Him is mine [Harudai][END]✅

By suitani

41.2K 3.5K 657

Katou Haru seorang polisi berkedok detektif dan juga ketua dari salah satu mafia yang ada di Jepang. kehidupa... More

PROLOG
✳️1✳️
✳️2✳️
✳️3✳️
✳️5✳️
✳️6✳️
✳️7✳️
✳️8✳️
✳️9✳️
✳️10✳️
✳️11✳️
✳️12✳️
✳️13✳️
✳️14✳️
✳️15✳️
✳️16✳️
✳️17✳️
✳️18✳️
✳️19✳️
✳️20✳️
✳️21✳️
✳️22✳️
✳️23✳️
✳️24✳️
✳️25✳️[END]
EXTRA CHAPTER [1]
EXTRA CHAPTER [2](END)
EPILOG
Obrolan ringan pemeran Him is mine
NEW BOOK

✳️4✳️

1.9K 211 59
By suitani

"Daisuke perkenal-"

"KAU KENAPA!!"




Haru tercengang saat melihat Daisuke menangis padahal tadi dia masih baik - baik saja. "K-kau kenapa?"

"H-haru.... "

"Y-ya?"

Daisuke berlari ke arah Haru lalu memeluknya erat "ada hantu... Hiks.. Hiks"

Alis Haru berkedut, ia mengusap wajahnya lalu mengusap punggung Daisuke "tidak ada hal seperti itu di sini Daisuke"

"I-itu benar tadi aku melihat bayangan hitam lewat" Ucapnya meyakinkan Haru dengan berderai air mata.

"Tidak ada apa - apa Daisuke percayalah padaku oke?"

"T-tapi..."

"Semuanya masakan sudah siap!!!!" Ucap Yasuo riang

Daisuke yang tadinya menangis berbinar saat melihat kare yang dibawa oleh Ren. Haru melihat perubahan suasana hati Daisuke meminta Ren untuk menyajikan kare padanya. Daisuke duduk di tempatnya lalu memperhatikan kare yang masih mengepulkan uapnya itu dengan tatapan berbinar.

Haru menghapus air mata Daisuke dan meminta yang lainnya untuk duduk dan makan bersama.

"Selamat makan" Ucap Haru

"Selamat makan!!" Ucap yang lainnya

"S-selamat makan" Ucap Daisuke gugup karena sedari tadi ia hanya fokus dengan kare yang ada di hadapannya.

"Makanlah" Pinta Haru

Daisuke mengangguk lalu memakan makanannya dalam diam. Beberapa saat kemudian mereka selesai makan, Haru melirik ke arah Daisuke yang tengah membersihkan mulutnya lalu beranjak pada piring milik Daisuke 'si tuan tampan nan rapih, semuanya disusun dengan baik dasar orang kaya'

"Baiklah Daisuke akan aku perkenalkan lagi, mereka adalah bawahan ku yang berada dalam divisi khusus. Yang pertama Ken, Ren, Mitsuo, Shou, Yasuo dan Arata. Kau sudah hafal nama dan wajahnya kan?"

"Kau meragukan ku?"

"Tentu saja tidak Kambe-sama"

Daisuke mempoutkan bibirnya kesal, semua orang yang ada di ruangan itu terkena Heart attack karena perilaku Daisuke. Ken berkedip lalu menatap ke arah Haru.

"Haru-san?" Panggil Ken

"E-eh H-haru-san..?" Ken melambaikan tangannya di wajah Haru tapi tidak ada respon.

Ia mengguncang tubuh Haru kuat untuk mengembalikan kesadaran Haru. Beberapa menit kemudian Haru tersadar lalu menatap ke arah Daisuke yang tengah menatapnya khawatir.

"Kau tidak apa - apa?" Tanyanya khawatir

"A-aku tidak apa - apa" Jawab Haru gugup

"Dasar kau membuat kami panik, kau tau tadi kau berhenti bernafas" Ucap Ken kesal

"Ahahaha maafkan aku" Ucap Haru sambil mengelus kepala bagian belakangnya.

