The demon king in the form of...

By spcopat

33.5K 3.6K 285

[ Completed ] [ BxB ] [ 21++ ] [ Offgun ] [ Fantasi ] Gun adalah anak manis yang selalu nampak bahagia,namun... More

[ Chapter 1 ]
[ Chapter 2 ]
[ Chapter 3 ]
[ Chapter 4 ]
[ Chapter 5 ]
[ Chapter 6 ]
[ Chapter 7 ]
[ Chapter 8 ]
[ Chapter 9 ]
[ Chapter 10 ]
[ Chapter 11 ]
[ Chapter 12 ]
[ Chapter 13 ]
[ Chapter 14 ]
[ Chapter 15 ]
[ Chapter 16 ]
[ Chapter 17 ]
[ Chapter 18 ]
[ Chapter 19 ]
[ Chapter 20 ]
[ Chapter 21 ]
[ Chapter 22 ]
[ Chapter 24 ]
[ Chapter 25 ]
[ Chapter 26 ]
[ Chapter 27 ]
[ Chapter 28 ]
[ Chapter 29 ]
[ Chapter 30 ]
[ Chapter 31 ]
[ Chapter 32 ]
[ Chapter 33 ]
[ Chapter 34 ]
[ Chapter 35 ]
[ Chapter 36 ]
[ Chapter 37 ]
[ Chapter 38 ]
[ Chapter 39 ]
[New book]
[ Info ]

[ Chapter 23 ]

678 91 1
By spcopat

POV

"Apakah putra ku sudah kembali?." Ucap sompob saat sedang di bantu memakai pakaian nya.

"Sudah yang mulia."

"Ternyata dia bisa membereskan masalah nya sebelum waktu yang kuberikan habis, off memang sangat ahli dalam segala bidang, namun dia terlalu keras kepala dan selalu melanggar aturan."

"Kaupun seperti itu sayang, kau juga sangat keras kepala." Ucap dararat mendekat dan memeluk suami nya yang sudah gagah dengan pakaian nya.

"Aku mungkin keras kepala, namun tetap patuh pada aturan yang ada, putra mu bahkan bisa melakukan segala cara agar bisa melanggar peraturan nya."

"Sudah jangan terus membicarakan kesalahan nya, dia sudah kembali."

"Terkadang tidak baik jika trus membela putra kesayangan mu itu." Ucap nya dengan kesal pada dararat.

Dararat menghela napas, dia memiliki 3 putra, namun off, dia yang paling berbeda, sejak kecil bahkan off tidak suka melakukan hal hal yang di lakukan para putra raja biasa nya, dia lebih senang pergi kehutanan mencari kesenangan nya sendiri, sedangkan arm dan Tay mereka berdua selalu mematuhi apa perkataan ayah nya.

Mungkin ini juga salah nya terus membiarkan off melakukan apapun yang dia mau, tapi off adalah putra yang sangat bertanggung jawab atas perbuatannya, walaupun terkadang dia tidak memiliki hati bisa membunuh siapa saja.

"Dia terlalu keras untuk di perintah, jiwa off adalah memerintah bukan sebalik nya, itulah mengapa diri nya terlalu keras untuk di larang melakukan sesuatu." Ucap nya begitu pasrah.

Gun dan off baru saja sampai, tapi off tetap membawa gun keruang rahasia nya agar gun bisa lebih nyaman, off juga sudah meminta pelayan agar membawakan baju yang pas untuk gun pakai.

Off merebahkan tubuh nya di atas kasur, sedangkan gun mendekat ke arah meja, untuk mengambil tas nya yang tertinggal saat itu. Melihat tas nya dia jadi teringat dengan sekolah nya, dia sudah banyak membolos dia pasti akan terkena marah, atau mungkin di keluarkan.

"Ada apa?." Tanya off, dia menopang kepala nya menggunakan tangan.

