Langit Dan Bintang

By Maurella_zdy

303 53 145

Bintang Putri Laksama,gadis yang selalu menemani Langit Raja Arjuna sedari mereka kecil. Setiap hari sabtu se... More

LANGIT&BINTANG
NEVILAS
SATU KENYATAAN?
WITH LASKAR RAGINDA ARJUNA
INSIDEN DI SMAGSA
PERHATIAN

JEALOUS

17 7 19
By Maurella_zdy

"Kamu boleh membenci sifatnya tapi jangan orangnya,yang terpenting tetaplah berbuat baik walaupun kadang rasanya sia-sia"

-Bintang putry Laksama

____

Kiww,jangan lupa votment,serta follow ya Bestie!🔥

Happy reading!

******

05.JEALOUS

Sebuah gagang sapu melayang tepat dikepala Ardi.Bintanglah pelakunya,kedua remaja itu memang tidak ada akrab-akrabnya sedari dulu.

Pasalnya,Ardi sedari tadi terus mengganggu Bintang yang sedang menyapu kelas dengan cara berlalu-lalang ditumpukan kotoran saat cewek itu menyapu.Siapa yang tidak emosi coba? Orang udah rajin-rajin gini malah ganggu! Kan kesel.

"Ardi sialan lo!," geram Bintang.

"Kepala Gue sakit anjir!" Decak Ardi sambil meringis.

Bukannya jera,Ardi malah terus meledek Bintang sehingga cewek itu merasa jengkel,sangat jengkel.Sepertinya Ardi mau di gampar.

"Udah ah Bin,rajin amat lo nyapu." Sahut Gerald yang tengah duduk dengan Alika

"Tumben banget lagi." Timpal Alika.

Bagaimana mereka tidak heran? tumben sekali Bintang serajin ini.Biasanya juga ngoceh kalau jam kosong.Ini malah rajin amat nyapu-nyapu.

"Dasar titisan setan,Lo!" Pekik Bintang pada Ardi dengan kesal,Ia tak menghiraukan perkataan Gerald dan Alika.

"Udah-udah,mendingan Gue kekantin aja nyusul anak-anak.Dari pada kena maki dari mulut cabe kayak lo pedes amat," ujar Ardi menyerah.

Bintang menatap Ardi tajam,membuat lelaki itu segera meneguk salivanya kuat-kuat.

"Galak amat,Nenek lampir!"ledeknya lagi sambil berlari keluar kelas.

Bintang melototi matanya,"Sumpah!,lo kayak Anj-"

"Bin,ga usah terbiasa ngomong kata-kata yang bikin lo tambah emosi," Tungkas Gerald sebelum gadis itu mengucapkan kata-kata kotor dari mulut nya yang nakal itu.

Bintang menghela nafasnya,berusaha menetralkan emosinya. "Sabar Bin,sabar." Ucap Bintang sambil mengelus dadanya.

"Ray,Ni lo lanjut nyapu aja.Gue gak ada selera,alias males!" Bintang berjalan kearah Raya--teman sebangku Ardi yang sedang duduk ngelamun seperti menunggu harapan dari dia yang tak peka-peka. eak,slebew

Sontak Raya langsung tersentak dalam lamunanya. "Yee,tadi aja paksa-paksa Gue buat minta nyapu." Sahut Raya sambil mengambil sapu itu dari Bintang.

Bintang menoyor kepala Raya."Itukan tadi bege!" ucapnya lalu pergi ketempat duduknya.

"Itikin tidi bege,lo yang goblok!" umpat Raya kesal.

Bintang hanya merotasikan bola matanya malas,sedangkan Gerald,dan Alika tertawa melihat Raya yang sedang menyapu dengan mulutnya yang tak berhenti berbicara.

"Lo kenapa hayo! ltumben amat?" tanya Alika penasaran.

"Gue lagi ngambek, makanya Gue rajin." Jawab Bintang.

"Lah? Jadi sekarang konsepnya gitu nih." Ujar Gerald sambil terkekeh.

"Ya gak gitu juga sih," kata Bintang sambil menyandarkan tubuhnya dibangku miliknya.

Saat ini kelas itu sedang tidak ada matpel yang masuk,dengan alasan guru-guru sedang rapat dan menugaskan siswa-siswinya untuk belajar mandiri.Tapi apa jadinya? Beberapa murid saja yang menurutinya,itupun mereka hanya membolak-balik buku dengan malas.Sedangkan yang lain lebih memilih kekantin untuk mengisi kekosongan perut mereka.

