2 bulan berlalu yoongi yang senantiasa selalu bersama hoseok meski hoseok tak menyadarinya, mereka sibuk dengan debut dan tampil di berbagai banyak stasiun tv.
Hoseok yang masih belum bisa melupakan yoongi, hanya bisa merenung jika malam dan berlatih untuk melampiaskan rasa rindunya.
Yoongi yang selalu tau saat hoseok sedih dan senang, hanya tersenyum dari kejauhan lagunya telah dia selesai bereskan. Dia hanya membayangkan senyuman hoseok di malam hari, bagaimana desahan hoseok terdengar dan terngiang-ngiang dalam otaknya. Sangat terekam jelas bayang-bayang hoseok membuat yoongi gelisah.
Dia selalu bertanya pada seok jin atau orang tua hoseok, bertanya bagaimana keadaan mantan kekasihnya itu. Orang tua hoseok tau jika yoongi dan hoseok putus, tapi meski begitu mirae dan soo hyun masih berharap mereka bersama. Semoga saja mereka bisa berbaikan dan menjadi pasangan yang romantis kembali.
Pagi ini yoongi berjalan memasuki toko perhiasan, melangkah dengan penuh kemantapan dalam hatinya. Menghampiri mbak-mbak yang sedang berjaga.
"Ada yang bisa saya banting buat mas nya?" Ucap si mbak itu tersenyum.
Yoongi merasakan deja vu karena pernah seorang pelayan mengatakan hal itu, saat hoseok dan yoongi makan bersama pada masa itu.
"Saya mau cari cincin yang cantik, dan cocok di pakai dengan pria cantik." Yoongi melihat-lihat cincin.
"Wow, tentu saja ada mas tunggu sebentar akan saya tunjukan." Mbak itu menunjukan sebuah cincin pasangan yang cantik.
Mata yoongi berbinar saat melihat cincin yang menurutnya cantik ini, ya hanya ini yang bisa dia beli dengan masker hitam nya yoongi berbicara.
"Ini saja, aku menyukainya." Yoongi menyerahkan black card nya.
"Wow, anda luar biasa selera mas sangat keren." Mbak itu mulai membungkus memasukannya ke dalam kotak.
Setelah acara membeli cincin yoongi masuk ke dalam mobil, dia hendak pergi ke cafe yang biasa hoseok dan dirinya singgahi. Berjalan masuk ke dalam cafe yang di dekor cantik itu, dan menghampiri si penjaga cafe dengan membuka maskernya sampai dagu.
"Permisi." Sapa yoongi.
Si penjaga cafe itu kaget karena melihat keberadaan producers min berada di hadapannya, ayolah siapa yang tak mengenal idol ini meski dia hanya producers lagu. Tapi yoongi sudah di kenal oleh bagai dunia yaitu amerika dan korea selatan ini.
"Eoh, tuan min? Wow aku sampai terkejut anda datang kemari. Ada yang bisa aku bantu?" Ucap si penjaga itu dengan ramah sekali.
"Hum, aku ingin membooking seluruh cafe ini untuk malam pukul 8. Jangan biarkan orang lain datang dan aku juga pinjam roof top mu buat dekoran yang cantik di sana." Ujar yoongi tanpa segan-segan menghabiskan uang.
"Siap laksanakan tuan min, untuk malam nanti cafe akan segera siap. Maaf sebelumnya untuk acara apa ya? Maaf sekali aku bertanya." Si penjaga itu bercicit pelan.
Dia hanya agar gampang mencari tema dekor ini, karena takut salah tema nanti tuan min ini malah kecewa.
"Lamaran seseorang." Yoongi menatap dengan dingin dan pergi.
Meninggalkan cafe itu lalu mencoba menghubungi hoseok, memang sudah lama mereka tak mengobrol atau sekedar mengirim pesan. Meski ingin sekali yoongi mendengar suara hoseok, tapi yoongi takut jika hoseok malah menangis nantinya.
"Halo." Terdengar suara hoseok yang lembut.
"Hay seokie, apa kabar mu? Masihkah kau memikirkan ku? Oh sebelumnya selamat untuk debut mu, kau menari dengan luar biasa begitu seksi dan menggairahkan."
"Ya! Dasar kau mesum, untuk apa kau menelpon ku hah?! Pergi sana jangan ganggu aku, kencani saja pekerjaan sialan mu itu!" Hoseok begitu marah.
"Mulut mu semakin pintar mengumpat ya, maafkan aku atas sikap ku yang beberapa bulan ini menyakitimu. Tapi sungguh hoseok aku sangat sangat mencintaimu, dua bulan terlepas dari dirimu aku tak bisa berhenti untuk terus memikirkan dirimu."
