"Saya dengar tuan muda sangat tampan dan ramah."
"Dia sangat tampan, tapi tidak ramah."
"Bagaimana tidak? Rumornya beredar sangat luas tentang bagaimana sikap tuan muda yang sangat baik."
"Itu dulu, lima tahun yang lalu."
"Benar itu lima tahun yang lalu."
"Lalu sekarang?"
"Pyuh, jangankan baik, tuan muda benar-benar seperti monster."
"Jaga sikapmu jika orang mendengarnya itu akan bahaya."
"Apa maksudnya?"
"Lima tahun lalu dia benar-benar sangat baik, bahkan tidak ada satupun yang menyangka bahwa dia adalah anak seorang mafia tersadis, sikapnya benar-benar sangat baik dan semua orang menyayanginya."
"Lalu."
"Aku tidak tau mengapa, tapi lima tahun ini dia tidak lagi seperti itu. Sikapnya benar-benar berbeda. Dia tidak lagi secerah dulu, tidak lagi banyak tersenyum dan bergaul seperti itu. Tuan muda benar-benar tertutup sekarang."
"Bagaimana kau bisa tau akan hal itu?"
"Rumor."
"Huft."
"Itu bukan rumor. Itu kenyataannya. Tuan muda dulunya sangat baik, dia benar-benar menyayangi semua orang dengan tulus dan memperlakukan semuanya dengan baik. Semua orang menyayanginya. Dia polos dan juga penyayang."
"Tidak ada yang tau apa yang terjadi padanya lima tahun belakangan, karena banyak rumor yang tersebar. Tuan muda tidak lagi tersenyum ramah pada semua orang, dia tidak lagi mengayomi semuanya seperti dulu, dia benar-benar berubah, seolah kehilangan sesuatu yang sangat berharga baginya."
"Dia kini selayaknya anak seorang mafia, yang selalu dingin dan menatap semua orang dengan tatapan membunuh."
"Apa tuan muda tidak memiliki kekasih?"
"Tuan muda memilikinya, tapi tidak ada yang tau siapa pria itu."
"Pria?"
"Tuan muda menyukai pria."
"Ada salah satu rumor mengenai kekasihnya yang meninggal dengan naas pada sebuah kecelakaan mobil, tapi rumor itu tidak diketahui benar atau tidak."
"Banyak rumor yang beredar, jangan terlalu mempercayai hal itu."
"Kau akan aku tempatkan di rumah utama."
"Baik."
"Setiap tanggal 17 jangan pernah memasuki rumah."
"Apakah itu peraturannya?"
"Tidak, hanya saja jika kau masih menyayangi nyawamu lakukan seperti yang aku katakan."
"Baik."
"Terkadang aku juga penasaran dengan rumor itu, karena kurasa rumor itu benar."
"Jangan bergosip terus, kembali ke tempat kalian masing-masing."
"Huft, baik-baik."
"Ayo."
"Ayo."
"Bagaimana kau bisa beranggapan seperti itu?"
"Apa Pak Sam mengikuti kita?"
"Tidak."
"Aku tidak sengaja memasuki rumah tanggal 18, rumah sangat berantakan dan tuan muda tertidur di karpet ruang tamu dengan memeluk sebuah kemeja putih, awalnya aku mengira bahwa ia putus dengan kekasihnya, tapi aku tidak sengaja melihat berita kecelakaan yang menewaskan satu orang di tablet tuan muda. Aku hanya beranggapan saja."
"Apa kau tidak tau siapa kekasih tuan muda?"
"Tentu saja tidak."
"Apa di kamarnya tidak ada foto atau semacamnya?"
"Kamar tuan muda tidak boleh dimasuki oleh siapapun kecuali mbok Rahmi."
"Kenapa?"
"Entahlah, tidak ada yang tau."
"Saranku.."
"Apa?"
"Jangan terlalu penasaran dengan tuan muda dan jangan terlibat apapun dengannya. Dia bukan lagi orang di rumor lima tahun lalu, melainkan anak seorang mafia yang kesadisannya tidak kalah dengan ayahnya sendiri."