"Bagaimana dengan sekolah ku, jika aku menetap disini? Bahkan aku tidak berpamitan kepada Frank." Off bangun dari tidur nya, dia duduk di sisi kasur, meminta gun untuk mendekat.

"Disini juga ada sekolah, namun sekolah khusus untuk mengasah kemampuan iblis, kau bisa sekolah Disana, dan jika kau ingin mempelajari hal hal lain nya aku akan memberikan guru privat yang akan mengajarkan mu itu semua."

"Apakah itu tidak berlebihan?, Aku sudah banyak menyusahkan mu off, aku bahkan tidak membantu apa apa."

"Jangan memikirkan itu, selagi aku bisa memberikan segala nya untuk mu, pasti akan ku berikan." Ucap off sambil mengusap pinggang gun yang ramping.

Jari jemari off dengan lihai menurunkan celana milik gun hingga paha putih dan mulus itu terlihat, beruntung karna baju atas gun sedikit besar jadi menutupi bagian depan dan bagian belakang nya. Gun menepuk nepuk pundak off, dia mengambil kembali celana nya tapi off hentikan.

"Off pelayan mu akan masuk."

"Masih lama, jikapun dia melihat nya, pelayan itu tidak akan berani melaporkan nya kepada siapapun, oh dan apakah kau masih ingin sekolah?, Aku menawarkan nya dengan gratis." Gun sedikit terdiam, dia ingin sekolah tapi terlihat terlalu merepotkan jika dia terus membebani off.

Dan jika dia tidak sekolah, dia juga harus mencari uang agar tidak terus bergantung kepada off, ngomong ngomong soal pekerjaan, apa pekerjaan di dunia iblis?, Apakah sama seperti dunia manusia?, Dia baru terpikir hal hal seperti ini.

"Huum, aku ingin sekolah agar bisa bekerja, off pekerjaan apa yang bisa aku dapat di dunia iblis?."

"Apakah tempat tinggal yang kuberikan tidak cukup?."

"Tidak, bukan seperti itu, aku hanya tidak ingin bergatung pada mu terus off."

"Sudah kubilang jangan memikirkan hal hal seperti itu, jika kau ingin sekolah maka aku akan mendaftar kan mu secepat mungkin, tapi tidak untuk bekerja." Off membawa gun duduk di pangkuan nya.

Off bisa melihat raut wajah kesal gun, namun dia tidak peduli, sudah dia katakan dia bisa memberikan apapun untuk gun, namun sepertinya iblis kecil ini sangat ingin mandiri. Tangan off mengusap pipi bokong milik gun, sangat enak mengusap pipi bokong gun, apalagi ketika dia memakai boxer tali yang menyelinap di tengah garis pantat gun, nampak sangat sexy.

Gun yang merasakan bokong nya terus di usap hanya diam membiarkan tangan off bermain dengan pantat nya.

"Off bagaimana cara membalas semua kebaikan mu?." Off menatap mata gun, jadi gun masih memikirkan nya.

"Baiklah, kau terus saja bertanya. hidup ku sudah sempurna, tapi jika kau membiarkan aku selalu menyentuh mu, itu adalah bayaran terbaik." Kata kata off sedikit membuat gun salah mengartikan nya, namun tidak apa dia akan melakukan nya.

Bahkan off lah yang pertama menyentuh nya, tubuh nya hanya menerima off tidak yang lain, maka dia akan melakukan nya untuk off sampai off bosan pada tubuh nya.

"Aku akan selalu membiarkan mu menyentuh ku."

"Itu bagus, kata kan apapun yang kau inginkan, dan jangan melakukan hal yang tidak ku ijinkan, mengerti?."

"Aku mengerti." Lalu off memeluk tubuh gun dengan erat, rasa khawatir pada gun trus bertambah setiap hari nya.

Liana meminta nya untuk menjaga dan menjadikan gun iblis yang kuat, namun off hanya ingin memanjakan gun, ntah apa yang off pikir kan namun itulah yang sekarang dia lakukan, melihat tubuh mungil gun membuat nya semakin gemas saat menatap nya.

