kita

By iHAELY

64 7 0

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ More

mulai

awal

37 4 0
By iHAELY

ʚɞ


"Aku pesan cotton candy satu ya!" Seorang gadis tengah memesan sebuah camilan manis khas taman hiburan, gadis itu berbalik memunggungi stand kembang gula tersebut, mengeluarkan ponsel miliknya yang berada di kantong hoodienya dan sambil bersenandung ria, namun ada yang menarik perhatiannya, yaitu seorang gadis lainnya yang sedang kebingungan.

Di lihatnya kebelakang bahwa pesanan nya belum selesai, mungkin masih ada dua orang lagi yang dapat ia tunggu hingga gilirannya. Lalu saat menengok kembali ke depan gadis tersebut tidak ada. 'yasudah mau bagaimana lagi? dia sudah menghilang' batinnya,lalu melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda.








Pada waktu yang bersamaan.








"Astaga bisa-bisanya dompet hilang!" Gadis tersebut celingak-celinguk kesana kemari, melihat keselilingnya berharap bahwa dompetnya masih ada di sekitarnya, namun hasilnya nihil.

"Kalau begini, akan jadi sia-sia aku datang kesini, apalagi aku tidak dapat pulang, karena ongkos saja tidak ada" Benar-benar hari yang sial bagi gadis itu, tadi paginya ia tidak sengaja memecahkan gelas di sebuah restoran mengakibatkan harus membayar ganti rugi, lalu ini... dompetnya hilang. 'huh, bikin frustrasi saja' batinnya.

Lalu gadis itu pergi dengan menghela nafas berat dan langkah yang sedikit di hentakan kesal.








"Cotton candy nya sudah jadi Kak" Ucap penjual itu.

Merasa pesanan nya, gadis tersebut menghampiri penjual. "Terimakasih, ini duitnya ya" mengambil cotton candynya lalu pergi menjauh stand tersebut.

Gadis itu Seeun, melihat kesana dan kesini sambil menikmati camilan manis yang dibelinya, lalu matanya menangkap benda yang berada dibawah kursi di depannya, dengan ragu ia mengambil.

Sebuah dompet, fikir Seeun. Lalu ia mencoba membuka dompet tersebut untuk melihat isinya agar tahu identitas si pemilik dompet.

"Apa kasih ke satpam aja ya?" Mengantongi dompet tersebut di celananya, namun bukannya ke tempat satpam ia malah melanjutkan acara makannya.








Setelah dirasa camilannya habis, ia bangkit dan menuju tempat satpam berada, namun sebelum itu ia tertabrak oleh seorang gadis 'loh inimah cewek yang tadi gua liat kebingungan, kenapa malah lari-lari dia' batin Seeun.

"Kakak kenapa? ada masalah kah?" Tanya Seeun.

Gadis tersebut menggeleng, melihat ada yang familiar di kantong celana gadis di depannya, sebuah gantungan kunci yang ada di dompetnya! oh Tuhan, apa gadis di depannya ini mengambil dompetnya atau sedang mengamankannya?

"Aku... lagi mencari dompetku yang hilang... apa kaumelihatnya?" Ucap gadis tersebut.

'sebuah dompet ya? apa jangan-jangan dompet ini milik kakak ini?' batin Seeun.

"Um.. tadi aku menemukan sebuah dompet namun saat aku buka aku tidak menemukan identitas pemiliknya, jadi... aku tidak yakin ini punya kakak" Ya saat ia melihat isi dompetnya hanya ada tiga lembar uang seratusan dan gantungan kunci.

"Tapi itu punya ku, aku ingat betul gantungan kunci yang diberikan ibu ku saat aku berulang tahun diumur 10, aku menaruhnya di dompetku, dan lihat...." Perkataan gadis itu terpotong, ia mengarahkan jarinya menunjuk ke gantungan kunci yang melayang di luar kantong celana.

Seeun melirik kearah yang gadis itu tunjuk, lalu kembali melihat gadis itu "Hm... bisa saja itu hanya bualan mu, aku tidak percaya kecuali kau tau jumlah uang yang terdapat di dompet ini" Seeun menatap penuh curiga gadis di depannya.

'Huft.. isinya ada tiga ratus ribu, apakah aku benar?" Dengan malas gadis itu membalasnya.

Seeun mengeluarkan dompet tersebut, lalu membukannya dan ya... dia sudah menghitungnya tadi jadi pernyataan gadis di depannya benar, ini dompet miliknya.

Seeun pun memberikan dompet tersebut dan langsung dirampas oleh gadis di depannya.

"Terimakasih telah menemukan dompetku, omong-omong nama mu siapa?" Tanya gadis tersebut.

"Seeun, kau?"

"Isa"























ʚɞ

¿?

"Kakak pulang naik apa?"

"Ga usah panggil kakak ihh, aku naik kendaraan umum"

"Oke oke, sama aku aja gimana?"

:。・:*:・゚'★,。・:*:・゚'☆

Continue Reading

You'll Also Like

391K 44.1K 85
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
1.2M 92.3K 65
[Brothership] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia dengan sena...
114K 16.3K 28
Wang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menika...
273K 25.3K 71
FIKSI