Duda Lovers

By kyuu_sunfloerr

1.2M 68.8K 899

Alvano, dosen tampan yang berstatus duda dan mempunyai anak kembar suatu hari bertemu dengan salah satu mahas... More

Prolog.01
Prolog.02
gak manusiawi
pertemuan
hari sial
teman lama
kang bubur
malu!
pak Alvano
pak Alvano.2
mami
nginep nih?
mama sama papa salah paham!
mama belanja
lamaran pak Alvano
malu lagi
Aileen jatuh
Rheyna harus apa
masalalu
keputusan Rheyna
first kiss
keputusan untuk menerima Alvano
bully
Alvano dan Rheyna
takut kehilangan
bibipppp-!
piknik pertama
gagal dinner
...
Rumah Sakit
Cemburu
Roti sobek
kapan nikahi anak saya?
Semut, Gula dan Manusia
Jemput Alaska
kangen
PACAR?!
anak-anak mami
kakak ipar
marah besar
maaf
Enzi kangen mamanya
pengen nikah
rencana rahasia
tumbal keluarga
salah paham gak ya?
saran dari papa
sulit dimengerti
berjarak seperti zebra cross
pulangnya Rina dan tragedi menegangkan
hancur
hujan
demam
perasaan yang rumit
Daniel
pengakuan
Menuju Jerman
kembali tapi tidak bertemu
Jerman
menuju akhir
Alaska & Alea Wedding
🔞
puncaknya! 21+
wedding day -END-
Epilog
please komen🙏
pengumuman📢
GIVEAWAY💥

papanya frustasi

7.7K 525 1
By kyuu_sunfloerr

"Hei bro, lama gak ketemu kita!"sapa seorang lelaki dengan pakaian kemeja hitam yang sedikit berantakan.

"Yoo bro, lagi capek nih gua"jawab lelaki yang mendudukan dirinya diatas kursi bar.

"Cielah lu, capek mulu perasaan. Muter sono cari cewek nganggur"ucap lelaki lainnya.

"Halah, gak lah. Gua cuma mau minum kesini"

Bar, begitulah orang-orang memanggil tempat ini, dan Alvano baru saja menginjakan kaki nya didalam bar itu lalu disambut oleh ketiga teman akrabnya.

Yang pertama menyapanya itu bernama Juna, anak dari pemilik bar tersebut.

Sedangkan satu lagi bernama Edward, si pengangguran yang sukanya clubing dan habisin uang orang tuanya.

"Lu tuh udah punya cewek lagi belom sih?"tanya Juna.

Alvano mengangguk, "mahasiswa gua"

Mendengar itu Edward sontak tergelak, "serius ege, lu mah bercanda mulu"

"Serius gua, udah 5 bulan gua sama dia"jawab Alvano.

Edward yang masuh terkikik geli itu menyodorkan segelas minuman kehadpaan Alvano dan tanpa pikir panjang Alvano meneguknya hingga habis.

"Mana coba gua lihat foto cewek lo"ucap Juna.

"Ntar lah, temenin gua minum dulu diruang karaoke"jawab Alvano.

"Dih, sekarang maennya diruang karaoke cuy...udah bosen lu hah di pub?"tanya Edward.

Alvano hanya tersenyum lalu menggandeng pundak Juna dan berjalan menuju ruang karaoke yang letaknya tidak jaduh dari tempat pertama mereka bertemu.

-

Rheyna merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil memandangi layar laptop yang terus menyala, memperlihatkan foto dirinya dan juga Alvano saat berada didalam mobil.

Foto itu diambil oleh Alea saat mereka sedang dalam perjalanan untuk menjemput Alaska dibandara.

"Rhey!"panggil Alaska yang membuat Rheyna sontak menutup laptopnya.

"Dih, kenapa lo?"tanya Alaska sembari duduk dipinggiran kasur milik Rheyna.

"Enggak apa-apa. Lo sendiri ngapain kesini? Gak ketuk pintu dulu"jawab Rheyna.

"Heh gue udah ketuk ya! Elo nya aja tuh yang gak denger"ucap Alaska.

Rheyna berdecak, "iya iya, ada apa?"

"Gue mau nanya sesuatu deh sama lo"ucap Alaska.

"Gak penting skip"jawab Rheyna.

"Ih jangan gitu lah, gue ini abang lo"ucap Alaska.

"Yaudah apa cepetan, gue lagi sibuk"jawab Rheyna.