"Emangnnya lo ngambekin siapa sih Bin? Langit?" Tebak alika.

Bintang menghela nafasnya pelan lalu mengangguk.

"Ngambek karena apa lo? Heran dah.Padahal ya nih,gue perhatiin Langit tuh perhatiaaan banget sama lo. Aaa gue jadi pengen diperhatiin deh!," ujar Alika menatap Gerald.

"Apaan lo,liatin Gue?" Tanya Gerald heran saat Alika menatapnya.

sedangkan cewek yang ditanya hanya mengeluarkan cengirannya.

"Gue rasa nih,ya.Laras itu kayaknya suka sama Langit." Ujar Bintang

"Yaa,kalau emang Laras suka sama Langit,menurut pendapat gue sih wajar. Ya,karena secara kan mereka berdua rekan Osis.Jadi wajar dong,kalau diantara mereka berdua tumbuh rasa suka...mungkin?" Papar Gerald menebak.

Lelaki itu langsung mendapat tatapan tajam dari Alika. Syeram syekali bestie

Gerald hanya menaikkan kedua bahunya sebagai isyarat bertanya.

"Emang bisa ya?" tanya Bintang setelah meresapi kata-kata Gerald.

"Ya mungkin kan?" jawab Gerald.

"Udah..udah lo pada dari pada ngomongin Langit mendingan kita ke kantin aja deh!" Ucap Alika.Perutnya saat ini sudah keroncongan minta diisi.

"Yaudah,Ayo." Jawab Gerald bangun dari tempat duduknya diikuti Alika.

Sedangkan Bintang,gadis itu masih memasang raut wajah kesal serta loyo.Tentu saja itu membuat Alika jengah.

"Ayoooo Bin!!" Pekik Alika yang membuat Bintang kaget bukan main.

*****

______

Bell pulang sekolah telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu.Banyak siswa-siswi yang masih berada di area sekolah.Ada yang masih menunggu angkutan umum di trotoar,ada juga yang sedang menunggu jemputan,dan Ada juga yang sudah pulang dengan kendaraan pribadi mereka.

Gerald,Alika dan Bintang berjalan bersama menuju parkiran.Mereka berbincang-bincang disepanjang perjaĺanan hingga tiba ditempat tujuan.

"Bin,lo bareng Langit?" Tanya Alika memastikan,meski Ia sudah tau bahwa Bintang memang sering pulang bersama dengan cowok itu.

Bintang mengangguk. "Iya,Lo berdua balik aja.Gue gak pa-pa nungguin,paling bentar lagi Langit nyusul," kata Bintang.

"Oke deh!,Ral cus! Kita berangkat," pekik Alika semangat.

Gerald menatap Alika dengan satu alisnya yang terangkat. "Yang ngajak lo balik bareng siapa?" Ucap Gerald sambil memakai helm full face nya.

Mendengar perkataan Gerald barusan,membuat Bintang tak bisa menahan tawanya.

Sedangkan Alika,gadis itu mencibikkan bibirnya kesal. "Ih! Jahat banget sih Lo! Masa lo tega amat sama sahabat lo yang cantik membahana ini jalan kaki dibawah matahari yang super duper panas kayak gini!!" gerutu Alika kesal. Ia menatap Bintang yang masih tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Gerald tadi.

"Ketawa lo!" Ucap Alika pada Bintang.

Bintang kemudian menutup mulutnya rapat-rapat. "Udah Ral,bonceng aja.Kasian emak kita nanti cepet keriput karena jalan kaki," ujar Bintang masih dengan sisa-sisa tawanya.

Tentu saja,itu membuat Gerald ikut tertawa. "Iya yah,Bin.Udah naik aja,Gue takut nanti lo keriput,lagi." ledek Gerald sambil menaiki motornya.

"Nyabelin banget sih,lo berdua!" Ujar Alika kesal.Ia langsung dengan cepat menaiki motor Gerald.

"Bye Bin!" Pekik Alika saat motor Gerald mulai melaju.

"Awas jatuh Al,Pegangan!" Pekik Bintang dengan kekehannya.

Gadis itu berjalan dimana tempat motor Langit di parkirkan.Ia sesekali memainkan jemari lentiknya sambil menunggu Langit yang belum datang.

Bintang mengangkat ransel keatas untuk menutupi kepalanya lantaran terik matahari yang begitu menyengat.