"Halah, pembohong! Jika kau memang benar mencintai ku, harusnya kau dua bulan yang lalu mengejar ku lalu memeluk ku." Suara hoseok terdengar bergetar.
"Maafkan aku hoseok, aku terlalu shock saat itu. Setelah kita putus aku berusaha mengejar mu tapi kau seperti menghindar, akhirnya aku hanya memperhatikan mu dari jauh aku tau apa yang sedang kau lakukan sekarang." Yoongi berseringai.
"So tau sekali, cih! Memang apa hah?!" Hoseok mencoba menahan tangisan nya.
"Kau sedang menahan tangis, dengan mata yang bulat dan bibir seksi itu kau gigit benar kan? Sekali lagi maafkan aku hoseok sayang, aku berjanji dari mulai sekarang hingga akhir ajal menjemput ku. Aku akan terus mengerti dirimu begitu juga dirimu yang mengerti aku, jika kau berkeinginan datang dan masih mencintaiku. Datanglah ke cafe yang biasa kita datangi pukul 8 malam, jika kau tak datang aku akan benar-benar pergi dari hidupmu dan juga dunia ini."
"Oh kau mengancam hyung? Dasar menyebalkan! Aku akan datang, tapi ingat ini aku datang bukan masih mencintaimu tapi menyelamatkan nyawa mu!" Nafas hoseok amat kesal.
Hoseok mematikan teleponnya tanpa mendengat ucapan yoongi, dia menangis di atas ranjang saat ini dia memang sedang berlibur. Karena hoseok sedikit sakit sakit hati mungkin entahlah.
"Hiks, tega sekali kau memutuskan ku lalu pergi dari dunia! Yang benar saja! Akan ku bunuh kau dengan tangan ku sendiri!" Tangan hoseok terkepal.
*****
Malam hari, rumah kim
Hoseok saat ini sedang bersiap jam menunjukkan pukul 6 sore, tak lupa dia mengosongkan perutnya hoseok berencana makan di sana nanti dengan mantan kekasihnya.
"Ingat ya, aku hanya ingin meminta di traktir karena debut ku sukses. Bukan beneran dinner sama dia." Hoseok bermonolog menatap cermin.
Bohong hatinya bahagia sekali setelah dua bulan tiada kabar, akhirnya yoongi mengajak hoseok keluar tentu saja hoseok bahagia bukan main. Dia sangat merindukan mantan kekasihnya itu, hoseok harap yoongi juga masih mencintainya dalam hati hoseok berharap lagi jika yoongi akan menjadi miliknya kembali.
Pukul setengah tujuh hoseok turun dari kamarnya, terlihat kedua orang tua nya sedang asik menonton film kedukaan merekam sedangkan namjoon dan seok jin mereka kembali sibuk dengan pekerjaannya. Seok jin kembali ke Jepang untuk proyek baru, dan namjoon hanya bisa tinggal di asrama untuk mengurangi waktu menuju agensi nya.
"Wow, pangeran hendak kemana? Terlihat tampan sekali, berkilau seperti emas 25 karat." Mirae menutup matanya dengan mengerutkan alis.
Berpose menyilaukan mata seperti melihat matahari siang, hoseok hanya tersenyum malu ya dia memang dandan full untuk bertemu dengan yoongi. Oh tidak maksudnya ya karena hoseok suka fashion itu saja kok.
"Hihihi terima kasih, seorang idol tentu saja harus tampan. Aku ijin pamit keluar ya eomma appa." Hoseok menatap kedua orang tuanya.
"Mau kemana? Dengan siapa? Dan apakah keperluan nya penting?" Pertanyaan beruntun dari soo hyun.
"Aish sabarlah appa, satu-satu hey. Aku akan pergi dengan eum yoongi hyung untuk makan malam." Cicit hoseok dengan pelan.
"Apa?!" Sontak keduanya kaget.
"Kenapa kalian sekaget itu sih?" Hoseok menatap keduanya jengah.
"Wah, kalau begitu cepat pergi! Appa mencium bau-bau cinta yang akan bersemi kembali hohoho." Memandang hoseok iseng.
"Ya! Tidak tuh, aku hanya ingin menyelamatkan yoongi hyung saja. Dia bilang begini tadi jika kau tak datang aku akan benar-benar pergi dari hidupmu dan juga dunia ini. Seperti itu appa." Hoseok menatap appa nya dengan meragakan cara bicara yoongi.
"Ternyata yoongi sangat mencintaimu ya hoseok, jika dia mengajak mu balikan terima saja. Appa menginginkan menantu appa kembali." Soo hyun tersenyum senang.
"Dih! Eomma, lihat appa dia menyebalkan!" Hoseok merasa kesal karena terus di goda.
Mirae berdiri memegang kedua bahu hoseok, menatap hoseok dengan tersenyum manis.