"Halah sibuk apa lo? Sibuk kangenin Al?!"ucap Alaska yang diakhiri kekehan.

"Bisa berhenti bacot dan langsung mulai ke pertanyaan lo aja gak?"tanya Rheyna.

Alaska menyengir lalu menangkup bahu adiknya, "gue ini mau jalan sama Lea dan gue bingung harus pake style yang kayak gimana. Nah, lo kan sahabatnya, lo pasti tau kan type cowoknya kayak gimana?"

"Itu pertanyaan lo?"

Alaska mengangguk.

"Gantung diri gue lama-lama"ucap Rheyna sambil menepis kedua tangan Alaska yang ada dibahunya.

"Ih jangan mati dulu, gue masih mikirin pakai baju apa ini"

"Lo pakai aja style dady sugar, pasti suka tuh anak"jawab Rheyna.

Alaska terdiam sejenak kemudian mengangguk, "oke. Gak sia-sia deh gue punya adik kayak lo"

"Ya iyalah, gue kan keren"jawab Rheyna bangga.

"Ntar gue bawain martabak telor naga mau?"tanya Alaska.

"Telor cicak aja sekalian"jawab Rheyna sebal.

"Pepes jangkrik aja dah"ucap Alaska sembari bangkit dan beranjak keluar dari kamar Rheyna.

"Dasar, makhluk paling gak tau diri. Bilang makasih kek, apa kek"cibir Rheyna lalu membuka laptopnya kembali.

4 jam berlalu. Tidak terasa malam semakin larut dan Rheyna pun tertidur setelah lelah dengan pikirannya.

Sedangkan didalam bar tadi Alvano sudah tepar. Jiwanya sudah tidak lagi aman, bahkan sejak tadi ia terus menyebut nama Rheyna dan beberapa ungkapan maaf yang tidak dimengerti oleh kedua temannya.

"Elu ngapain ikutan kobam sih, Ward?"tanya Juna pada Edward yang jiga tepar disamping Alvano.

Dengan helaan napas yang paanjang, akhirnya Juna mengangkat tubuh Alvano dengan sebelah tangannya yang ia letakan dibahu.

Sesampainya Juna dirumah milik Alvano ia bergegas membawa Alvano masuk. Yang membuatnya terkejut adalah Aileen dan Enzi yang sedang menangis diruang tamu.

Begitu melihat Alvano masuk, Aileen dan Enzi langsung berhambur memeluknya.

"Papa"pekik Aileen.

"Eh tunggu, ini papa pingsan"ucap Juna sontak membuat Aileen melepas pelukannya.

Juna melanjutkan langkahnya dan menaruh tubuh Alvano didalam kamar.

"Papa kenapa, om?"tanya Enzi.

"Papa tadi jatuh, terus pingsan"jawab Juna berbohong.

Ya tidak mungkin juga ia bilang kalau Alvano mabuk didepan kedua anaknya.

"Tapi papa enggak apa-apa kan, om?"tanya Aileen.

"Enggak apa-apa kok"jawab Juna sambil menyusap puncak rambut Aileen.

"Oh iya, kalian tau gak siapa yang bisa om hubungi buat nemenin papa? Soalnya om harus pulang, hari udah malam"tanya Juna.

Enzi mengangguk, "mama"

"Hah? Mama?"

Enzi mengangguk lagi lalu berbalik menuju kamarnya. Ia mengambil secarik kertas didalam tas kecilnya lalu membawanya pada Juna.

"Itu nomor mama, om. Mama bilang kalau ada apa-apa telepon mama"ucap Enzi.

Juna menatap Enzi dan Aileen secara bergantian. Pasalnya yang ia tau mama dari kedua anak ini, yaitu Marshella sudah meninggal dunia dan tidak mungkin kan jika mereka menyuruh Juna menelepon mamanya yang sudah tidak ada didunia ini.

"Kalian serius?"tanya Juna memastikan.

"Om cepat telepon mami!"ucap Aileen kesal.

"Iya iya ini om telepon"jawab Juna lalu mengetikan nomor yang tertera pada kertas itu ke ponselnya.

Rheyna yang saat itu sudah sangat pulas tiba-tiba terbangun narena ponselnya yang bergetar memperlihatkan nomor tidak dikenal meneleponnya.

"Hmm, halo siapa?"

"H-halo i-ini temen nya Alvano"

Mendengar itu Rheyna langsung membuka matanya lalu bangkit.

"Iya ada apa?"

"Lo bisa dateng ke rumah Al sekarang?"

