๐Ÿ“Rizky & Alena [On Going]๐Ÿ“

By Aksara_Cintaa

556 161 19

Orang setia itu bertahan tanpa sebab ๐Ÿ“Rizky Satria Pratama Meskipun kadang lo jutek, tapi sebenernya lo itu... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28

Part 24

11 3 1
By Aksara_Cintaa

"Jangan terlalu sering menyangkal hal yang sebenarnya lo tau kalo itu kebenarannya."

-Arsyafio Dirga Saputra -

"Alena." Dirga menghampiri Alena dan duduk disebelahnya.

"Ya?" sahut Alena.

"Jangan kecewain Rizky, dia percaya sama lo." ucap Dirga to the poin.

"Maksudnya?" tanya Alena yang masih belum mengerti arah pembicaraan Dirga.

"Gue gak pernah ngeliat Rizky terbuka soal kehidupannya sama orang lain apalagi orang baru, tapi lo... Lo berhasil buat dia percaya, bahkan tadi saat dia cerita di depan lo gue gak ngeliat sedikitpun keraguan di dirinya. Yang gue liat justru... Dia minta buat lo yakinin kalo semua baik-baik aja." Dirga menjelaskan.

"Al, hidup Rizky lagi kacau banget. Lo pasti tau kalo nyokap nya hilang dan sampe sekarang belum ditemukan, ditambah masalah bokap nya dan dia yang lebih milih keluar dari rumah sama Naya. Lo jelas tau berada diposisi kayak gitu gak mudah, gak akan pernah mudah. Jadi gue harap lo ada di samping dia, kasih support dan yakinin sama dia kalo semua baik-baik aja, kalo lo ada dan dia gak sendirian."

"Dir gue gak tau mau ngomong apa. Tapi yang gue tau, gue sakit ngeliat Rizky hancur kayak tadi. Gue.... Gue cuman mau dia senyum, ketawa-ketawa, bukan kayak tadi. Sakit banget Dir liat dia kayak gitu." ungkap Alena jujur.

"Ternyata kalian sama." ucap Dirga.

"Maksudnya?" tanya Alena.

"Lo masih belum sadar sepenuhnya Al. Suatu saat lo bakal ngerti." setelah itu Dirga pergi meninggalkan Alena sendiri menuju lapangan basket dirumahnya. Sedangkan Alena berusaha mencerna maksud dari kalimat terakhir yang diucapkan Dirga.

Satu persatu pertanyaan muncul di kepala, membuat pertanyaan-pertanyaan baru muncul yang membuat Alena berpikir keras apa maksud dari ucapan Dirga. Berpikir dan terus berpikir membuat Alena tidak sadar kalau ada laki-laki yang sedang memperhatikannya dari samping.

"Mikirin apa sih?" suara itu menyadarkan Alena dari lamunannya.

"Eh engga kok. Lo udah main basketnya?" jawab Alena.

"Udah, ini aku keringetan. Kamu parah sih bukannya liatin aku main sama Dirga malah asik bengong disini." ucap Rizky merajuk. Alena tersenyum, mengambil tisu yang ada di meja kemudian mengelap keringat yang ada di dahi Rizky.

"Mau hot coklat atau air putih?" tanya Alena.

"Aku mau---" ucapan Rizky terpotong oleh suara Dirga yang baru masuk.

"Idih aku kamu, sok iye banget lo!" cibir Dirga.

"Jadi orang kok iri dengki banget heran!" sahut Rizky ketus.

"Udah-udah berantem aja lo berdua, gua ambilin air putih dulu ya." ucap Alena menengahi sambil berlalu dari ruang tamu.

"Gua jus jeruk ya Al!" seru Dirga.
Rizky hanya mendengkus kesal melihat tingkah sahabatnya yang menyebalkan itu.

"Jadi gimana Alena?" tanya Dirga saat Alena sudah tidak terlihat.

"Gimana apanya?" tanya Rizky pura-pura tidak mengerti.

"Perasaan lo. Perasaan lo ke Alena gimana?" tanya Dirga to the poin.

"Gak gimana-gimana. Biasa aja, just friend."

"Yakin nih? Yakin gak suka sama Alena?" tanya Dirga meledek.

"Hm." Rizky hanya menjawab dengan berdeham sambil memejamkan matanya.

"Kalo gua liat-liat Alena oke juga, ya bisalah buat gandengan ke acara birthday party temen gue besok." ucap Dirga. Rizky membuka mata, ucapan Dirga sangat mengganggunya. Dia tidak suka jika miliknya diganggu orang, tunggu.. Apa katanya? Miliknya?

"Jangan macem-macem lo ya." Rizky mengingatkan.

"Katanya just friend, jadi gak masalah dong kalo gue ajak Alena ke birthday party temen gue?" Dirga masih meledek sahabatnya.

"Dir gak lucu ah."

"Sekarang gue tau perasaan lo ke Alena." ucap Dirga.

"Sok tau lo!" Rizky menyangkal.