Gun membalas pelukan off, dia sekarang bergantung pada off tapi itu tidak akan menjadikan gun patokan hidup nya, jika dia merasa dia perlu untuk mandiri, dia akan meyakinkan off untuk mengijinkan nya. leher nya terasa basah dan sedikit menggelitik nya, gun mengigit bibir nya saat hisapan kuat berada di leher nya, tangan gun memeluk off dengan kuat.

"Seberapa banyak tanda bajingan itu yang belum hilang dari tubuh mu?." Gun menggeleng pelan, dia tidak tau ada berapa banyak, namun semua tanda di tubuh nya masih terlihat pekat.

Off membuka pakaian atas milik gun, lalu membaringkan nya di atas kasur melihat beberapa tanda yang masih memiliki warna merah dan bahkan unggu. Tangan off menggepal, hati nya memanas, saat dia terus menerus melihat tanda orang lain di tubuh gun, itu rasa nya membuat off ingin menghabisi siapapun Sekarang.

"Kenapa aku bisa sekesal ini melihat tanda di tubuh mu gun, kenapa rasa nya aku ingin menghancurkan dan melenyapkan seseorang?." Gun memalingkan wajah nya kesamping, rasa sedih menyeruak kembali kedalam diri nya, kenapa dia harus teringat kejadian itu.

Tangan gun gemetar, off melihat wajah gun yang sedang menahan tangis, dia mencoba menenangkan kekesalan nya dia membawa wajah gun untuk menatap nya, lalu mencium bibir gun.

"Hikkss... Maaf karna membiarkan orang lain menyentuh ku, aku tidak bisa menahan nya dia hikks... Dia memaksa ku."

"Jangan menangis, tidak apa, ini bukan salah mu aku hanya kesal kepada bajingan itu, aku akan menggantikan tanda menjijikkan ini dengan milik ku." Kedua tangan gun di simpan di atas kepada nya dengan satu tangan off yang mencengkram nya.

Dia mulai mengecup perlahan bagian tubuh gun, menjilat puting nya, tubuh gun bergetar menerima rangsangan dari off, bibir nya yang menahan tangis kini berganti menahan desahan yang ingin keluar.

Kecupan di tubuh gun mulai berganti menjadi lumatan, mata nya terpejam menghirup wangi pada tubuh gun, mulut nya menjalar kesetiap bagian tubuh gun, dia menggantikan tanda menjijikkan itu dengan tanda milik nya, gun melepaskan erangan nya, dada nya membusung, dan kaki nya ia lebarkan agar off lebih mudah menjamah nya.

"Ahhh."

"Terus keluar kan desahan mu gun."

"Nghhh puting ku." Ucap gun saat merasakan mulut off menyesap nya tak henti henti.

Tok tok tok

"Tuan saya sudah membawakan pakaian yang Anda minta." Off tidak mempedulikan nya dia masih terus bermain dengan puting gun.

Gun yang sedang merasakan nikmat, langsung menatap pintu kamar off, dia menepuk nepuk punggung off agar berhenti terlebih dahulu, namun sepertinya off sedang tidak ingin di ganggu.

"Off buka dulu pintu nya ahhhh, dia membawa baju ku ahhhh, berhentilah dulu."

"Dia bisa menunggu sampai kita selesai nghh."

"Off ini ayah, cepat buka pintu nya." Saat mendengar suara Bariton yang sangat kencang, off langsung diam.

Dia melepaskan hisapan dari puting gun.

"Sial kenapa ayah tau tempat ini, siapa yang memberi tau nya."

"Apakah itu ayah mu?." Off mengangguk menatap gun dengan khawatir.

"Segera pakai pakaian mu gun, aku akan membuka pintu nya."

"Baiklah." Off turun dari kasur nya, dia menghela napas melihat gundukan di dalam celana nya.

