7 DAY OF TAUFAN (END)

By moliana_rossalia

8.9K 560 283

Kumpulan cerita satu short, yang berpokus pada Boboiboy Taufan. peringatan : bahasa yang tak baku. banyakn... More

Bagian satu : Death
Bagian 2: Dying
memory
bagian 5: senyuman 😊
chapter 6 : healing
chapter 7 : happyness (END)
promosi
promosi new book

bagian 4 : penebusan

863 59 19
By moliana_rossalia

        Peringatan cerita karangan sendiri no copy copy .....apabila ada kesamaan dengan autor lain itu murni kebetulan.

Boboiboy milik mosta.... saya hanya memimjam karakternya saja

Selamat membaca .....













*         *         *       *        *       *       *       *  

        

          penebusan dosa .... apa yang pertama kalian pikirkan saat mendengar kata penebusan.... apa kalian tau artinya ...?  tidakkan, kurasa itu berlaku padakku aku tak tau dimana salahku .... bagian mana dari  rencanaku yang salah....? sehingga aku malah melihatmu mati ditangan adikmu sendiri ini benar benar ironis ... kau yang menolongku saat berada di dunia manusia ... tanpa tau kalo aku adalah musuh yang dikirim oleh orang itu,













     Malam yang sunyi terpecah oleh teriakan seseorang yang begitu memekakan telinga teriakannya menyuruh untuk berhenti dan  tak henti memohon agar melepaskan anak yang saat ini berada di tanganku anak itu  tak sadarkan diri, tatapan orang itu sangat sulit dilupakan aku yang dulu tanpa perasaan kali ini luluh oleh kebaikan pemuda bermata biru safir itu,  tapi apa dayaku intiku ada ditangan orang sialan itu sehingga aku harus malakukan apa perintahnya, tatapan ku dingin menusuk tanpa ekpersi yang berarti, aku melihat dia memohon untuk  melepaskan adiknya Solar.  namun didalam hatiku berontak sesak bersarang didadaku.

'' Reverse ..... kumohon lepaskan Solar ..... dia hanya manusia biasa.... lepaskan adikku dia tak punya penjaga seperti saudaraku yang lain... jangan sangkut pautkan dia dalam dunia roh seperti ini .... aku mohon padamu REV...'' rengeknya padaku. aku hanya tesengih menatapnya bengis.

'' BOBOIBOY TAUFAN.....   datanglah ke dunia roh dimana kau seharusnya berada ... kalo sampai kau tak datang sebelum senja ini maka anak ini dan semua saudaramu yang lain akan mati ditangan tuanku  ..... hahahahahha...'' mungkin aku terdengar jahat tapi percayalah aku benar benar muak memanggil orang itu tuan kalo inti kekuatanku kembali aku akan membunuh orang itu menyebalkan.

'' Saudara saudaraku yang lain ....? kau apakan mereka ....jangan berani kau sentuh walau hanya satu helai rambut dari mereka semua kalau tidak ...!!!'' ancamnya padaku yang masih melayang diatas kepalanya dengan kekuatan kegelapan semua bisa aku lakukan, aku menatap Taufan remeh menghilangkan Solar dengan kekuatanku menyimpan anak  yang berusia tuju tahun itu di dimensi  yang aku buat, tak bisa aku bayangkan sosok yang seceria ini bisa mengancam juga. aku jadi tertarik untuk lebih lama mempermainkannya, ya ....  sebentar saja gak masalahkan toh orang itu gak akan peduli.

''SOLAR .....!!!'' jeritnya setelah melihat anak yang berada di genggamanku menghilang dilahap  kabut hitam.

''KEMANA KAU MEMBAWANYA ...? JAWAB ....!''

''kalo tidak apa ? kau akan membunuhku ....''' ejekku hanya diam yang diberiannya  padaku '' lihat aku menghilangkan adikmu tepat di depan matamu dan kau bahkan tidak bisa melakukan apapun .... lihat ekpresi itu kenapa ...? kau kesal .. marah ... kalau begitu bunuh aku Taufan bunuh .... hahahhahha'' lanjutku  menyaksikan bagaimana dia menggigit bibirnya karna kesal, tak ada kata yang keluar dari mulutnya hanya tatapan yang setajam pisau yang kudapatkan, apa dia menahan diri..?.

