Warmth Inside You - Boyxboy

By jalilfunny

17.6K 1.3K 100

Dua insan manusia harus terjebak dalam dilema cinta terlarang yang memaksa salah satu dari mereka pergi menja... More

SATU
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS [END]

DUA

1.3K 114 9
By jalilfunny

[flashback] Lima tahun yang lalu...

"Kamu tau, nggak? Kalau kamu itu pria terbodoh di dunia ini?"

Tono yang berbaring disamping Revan dengan berbantalkan tangannya sendiri menoleh ke sebelahnya. "Kenapa kamu berpikir kalau aku bodoh?"

Revan memiringkan kepalanya menghadap Tono dan melemparkan senyum mengejek. "Karena kamu laki-laki nomor satu di sekolah ini, tapi mau memilih aku. Seorang pria yang akan selalu menjadi nomor terakhir dalam pikiran orang lain di sekolah ini untuk menjadikan ku sebagai sahabat atau orang terdekat mereka."

Mereka berdua memang bertolak belakang. Tono yang sangat populer dengan prestasi dan ketampanannya mau bersahabat dengan Revan yang berkebalikan dari Tono. Entahlah, sebenarnya Revan juga tidak terlalu jelek, hanya saja mereka mengenal sosok Revan adalah pria yang malas dan ceroboh.

Revan adalah pria yang jauh dari kata sempurna untuk ukuran laki-laki. Potongan rambutnya seperti seorang anak perempuan namun agak pendek, sikapnya juga terlalu lembut untuk ukuran seorang anak laki-laki. Sedikit agak pendiam, tidak ada wanita yang tertarik padanya bisa dibilang, namun semua itu tetap membuat Tono merasa nyaman dengan pria itu dan memilih untuk menjadikannya seorang sahabat. Tono berfikir bisa jadi Revan akan berubah ketika sudah dewasa nanti. Terutama setelah banyak hal menarik yang Tono temui di dalam diri pria itu.

Tono menggerakkan tangannya dan mendekatkan tangannya ke wajah Revan. Pria itu memejamkan matanya. Menunggu tindakan apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya ini. Biasanya Tono akan menyentil keningnya, namun kali ini tebakan Revan salah.

"Awwww! Sakit tau!" Revan membuka matanya dan menemukan senyum mengembang di wajah Tono. Dirinya tidak menyangka jika laki-laki itu akan mencubit pipinya, walaupun tidak begitu kencang.

"Salah sendiri kamu berpikir aneh-aneh. Aku tidak peduli bagaimana orang menilai kamu. Aku tidak peduli kamu wanita ataupun laki-laki, aku juga tidak peduli sikapmu seperti apa. Yang perlu kamu tau, selamanya kamu pria nomor dua bagiku." Ucap Tono yang berhasil membuat Revan mengerutkan dahinya.

"Kamu itu PHP, ya. Kalimat pertama barusan cukup menghibur aku. Tapi, kalimat terakhir mu sukses buat diri aku jatuh terhempas dari langit." Begitu kata Revan dengan memanyunkan bibirnya.

Tono tertawa mendengarnya. Iya kembali mencubit pipi Revan. "Kenapa kamu nomor dua? Karena ayahku pria nomor satu bagiku. Makanya kamu pria nomor dua dalam hidupku. Tapi, buat aku, kamu adalah sahabat pria terbaik dalam hidupku." Jelas Tono sambil menatap kedua mata Revan yang sedang menatapnya balik, dibarengi dengan senyum tulusnya. Penjelasan Tono saat itu sukses membuat jantung Revan berdetak lebih cepat dari biasanya.

[Flashback selesai]

•••
•••
•••

2 hari setelah acara pertemuan malam itu, Tono bekerja lebih sibuk dari hari biasanya. Tujuannya hanya satu, melupakan Revan. Entah karena persahabatannya yang semakin dekat dulu, atau mungkin sebenarnya Tono menyimpan rasa yang lain terhadap Revan selama ini. Sosok pria itu berhasil mengganggu pikirannya. Kedatangan Revan yang tiba-tiba setelah 5 tahun menghilang begitu saja membuat Tono bertanya-tanya dalam hati. Apa sebenarnya alasan dibalik kepergian pria itu. Akankah ia pergi lagi? Memikirkan hal itu membuat Tono teringat akan percakapan di antara mereka dulu.

5 tahun yang lalu.... [Flashback]

Revan menyandarkan kepalanya di pundak Tono, ketika mereka menonton film DVD kesukaan mereka bersama di rumah Revan.

"Tono..."

"Hmmm....," Gumam Tono sambil masih mengunyah popcorn nya.

"Kamu nggak akan pernah ninggalin aku, kan?" Tanya Revan. Beberapa hari terakhir ini entah mengapa hatinya merasa gundah. Seakan ada rasa takut jika Tono akan meninggalkannya kapan saja pria itu mau.

"Tono, jawab dong....," Rajuk Revan.

"Hmmmmmmm...."

"Jangan cuman 'hm' aja. Tapi jawab....," Rengek Revan.

Tono memiringkan kepalanya sedikit, menatap Revan. Lalu ia mendengus dan membalikkan pandangan matanya kembali pada layar televisi.

Revan berdecak kesal, dengan sikap Tono barusan.

"Kok gitu sih? Aku kan cuman tanya. Bukan lagi pinjam duit. Tonooooo!"  Begitu kata Revan sambil ngambek jadinya.

