-𝗔𝗫𝗔𝗦-

By zuqtika

61.6K 7.5K 1.1K

[WARNING⚠] [CERITA INI MURNI KARYA SAYA! ] [DILARANG KERAS UNTUK MEMPLAGIAT CERITA INI! ] 𝙂𝙚𝙯𝙖𝙭𝙖𝙨 𝙑𝙧... More

GEZAXAS VRUZEV ENDERLAD
-AXAS-
-AXAS-1
-AXAS-2
-AXAS-4
-AXAS-5
-AXAS-6
-AXAS-7
-AXAS-8 (PART 1)
PART 2
-AXAS-9
-AXAS-10
-AXAS-11
-AXAS-12
-AXAS-13
-AXAS-14
-AXAS-15
-AXAS-16
-AXAS-17
-AXAS-18
-AXAS-19

-AXAS-3

3.4K 482 58
By zuqtika

OH GOD!

AKU NGGAK NYANGKA BANGET CERITA AXAS BAKAL SERAME INI! MAKASIH YA!

LUVVV SEMOGA GAK BOSEN!

HAPPY READING!

TYPO BERTEBARAN!

.

"Ke markas yok!" ajak Varos memakan buah mangganya di bawah pohon mangga.

"Bentar, ini gua belom selesai. Masih banyak yang mateng ini anjir! woahh ini harus gua bawa pulang! ayah harus nyobain ini! ini manis banget!" ucap Acas histeris di atas pohon mangga.

Kini para inti gangster Blood tengah berada di taman sekolah yang berada di belakang sekolah. Disini terdapat sebuah pohon mangga yang berumur sedang tengah berbuah dengan begitu banyak, walau buahnya masih muda rasanya tetap manis dan sangat cocok untuk dijadikan cemilan sehat.

"Masukin sini woi!" ucap Sigra tersenyum lebar sambil membuka tasnya dengan lebar.

"Cakep!" ucap Axas lalu ia melemparkan mangga-mangga yang ia tampung di baju sekolahnya tadi ke tas Sigra yang terbuka lebar di bawahnya.

"Eh, besok pagi jangan lupa bawa cobek, ulekan sama bahan bahan buat bumbu rujak!" pesan Axas pada Kasa yang tengah duduk anteng dengan novel yang ia pegang.

"Kasa lo dengerin gua nggak sih?!" tanya Axas cemberut pada Kasa.

"Iya-iya!" balas Kasa kesal karena diganggu.

"Varos tangkep gua!" ucap Axas membuat Varos pasrah membuka tangannya lebar-lebar bersiap menangkap Axas.

BRUK!

Bukannya masuk ke dalam pelukan Varos, Axas malah dengan polos jatuh ke samping Varos dengan selamat.

"Ayo ke markas!" ajak Axas lalu ia melompat-lompat kecil dengan tas Sigra yang ia gendong mendahului sahabat-sahabatnya yang tengah menatap Axas dengan pasrah.

"Perasaan bokapnya Axas cool, kenapa anaknya jadi reog?" gumam Sigra dengan senyum mirisnya.

"Keknya dia kena gangguan jiwa deh." sahut Kasa membuat Varos dan Sigra dengan cepat menjewer telinga Kasa.

"IYA, NGGAK! LEPASIN WOI SAKIT!"

-AXAS-

"JHAHAHA PACARAN KOK PIRTUAL, ITU DARLING APA DARING?" teriak Axas menyindir Varos yang tengah melakukan video call dengan tunangannya.

"Banyak omong lo jones!" ucap Varos lalu beranjak dari ranjang dan berjalan ke arah balkon.

"AKU ANAK AYAH! TUBUHKU KUAT DAN KEKAR! ANAK BAIK TIDAK PERNAH NAKAL! SELALU MENURUTI PERKATAAN ORANG TUANYA! AYE AYE AYE~" senandung Axas nyeleneh.

"Eh, tapi kan gua cuman punya ayah. Nggak punya emak, ada sih buna tapi kan dia bukan emak gua. Tapi, tapi, tapi..." gumamnya tidak jelas.

"DADAH! AXAS GANTENG MAU PERGI KE MAKAMNYA BUNA! JANGAN KANGEN AXAS!" teriak Axas menggoyangkan pantatnya.

Lagi-lagi Sigra dan Kasa ingin membuang Axas di amazon saking tidak kuatnya melihat kelakuan Axas.

"Gua capek, pengen nyerah. Serius..." ucap Kasa dramatis.

"Jangan, lo belum ngasih keponakan buat dia." balas Sigra membuat Kasa menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang.