Ini terlihat begitu tegang, bagaimana bisa dia menyembunyikan nya dari ayah nya, off mengatur napas nya diam, memikirkan sesuatu yang jernih dan tenang, agar gundukan di celana nya kembali tidur.

"Sialan, selalu tidak pas pada waktu nya." Ucap nya mengumpat sambil berjalan menuju pintu kamar nya.

Saat di buka dengan wajah polos dan senyuman terukir di wajah nya Tay dan pelayan nya memberikan salam kepada off. Off memejamkan mata nya menarik napas banyak.

"Keparat kau sialan, ingin rasa nya aku membunuh mu Tay, kau masuk dan simpan pakaian nya di meja lalu segera pergi, dan kau Tay, apa yang membawa mu untuk menganggu ku?."

"Santai, aku hanya ingin menyampaikan jika ayah memanggil mu bersama dengan gun, hanya itu hehehe." Tangan off menunjuk kearah Tay lalu meninju dan menghantam kuat kearah tembok.

"Sudah hanya itu?." Tay mengangguk binggung sekaligus kaget karna wajah nya hampir tertinju.

"Ya hanya itu, jika begitu aku pergi dulu off, cepatlah kalian sudah di tunggu."

"Fuck." Off langsung menutup pintu dengan kencang, bayangkan junior kalian sedang bersamangat untuk olahraga namun di suruh untuk tertidur dengan paksa, rasa nya sangat menjengkelkan.

Gun keluar dengan pakaian yang sudah di siapkan pelayan off, dia melihat off yang prustasi lalu dia mendekat dan memeluk nya.

"Tahan dan tenang oke, jangan bayangkan yang aneh."

"Tidak bisa, aku rasa disaat seperti ini dengan hanya melihat mu aku bisa bangun kembali."

"Jika begitu jangan lihat aku."

"Tidak mau." Gun terkekeh, dia masih memeluk off menenangkan tubuh off dan membuat pikiran nya jernih.

Setelah beberapa menit diam, akhirnya junior nya benar benar tidur kembali, ini sangat menyiksa nya, dia sangat menginginkan gun, namun adik dan pelayan nya malah menganggu. Off sudah bersiap dia melihat kearah gun.

"Gun ayah ku meminta kita untuk menemui nya, jika dia mengatakan hal yang tidak tidak, cukup dengarkan jangan memikirkan hal hal buruk, terkadang mulut ayah ku kurang bisa di kendalikan." Gun mengangguk paham.

Pintu di buka oleh penjaga, simpob sudah duduk dengan tatapan yang tajam, kini hanya ada simpob, off dan gun saja. Mereka memberikan salam kepada sompob dengan sopan, walaupun sebenarnya gun tidak tau cara memberikan salam yang benar, namun dia mengikuti bagaimana off memberikan salam.

"Apakah ini anak pengkhianat itu?."

"Dia mempunyai nama, jangan sebut sahabat ku seperti itu ayah."

"Cihh... Masih saja membela."

"Aku tidak ingin bertengkar dengan mu ayah, dan perkenalkan pria di samping ku adalah putra satu satu nya dari Liana."

"Salam, nama ku gun atthapan." Ucap gun menunduk sambil memperkenalkan diri nya.

"Dia pria yang waktu itu bersama mu?, Keluar kan sayap dan tanduk mu." Ucap sompob sambil berjalan mendekat pada mereka.

Gun mengeluarkan sayap dan tanduk kecil nya, sompob tertawa menghina saat melihat tanduk gun yang kecil, dia bahkan terlihat seperti tanduk anak sapi, apakah pantas di sebut iblis?.

"Kau membawa iblis cacat?." Ucap sompob dengan nada datar, tangan off mengerat.

Mendengar kata cacat membuat hati gun terasa di robek, begitu menyakitkan, apakah dia cacat? Lalu jika seperti itu tidak ada guna nya dia sebagai iblis.

"Tidak dia tidak cacat, hanya saja gun terlalu muda untuk memiliki tanduk besar." Ucap off dengan sorot mata yang menahan amarah.