"Waktu pertama kali gue liat lo perhatiin dia, waktu pertama kali nya lo dateng pagi dengan senyum cerah yang belum pernah gue liat. Gue tau kalo lo sebenernya suka sama dia, kalo lo pengen selalu ada di deket dia, dan lo pengen kenal dia, cuman lo terlalu takut sama konsekuensinya. Lo takut dia nyakitin lo disaat lo jujur sama perasaan lo yang sebenernya. Dan setelah semua yang lo lewatin sama dia, apa lo masih ragu sama perasaan lo? Lo masih takut dia nyakitin lo?"

Rizky bungkam.

"She's love you too, Rizky." lanjut Dirga.

"Ah sok tahu lo!" ucap Rizky menyangkal.

"Jangan terlalu sering menyangkal hal yang sebenarnya lo tau kalo itu kebenarannya." ucap Dirga menepuk bahu Rizky.

-Rizky & Alena-

Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Rizky sedang berada di balkon lantai dua rumah Alena. Mengambil sebatang rokok kemudian menyalakannya. Rizky terdiam, memikirkan ucapan sahabatnya mengenai perasaannya terhadap Alena. Tapi apa semudah itu? Semudah itu Alena membuatnya kembali percaya setelah berkali-kali dibuat kecewa? Semudah itu Alena meruntuhkan batasan-batasan yang dia buat? Semudah itu Alena meruntuhkan pertahanan nya? Semudah itu Alena berhasil membuatnya membawa gadis itu masuk dalam dunianya?
Tuhan kalau memang Alena orangnya, jangan jauhkan dia dariku, jangan pisahkan kami, jangan sakiti kami dengan perpisahan. Karena sampai kapanpun aku tidak akan sanggup jika harus kehilangan sekali lagi, kehilangan Alena.

"Udah malem, gak mau masuk?" suara lembut itu mengintrupsi Rizky dari lamunannya. Rizky tersenyum.

"Sini duduk." Rizky menepuk kursi kosong disebelahnya. Alena menggeleng.

"Kenapa?" Rizky mengernyit bingung.

"Gak suka rokok." jawab Alena. Rizky mematikan rokoknya, menyemprotkan parfum di bajunya kemudian menghampiri Alena.

"Udah wangi, gak mau peluk?" tanya Rizky. Tanpa menjawab Alena berjalan mendahului Rizky menuju balkon.

"Kamu tau aku gak suka liat kamu ngerokok." ucap Alena menatap lurus kedepan.

"Maaf. Aku lagi banyak pikiran." ucap Rizky kemudian memeluk Alena dari belakang.

"Aku udah bilang sama kamu, kalo ada apa-apa tuh jangan dibiasain lari ke rokok. Cerita sama aku, jangan dipendem sendirian. Kamu tau gak sih aku tuh khawatir, aku takut kamu kenapa-napa." ucap Alena dengan suara sedikit meninggi.

Hening. Keduanya diam. Alena membiarkan Rizky memeluknya, sedangkan Rizky tidak melepaskan pelukannya.

"Len." lama terdiam, Rizky memecahkan keheningan.

"Hm." Alena berdeham.

"Aku kamu?" tanya Rizky.

"Apanya?"

"Kita sekarang manggilnya aku kamu?" tanya Rizky memperjelas pertanyaannya.

"Hmm sorry gu---"

"Gapapa, lebih enak di denger." potong Rizky cepat.
Rizky mempererat pelukannya, menaruh dagunya di bahu Alena.

"Jangan tinggalin aku, jangan kecewain aku, aku sakit Len. Aku mau sembuh, aku mau sembuh sama kamu."

Alena yang mendengar itu membalikkan tubuhnya menghadap Rizky, menatap mata Rizky. Sakit luar biasa ketika dirinya melihat luka yang begitu jelas disana. Luka yang sama sakitnya dengan luka yang dia punya.

"Aku juga, aku juga mau sembuh sama kamu." sahut Alena dengan suara bergetar.

"Maaf bikin kamu sedih, aku sayang kamu." Rizky mendekap tubuh Alena erat seolah tidak punya kesempatan untuk memeluknya lagi.

Alena mematung......

~SELESAI~

Wah Rizky bilang sayang ke Alena guysss, kira-kira gimana ya kelanjutan kisah mereka???

Ikutin terus cerita rizky & Alena ya guyss🥰

See you next part😘🤗

Jakarta, 26 April 2022

Continue Reading

You'll Also Like

4.2M 47.8K 34
(โš ๏ธ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”žโš ๏ธ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] โ€ขโ€ขโ€ขโ€ข punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
590K 22.7K 47
โš ๏ธ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ โ€ผ๏ธ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
418K 23.2K 29
Mature Content โ—โ—โ— Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
334K 1.6K 6
๐Ÿ”ž๐Ÿ”žโ€ผ๏ธ BOCILL BOCILL MILIH MINGGIRR ATAU GUE SERETTTT??!! TOLONG YA, KALO GA SUKA CERITA MODELAN KAYA GINI MENDING KALIAN BACA AJA CERITA YANG LAIN...