-AXAS-

"Buna gimana kabarnya? udah lama ya Axas nggak kesini?" ucap Axas pada gundukan tanah di depannya.

Tangannya terulur menyingkirkan beberapa dedaunan kering yang menghalangi pandangannya.

"Maafin Axas ya bun, Axas nakal soalnya nggak ngunjungin rumahnya buna lagi." ucapnya dengan senyuman tulus.

"Nih, Axas bawain buna mawar merah!" ucap Axas dengan semangat lalu menaruh bunga mawar merah itu di atas gundukan tanah tersebut.

Axas mendongak menatap langit, langit kini terlihat mendung.

"Axas pulang ya bun? besok lusa Axas bakal kesini lagi kalau nggak sibuk. Axas pulang ya? dadah buna!" ucap Axas.

Cup!

Axas mengecup batu nisan bertuliskan 'Christina Autopia Cenzee' itu dengan sayang. Lalu ia beranjak berdiri dan melambaikan tangannya pada gundukan tanah itu dan berjalan keluar dari pemakaman keluarga cenzee.

Di bawah pohon besar terdapat 2 orang gadis yang tengah berpegangan tangan menatap ke arah pemuda yang berjalan keluar dari pemakaman keluarga cenzee dengan jaket gangster Blood yang ia kenakan.

"Ia tumbuh sepertimu." ucapnya pada gadis di sampingnya.

"Tidak, ia tumbuh seperti kita." balas gadis di sampingnya lalu mereka tersenyum secara bersamaan.

-AXAS-

"AYAH! AYAH! AYAH!" teriak Axas memanggil Naza dengan tubuh yang kotor.

"Kenapa?" tanya Naza mendekat bersamamu 1 wanita dan 1 pria paruh baya.

Axas diam menatap datar ke arah ayahnya.

Axas menaikkan alisnya dan menatap ke arah 1 wanita dan 1 pria paruh baya seolah bertanya pada Naza.

Naza tersenyum tipis melihat sifat Axas yang langsung berubah.

"Mereka rekan kerja ayah, kenapa tadi manggil hm?" tanya Naza lalu menggulung lengan kemejanya.

"Ohh..." ucap Axas sambil mengangguk-anggukan kepalanya lucu.

"Ayah Axas bawa mangga!" ucap Axas kembali ceria.

Naza mendekat ke arah Axas ia mengambil salah satu mangga dan menciumnya.

"Baunya kok legit banget, dapet darimana?" tanya Naza lalu mengambil alih tas tersebut.

"Dari belakang sekolah." balas Axas lugu membuat Naza menggelengkan kepalanya maklum dengan sifat anaknya.

"Ada-ada aja, ini kenapa kok kotor kayak gini?" tanya Naza.

"Tadi abis manjat pohon ambil mangga, terus balik dari markas Axas mampir ke makamnya buna. Axas tadi kangen sama buna." ucap Axas sambil menggaruk pipinya yang terasa gatal.

Naza tersenyum lembut lalu mengelus rambut Axas.

"Yaudah mandi gih, nanti baru makan mangganya. Ayah kupasin." ucap Naza dan diangguki oleh Axas.

Axas berjalan ke arah tangga untuk pergi ke kamarnya dan membersihkan tubuhnya.

Naza memandang punggung Axas yang menjauh dengan pandangan tulusnya. Ia berhasil mendidik Axas agar mengenal Christina, walau belum semuanya diketahui oleh bocah itu.

-AXAS-

"EY EY EY, ANAK AYAM NAIK KUDA JATUH KE GOT DIMAKAN BUAYA!" senandung Axas tidak jelas sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Axas menghentikan aksinya saat melihat kalung sayap yang tengah ua gunakan.

Tangannya terulur memegang kalung sayap tersebut.

Senyum kecil namun tulus terukir di bibirnya. Ia dulu pernah ingin melepaskan kalung ini karena risih, namun Naza menyuruhnya untuk mencintai kalung itu. Hingga saat ini ia mencintai kalung itu, kalung pemberian dari wanita yang ia cintai.

"Axas sayang buna." gumamnya menatap kalung itu dengan lekat-lekat.

Cup!

Axas mengecup kalung itu sedikit lama lalu cepat-cepat ia kembali mengeringkan rambutnya dan ingin memakan buah mangga yang tadi ia bawa dari sekolah.

-AXAS-

AXAS BANYAK TINGKAH HUAAA

AXAS : DIH SUKA SUKA GUA WLEEE

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

JAGA KESEHATAN!

DADAHHH!

VOTE : 100
KOMEN : 30

Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 282K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
627K 71.6K 27
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santriwatinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah...
2.8M 285K 66
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
614K 29.3K 75
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...