Chapter sebelumnya
“Musuh tipe keempat bernilai nol poin. Bisa dikatakan hanya menghambat kalian, masing-masing lokasi terdapat satu ekor. Di lokasi yang sempit akan menyebabkan kerusuhan. Musuh tetap boleh dikalahkan, walaupun percuma”
“Jadi aku menyarankan kalian untuk menghindarinya” ucap Present Mic
“Terima kasih banyak” ucap pemuda tersebut
“Rupanya begitu, ini seperti penghalang yang harus dihindari”
“Semua ini terdengar seperti video game”
“Sekian yang ingin saya sampaikan. Terakhir saya akan memberi tahu motto sekolah kita!” ucap Present Mic
“Pahlawan Napoleon Bonaparte pernah mengatakan”
“Pahlawan Sejati adalah orang yang mampu melewati ujian hidup, terus melangkah dan melampaui batas!”
“Plus Ultra!”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekarang Boboiboy berada di area yang sudah ditentukan yaitu area pertarungan A
Boboiboy berada baris terdepan, dia memandangi area tersebut, area sangat besar, besarnya tidak beda jauh dengan sebuah kota
“Luar biasa”
“Ini seperti kota”
“sekolah memiliki beberapa tempat seperti ini”
“SMA UA sungguh luar biasa!”
Boboiboy memandangi semua peserta tersebut dan berkata”mereka semua disini ingin masuk UA aku harus bisa masuk” ucap Boboiboy
Disaat Boboiboy lagi melamun dia tiba-tiba mendengar sebuah teriakan
“Apa yang kalian lakukan! Kenapa kalian tidak lari?!”
Boboiboy memandang ke atas dan melihat Present Mic
“Dalam pertarungan sungguhan tidak ada hitungan mundur. Lari, larilah!”
“Pertarungan sudah mulai!”
Mendengar perkataan tersebut membuat Boboiboy langsung mengambil posisi siap dan berkata
“Kuasa Elemental! Boboiboy Petir!”
Setelah Boboiboy mengucapkannya, tubuhnya diselimuti dengan cahaya membuat peserta disampingnya terkejut
Cahaya perlahan menghilang dan tampak Boboiboy dengan penampilan yang sangat berbeda
Baju dalaman warna putih dengan jaket berwarna kuning dengan dengan baju lengannya dilipat, Petir mengenakan celana panjang abu-abu dan sepatu warna putih dengan sedikit abu-abu di ujung sepatunya dan yang terakhir topi dinosaurnya yang awalnya warna oranye menjadi warna kuning serta posisi topinya menjadi depan
“Gerakan kilat!” ucap Petir dan langsung meninggalkan tempat tersebut dan membuat peserta disebelah petir terkejut lagi
“Dia masuk duluan cepat! Sebelum dia mengambil semua!”
“Jangan mendorongku!”
“Kamu yang mendorongku!”
“Robot ini milikku!”
Ujian peserta di pertarungan A dimulai
Kembali ke Petir
Disaat Petir sedang mencari robot penghancur tersebut
Tiba-tiba bangunan didepan hancur dan muncul robot poin 1
"Robot poin 1" ucap Petir
"Target ditemukan" ucap robot poin 1 sambil menganalisa Petir
"Lenyapkan dia!" ucap robot poin 1 sambil lari ke arah petir dan menembak Petir tetapi dihindari oleh Petir
"Woahh... kamu cepat" ucap Petir sambil melihat ke arah robot poin 1 yang mencoba lagi untuk menembak dia
"Tetapi... tidak secepat aku" ucap Petir smirk
"Pedang petir! Gerakan kilat!"
Tiba-tiba kilatan petir muncul di robot poin 1, membuat robot tersebut kesentrum oleh listrik bervolt tinggi dan menghancurkan robot tersebut
"Hahh...mudah sekali" ucap Petir sambil melihat robot yang telah ia hancurkan
Lalu Petir mencari robot lain dan menghancurkannya dengan cepat
Dengan kecepatan kilatnya hanya dalam waktu 2 menit, Petir sudah mengumpulkan lebih dari 30 poin
Saat dia menghancurkan robot yang memiliki 1 poin, Petir sadar kalau dia dikerumunin oleh robot yang memiliki 3 poin, robot yang memiliki poin terbanyak
“Jika aku dalam tahap 2, pasti aku bisa langsung menghancurkan robot ini dan menyelesaikan pertandingan ini dengan cepat” ucap Petir kesal
“Tapi jika aku menggunakan tahap ke 2, aku akan dibunuh sama Tanah” batin Petir sambil mengingat perkataan Tanah sebelum mereka melakukan ujian
.
.
.
.
.
.
.
.