Kemudian Ia menghembuskan nafasnya pelan,lalu duduk diatas motor Langit karena kakinya yang sudah pegal.

Sorot matanya berbinar ketika melihat seorang lelaki dari kejauhan berjalan kearahnya.

Bintang segera mengubah posisinya menjadi berdiri saat Langit sudah sampai didepannya.

"Akhirnya Lang! Lo sampe juga.Kulit Gue hampir kebakar gara-gara nungguin lo," adu Bintang.

Langit hanya tersenyum simpul Lalu menaikkan sebelah alisnya. "Lo belum pulang?" Tanya Langit pada Bintang.

Gadis itu hanya menyatukan kedua alisnya heran.Bukankah mereka berdua memang sering pulang bersama? Lalu mengapa Langit bertanya seolah Bintang bukan menunggu dirinya datang?

"Maksud lo?" Tanya Bintang masih belum paham.

"Bintang...kebiasaan deh," Ia mencubit gemas pipi gadis itu,yang sudah menjadi kebiasaannya.

Sedangkan yang dicubit hanya mengusap-usap pipinya yang lumayan sakit dicubit.

"Lo gak baca chat dari Gue?," tanya Langit.

Alis Bintang berkerut. "Chat?"

Ia dengan segera mengambil benda gepeng itu dari dalam ranselnya,dan segera membuka room chatnya. Sejak tadi Ia memang tidak bermain ponsel.

Bintang mengisi kembali ponselnya kedalam ransel setelah membaca pesan yang dikirim Langit untuknya,lalu menghembuskan nafasnya pelan.

"Laras lagi,Laras lagi..." ucap Bintang tak habis pikir.Selalu saja gadis itu membuatnya kesal.

Sejak tadi Bintang memang tidak menyentuh handphonenya.Karena terus kepikiran dengan Langit yang sibuk dengan tugasnya bersama Laras.

Laras,nama gadis itu selalu saja membuat dirinya merasa tersingkirkan.

"Bin---,"

"Sorry Lang,Gue tadi masih ke toilet bentar."  Tungkas Laras yang tiba-tiba datang.

Laras Ay Grenna,gadis dengan sejuta kepandaiannya,kecantikan,serta feminimnya gadis itu.Sangat berbanding terbalik dengan Bintang.Kedua pasangan osis itu kerap dijodoh-jodoh kan oleh para penghuni SMA Galaksa karena kesetaraan mereka berdua yang sama-sama pintar.

Kedua sejoli itu juga sedang menjadi trending topik di akun lambe SMA Galaksa.Sehingga membuat Bintang merasa sangat kesal.Tetapi Ia tetap terlihat  'happy kiyowo' didepan Langit,karena Bintang tidak ingin lelaki itu menambah beban pikirannya.Tetapi apa yang dilakukan Langit sekarang malah tambah membuat tingkat kesabaran Bintang menjadi pecah begitu saja.

"No problem," jawab Langit tersenyum.

Melihat itu,Bintang memutar bola matanya malas.Kenapa Langit pake acara senyam-senyum segala sih?! Bintang jadinya kan cemburu!

Ahh paparazzi.....

"Eh Hai,Bin" sapa Laras pada Bintang.

Bintang hanya membalas dengan senyuman simpulnya.Ya,senyuman permusuhan.

"Kita jadi pergi Lang? Kalau gak jad----"

"Jadi kok," tungkas Langit dengan cepat.Ia beralih menatap Bintang.

"Bin,lo pulangnya bareng---,"

"Gak usah mikirin Gue.Gak pa-pa kok.Lagian salah Gue sendiri gak liat chat dari lo," ucap Bintang mencoba bersabar.

Sebenarnya Ia saat ini sangat ingin sekali bercerita banyak kepada Lelaki itu.

"Bintang....."

"Gak pa-paaa lang," tungkas Bintang mencoba tersenyum.

Bintang beralih menatap Laras dengan tatapan yang tak bersahabat.Entah kenapa Ia tidak menyukai gadis ini,Bintang sangat kesal dengan Laras,tetapi Ia tidak menunjukkan itu.Ia hanya berusaha untuk tidak menjadi cewek yang dijuluki si paling tukang cemburu karena cuma ada gadis yang dekat dengan Langit. Apalagi Bintang hanya siswi biasa di sekolah itu. Berbeda dengan Laras, cewek itu merupakan salah satu cewek yang famous karena kepintaran serta Ia juga merupakan wakil osis.

