Enjoy the story~❤️
"Cantik banget, mau kemana lo?" - Bang Jihoon.
"Apaan sih, bang?"
"Ma, coba liat adek. Tumben kan cantik banget dandannya?" - Bang Jihoon.
"Eh iya. Adek mau kemana?" - Mama.
"Mau pergi nih sama jagoan," - papa.
"Sore, tante" - Doyoung.
"Sore. Oh mau jalan sama kamu?" - Mama.
"Iya, tante. Saya izin mau ajak Bintang jalan-jalan," - Doyoung.
"Bawa aja, tante lebih seneng dia jalan-jalan daripada cuma tiduran di kamar seharian" - mama.
"Mau kemana lo berdua?" - Bang Jihoon.
"Mau makan seafood, bang" - Doyoung.
"Oh, jadi lo ajak dia ke sana?" - Bang Jihoon.
"Jadi, bang" - Doyoung.
"Iya udah sana jalan, hati-hati ya" - mama.
"Nanti gak usah masak makan malem, ma. Aku beliin aja makannya."
"Iya, sana nanti Doyoung nungguin" - mama.
Gue sama Doyoung pergi ke warung seafood. Emang beneran surganya seafood. Dari ikan sampe udang-udangan juga ada di sini. Gue sama Doyoung beli ikan, kepiting sama cumi-cumi buat dimakan berdua.
Btw, itu semua bisa langsung diolah di tempat. Makanya, gue sama Doyoung milih buat makan di tempat. Lagian tempatnya asik banget, kan sayang kalo langsung pulang.
"Lo kemaren mau ngomong apa?"
"Makanannya belum dateng, waktu kita di sini juga masih panjang" - Doyoung.
"Gue keburu penasaran, habis lo tiap mau ngomong pasti gak jadi terus."
"Emang lo siap kalo misalnya gue ngomong sekarang?" - Doyoung.
"Emang lo mau ngomong apa?"
"Ya udah, emang di sini kayaknya tempat yang bagus sih buat ngomong. Apalagi langitnya juga lagi bagus," - Doyoung.
"Kenapa sih? Gue kok jadi deg-degan ya?" Gue ketawa.
"Gue punya boneka beruang kecil sama boneka kelinci, lo pilih yang mana?" - Doyoung.
"Kelinci, habisnya lucu."
"Kalo gitu, ini buat lo" Doyoung ngasih bonekanya ke gue.
"M-makasih."
"Ini, lo pilih satu bunga mawar atau satu bouquet bunga mawar?" - Doyoung.
"Satu aja cukup, kalo kebanyakan nanti gue bingung mau taroh dimana."
"Mawarnya nyusul ya. Sekarang lo pilih, kanan atau kiri?" - Doyoung.
"Kok disuruh milih mulu sih dari tadi? Lo mau ngomong apa sih?"
"Pilih dulu, kanan atau kiri?" - Doyoung.
"Kiri."
"Sini tangan kiri lo," - Doyoung.
"Buat apa?"
"Mau pasangin ini. Ya emang sih ini dari nyokap, tapi nanti kalo gue udah punya uang sendiri gue bakal beliin yang lebih bagus buat lo" Doyoung masangin cincin di jari manis kiri gue.
"Cincin? Ini cincin apaan?"
"Cincin peninggalan nenek gue dulu, nyokap mau cincin ini tuh lo yang pake" - Doyoung.
"Hah?? G-gue gak bisa nih, ini kan."
"Kalo lepas berarti lo nolak gue dong?" - Doyoung.
"Maksudnya??"
"Bisa kan lo jaga cincin ini?" - Doyoung.
"B-bisa, t-tapi ini cincin harusnya kan nyokap lo yang pake."
"Nyokap gue mau lo yang pake, Bin. Makanya gue mau minta tolong sama lo buat jaga cincin ini sekalian," - Doyoung.
"Sekalian apa?"
"Jaga hati gue juga, bisa kan?"
🌇🌇🌇
"Dek!!" - Bang Jihoon.
"Paan sih?! Gak usah teriak, gue denger!" Gue nongol dari bawah meja.
"Ngapain lo di situ??" - Bang Jihoon.
"Nih ngambil sendok gue jatoh, ngapain lo teriak-teriak?"
"Tuh ada dua tuyul lo dateng. Eh iya, lo hari ini jangan pergi ya. Mama sama papa tuh lagi belanja, pulangnya gak tau jam berapa" - Bang Jihoon.
"Lah lo?"
"Gue mau pergi lah, makanya lo jaga rumah" - Bang Jihoon.
"Ih! Kok curang?!"
"Gantian anjir! Dari kemaren masa lo mulu yang pergi?" - Bang Jihoon.