"Daisuke-sama Daisuke-sama ingin berkeliling?" Tanya Mitsuo antusias

"Iya apa anda ingin berkeliling?" Tanya Shou tak kalah riang

Entah kenapa Haru seperti melihat dua anak anjing tengah menunggu tuannya untuk mengajaknya bermain. "Daisuke pergilah bersama mereka, aku ada urusan yang harus dilakukan"

"Baiklah"

Setelah itu mereka berdua berpisah, Daisuke ditemani oleh Mitsuo, Shou dan Ren berkeliling rumah dan memberitahukan setiap ruangan dengan sangat detail. Disisi lain Haru berkumpul dengan Ken, Arata serta Yasuo.

"Haru-san tadi aku menerima pesan dari tuan besar" Ucap Ken memulai pembicaraan

"Apa itu?"

"Alasan pernikahan kalian berdua"

Haru membelalakkan matanya lalu menatap Ken serius "beri tahu aku"

"Ada beberapa alasan tapi tuan besar mengatakan hanya akan memberi tahu 3 alasan kenapa kalian diikat dalam tali pernikahan. Yang pertama karena janji yang sudah dibuat oleh beliau dan Shigemaru-sama ketika SMA dulu bahwa anak pertama mereka akan terikat tali pernikahan dan tidak memandang gender keduanya. Yang kedua ini tentang organisasi yang tengah mengincar Daisuke-sama"

"Mengincar Daisuke? Apa ada sebuah kasus?"

Ken menelan ludahnya lalu kembali menjelaskan "Haru-san mungkin kau tidak akan suka ini tapi organisasi yang tengah mengincar Daisuke-sama adalah organisasi yang tengah kita selidiki"

Haru mengerang frustasi, selama 2 tahun ini ia berurusan dengan organisasi itu dan hanya sedikit informasi yang ia terima. Selama itu organisasi tersebut memang tidak mengganggu keluarga Katou bahkan mereka tidak pernah berkontak dengan keluarga Katou. Tapi ada satu hal yang membuatnya menyelidiki organisasi ini karena menggunakan nama 'Los Zetas' yang dimana itu adalah gengster yang sangat terkenal di daerah Meksiko karena penyebaran narkoba yang mereka lakukan, mereka juga membunuh orang tanpa pandang bulu.

Tapi mereka tidak akan mungkin berada di Jepang karena ia tau bagaimana gengster itu bekerja. Gengster itu berada dalam pengawasan Haru karena satu dua hal jadi kesimpulannya adalah organisasi ini adalah sebuah organisasi kecil yang memanfaatkan nama besar dari gengster terkenal di dunia.

Ia sempat bertanya pada ketua gengster tersebut dan mereka mengaku bahwa mereka belum meninggalkan meksiko dalam kurun waktu tiga tahun ini karena adanya konflik dan juga mereka sedang mengembangkan usaha baru yang pastinya adalah sebuah usaha legal yang pasti akan di Terima oleh negara.

"Apakah motifnya sudah diketahui?"

"Tuan besar tidak memberi tahunya"

"Lalu yang ketiga?"

"Kurasa ini bukan sebuah alasan karena tuan menuliskan sebuah penggalan lagu atau mungkin itu adalah sebuah puisi aku tidak tau. Isinya 'dikegelapan engkau menanti sang mentari kembali, di dinginnya malam kau menanti hangatnya musim semi' seperti itu"

Haru memegang dagunya tanda berpikir "aku seperti pernah mendengar kata - kata ini"

"Ugh" Haru memegang kepalanya yang tiba - tiba terasa sakit.

"Dikegelapan engkau menanti sang mentari,  di dinginnya malam kau menanti hangatnya musim semi. Haru-nii aku akan selalu menunggu mu karena kau adalah mentari dan juga musim semi ku" Ucap seorang bocah dengan senyum manis dibibir nya

"Hahaha namaku Haru yang bisa diartikan juga sebagai musim semi, apa kau mengambil kata - kata itu dari namaku?"