"Semangat nak, dan benar kata appa mu kembalikan menantu eomma. Ayo pergi sana!" Mirae segera mendorong tubuh hoseok.
"Eomma, ih dasar menyebalkan!" Hoseok hanya bisa mengeluh kesal.
Perjalanan dari cafe menempuh waktu selama 30 menit, menuruni bus dan pergi menuju arah cafe. Terlihat ada seorang penjaga pintu di sana tersenyum ramah menatap hoseok.
"Anda kim hoseok bukan?" Tanya si penjaga itu memastikan.
"Ah iya tuan, kenapa kau bisa tau namaku?" Hoseok memandang si penjaga heran.
"Silahkan masuk." Pintu itu terbuka menampilkan cafe yang di dekor dengan cantik.
Mata tupai hoseok berbinar apakah ini semua ulah yoongi? Hoseok berjalan tiba datang wanita cantik membawa buket bunga.
"Ini untuk mas hoseok, silahkan pergi ke roof top di atas." Wanita cantik itu tersenyum ramah.
Hoseok menurut dan berjalan kearah tangga dan menaiki tangga itu, pintu yang tertutup perlahan dia buka hoseok jadi merasakan deja vu. Dia ingat saat yoongi memberikan kejutan anniversary 2 tahun mereka.
Perlahan berjalan terlihat seseorang di hadapan hoseok, dengan membelakangi hoseok dan berbalik berjalan ke arah hoseok.
"Hay sudah lama ya tidak bertemu, apa kau merindukan ku? Bagaimana bunga nya apa kau suka?" Yoongi menatap hoseok dengan senyuman nya.
Hoseok menahan senyum dan dirinya untuk tak memeluk yoongi, dia terlalu malu dan kesal pada yoongi mengingat kejadian dua bulan lalu.
"Kau masih marah padaku? Sungguh hoseok maafkan aku, aku hanya terlalu shock waktu kau memutuskan ku." Yoongi berbicara begitu lirih.
"Ya! Kau menyebalkan hyung! Sangat menyebalkan! Aku benci padamu hiks, tapi.. tapi.. aku mencintaimu hiks terlalu mencintaimu!" Hoseok menangis dengan menunduk.
Memegang buket bunga dengan satu tangannya, yoongi lantas langsung memeluk hoseok dengan erat. Dia tak tega melihat pemuda manisnya yang menangis.
"Maaf hoseok, aku memang jahat. Kau pantas membenci ku." Yoongi mengusap punggung hoseok.
"Hiks, iya aku membenci mu!" Hoseok semakin erat memeluk yoongi.
"Maaf." Gumam yoongi.
5 menit berlalu dengan kondisi menangis dan memeluk yoongi, hoseok melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya.
"Aku lapar." Cicit hoseok dengan menekuk bibirnya.
"Baiklah, kita makan dulu kkk.. tapi kau memaafkan ku kan?" Yoongi membantu hoseok mengusap air matanya.
"Ish! Iya aku memaafkan mu ayo makan hyung, aku lapar!" Hoseok menghentakkan kakinya.
"Kau semakin menggemaskan!"
Mereka akhirnya makan dengan lahap malam yang indah, akhirnya hoseok bisa memaafkan yoongi rasa cinta memang mengalahkan segalanya.
Setelah acara makan malam tadi hoseok mengeluh perutnya terasa penuh, sangat mengenyangkan makanan di sini adalah favorit hoseok. Hingga tiba-tiba yoongi berdiri lalu menatap hoseok, berjongkok di hadapan hoseok dengan tatapan lekat dan sungguh-sungguh.
"Hoseok, maafkan aku yang selalu mengecewakan mu maaf jika aku belum bisa benar-benar membahagiakan mu. Hubungan kita yang naik turun seperti badai dan hujan, banyak halangan yang terjadi sehingga membuat mu menangis merasakan sakit. Aku min yoongi ingin menjadikan mu milikku seutuhnya, menjadikan kim hoseok seorang istri dari min yoongi. Kumohon hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menebus setiap kesalahan ku. Jadi will you marry me?"
Yoongi menatap mata tupai hoseok yang berbinar dan kaget saat yoongi mengeluarkan kotak hitam tadi, yang ternyata di dalamnya adalah sebuah cincin cantik hoseok kaget setengah mati.
Ending!
Yeay! Happy ending guys hoho selamat untuk sope!!!
Satu chapter lagi menunggu hoho, 3 bulan berlalu terima kasih banyak para reader ku yang cantik dan yang ku sayangi.
Dengan ini aku nyiapin epilog biar kalian puas di akhir cerita nanti, semoga kalian suka dan tak menyesal baca book ini!
Terima kasih semuanya salam dari aku yang imut ini ihi (~ ̄³ ̄)~