"Dengerin baik-baik ya. Karena aku cuman bilang sekali. Tidak diulang, jadi pasang telinga kamu dengan benar." Ledek Tono, yang akhirnya mendapat anggukan dari Revan.

Jantungnya mulai kembali berdetak semakin lama semakin kencang, hal itu sering Revan rasakan karena dekat dengan Tono.

Tono kembali menatap Revan dengan pandangan lembut dan tersenyum. "Aku nggak akan pernah ninggalin kamu, Revan." Sahut Tono diiringi senyum lembutnya. Dan kalimat itu sukses membuat hati Revan berbunga-bunga. Begitu juga perutnya yang terasa seakan ada ratusan kupu-kupu berterbangan di dalamnya. Namun, Tono melanjutkan ucapannya, "kecuali kalau kamu yang mau menjauh dari aku. Ya aku bisa apa."

Revan terdiam. Tanpa ia sadari matanya sudah dihiasi air bening di pelupuk matanya. "Maksudnya apa? Kamu jangan bicara aneh, Tono." Tanya Revan lagi memastikan.

"Maksud aku kalau kamu mau aku jauh-jauh dari kamu, maka dengan terpaksa aku rela untuk menjauh dari kamu. Meski hati ini sesungguhnya sudah berjanji untuk nggak bakal ninggalin kamu." Ucapan Tono kali ini begitu serius dan sangat lembut.

Revan menunduk dan memberikan pukulan ringan di dada Tono. Tidak setuju dengan perkataan terakhir Tono. Refleks Tono memegang dadanya yang baru saja dipukul Revan berpura-pura meringis kesakitan walaupun yang sebenarnya tidak ada rasa sakit dalam pukulan pria itu.

Kemudian Revan menghapus cepat air matanya yang hampir jatuh. Tidak mau ketahuan oleh Tono.

[Flashback selesai]

•••
•••
•••

Untunglah pekerjaan Tono selesai tepat pada waktunya. Kali ini Ibu Marini merasa puas dengan hasil pekerjaan terakhir Tono dan Joe. Setelah lembur beberapa hari, khusus hari ini Tono memutuskan untuk pulang lebih awal, karena dirinya merasa lelah.

Tono melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Tapi, hal pertama yang ia tangkap adalah sosok seorang pria yang sedang duduk di ruang keluarga nya, membuatnya ingin kembali ke kantornya dan bergumul kembali dengan kertas-kertas di meja kerjanya.

Riri yang melihat putra sulungnya pulang lebih awal langsung menghampirinya.

"Lho, tumben kamu jam segini sudah pulang, Tono?" Tanya Riri, ibunya Tono.

"Iya, aku capek banget. Pekerjaan hari ini menguras energi ku." Jawab Tono. Dirinya bahkan tidak peduli sejak tadi ada sepasang mata yang memperhatikannya dari jauh. "Aku mau istirahat. Jadi, aku bakalan melewatkan makan malam. Sekarang aku pamit ke kamar dulu ya, Ma." Lalu Tono melangkah pergi masuk ke kamarnya tanpa melirik Revan dengan mata yang penuh rasa sedih.

Riri menghela nafas panjang melihat sikap putranya itu. Akhirnya, Ia pun kembali duduk menemani Revan. "Maafkan Tono, ya. Tante harap kamu sedikit lebih bersabar menghadapi Tono, mungkin dia lelah sehabis bekerja." Beliau berusaha membuat Revan tidak berpikiran buruk terhadap anaknya.

Revan tersenyum tipis. "Iya, Tante. Nggak apa-apa. Mungkin Tono memang masih marah dan belum bisa memaafkan aku." Jawab pria itu.

"Yang sabar ya, Rev. Tante yakin amarahnya akan mereda secepatnya. Yang terpenting kamu jangan menyerah dan yakinlah bahwa suatu hari nanti Tono pasti akan memaafkanmu." Hibur Riri lagi yang merasa tidak enak dengan sikap Tono yang terkesan tidak dewasa.

Revan menganggukan kepalanya dan bangkit dari duduknya, lalu pamit. Memaksa kakinya untuk keluar dari rumah ini dan bukan berlari kekamar Tono. Karena Revan tahu jika Tono masih membutuhkan waktu untuk memaafkan dan memberinya waktu untuk menjelaskan kepergiannya 5 tahun yang lalu tanpa pamit kepada pria itu. Dan, Revan mengakui jika dirinya telah melakukan sebuah kesalahan. Hanya saja tidak bisakah Tono memberinya waktu sedikit saja untuknya? Hal ini sungguh membuat hati Revan terluka.

TBC~

•••°°°•••

Revan



•••°°°•••

Tono

Continue Reading

You'll Also Like

3.7M 242K 19
Erik yang merupakan anggota OSIS kelas 10, sangat benci kepada Ketua Paskibra di sekolahnya, Ka Zidni. Sifatnya yang kasar dan arogan membuat semua o...
497K 49.1K 18
(GAY STORY!!!). (on going!) Re-upload just for fun!! Semua yang ada di cerita ini fake! *Berlatar SMA Mandala dan murid pindahan dari SMA Gelangga. E...
Stoic By asher

Teen Fiction

1.1M 154K 42
Pusing bener hidup jadi Ezra, straight tapi banyak pendorong biar dia berubah jadi gay. Mulai dari punya mama sama adik fujo, Terus punya temen fudan...
2.3M 278K 52
Calvin Kafeel Balindra cowok yang dikenal sebagai ketampanannya. Lelaki ini sosok yang sering gonta-ganti pacar seperti pakaian atau bisa dibilang se...