We Meet Again

By teatimewithyou

77.3K 9K 292

[COMPLETED] Park Chae-Young, fashion stylish dari seorang Jeon Jungkook BTS member boy group terkenal. Yang d... More

Prologue
1 - New Place, New Job
2 - His Birthday
3 - His Dark Side
4 - Don't cry, I'm here
5 - Stupid Contract
6 - Another Side of Him
7 - I hate you, Jeon Jungkook.
8 - Back Home
9 - Almost Lose You
10 - Can i call you mine?
11 - First Day of College
12 - The Kind Boy Problem
13 - Leave Me Alone
14 - Who is she?
15 - No Time to Cry
16 - It's Killing Me
17 - Trip to Grammy
18 - Trip to Grammy Pt. 2
19 - Why?
20 - Every Second
21 - Found you, My Stalker.
22 - Decision
23 - Everything for Her
24 - More Drama
25 - She's Just a Toy
26 - Trap in Her Maze
27 - The Sky is Also Sad
28 - Save Me, He said.
29 - Slowly Fall
30 - The First Time We Met
31 - Everything is Falling Apart
32 - Reunite
33 - A Drunk Night
34 - Do i know him?
35 - Dejavuu
36 - Try to remember
37 - Puzzle of the Memories
38 - Lust of Love
39 - Between You & Me
40 - The First Impact
41 - Second Impact
42 - Deadly Little Kiss
44 - I Can't Fix Everything
45 - Turning Point
46 - Come To Me

43 - The Explaination

471 48 3
By teatimewithyou

Aku tertegun, kakiku rasanya lemas seperti mati rasa. Itulah yang kurasakan ketika melihat mereka berdua.

Melihat kecupan kecil yang diberikan oleh wanita itu, rasanya aku ingin memuntahkan semua isi perutku. Jungkook pergi begitu saja meninggalkanku serta wanita itu pun pergi dengan mobil yang berbeda.

Aku berdiri disini seperti orang kikuk, kakiku lemas dan badanku terasa panas berkeringat. Akupun segera mengambil handphoneku disaku celana, tanganku gemetar dan segera menelfon Taehyung.

Dan benar saja, ia tidak mengangkat telfonku dan mengarah langsung ke voicemails.


Disaat seperti ini, hanya diriku sendiri yang kuandalkan. Tapi sekarang.. aku merasa aku sangat kesepian dan ketakutan. Tidak ada orang disampingku, tidak ada seorang pun yang hadir disampingku saat aku sedang merasa sedih seperti ini.

Kau bodoh sekali Chaeyoung-a..

Aku berjalan pelan melewati lobby dan terus berjalan entah kemana. Lengkap dengan earphone yang kupasang, mendengar playlist shuffle yang biasa kudengarkan.

Hari terasa mulai gelap.. mungkin ini rasanya patah hati. Sakit sekali sampai akupun bingung harus bagaimana cara menghilangkannya.

Tentu saja Jungkook belum juga menjelaskan apa yang terjadi padaku, Taehyung belum membalas pesanku. Apa yang bisa aku harapkan dari seorang pria?

Benar, tidak ada.

Mereka semua kemana?


Aku putuskan untuk pulang kerumah setelah menyegarkan otakku. Ah bodoh sekali, kenapa aku menjadi seperti ini hanya karena seorang pria? ini sangat salah. Ini bukan aku, aku tidak pernah seperti ini.

"Eomma aku pulang.." ujarku.

Terkejutnya aku melihat semua orang berkumpul diruang tamu, lengkap dengan Jungkook, Taehyung, Jimin dan adikku.

"Chaeyoung-a! kau darimana saja? aku mencarimu kemanapun.." ucap Taehyung sambil memelukku erat.

"Apa maksudmu? aku menelfonmu dan mengirimimu pesan.. kau tidak membalasnya." balasku.

"Aku tidak menerima telfon atau pesan darimu, apa maksudmu? lihat? tidak ada. Yang ada kau tidak membalas pesan dan telfonku." balasnya lagi dengan menunjukkan ruang chat kami berdua.

"Ini tidak mungkin.. aku ingat aku mengirim pesan.."

Jungkook hanya diam duduk di pojok sofa ruang tamuku, tidak berkutik sekalipun saat melihatku masuk.

"Ini sebenarnya ada apa?" tanyaku.

Eomma berusaha menenangkanku dengan memelukku, "Chaeyoung-a mungkin kau halusinasi lagi.. maafkan eomma tidak bisa melindungimu.."

"Halusinasi? Jadi aku mengalami halusinasi?" balasku sambil melihat eomma.

Eomma hanya mengangguk, "Kau sering sekali seperti ini.."

"Jadi, tadi aku melihat Jungkook bersama perempuan itu hanyalah halusinasi? benarkah Jungkook? Taehyung?" ujarku dengan nada sedikit tinggi.

"Chaeyoung-a.." ujar eomma yang berusaha menghalangiku untuk berbicara dengan Jungkook.

"Eomma, bisa kau tinggalkan kami sebentar?" balasku pada eomma. "Baiklah.." balasnya lagi sambil meninggalkan ruangan. Dan akhirnya meninggalkan kami bertiga.

Ia menghampiriku dan segera menekuk lututnya, ia memohon dengan menundukkan sedikit kepalanya. "Aku sudah menjelaskan kepada Taehyung, aku membiarkannya menciumku karena aku tidak ingin dia melakukan hal yang lebih buruk dari yang bisa kubayangkan. A-aku tidak ingin dia tau kalau kita masih saling mengenal.."