Tapi bukannya wajar ya? Kalau Bintang ce-e-em-be-u-er-u.

Laras sangat peka dengan tatapan yang diberikan Bintang kepadanya.Ia sebenarnya tak enak hati dengan gadis itu.Pasalnya Ia dan Langit harus segera cepat membeli barang untuk kepentingan osis karena waktu yang sangat mepet.

"Ya udah Lo---,"

"Gue balik,bye." Ujar Bintang dan langsung berlari membelakangi kedua sejoli itu.

"Bin...Bintang!" Panggil Langit.tapi Bintang terus berjalan seolah tak ada yang memanggilnya.

Langit mengacak rambutnya kasar. Salah satu sikap Bintang yang paling Langit tidak suka adalah ketika gadis itu menganggap masalah yang sepele menjadi masalah yang besar. Meski begitu Langit  paham,tidak mungkin gadis itu tidak cemburu dengan Laras.Ini sebuah kesalahpahaman saja,meski Bintang terlihat biasa-biasa saja.Langit tahu,didalam hati gadis itu pasti tersirat kata kecewa padanya.

Langit mengambil handphone dari dalam saku jaketnya.Ia mencari nama seseorang di room chatnya.Setelah ketemu,Ia mengetikkan sebuah pesan disitu.

Langit Raja Arjuna : Jemput Bintang sekarang,dia mungkin masih diarea sekolah.Gue ketoko buku sebentar sama Laras.Jangan sampai telat!

Tak berselang lama,Bumi membalas chat nya.

Bumi Anuraga Gutama : Dasar beban! Tapi jngn lupa traktir ye bro.
Parah sih,lo lebih milih Laras dari pada bini lo sendiri.
Awas aja,Gue gombalin Bintang biar dia baper!

Langit mendengus kesal,Bumi memang raja gombal.Tetapi untung saja gombalannya itu asal-asalan,sehingga sampai saat ini tak ada cewek yang meliriknya sama sekali,padahal Bumi mempunyai wajah yang sangat tampan.Karena pada dasarnya dia saja yang suka pilih-pilih cewek.

Semoga, Bintang tidak benar-benar baper dengan gombalan maut seorang Bumi Anuraga Gutama.

Langit Raja Arjuna : Gosa bacot and Gak usah macem-macem.

Langit mengisi kembali benda gepeng itu kedalam saku jaketnya.Ia memakai helm full face nya,kemudian menyodorkan helm bogoretro kepada Laras.

Ia percaya kepada Bumi,karena diantara anggota NEVILAS,cowok itulah yang agak sedikit waras dan Bumi juga merupakan salah satu anggota Nevilas yang paling dekat dengannya. Tegar? Cowok itu sangat susah untuk diajak bicara. Bagaimana lagi kalau Langit meminta tolong kepadanya soal ini,pasti Tegar akan mengatakan itu bukan hal yang penting.

Laras menerima helm itu dan langsung dipakainya. "Lo gak ada niat buat ngejar Bintang Lang? Gue jadi gak enak deh,sama dia." Ujar Laras.

Jujur saja,Ia sangat tak enak hati dengan gadis itu.Apalagi ketika Ia langsung melenggang pegi begitu saja.

Langit menaiki motor ninjanya lalu berucap, "gak usah mikiran soal itu,Gue udah nyuruh Bumi buat jemput Bintang."

"Naik gih," titah Langit.

Gadis itu hanya mengangguk pelan.Ia berharap Bintang tidak salah paham dengannya.

Laras dengan segera langsung menaiki motor itu dan Langit langsung melesat dengan kecepatan rata-rata dari wilayah Smagsa.

*****

Wahhh hola2 readersku....

Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya?
Kalian tim mana nih?

LangitBintang?
Or
LangitLaras?

Tetep pantau yaaa,otak aku ngeleg banget makanya ceritanya ikut macet juga😩

Jangan lupa follow akunku,dan vote cerita ini! Disertai komen lucu kalian juga ya❤

See u luv😻

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 55.7K 58
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
88.4K 2.5K 32
CLOSE! Move ke Cover Request #3!
1.2M 5.7K 29
21+ Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard A...
882K 1.1K 43
warning! Cerita khusus 21+ bocil dilarang mendekat!! Akun kedua dari vpussyy Sekumpulan tentang one shoot yang langsung tamat! Gak suka skip! Jangan...