'' HEH ..... kenapa ..... bukannya kau dibuang oleh mereka kenapa kau begitu peduli .... mereka bahkan gak peduli denganmu dan adikmu kan, mereka memperlakukanmu seperti sampah bahkan melemparmu dan adikmu ke dunia  manusia .... apa mereka pantas mendapatkan kebaikanmu..... Taufan kau terlalu baik dan naif apa menurutmu mereka akan menyesali perbuatan mereka ...?''

'' bahkan kau sendiri tak tau kan ... orang yang memiliki  potensi tersembunyi seperti dirimu tak seharusnya peduli pada orang seegois mereka .... lihat apa mereka pernah sekali saja menjengukmu di dunia manusia ... selama ini kau yang membesarkan Solar kan ..... tanpa orang tua tanpa bantuan siapapun ... bahkan tanpa saudara  saudara sampahmu itu, lalu apa sosokmu yang begitu hebat itu pantas menolong orang  orang tak tau diri itu .... ''

''bergabunglah denganku .... aku akan membuatmu menjadi orang terhebat atau bahkan raja penguasa dunia roh .... kita akan menguasai dunia bersama '' tawarku, aku tak berbohong dengan tawaranku .... aku akan mengikuti Taufan karna aku sangat tertarik padanya. Aku juga bisa menyusun rencana untuk menaklukan orang itu dan merebut intiku kembali, tapi tanganku yang berniat berjabat tangan dengannya malah ditepis kasar wajahnya terlihat marah dan menatapku dengan bengis .... sungguh tatapan yang sangat mengerikan dari sang pembawa keceriaan.

"Aku membencimu ...... sampai matipun aku tak akan bekerja sama denganmu "

      Bagus .... jawaban itulah yang aku tunggu dari dirimu Taufan ..... karna aku tau dia mengawasiku dengan melihat inti kekuatanku yang terhubung langsung dengan tubuhku ....  tapi kenapa aku merasa sangat sakit saat mendengarmu mengatakan itu.

"Baiklah kalau itu keputusanmu .... aku akan menunggu mu didunia roh .... jangan menyesal hahahahaha....." tawaku mengelegar seraya tubuhku yang perlahan menghilang terselimut kabut hitam, tapi tanpa Taufan sadari mataku sedikit gemetar saat terakhir melihatnya.
















Di dunia roh .... aku bertekuk lutut dihadapan orang yang duduk sembari memainkan kelereng berwarna hitam ditangannya .... kelereng kecil bersinar itu adalah inti dari kekuatan,  sementara para elemen lain terkurung di sangkar  burung berukuran besar tak bisa berkutik ... kekuatan mereka tak akan berfungsi di dalam sangkar itu karna ada penangkal khusus dalam sangkar itu, wajah mereka tertunduk lemah, aku berdecak orang orang ini membuat ku kesal saja. Retaka menatapku dengan pandangan menuntut.

"Bagaimana .....apa kau bersenang senang dengan pemegang roh angin itu ..?"  Tanyanya dengan angkuhnya.

"Iya tuanku .... aku juga membawa sandra agar pemegang roh angin terpancing ke sini..." sembari mengeluarkan Solar  dari kabut hitam, dia sudah mulai sadar.

" lepaskan aku ...... siapa kalian ..? Dimana kak Taufan .... ?" Solar terlihat ketakutan dia menatap sekeliling ketika berada di tempat yang dulu seharusnya menjadi rumahnya, tapi kali ini terlihat asing untuknya.

    Sementara Retaka memandang bengis ke  arahku dia terlihat kecewa. Kakinya dia layangkan ke anak itu tanpa ampun membuat Solar meringis kesakitan. Aku yang melihat itu hanya bisa menunduk dalam diam, sakit merasuki ulu hatiku saat melihat tatapan memohon dari anak berusia 7 thn itu.

"Apa apaan ini Reverse ..... kenapa kau malah membawa manusia tanpa kekuatan ini ..? Kemana pemegang roh angin yang ku minta ...?" Kesal Retaka sembari mencekik leher mungil Solar dengan satu tangannya.

"Tuanku .... maaf tapi aku tak bisa membawanya karna dia sangat kuat .... jadi sebagai gantinya dia yang saya bawa, harap tuanku mengerti."tentu saja itu bohong aku hanya tak mau melawan Taufan.

"Dasar lemah.... kalau memang begitu aku jadi punya rencana yang pastinya menyenangkan..... hahahahhahaha"
Tawa retaka menggelegar  seisi ruangan.

............

