Miko merokok dengan Nana, kita nyamperin dan suruh mereka berhenti tapi Miko malah mukul saya"
Seperdetik Miko terkekeh dengan karangan bebas Jevo
"Benar itu Miko?"
"Benar dibagian mana yang bapak maksud? jujur saya memang merokok, tapi tidak dengan siswi yang Jevo maksud"
"Ibu Lastry panggilkan siswi tersebut"
Wanita yang menjabat sebagai guru BK tersebut mengangguk lalu meninggalkan ruangan tersebut
"Jadi benar kamu yang memulai perkelahian Miko?"
"Iya, benar pak dan saya minta maaf atas hal tersebut"
"Bagaimana dengan permasalahan awal, sore tersebut ada saksi mata yang mengatakan bahwa siswi tersebut memegang rambutnya yang sudah digunting, siapa yang menggunting rambutnya?"
"Saya pak"
Bukan Jevo, tapi Miko lah yang menjawab tersebut
"Atas dasar apa kamu melakukannya Miko?"
"Saya kesal karena Nana menolak ajakan merokok saya, dan saya meminta maaf atas hal tersebut saya menyesalinya"
Hanya itu yang dapat Miko lakukan, menerima semua tuduhan dan meminta maaf agar dirinya tetap bisa bersekolah disana, dan mamah nya tidak sedih, dan juga wanita yang disayanginya itu tidak perlu repot-repot datang kesekolah dan meminta maaf atas namanya, tidak akan Miko biarkan siapapun mengusik ibunya
Sedikit lagi, setidaknya Miko akan bertahan satu tahun lagi dan membawa mamah nya pergi sejauh mungkin dari orang-orang masalalu nya
"Baiklah, kamu mengaku salah?"
"Iya pak"
"Bagus, setidaknya kamu menyadari perbuatan kamu. Namun tanpa mengurangi hormat kamu sebagai kakak kelas dari Jevo, kamu harus meminta maaf pada Jevo"
Tak lama Bu Lastry kembali, "Maaf, Nana tidak hadir hari ini pak"
Kepala sekolah tersebut menghela nafasnya lalu mengangguk
"Baiklah, Miko kamu bisa tetap bersekola disini tapi-
"Maaf, saya mau sekolah harus tetap mengeluarkan anak kurang ajar ini"
Miko mengepalkan tangannya dibawah meja, mendengar ucapan Jayden
"Tapi pak, Miko sudah mengakui kesalahannya" bela kepala sekolah tersebut
"Tidak, saya menyumbang besar ke sekolah ini berharap sekolah ini menghasilkan generasi beratitude bukan anak kurang ajar dan tidak sopan seperti sampah ini"
"Tadi malam anak ini membuat keributan dirumah saya, mengatai saya dan anak saya. Saya tidak terima jika anak ini tetap bersekolah disini, saya akan mencabut semua donasi saya pada sekolah ini" lanjut lelaki itu
"Tapi pak Jayden-
"Saya tidak menerima penolakan dan pembelaan apapun dari anak ini" ucap Jayden tegas menunjuk wajah Miko
Miko semakin mengepalkan tangannya sampai kuku tangannya memutih, ada sedikit rasa sakit dihatinya entahlah karena apa saat mendengar untaian kata yang keluar dari mulut Jayden
Sedangkan Jevo, anak itu bersidekap dada tenang, tersenyum kemenangan memandang ke arah Miko
Baru saja kepala sekolah hendak membuka suara lagi, pintu ruangan tersebut dibuka
"Permisi, maaf saya terlambat"
Miko terdiam mematung langsung menoleh ke belakang, di ikuti oleh empat orang lainnya disana
Mengundang keterkejutan yang berbeda pada orang-orang di dalam ruangan tersebut
"Mamah" ucap Miko, dimana Jayden langsung memandang ke arahnya
Sedangkan Athena menetralkan perasaan dan ekspresinya, berjalan mendekat
"Maaf saya terlambat karena sebuah urusan tadi" ucap Athena
"Silahkan duduk ibu" suruh kepala sekolah, Athena mengangguk lalu duduk
"Miko, kamu tidak bohong kan kalau orangtua kamu keluar kota?" selidik ibu Lastry