"Kenapa?"

"Aduh gimana gua jelasin nya ya? Lu dateng aja dulu deh nanti gua jelasin disini"

"Al baik-baik aja, kan?"

"Iya makanya keisni dulu, nanti disini gua jelasin"

Rheyna menghela, "yaudah"

Setelah itu Rheyna memutuskan panggilannya dan segera bersiap. Ia tidak memperdulikan jam yang sudah menunjukan waktu tengah malam.

Semua orang dirumahnya sudah tertidur, jadi Rheyna berusaha melangkahkan kakinya tanpa mengeluarkan suara. Saat didepan rumah, Rheyna memutuskan untuk memesan ojek online untuk pergi ke rumah Alvano.

Sesampainya dirumah Alvano, Rheyna langsung berlari masuk. Indera penciumannya menangkap bau yang sangat tidak enak saat baru membuka pintu utama.

"Mami"pekik Aileen berhambur memeluk Rheyna dan kembali menangis.

"Hei, kenapa sayang?"tanya Rheyna lembut.

"Papa...papa pingsan kata om"jawab Aileen.

"Pingsan? Kok bisa?"tanya Rheyna lagi.

Aileen menggelengkan kepalanya. Ia merasa tidak tau dengan keadaan Alvano sekarang.

Rheyna menghela sembari tersenyum, "kita lihat papa dulu yuk"

Aileen mengangguk lalu mereka berjalan bersama menuju kamar milik Alvano. Disana Rheyna semakin mencium bau tidak enak.

"Mama papa, ma"rengek Enzi.

"Iya sayang. Enzi sama Ai pergi kekamar dulu ya, mama sama om mau obatin papa"ucap Rheyna.

"Ai mau lihat papa"jawab Aileen.

"Ai sayang, tolong mami sebebtar aja ya...papa harus segera diobatin, Ai sama Enzi pergi ke kamar dulu ya"ucap Rheyna.

"Tapi papa enggak apa-apa kan, ma?"tanya Enzi.

"Enggak apa-apa kok, sayang"jawab Rheyna sembari tersenyum.

Enzi ikut tersenyum lalu menarik lengan Aileen untuk keluar dari kamar. Setelah mereka berdua keluar dari kamar itu, Rheyna dengan segera menutup setengah pintu lalu menatap Juna.

"Jadi bisa tolong dijelasin aoa yang terjadi?"tanya Rheyna.

Juna yang saat itu terpukau dengan sosok Rheyna tiba-tiba dibuat tersadar.

"I-ini Al habis minum di bar"jawab Juna yang sebenar-benarnya.

"Sampai setepar ini?"tanya Rheyna.

Juna mengangguk, "dia minum agak banyak"

"Berapa botol?"

"G-gue gak yakin"jawab Juna.

Rheyna menghela, "kenapa dia bisa sampai kesana? Pasti ada hal yang bikin dia kayak gini, kan?"

"Dia gak cerita banyak sih, dia cuma bilang dia lagi capek dan pas udah setengah sadar dia manggil-manggil nama Rheyna sambil bilang maaf-maaf terus, gua gak tau dia kenapa"jelas Juna.

Rheyna mengangkat sebelah alisnya. Ia merasa ragu dengan ucapan Juna barusan.

"Yaudah, kalau gitu terimakasih banyak sudah bawa dia pulang"ucap Rheyna.

Juna mengangguk, "tapi yang namanya Rheyna itu elo?"

Rheyna mengangguk lalu membuka pintu kamar, mempersilakan Juna untuk segera pergi.

Karena tidak kuat dengan bau menyengat dari kamar Alvano, Rheyna pun memutuskan untuk menemani Aileen dan Enzi tidur dikamar mereka hingga besok pagi.

Continue Reading

You'll Also Like

14.1M 1.1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
AREKSA By Itakrn

Teen Fiction

34.3M 3.3M 64
"Perasaan kita sama, tapi sayang Tuhan kita beda." ****** Areksa suka Ilona Ilona juga suka Areksa Tapi mereka sadar... kalau mereka berbeda keyakina...
24.1M 1.4M 57
[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW BIAR BISA BACA] "Lo mau nurut sama gue ato gue halalin sekarang?" - Alaska "Halal gundulmu!!" - Jena ===========...
9.6M 298K 21
Akibat perusahaan keluarganya bangkrut, Arka menjadi sasaran ayahnya untuk bersedia menikah dengan keponakan teman bisnis ayahnya yang bisa memberika...