Tak berselang lama tawanya terhenti oleh datangnya seorang yang sedari tadi dinantikan, yah Taufan datang dengan pandangan menusuk. Semua mata tertuju padanya bahkan para saudaranya yang sedari tadi diam tanpa kata memanggil namanya dengan lirih.  Yah aku tak menyalahkan mereka itu normal bagi mereka sebagai manusia untuk meminta tolong saat terdesak. Tapi yang membuatku kesal adalah tatapan melihat seringaian dari mulut retaka.

"Lepaskan ..... saudara saudaraku ... dan jauhkan tangan kotormu dari adikku Solar ....." tatapannya begitu dingin nan tajam membuat siapapun yang bertatapan langsung dengannya akan langsung bergidik ngeri.

"Ah.... ah..... angin kecilku akhirnya datang ...... kemarilah maka saudaramu tak akan ku sakiti .... " seruan senang Retaka.

"Kak...T....Ta...upan... ja..ngan ..kemari ..ugh .."

"SOLAR .....!!"

      Taufan tak beranjak dari ambang pintu, aku secara cepat bergerak ke arahnya menyerang dengan gegabah, agar Taufan bisa menangkis atau setidaknya menahan seranganku.

Dan saat kami sudah sangat dekat aku mendekatkan mulutku ke telinga taufan dan berbisik sampai hanya bisa didengar olehnya.

" Taufan .... tolong aku ...." mata taupan langsung melotot tak percaya akan apa yang aku katakan.

"Menolongmu ..... jangan bercanda aku sangat membencimu kau yang membuat saudara saudaraku dalam bahaya ...ugh .. jadi untuk apa aku menolongmu .." ungkapnya balik.

"Aku akan membantumu membebaskan mereka ... maaf aku terpaksa, kau lihat kelereng hitam di tangan Retaka saat ini"
Exsistensi tatapan Taufan kali ini tertuju pada kelereng yang berada di tangan Retaka.

"Aku tak bisa menentang .... bahkan melawannya kalau kelereng itu ada padanya .... itu adalah intiku ... "

"Aku mengerti ..... " ucap Taufan dia mendorongku sehingga aku terpental beberapa senti ke belakang, lalu tanpa pikir panjang langsung mengincar tangan  retaka dengan kekuatan angin yang dia punya ....  akibatnya inti kekuatan yang dipegang jatuh ke arah kakiku, dan tentu saja langsung ku ambil dan kusatukan ke tubuhku.  Aku melirik tak percaya ke arahnya,  bagaimana bisa dia percaya semudah itu tanpa curiga sama sekali.

"Jangan salah sangka ..... aku melakukannya karna aku tak ada pilihan ....tapi jika kau berbohong akan kata katamu barusan aku akan langsung membunuhmu ...!?" Ancamnya.
Aku menelan ludahku kasar  aku hanya balas menganggukan kepalaku pelan. Dan bersiap menyerang Retaka, tapi tanpa disangka Solar menghalangiku untuk mendekat ke arah bajingan itu.

"Kalian  benar benar menyebalkan ... tapi ini akan semakin seru ..... bagaimana kalau sesama saudara saling membunuh ...? Ini patut ditonton bukan ..?" Retaka tersenyum dari balik tubuh Solar yang sudah siap dengan belati di tangan kanannya.

" Apaa...yang kau lakukan pada nya .... sialan ...?"

"Oh... tak banyak hanya memberi kutukan dimana dia hanya menganggapmu musuhnya ...."

" aku hanya menghapus ingatannya tentangmu dan menguatkan kebenciannya untuk membunuhmu ... oh jangan kawatir .... ini tak permanen .. hahahahaha" jelasnya

"Solar .... apa kau ingat aku .... aku kakakmu ..... apa kau mengenalku .... SOLAR ....." seruan Taufan.

"Kakak....? Aku tak tau siapa kau .... tapi aku sangat membencimu .... hanya itu yang ada dalam kepalaku saat ini ... aku muak melihatmu ..." jawaban Solar dengan mata yang kosong lalu langsung menyerang Taufan tanpa aba aba membuatnya terpental ke belakang.

"TAUFAN ...!" seruku panik.

" aku baik baik saja .... kau tolong lawan retaka dan selamatkan saudaraku yang lain .... aku akan mengatasi Solar .... Angin ..... bantu Reverse....!!" Ucapnya seraya menghindari belati yang diarahkan ke arahnya secara bertubi tubi.