"Tentu saja tidak, karena suamiku memang seorang mentari yang bersinar terang dan selalu hangat seperti musim semi" Ucapnya tanpa rasa malu

Haru kecil merona lalu memalingkan wajahnya, ia melirik ke arah anak tersebut lalu tersenyum lembut "tentu saja karena aku adalah suamimu"

"Haru-san kau tidak apa - apa?" Tanya Ken khawatir. Arata membawakan air lalu memberikannya pada Haru.

"Kau membuat kami khawatir dua kali Haru-san"

"Ah maaf"

"Apa yang terjadi?" Tanya Arata penasaran

"Ah itu setelah aku mendengar kata - kata itu kepalaku langsung sakit lalu ada potongan memori yang terdapat kalimat tersebut tapi entah kenapa aku tidak bisa melihat wajah orang yang berkata seperti itu" Jelas Haru

"Apa akhir - akhir ini kau sering mengalami hal seperti itu?" Tanya Yasuo

"Ya setahun terakhir ini aku sering mengalami hal tersebut"

"Itu tandanya kau akan mendapatkan memori mu yang hilang lagi Haru-san" Ucap Ken

"Ya semoga saja, aku ingin tau siapa yang memanggilku suami dan siapa yang ku panggil istri saat kecil"

"Hanya itu yang tuan besar sampaikan dan ia memintaku untuk memberitahukan padamu bahwa sampai acara pernikahan kau dan Daisuke-sama tidak boleh bertindak berpisah, maksudnya dalam hal pekerjaan. Kalian berdua kan polisi jadi pasti terkadang akan bertindak berpisah. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan tuan besar sudah memberi tahu kan pada atasanmu agar kalian tidak bertindak secara terpisah dalam kurun waktu seminggu ini"

Haru menepuk jidat nya "pak tua itu kenapa tidak berdiskusi denganku dulu"

"Ya hanya itu, aku akan mencari informasi tentang organisasi itu dan melacak pergerakannya. Aku juga akan meminta bantuan HEUSC agar semuanya bisa kita cegah sebelum terjadi hal yang buruk."

"Tolong bantuannya Ken, lalu untuk kalian berdua tolong latih lah divisi Satu kurasa mereka sudah siap untuk turun ke medan tempur"

Yasuo dan Arata menatap Haru dengan berbinar, pasalnya sudah sejak lama mereka ingin melatih divisi Satu. Divisi Satu berisikan 7 orang dan itu adalah orang - orang yang direkomendasikan oleh 4 petarung di divisi khusus. Satu tahun terakhir ini mereka Haru serahkan pada bawahannya yang merupakan seorang dosen ternama di Jepang, Haru memintanya agar mengajarkan beberapa pelajaran yang berguna kepada 7 anak tersebut dan juga bagaimana tata cara berkelakuan sopan.

7 anak jalanan ini adalah orang - orang yang menurut mereka berempat sangat layak untuk melayani Haru. Meskipun 5 diantara mereka adalah anak jalanan yang membuat Isao menentang keinginan Haru namun langsung diiyakan begitu saja.

"Latihlah mereka, kita tidak tau kapan kondisi buruk akan menghampiri"

"Baik!!!"

"Ahh aku lelah, Yasuo tolong buatkan teh dan juga tolong obat tidurku aku harus tidur sekarang juga"

"Sekarang sudah malam anda tidak memerlukan obat tidur untuk tidur Haru-sama" Ucap Arata

"Berikan saja jika tidak aku tidak akan bisa tidur cepat" Perintah Haru dengan nada sedikit kesal

"Haru-san ayolah jangan bertingkah seperti anak kecil, jika kau lelah hanya tinggal kembali ke kamar lalu tidur" Ucap Ken

"Ini baru pukul 8 dan aku biasa tertidur pukul 11 cepatlah berikan obatnya sebelum aku menggila!!!" Ucap Haru frustasi

'Ia mulai lagi'

"Maaf saja Haru-san tapi kami tidak bisa memberimu pil tidur kau baru mengkonsumsi nya 2 hari yang lalu dan itu dosis yang cukup tinggi kami tidak ingin mengambil resiko"

"BERISIK CEPAT BERIKAN SAJA OBAT ITU DAN AKU AKAN LEKAS TIDUR!!!"