"Iya udah sana! Pulang bawain martabak manis, gak mau tau!"
"Iya," - Bang Jihoon.
"Mana Haruto sama Junkyu?"
"Di depan, lo samperin dah sana" - Bang Jihoon.
"Panggilin sekalian suruh masuk sini, gue masih mau sarapan."
"Makan mulu nanti chubby nih pipi," Bang Jihoon makan nasi goreng gue terus kabur.
"Ih! Ih! Nasi goreng gue!!"
"Bintang," - Haruto + Junkyu + Doyoung.
"Dih? Tadi abang gue bilang cuma dua orang, kok bertiga??"
"Tadi berdua, Doyoung barusan dateng" - Haruto.
"Ini ada kue dari nyokap," - Doyoung.
"Wih! Makasih, buka aja biar bisa dimakan bareng-bareng."
"Nih piring," Junkyu naroh beberapa piring sama garpu kecil di meja.
"Pisau dong, eh bentar terakhir abang gue yang pake. Dia taroh mana ya?"
"Ini bukan?" Haruto ngambil pisaunya dari kulkas.
"Tuh kan. Kebiasaan dia mah kalo makan kue, pisaunya gak dicuci terus dibalikin ke tempatnya."
"Sini biar gue yang cuci," - Doyoung.
"Tolong ya, gue mau buang kue yang di kulkas dulu."
"Buset dah, kue kapan itu?" - Haruto.
"Kemaren, nyokap yang beli" gue buang bekas kuenya ke tong sampah.
"Potong sekalian, Doy" - Haruto.
Tin!
"Nyokap gue pulang, itu kuenya dipotong aja gak papa."
"ART lo belum pulang?" - Junkyu.
"Udah, dia ikut bokap sama nyokap gue belanja."
"Langsung bawa ke dapur aja, bi tolong cuci sekalian" - mama.
"Pagi, tante" - Doyoung + Haruto + Junkyu.
"Eh, ada kalian. Duduk aja gak papa, tante sama om mau ganti baju dulu" - mama.
"Tinggal ya," - papa.
"Ya, om" - Doyoung + Haruto + Junkyu.
"Mas Doyoung, ini ada titipan kunci dari mamanya" - bibi.
"Oh iya, saya lupa. Makasih ya, bi" Doyoung senyum sambil nerima kuncinya.
"Sama-sama, mas" - bibi.
"Mama beli apa tadi, bi?"
"Cuma sayur sama buah aja, non. Oh ini tadi ibu juga beliin yoghurt buat non," - bibi.
"Wih! Langsung simpen aja di kulkas, bi."
"Bi, mau dong satu" - Junkyu.
"Boleh, non?" - Bibi.
"Boleh, bi sini saya ambil" - Junkyu.
"Padahal gue belum bilang boleh."
"Di rumah masih ada banyak, ambil aja kalo mau" - Doyoung.
"Gak deh, yang itu aja belom abis."
"PS-nya Bang Jihoon mana?" - Haruto.
"Ada di ruang tengah, lo mau main?"
"Mau, tapi nanti dulu. Gue mau abisin ini dulu," - Haruto.
"Kalo tau kalian mau ke sini tadi tante beliin cemilan di pasar," - mama.
"Ini cemilan udah banyak kok, tante" - Junkyu.
"Buat kalian segitu mah masih kurang," - mama.
"Enak nih kuenya, siapa yang bikin?" - Papa.
"Ih papa, itu kan masih banyak."
"Minta dikit, enak loh ini" - papa.
"Mama saya, om yang bikin" - Doyoung.
"Makasih ya kuenya, kapan-kapan bisa nih duet sama mamanya Bintang" - papa.
"Papa apa sih? Mama tuh gak jago bikin kue," - mama.
"Itu masih ada loh, Doyoung bawa dua tadi."
"Piring satu, ma" - papa.
"Ini bersih, om. Barusan saya lap," - Doyoung.
"Aduh makasih ya, Doyoung" - papa.
"Sama-sama, om" - Doyoung.
"Om, izin mau main PS-nya Bang Jihoon ya" - Haruto.
"Eum, pake aja" - papa.
"Makasih, om" Haruto langsung ngacir ke ruang tengah.
"Abangmu pergi?" - Papa.
"Iya, pa paling bentar lagi juga balik."
"Doyoung," - papa.
"Ya, om?" - Doyoung.
"Kamu setiap hari ke sini, bawa sesuatu terus, bisa akrab sama Jihoon juga, suka ngobrol juga sama om tante. Om mau tanya nih," - papa.
"Tanya apa ya, om?" - Doyoung.
"Udah official belum nih sama Bintang?"
To be continue