Flashback
3 hari sebelum ujian
Di dalam jam tangan Boboiboy
“Baiklah semua berkumpul” ucap Tanah
Elemental yang lain yang mendengar perkataan Tanah langsung berkumpul terutama Angin, Api dan Daun
Melihat semuanya sudah berkumpul, Tanah langsung membuka pembicaraan” Baiklah dalam waktu 3 hari kita akan melakukan ujian masuk ke sekolah UA, apa kalian siap?” ucap Tanah
“Siap!” ucap All Elemental(-Tanah) serempak
“Tapi aku ingin memberitahu kalian sebelumnya, kalian semua dengarkan baik-baik” ucap Tanah dan yang lain mengangguk
“Setelah pertimbangan aku dengan Cahaya, kami berdua sepakat untuk sementara waktu tidak menggunkan tahap ke 2 dan fusion untuk sementara waktu” ucap Tanah
Sedangkan Elemental yang lain kecuali Cahaya terkejut dan mereka mulai protes
“Tunggu dulu Tanah kenapa kita tidak menggunakan Tahap ke 2 saja, nanti saat ujian kita bisa langsung menghabisi semuanya” ucap Api dengan yang lainnya setuju
“Justru karena itu sementara waktu kita menggunakan tahap pertama” semua Elemental mengalihkan perhatiannya ke Cahaya
“Jika kita menggunakan tahap ke 2 pasti para pro Hero atau guru nanti curiga bagaimana kita bisa mengendalikan kekuatan kita dengan baik, ada peraturan tidak boleh menggunakan quirk sembarangan, nanti dikira kita penjahat” ucap Cahaya
“Juga kita tidak tau bagaimana nanti kita akan menjelaskan ke Midoriya, ditambah lagi dengan kebiasaannya tersebut, kalian mau mendapatkan pertanyaan yang tidak ada habisnya nanti?” ucap Tanah
Segera semua Elemental menggelengkan kepalanya
“Lagi pula aku yakin kita bisa masuk ke UA hanya dengan menggunakan tahap pertama kita, ditambah pengalaman bertarung kita pasti menang ketimbang dengan siswa yang belum ada pengalaman sama sekali dalam bertarung dengan penjahat” ucap Cahaya
“Anggap saja tahap ke 2 dan fusion kalian sebagai kartu Truf( betul gak sih) jika kita menghadapi penjahat yang akan mendatang, tetapi jika kita menghadapi situasi tidak terduga atau terdesak kalian boleh menggunakannya, paham semuanya?” ucap Tanah
“Paham!” ucap All Elemental
Dengan begitu berakhirnya pembicaraan para Elemental
Flashback End
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hari ini hari sialku" ucap Petir kesal
“Tapi setidaknya aku bisa melampiaskannya kepada kalian semua” ucap Petir sambil melihat robot sekitarnya
“Pedang petir! Gerakan kilat!”
Dengan begitu cepat Petir bisa menghabiskan robot di sekitarnya yang membuat peserta yang lain terkejut
“Dia cepat sekali!”
“Bagaimana bisa dia menghabisi robotnya begitu cepat!”
“Apa menggunakan pedang di perbolehkan!”
Petir yang mendengar ucapan mereka menghiraukan saja dan melanjutkannya pertarungan
Di Ruang Monitor
Di dalam ruangan Monitor ditempati oleh seluruh guru sekolah UA, mereka disini untuk mengamati dan menilai murid yang akan diterima di UA
“Ujian kali ini jumlah penjahat dan penghambat tidak disebutkan” Ucap guru A
(Kita pakai a, b, c ya supaya tidak bingung)
“Dalam waktu yang singkat dan area yang luas mereka harus lepas dari situasi berbahaya” ucap guru A
“Kemampuan menganalisis situasi dengan cepat, kemampuan bergerak cepat di berbagai situasi, kemampuan untuk tetap tenang di segala situasi, lalu kemampuan insting bertarung” ucap guru A
“Kemampuan dasar melindungi keamanan dan kedamaian jalanan juga termasuk dalam penilaian ujian kali ini” ucap guru A sambil memandangi guru sekitarnya
“Bukankah tahun ini banyak murid berpotensi?” ucap guru B yang mengamati peserta ujiannya
“Tidak, masih terlalu cepat memutuskan, ujian yang sesungguhnya baru saja dimulai.....”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekarang Petir menghadapi 4 robot yang memiliki 3 poin yang mengelilingi dia
“kenapa banyak sekali robot yang menargetku” batin Petir
Di saat Petir sedang menghabisi robot poin 3 tiba-tiba dia mendengar sebuah teriakan
“Minggir kalian! robot ini milikku!” teriak seseorang yang familiar menurut Petir
“Kenapa suaranya aku pernah dengar sebelumnya? Jangan-jangan” ucap Petir sambil menoleh ke belakang dan dugaan dia benar orang yang selama ini dia berharap tidak bertemu malah ketemuan di area pertarungan yang sama
“Ini benar-benar hari sialku” ucap Petir sambil kembali menghancurkan beberapa robot
Petir sudah menghancurkan 4 robot yang memiliki 3 poin” Baik..... seharusnya poin yang aku kumpulkan sudah cukup” ucap Petir sambil bagian-bagian robot yang dihancurkan
Petir yang memperhatikan sekitarnya dan dia melihat bakugou menghancurkan robot dengan ganas tanpa memperhatikan sekitarnya
Petir yang melihat Bakugou menghancurkan robot poin 3 tiba-tiba dia melihat bagian robotnya yang tajam mau mengenai seseorang, Petir yang melihat tersebut langsung lari ke arah pemuda tersebut
Disaat pemuda itu sadar kalau ada benda tajam yang akan mengenai dia, tetapi dia tidak sempat menghindar dan sekarang dia tidak punya pilihan lain selain berlindung
Pemuda tersebut yang sudah siap menerima sakit, tidak datang-datang sakitnya dan itu membuat pemuda tersebut bingung
Tiba-tiba dia melihat kilatan petir di sekitar membuat pemuda tersebut terkejut dan ada suara”apa kamu baik-baik saja?”