Roh angin yang mendengar itupun hanya bisa pasrah .... dia kawatir tapi dia tak bisa menentang tuannya, aku dan roh angin milik Taufan bertarung mati matian melawan Retaka.... dan kami berhasil membuatnya tak berdaya, walau tak sedikit luka yang aku dapatkan, aku berlari menuju sangkar yang mengurung lima elemental itu dan membebaskan mereka satu persatu.

"Terimakasi ..... " seruan mereka, tapi aku hanya menatap malas. Aku pun bergegas keluar untuk memastikan bahwa Taufan baik baik saja, tapi pemandangan yang aku lihat adalah belati milik solar yang tepat berada di depan dada Taufan dan Taufan yang tersenyum dengan tulus ke arah Solar.

      Tangan Solar terlihat gemetar saat mau menusuk kakaknya sendiri."aku membencimu .... tapi kenapa tanganku tak mau bergerak .... ? Kenapa aku tak bisa membunuhmu ....? Si.....siapa kau sebenarnya ....." Solar mulai berlinang air mata saat mengatakan pertanyaan itu.

Taufan hanya tersenyum lembut, dia tak mengubah posisinya masih bersandar di batang pohon. "Aku adalah kakakmu .... "

"Ka...kak...."

"Iya ....ingatlah saat kau mulai ingin menjadi kuat saat temanmu dibully ... ingatlah saat kau menangis hanya karna tak punya kekuatan, ingatlah saat kita selalu makan Buah hutan saat tak punya uang ... kau selalu merengek saat Reverse menjahilimu .... "  ucap Taufan.

"Ingatlah aku yang telah membesarkanmu....." lanjutnya. Cara itu membuat Solar memegang kepalanya. Sakit menjalar disana.

"Kau....ka..kak...ku....?" Tanya Solar sembari menahan sakit kepalanya.

"Iya .... Solar ...aku adalah kakakmu Taufan ...."

"Kak... Taufan ..."

      Saat Taufan dan solar bicara, tanpa disadari Rataka berjalan ke arah mereka berdua dan mendorong tangan kanan Solar yang masih memegang belati kedepan. Dan ...

JEBB......

.
.
.
.
.
.
.
.

"TAUFAN /tuanku ......" teriakku dan Roh angin yang berada di dekatku.


  Roh angin seketika langsung memudar dan menghilang, karna roh terhubung dengan tuannya maka saat tuannya sekarat maka roh pelindung juga akan menghilang.



"Eh...... " Solar membelalakan matanya saat merasakan tangannya mulai basah oleh darah kakaknya.

"Ugh.... " Taufan menatap belati yang bersarang didadanya, mengaburkan pandangannya sebelum akhirnya jatuh ke dekapan sang adik...

" Tidak ..... kenapa .... aku sama sekali tak mengingatmu .... kumohon jangan tinggalkan aku ...... ceritakan lebih banyak lagi .... tentang aku dan tentang kau .....  tentang kak Reverse,aku tak mau terkurung di kegelapan ini .... hiks .... jangan tingalkan aku ..... " mohonnya.

Taufan hanya tersenyum sembari memegang pipi Solar ....

"Jangan Takut..... kakak selalu bersama mu ....... kakak akan melindungimu ...." tutur Taufan lirih. Dan tanpa aba aba ingatan ingatan Solar secara beruntun kembali. Solar mengingat kata kata itu saat dia takut saat malam tiba, Taufan selalu mengatakan hall yang sama setiap malam.

"Huh..... kak Taufan ..... apa apa yang .... aku lakukan ... kakak.....!!" Sadar Solar.

"Jangan kawatir ugh...... ini bukan salahmu ..... maafkan kakak..... karna tak bisa melindungimu lagi  ..... " ujar Taufan di sela sela nafasnya yang mulai sulit dihirup.

"Tidak ....  kakak tak salah .... yang salah adalah aku .... ku mohon jangan tinggalkan aku sendirian kak..! kakak harus kuat ..... kakak  hiks .... hiks ... ku..  mohon ..," ujarnya terisak.

" kau tak sendiri ....masih ada saudara saudara kita yang lain ...... Solar ..... maaf telah menjadi kakak.... yang buruk untukmu ... " setelahnya Taufan pun menutup matanya dan sudah di pastikan tidak akan terbuka lagi.

"Ka.....kak....."

"........."

"Kak taufan ......tidak .....TIDAK....... " teriakan Solar sangat memilukan untuk didengar... Solar anak kecil itu kini telah kehilangan sosok yang membesarkannya .

     aku menyerang Retaka marah menguasai diriku bersama elemental lain menyerang dengan membabi buta tanpa ampun. Tapi Retaka malah tersenyum kemenangan saat menerima serangan serangan kami.