"Ah..semalam saya memang keluar kota, dan saya baru sampai setengah jam lalu" jelas Athena, menyempurnakan kebohongan Miko, jelas dia terlambat karena sepertinya Miko sengaja membuat huru-hara di toko kue nya sehingga Athena harus mengurus toko lebih dulu
"Baikalah, ibu-
"Athena"
"Baik, ibu Athena sebelumnya saya meminta maaf harus memberitahu ini kepada anda, bahwa anak anda Miko tetap harus kami keluarkan dari sekolah karena alasan tertentu"
"Kami tidak bisa mempertahankan Miko disini karena bapak Jayden, ayah Jevo menentang keras anak anda untuk bersekolah disini, kami tidak bisa berbuat banyak, selain karena Miko memang bersalah, sekolah masih membutuhkan topangan"
Athena terdiam sebentar lalu memandang ke arah Jayden yang sedari tadi tidak melepas pandangnya dari wanita itu
Kemudian Athena memandang Jevo disebelah Jayden, membuat anak itu mengernyit menaikkan satu alisnya sombong
Tak lama Athena mengembalikan pandangannya pada kepala sekolah, wanita itu tersenyum hangat lalu mengangguk walau hatinya terasa sakit
Sekejam itukah keadilan untuk anaknya?
"Baiklah, saya juga tidak bisa menentang hal demikian jika anak saya memang murni bersalah, kepada sekolah saya berterima kasih karena sudah mendidik dan mengajari Miko dua tahun terakhir ini, saya minta maaf atas nama Miko jika anak saya pernah membuat kesalahan yang disadari maupun tidak disadari disekolah ini, saya minta maaf jika Miko sudah mencoreng nama baik sekolah"
Athena menunduk sebelum mengangkat kepalanya memandang Jevo
"Jevolan Arsya Jdatmiko" panggilnya membuat Jevo mengernyit saat wanita itu menyebut nama lengkapnya,
Dari mana wanita itu tau namanya, heran Jevo
"Saya meminta maaf atas perbuatan Miko yang merugikan kamu, saya berharap besar kamu bersedia memaafkannya"
Lalu Athena memandang Jayden, netra keduanya bertemu dengan milik sang wanita yang berkaca-kaca
"Kepada bapak Jayden Jdatmiko yang terhormat, atas nama orangtua Miko saya meminta maaf atas perbuatan anak saya, yang menyinggung perasaan anda, karena masalah ini"
"Saya tau setiap orangtua mau yang terbaik untuk anaknya, demikian dengan anda dan begitu juga dengan saya, tapi saran saya perhatikan langkah dan pilihan yang anda buat, terimakasih jika sudah memaafkan anak saya, saya terima dengan lapang dada jika Miko memang harus dikeluarkan dari sini"
"Lewat masalah ini saya menyadari jika kurang lebih ini karena saya yang tidak becus mengajari dan mendidik anak saya, saya minta maaf sekali lagi untuk kesalahan dan perbutan Miko"
Athena memandang Jayden lekat
"Saya harap anda mau memaafkan anak saya" sambungnya lalu beralih memandang Miko, mengusap kepala anaknya yang menunduk karena tangis
"Mamah memang kecewa sama Miko, tapi mamah bangga Miko mau mengakui kesalahan yang Miko buat dan mengalah, dan Miko berani menerima konsekuensinya, gak apa-apa kita cari sekolah lain yah nak"
Miko hanya mengangguk
"Kepada bapak kepala sekolah dan ibu, saya berterimakasih sudah mau repot-repot menyelesaikan masalah ini, saya rasa semuanya sudah beres, jika diperbolehkan saya dan Miko ingin pamit undur diri"
Kepala sekolah tersebut mengangguk, lalu berdiri di ikuti guru disampingnya, Athena dan Miko sekalipun
"Yah terimakasih, silahkan ibu"
Athena mengangguk lalu menyalami kepala sekolah tersebut dan guru disampingnya
Lalu keduanya pun meninggalkan tempat itu
...