Haru menggebrak meja lalu menatap ketiga orang tersebut sambil menahan amarahnya. Ken masih kukuh pada pendiriannya. Ini adalah kebiasaan buruk Haru, ketika ia sedang dalam dilema atau sedang kebingungan ia akan meminta pil tidur agar ia bisa beristirahat dengan cepat tapi terkadang ia selalu menggunakan dosis tinggi agar ia bisa lebih cepat tertidur dan karena hal itu juga terkadang ia sering jatuh sakit bahkan sampai koma.

Haru melangkah mendekati Ken lalu memegang kerah baju Ken "berikan obatnya"

"Mohon maaf Haru-san aku tidak bisa" Balas Ken sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Haru pada bajunya dengan perlahan.

Arata dan Yasuo hanya bisa diam karena tidak bisa melakukan apapun tentang ini dan yang bisa mengurusnya hanya Ken. "Haru-san jika kau frustasi lebih baik kau ke taman belakang dan menyegarkan pikiranmu di sana, pil tidur bukan satu - satunya cara untuk menenangkan diri"

"Aku bilang obat Ken, OBAT!! BERIKAN AKU OBAT TIDUR"

"Haru-san kau tid-"

"Haru?"

Ken melihat ke arah pintu, di sana ada Daisuke dan yang lainnya. Daisuke menatap Ken seolah bertanya apa yang terjadi. "Ah Daisuke-sama maukah kau membantuku? Bajingan kecil ini sedang frustasi apakah kau bisa mengajaknya berjalan - jalan? Kau tau taman belakang kan?"

Daisuke hanya mengangguk tanda ia sudah mengetahuinya, Daisuke mendekati Ken lalu menatap Haru. Ia terkejut saat melihat tatapan Haru yang menatap tajam kepada Ken, Daisuke sedikit mundur kebelakang dan Ken melihat hal tersebut.

"Jika kau keberatan aku yang akan menemani nya, dimata mu sekarang dia sangat menyeramkan bukan? Tidak perlu memaksakan diri pergilah istirahat aku yang akan menjaga Haru-san"

Setelah itu Ken membawa paksa Haru keluar rumah, awalnya Haru menolak dan mulai mencengkram kerah baju Ken lagi dan meminta pil tidur lagi. Daisuke sedikit terguncang dengan perilaku Haru, padahal tadi Haru masih bersikap biasa saja dan sekarang sikapnya sudah seperti tiran kejam.

"Daisuke-sama mari saya antar ke kamar anda" Ucap Ren saat melihat bagaimana wajah takut Daisuke ketika melihat Haru.

"Haru-sama akan baik - baik saja, lebih baik anda istirahat karena besok anda akan pergi bekerja"

Daisuke menghela nafasnya lalu mengikuti Ren untuk kembali ke kamar. Setelah itu Ren pamit undur diri, Daisuke menatap kepergian Ren dengan perasaan yang campur aduk.

Ken membawa Haru ke taman belakang lalu mendudukkan nya di kursi taman. Ia membiarkan Haru terlarut dalam pikirannya sendiri. Ia menghela nafasnya lelah 'saking seringnya melihat Haru-san seperti ini aku bahkan bisa terlihat biasa saja di hadapan Daisuke-sama. Tapi Daisuke-sama sepertinya sangat terguncang saat melihat sikap Haru-san yang seperti ini'


Sudah 10 menit berlalu dalam keheningan, Ken menepuk bahu Haru untuk meminta atensinya.
"Haru-san saatnya kita kembali"

Haru bangkit lalu berjalan ke arah rumah, saat sudah sampai di dalam ia menaiki tangga dan berhenti di depan kamarnya. Ken masih setia mengikuti, ia tau bahwa Haru merasa tidak enak jika harus bertemu dengan Daisuke sekarang.

"Haru-san kau akan beristirahat di kamar sebelah" Haru hanya bisa mengikuti intruksi Ken, setelah membawa Haru ke kasur ia pamit undur diri. Saat akan kembali ke tempat ia dihentikan oleh Daisuke.

"Dimana Haru?" Tanyanya

"Ada di kamar sebelah, apa anda ingin menemuinya?"

