Pagi-pagi terlihat ibu dari tiga anak itu sedang memasak sarapan untuk suami dan juga anak-anaknya.
"Devan Daniel ayo turun sarapannya udah siap nih" Teriak Mama mereka, Namanya Ratna.
Terlihat satu cowok turun dari lantai dua dan pergi ke meja makan untuk sarapan.
"Selamat pagi Mama" Sapa anak itu, Namanya Daniel anak ketiga keluarga Mahendra.
"Pagi, loh Devan mana??" Tanya Ratna saat tidak melihat Devan yang tidak ikut turun dengan Daniel.
"Bang Devan pergi ke kamar Bang Devon Ma" Jawab Daniel.
"Oh" Jawab Ratna singkat.
.
.
.
*Tok Tok Tok
"Von lo udah bangun belum??" Tanya Devan, di depan pintu kembarannya Devon.
Tidak ada jawaban sama sekali dari Devon.
"Von" Panggil Devan lagi.
*Ceklek
Pintu dibuka oleh sang pemilik kamar, Devon sudah memakai baju sekolah lengkap. Melihat Devan dengan tatapan datarnya.
"Von yuk kita turun, Mama udah ngajak kita sarapan" Ajak Devan.
"Mama bukan ngajak gue, Mama cuma ngajak lo sama Daniel" Jawab Devon datar tampa ekspresi.
"Ayolah Von" Rayu Devan.
"Enggak bisa, gue udah ada janji sama temen gue" Ucap Devon datar, dan pergi dari sana.
"Loh Van kamu masih di situ??, Mama kamu udah manggil loh" Tanya seseorang, dia adalah Papa dari Devon Devan dan juga Daniel.
"Itu Pa tadi Devan ngajak Devon buat sarapan, tapi dia gak bisa mau ada urusan sama temennya" Jawab Devan.
"Lagian kenapa sih kamu perduli banget sama dia??" Tanya Artan.
"Pa Devon punya nama, Devan gak suka kalok Papa sama Mama manggil Devon dengan sebutan dia" Ucap Devan, setelah itu pergi dari sana.
"Anak itu harus aku kasih pelajaran malam ini" Ucap Artan.
.
.
.
"Selamat pagi" Sapa Devan.
"Pagi" Jawab Ratna dan juga Daniel.
"Loh Bang Devon mana Bang??" Tanya Daniel, saat tidak melihat Devon bersama Devan.
"Devon pamit duluan ada urusan sama temennya" Jawab Devan.
"Pasti dia mau bolos" Ucap Ratna.
"Ma" Tegur Devan.
"Udah mendingan kalian makan aja setelah itu berangkat, gak usah ngomong soal anak itu" Ucap Ratna.
"Devon Ma, nama anak itu Devon" Tegas Devan.
"Devan" Ucap Ratna tegas.
Devan dan Daniel pun memakan sarapan mereka dengan tenang, tidak lama Artan juga ikut bergabung di meja makan itu, Seperti keluarga bahagia. Tapi apakah mereka tidak memikirkan Devon yang pergi tampa sarapan itu??.
Sarapan itu pun sudah selesai sekarang Devan dan juga Daniel sedang berada di dalam mobil untuk pergi ke sekolah bersama.
"Bang itu bukannya Bang Devon ya" Tunjuk Daniel ke wartek yang mereka lewati.
Devan pun melihat arah jari Daniel dan benar saja ada Devon disana sedang makan dengan temannya.
"Pak berhenti" Ucap Devan.
"Abang mau kemana??" Tanya Daniel, saat melihat Devan turun dari mobil.
"Ke Devon" Jawab Devan.
.
.
.
Di wartek itu ada Devon dan juga sahabatnya Yoga yang sedang sarapan, kenapa Yoga sarapan di wartek karena Bundanya hari ini sedang tidak ada di rumah dan tidak ada yang memasakkan untuk dia sedangkan Devon. Pasti kalian tau lah karena apa.
"Eh Von, bukannya itu kembaran lo ya" Ucap Yoga, saat melihat Devan jalan ke arah mereka.
"Kok dia tau gue ada disini??" Tanya Devon pelan.
"Von" Panggil Devan, saat dia sudah ada di depan Devon dan juga Yoga.