"Kau tidak bisa membodohi ayah off, anak ini memiliki darah yang tercampur, kau tau itu tanda nya iblis itu tidak sempurna, dia cacat."

"Seterah apa yang ingin ayah katakan, namun dia tetap sama Dimata ku." Gun sedikit melirik off, rasa sakit di hati menjadi sedikit terobati saat off mengatakan nya.

Gun mengeratkan tangan, menghapus air mata yang jatuh di pipinya, dia akan buktikan jika dia pantas berada disini, dia tidak mau jika off terus terusan bterkena masalah karna membela nya.

"Maaf yang mulia, saya akan berusaha menyetarakan kemampuan saya dengan iblis lain nya walaupun saya memiliki darah campuran ini." Ucap gun dengan berani menagap sompob walaupun hanya beberapa detik saja.

"Buktikan secepat nya." Gun mengiyakan nya.

Sekarang sompob kembali ke kursi nya, dia akan memberi tau keputusan nya hari ini, dan mau tidak mau off harus melakukan nya.

"Kemampuan setiap iblis harus sama, atau setidaknya harus lebih dari iblis biasa nya, aku tidak akan menerima iblis cacat, dan untuk mu off, ayah sudah memutuskan untuk mempercepat penobatan mu, mungkin Minggu ini kita akan mempersiapkan nya." Off terkaget mendengar nya, keputusan yang sangat mendadak bagi off, seharusnya penobatan nya satu bulan lagi.

Sompob memiliki alasan nya sendiri untuk memajukan menobatan off, dia harus melakukan nya dengan cepat jika tidak ingin putra nya melakukan hal hal yang membuat nya marah, jika off sudah menjadi seorang raja, dia sudah terikat dengan peraturan, lalu setelah itu sompob bisa memutuskan pasangan yang tepat untuk putra nya.

"Kenapa ayah memutuskan nya sendiri?, Bukan kah satu bulan lagi?."

"Kau sudah berjanji akan mengikuti semua perkataan ku bukan?, Maka kau harus melakukan nya, ayah juga sudah lelah kau harus mengganti kan ayah dan memimpin kerajaan ini." Off bungkam, dia memang berjanji akan mengikuti semua perkataan ayah nya.

Tapi dia tidak menyangka akan seperti ini, gun melihat kearah off, dia nampak sedang tidak baik baik saja, gun memegang tangan off.

"Tenangkan off." Off membuang napas nya, dia tidak akan selalu bisa di dekat gun jika seperti ini.

Saat menjadi raja, iblis biasa tidak bisa bertemu begitu raja dengan mudah, karna kasta mereka tidak sama, bagi iblis biasa, raja adalah makhluk yang harus di hormati dan tidak bisa bagi mereka untuk bertegur sapa seperti pada sesama iblis biasa lain nya.

Off diam merasakan hal aneh pada diri nya, Kenapa rasa nya begitu berat untuk berjauhan dengan gun, off tidak biasa nya seperti ini namun ini terlalu berat bagi nya, dia tidak bisa jauh dari gun.

"Aku terbiasa dengan ada nya diri mu gun." - off

TBC

Minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin guyss, ngucapin nya aga telat si tapi ngk papa hahhaaha

Jangan lupa like dan komen ya;)

See you 💚

Continue Reading

You'll Also Like

363K 39K 74
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
126K 8.2K 10
Bagaimana rasanya kalau mantan kekasih menjadi adik tiri sekaligus atasanmu? Sean Xiao tidak bisa menghindar ketika ia mendapati Wang Yibo, mantan k...
280K 2K 28
kalau gak BP yaaa gs minor dni udah pasti jorok jadi mending kalau gak sesuai jauh2 reupload karena di ban wp 😌☝️
47.3K 13.7K 34
❝Dia kembali, pemilik bola mata indah nan tenang itu datang lagi.❞ . . . Bagaimana jadinya jika Aruni mendapatkan seorang putra yang sangat mirip de...