Pemuda itu berbalik dan melihat Petir sambil memegang pedang petirnya
“Iya aku baik-baik saja terima kasih” ucap pemuda tersebut
“Sebaiknya kamu menjauh dari sini,terutama menjauh dari bom berjalan itu” ucap Petir sambil menunjuk ke arah Bakugou
“Baik” ucap pemuda tersebut sambil meninggalkan tempat kejadian tadi
Melihat dia sudah pergi, Petir mengembalikan pandangannya ke arah Bakugou yang masih menghancurkan robot tanpa melihat sekitarnya
“Ini tidak bisa dibiarkan” ucap Petir sambil menggunakan kilatnya ke arah Bakugou
Bakugou yang akan menghancurkan robot poin 2, tiba-tiba lintasan kilat petir melewati dia dan menghancurkan robot yang dia incar
Bakugou yang melihat itu tidak terima dan segera berteriak
“Beraninya kamu mengambil robot milikku, sialan!” Teriak Bakugou sambil menembaki sebuah ledakan ke arah Petir, tetapi Petir bisa menghindarinya
Melihat lawannya bisa menghindari serangannya Bakugou menembaki lagi beberapa serangan” Jangan lari kamu! Sialan!” teriak Bakugou
Petir yang dari tadi menghindar langsung menyerang Bakugou
“Gerakan kilat! Tusukan kilat!”
Petir mengirim beberapa tusukan kilat bervolt rendah kearah Bakugou, tetapi sepertinya Bakugou memiliki insting sama dengan Midoriya sehingga dia bisa menghindar serangan Petir
Walaupun Bakugou menghindari serangan Petir tetapi lengannya terkena tusukan petirnya sehingga tangannya bukan hanya berdarah tetapi mati rasa sekarang dan itu membuat Bakugou marah
Disaat mereka mau lanjut bertarung tiba-tiba mereka mendengar
“Peserta 2235 dan peserta 2233 jika kalian bertarung sekali lagi maka kalian akan didiskualifikasi!” ucap Present Mic
Mendengar pengumuman tersebut mereka berhenti bertarung
“Cih! Jika bukan karena ujian ini aku pasti akan membunuh kamu!” ucap Bakugou
“Aku disini bukan untuk bertarung dengan kamu, aku hanya ingin memberitahu kamu sesuatu” ucap Petir sambil melihat Bakugou
“Berhati-hati saat kamu menghancurkan robotnya, kamu bisa melukai seseorang” ucap Petir
“Itu bukan urusanku! Mereka terluka atau tidak, asalkan mereka menghalangi jalanku akan kubunuh mereka!” ucap Bakugou
“Terutama kamu!” tunjuk Bakugou ke Petir” karena kamu menghalangi jalanku, akan kubunuh kau-“ teriak Bakugou berhenti saat melihat wajah Petir “kau temannya si kutu buku!” teriak Bakugou
“Kutu buku?” tanya Petir bingung
“Maksud kamu Midoriya” ucap Petir ke Bakugou
“Iya” ucap Bakugou sambil memandang remeh ke arah Petir” aku tidak menyangka masih ada yang mau menjadi teman si kutu buku” ucap Bakugou
“Apa maksudmu dengan berkata seperti itu” ucap Petir sambil menahan amarah
“Siapapun menjadi temannya si deku pasti dia seorang pengecut” ucap Bakugou
“Beraninya kau berkata begit-“ Teriak Petir terhenti saat terdengar teriakan seseorang
“Lari! Ada robot poin 0!” teriak salah satu dari peserta ujian masuk lari untuk menghindari robotnya
Petir dan Bakugou yang mendengar teriakan tersebut, langsung menoleh ke arah peserta tersebut dan betapa terkejutnya mereka
“A-apakah!”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
udah segini dulu
Maaf kalau ada yang gak sesuai ekspetasi kalian
Aku ingin Boboiboy perlahan-lahan mengungkapkan kekuatannya
Jadi kita mulai dengan tahap pertama dulu
Makasih untuk sarannyatsatahar
Sampai jumpa di chapter selanjutnya~