"HAHAHAHA...... kau bodoh ..... aku mungkin akan mati tapi.... aku akan mengajak bocah biru itu bersamaku ..... dia menghancurkan semua rencanaku .."
Ucapnya dibawah kakiku.

"Taufan....." lirihku... aku menatap kearah Taufan yang dikelilingi oleh saudara saudaranya.

Tapi tiba tiba cahaya putih mengarah ke arahku dan Retaka, sontak aku langsung menghindar tapi tidak dengan Retaka tubuhnya langsung hilang menjadi debu.

Aku menatap siapa pelakunya dan itu adalah solar dengan mata bercahaya penuh amarah.  Roh pelindung solar telah bangkit dan itu adalah roh terlangka yaitu roh cahaya.













Semingu berlalu setelah kejadian itu, Solar sekarang lebih sering mengurung diri dikamarnya, dia enggan untuk menatap saudaranya yang lain ..... dan saudara saudaranya merasa bersalah atas perlakuan mereka. Tapi, apa daya nasi telah menjadi bubur .... tak ada yang bisa mereka lakukan.

Tok Tok ....tok

"Gem buka Pintunya .....ada tamu tuh ..." ujar Hali.

"Jangan biar aku saja .... " seruan Solar dari dekat tangga , tatapannya begitu kosong .... seakan tak ada jiwa yang mengisinya. Saudaranya yang lain tak bisa berkata aapapun saat melihat solar dan mendiamkannya saja.

Hingga.....

"Hay ......Solar .... bagaimana kabarmu " sapaku

"Oh ...  hay kak Reverse ......  lama gak jumpa ...." ucapnya datar.

"Hehehehe ... aku membawa tuan baruku kesini untuk melihatmu..."

"Oh ..... siapa ..?" Serunya terlihat tak tertarik dengan ucapanku.

"Dia....."

"Solar ..... " ucapanku dipotong oleh orang yang berada di belakangku. Sontak mata solar terbelalak seakan telah mendapatkan kembali cahayanya dia langsung menerjang ke arah pemuda itu... dan mulai menangis terisak.

"Kak TAUFAN ....... SYUKURLAH .... SYUKURLAH ..." Taufan menatapku dan tersenyum lalu membalas pelukan Solar.

"Aku kembali ..... adik kecilku .....aku kembali ...." ucapnya lembut.

"Ehem ..... tuan Taufan .... aku merasa terabaikan nih ....." aku melipat tanganku kedepan tanda kesal karna merasa seperti nyamuk dari kemesraan mereka.

"Hehehe... Rev .... kemarilah " Taufan merentangkan tangannya membiarkan aku bergabung dalam pelukan kedua saudara itu.

"Tapi ....bagaimana ....bisa ..? " tanya Solar.

"Tubuhku memang sudah mati ..... tapi tidak dengan rohku ...... Reverse menjalin kontrak dengan pohon kehidupan yang membuat jiwa kami terhubung ...." jelas Taufan.

"Dengan kata lain ....tuan Taufan hanya roh sekarang ...... dan tuan hanya bisa hidup selama aku hidup begitu juga sebaliknya ..... hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menebus dosaku pada kalian ...." senduku.

Aku mendapatkan pelukan hangat dari solar .......

"Terimakasi ..... terimakasi .... kak Reverse ..... telah membawa kakaku kembali .... " aku menatap Taufan yang hanya tersenyum hangat padaku.

Aku pun membalas senyumannya.


FIN ......

FIX INI capek buatnya ..... mana ide  sering hilang nongol hilang nongol lagi

Semoga kalian puas









 

Continue Reading

You'll Also Like

6.1K 479 43
γ€Š{Penyesalan sang sulung}》
3.8K 305 30
-Takdir itu nyata dan memang ada, sebagian orang mungkin tak bisa menerima semua kenyataan yang hadir di dalam kehidupannya. Itu sebabnya kita sebaga...
151K 18.5K 35
[TAHAP REVISI (?)] TAMAT || REVISI Halilintar : Menjadi kakak tertua itu berat. Taufan : ... Maaf kak Gempa : Maaf, Kak Hali aku tidak bisa membant...
37.6K 3.8K 29
Bukan hidup namanya, kalo gak ngerasain sakit. . . . Bahasa: Dialog: bahasa Indonesia (tidak baku) Deskripsi/narasi: bahasa Indonesia (baku) Warning❗...