Daisuke terdiam, Ken bisa melihat ia menggenggam tangannya kuat sampai terlihat putih seperti itu. "Aku ingin melihatnya" Ucap Daisuke dengan mantap.

"Baiklah akan saya temani" Setelah itu Ken kembali ke kamar Haru, ia membuka pintu lalu melihat Haru yang masih dalam posisi yang sama yaitu duduk di tepi ranjang. Ken meminta Daisuke untuk masuk dan memintanya untuk menghibur Haru.

Daisuke masuk dengan ragu, ia menghirup nafas lalu membuangnya dan menatap ke arah depan dengan mantap 'baguslah ini baru Daisuke-sama yang aku kenal'

"Sisanya aku serahkan padamu ya Daisuke-sama jika ada sesuatu panggil saja aku"

Daisuke hanya mengangguk, Ken menutup pintu dan meninggalkan dua atasannya itu. Daisuke berjalan mendekati Haru, saat sudah dekat ia berdiri di hadapan Haru. Haru menatap kaki yang sedang berdiri di hadapannya lalu memejamkan mata "Daisuke aku lelah, bisa biarkan aku sendiri dulu?"

Daisuke menggigit bibirnya untuk menutupi kegugupan nya. Dengan ragu ia menarik kepala Haru lalu memeluknya "jika masalahmu sangat berat kau bisa membaginya denganku atau jika tidak bisa kau bisa bersandar padaku"

Daisuke merona, perlu keberanian besar untuk mengatakan hal tersebut. Haru terdiam namun tak lama kemudian ia membalas pelukan Daisuke dan mulai menenangkan dirinya.

Daisuke mengelus surai Haru lembut dan mencoba memberikan kata - kata penenang untuknya. "Jangan khawatir aku akan selalu berada di sisimu"














Pagi hari yang cerah dengan suara burung yang berkicauan bersaut sautan. Ken mengetuk pintu kamar yang ditempati Daisuke tapi tak ada respon ia membuka nya dan ternyata kosong, berarti semalam Daisuke tidak kembali ke kamarnya. Ia beralih kepada kamar yang lainnya lalu mengetuk dan tidak ada respon ataupun sautan. Ia membuka pintunya dantersenyum "kau mendapatkan pasangan yang hebat Haru-san"

Pemandangan di pagi Hari yang cerah, semua orang pasti akan tersenyum saat melihat bagaimana Haru terlihat nyaman dalam pelukan Daisuke dan juga bagaimana wajah bahagia Daisuke ketika tidur. Semua orang pasti akan berpikir 'mereka adalah pasangan yang sangat ideal'

Karena tidak ingin mengganggu waktu mereka berdua, Ken menutup pintu dengan pelan lalu meninggalkan lantai atas.

'Sepertinya sudah ada penggantiku ya, akhirnya aku terbebas dari pekerjaan babysitter ini aku harus berterimakasih pada Daisuke-sama' Ken berjalan riang ke arah meja makan, wajah bahagianya itu membuat teman - temannya bertanya - tanya ada apa dengannya di pagi buta begini?.












Yahalooo mayan juga nguras tenaga ya nulis wkwkw maaf ya kalo gaje
Semoga aja para readers masih setia buat baca book aku ya, kalo ada saran atau kritik boleh disampein langsung ya manteman

Bye bye 👋

Continue Reading

You'll Also Like

80.2K 4.2K 39
19 DAYS MANHUA INDO TRANS chapter terbaru, udah paling mentok credit eng trans ada di setiap chapter, cerita milik old xian 🌷
390K 11.1K 75
Bagaimana perasaan kalian jika setelah 4 tahun kabur dari persantren, kamu di pertemukan lagi oleh laki-laki yang merupakan anak dari pemilk pesantre...
1.1M 51.4K 44
*** Divana Veronika wanita berusia 25 tahun yang meninggal hanya karena novel milik sahabatnya akan dirinya kembalikan terjatuh saat ia menyebrang ja...
38.2K 2.8K 12
pernikahan yang di atas dasarkan peraturan pemerintah, untuk menanggulangi populasi di jepang, mengatur generasi alpa, beta, omega, pernikahan Akashi...