"Apa??" Tanya Devon datar.
"Lo kenapa disini??" Tanya Devan.
"Makan" Jawab Devon datar.
"Tau, tapi kenapa lo makan di tempat kayak gini??, tadi gue ajak lo makan di rumah gak mau malah makan di sini, kenapa lo gak mau makan di rumah??" Tanya Devan.
"Kenapa salah gue makan di tempat kayak gini hah, terus lagi lo pasti tau gue gak mau makan di rumah karena apa. Yuk Ga kita pergi dari sini" Ucap Devon.
"Tapi Von-" Ucap Yoga, sebelum dia menyelesaikan ucapannya tangannya sudah di tarik oleh Devon.
"Von Devon" Teriak Devan.
"Mas jangan teriak-teriak di sini dong, ini tempat buat orang makan" Ucap salah satu pelanggan.
Devan pun pergi dari sana setelah itu naik ke mobil lagi, setelah Devan naik ke mobil. Mobil itu segera pergi ke sekolah Devan dan juga Daniel.
.
.
.
Devon dan juga Yoga sudah sampai di sekolah sekarang mereka pergi ke belakang sekolah.
"Von, Rara kok belum kesini ya??" Tanya Yoga, Rara adalah sahabat Devon dan juga Yoga.
"Gak tau" Jawab Devon singkat.
Bunda Calling
"Eh Von bentar ya, ini Bunda gue telpon" Pamit Yoga.
"Iya sana" Jawab Devon.
"Kapan gue bisa kayak Yoga yang di telpon sama Bundanya??, pengen deh di telpon Mama" Ucap Devon, pada dirinya sendiri.
Rara
Rara :
Von lo sama Yoga ada dimana??, gue udah ada di kelas nih, Tapi gak ada kalian.
Devon :
Biasa taman belakang sekolah
Rara :
Oke gue kesana sekarang
Devon :
Oke
Devon kembali memasukkan Handphonenya ke dalam saku celananya, tidak lama Yoga kembali setelah mengangkat telpon dari Bundanya.
"Udah??" Tanya Devon.
"Udah" Jawab Yoga.
"Mana sih Rara" Ucap Yoga.
"Kenapa lo cari-cari gue??, kangen" Tanya Rara sambil jalan ke arah dua cowok itu.
"Kepedean lo" Jawab Yoga, setelah Rara duduk di antara Devon dan juga dirinya.
"Bisa gak sih gak usah geser-geser??, disana masih ada tempat duduk" Ucap Yoga.
"Biarin" Jawab Rara.
"Von, nanti jadi kan??" Tanya Rara.
Di balas anggukan oleh Devon.
"Kalian mau kemana??, kok gak ngajak gue sih??" Tanya Yoga.
"Kepo lo" Jawab Rara.
"Biarin kan gue juga sahabat kalian, masak gue gak di ajak sih" Ucap Yoga.
"Lo gak akan suka Ga" Jawab Devon datar.
"Emang mau kemana sih??" Tanya Yoga, lagi yang masih penasaran.
"Ke Gramedia, masih mau ikut??" Tanya Rara.
"Gak deh kalok gitu, eh tapi Devon kan gak suka baca buku kenapa dia juga kesana??" Tanya Yoga.
"Nganterin Rara" Jawab Devon datar.
"Oh" Jawab Yoga.
Devon hanya tersenyum saja melihat dua sahabatnya itu bertengkar, sampai-sampai matanya melihat dua cowok sedang berjalan sambil berbincang. Dia adalah Devan dan juga Daniel.
"Von Devon" Panggil Rara.
"Eh iya ada apa Ra??" Tanya Devon, yang tersadar dari lamunan panjangnya.
"Lo lagi ngeliatin apaansih??" Tanya Rara, dan matanya pun mengarahkan ke arah pandangan Devon. Disana dia melihat Devan dan juga Daniel.
"Lo dari tadi ngeliatin Kembaran lo sama adek lo" Ucap Rara.
Dibalas anggukan oleh Devon.
Park Sunghoon As Devan Pangeran Mahendra
Yang Jungwon As Daniel Putra Mahendra
Kim Jongin As Artan Rohmat Mahendra
Jennie Kim As Ratna Maharani
Park Jongseong As Yoga
Park Soeun As Rara