"Like how? aku benar-benar tidak mengerti, aku saja tidak tau siapa dia.. bagaimana bisa aku tau kalau dia mau mencelakaiku?" balasku.


"Iya.. maafkan aku. Aku tidak bisa memberitahumu. Ini semua salahku."


"Ini-.. ini benar-benar bodoh. Dan kamu.. kenapa kau diam saja? Kau juga tidak bisa memberitahuku? Taehyung-a, lihat aku.. kau bisa menjelaskannya padaku kan?" aku menoleh kearah Taehyung dengan mataku yang mulai sedikit berair.

Taehyung juga menundukkan kepalanya. Ia tidak  bicara apapun. Sepatah kata pun tidak keluar dari mulutnya.

Ini menyesakkan, aku kebingungan. Entahlah, aku memang tidak ingat apapun selama 2 tahun itu. Tapi mereka benar-benar membohongiku. Aku tidak bisa menerimanya.


Seolah-olah tidak terjadi apa-apa, aku sangat membenci itu.

"Chaeyoung-a.. maafkan aku. Kau boleh membenciku, tapi biarkan aku menjelaskan semuanya. Semuanya dari awal."

"Just leave me alone. Aku ingin sendiri."

Aku lari ke kamarku dan menutup pintu nya dengan kencang.

Ada apa denganku? Apa yang sebenarnya terjadi?

Tanganku menutupi kedua telingaku, badanku menelungkup seperti kelomang. Tapi entah kenapa air mataku tidak keluar. Aku merasa sangat kecewa.

Jungkook masuk kedalam kamarku, melihatku seperti itu.. ia kemudian menghampiriku dan memberikanku selimut.

"Sudah kubilang aku ingin sendiri." ujarku padanya. Ia tetap tidak mendengarkanku dan duduk tepat disebelahku. "Biarkan aku menjelaskan semuanya." balasnya.

"Kecelakaanmu di Amerika adalah kesalahanku. Itu semua kesalahanku.. aku terus membiarkan Jieun menghalangi kita. Jieun adalah salah satu perempuan yang pernah kukencani, kami berkencan cukup lama.. sampai aku bertemu denganmu di salah satu bar dan kau menemukanku sedang mabuk setelah ia memutuskan untuk tidak berkencan denganku lagi. Ia bertemu dengan banyak pria.. suatu hari ia datang padaku dan bilang padaku bahwa ia sedang hamil dan sangat bersikeras bahwa dia mengandung anakku. I don't know what to do." balasnya lagi.


I started crying, my tears down fall.


The air was gone, i can't breath.


My head.. my head hurts so bad.


Ia mengela nafas panjang, "Aku menunggu waktu yang tepat untuk menceritakan semua ini.. dan setelah kecelakaanmu, hidupku benar-benar hancur, karirku selalu tersandung skandal. Itu adalah tahun terburukku, aku tidak bertemu member BTS berbulan-bulan. Aku juga terpaksa untuk menjauhkan diri darimu, aku dilarang untuk menemuimu. Jieun merencanakan ini semua untuk kembali bersamaku. But i swear to god, i didn't sleep with her. Aku tidak pernah menemuinya. Setelah itu, aku menunggu kelahiran anak itu dan turns out he's not my child. Jieun sangat terobsesi denganku, ia akan melakukan berbagai cara agar aku tidak bisa bersamamu. Bertahun-tahun aku mencari bukti untuk membuat Jieun menyerah dan pergi.."

"Jungkook stop, berhenti." ucapku dengan jelas.

"Maafkan aku, hanya itu yang bisa aku katakan. Aku minta maaf dan aku berharap kau akan memaafkanku."

Aku tidak bisa melihat raut wajahnya, aku tidak kuat. Mungkin jika aku melihat wajahnya, aku pasti akan menamparnya dengan keras. Tapi aku tidak mau melakukan itu.

"Aku akan mencoba mengerti semuanya, meskipun aku tidak ingat apapun. Kumohon, aku ingin kau pergi. Aku butuh sendiri."





Beberapa hari berlalu,

Aku masih berbaring di tempat tidurku, ditempat yang sama sejak kemarin. Tidak ada semangat untukku bangun, rasanya hampa dan kosong.

Benar apa yang pernah dibilang orang tuaku dulu, aku tidak boleh berharap dengan manusia. Manusia hanya membuatmu sakit hati, berharap itu hanyalah kepada Tuhan.

Dari awal seharusnya aku tidak perlu bertemu dengan Jungkook lagi. Ini semua salahku..

Handphone-ku terus bergetar.. Jungkook yang terus mengirimiku pesan, menelfonku berkali-kali dan tak kujawab satu kali pun dari panggilannya.

Entah apa aku harus percaya padanya atau tidak, ini sangat menyakitiku. Kepalaku benar-benar sakit memikirkan bagaimana bisa aku mencintai seseorang sepertinya. Kenapa ini harus terjadi pada kita?

Kalau memang mencintaimu ini sangat menyakitkan, aku lebih memilih untuk tidak mencintaimu sama sekali.


Why you?


Why him?


Why us?


And turns out you had to be the one to let me down.


To be continued..








Halo semuanya, pertama-tama aku mau minta maaf karena gak upload part ini secepatnya.. Karena satu dan lain hal, aku gabisa selesaiin part ini dengan cepat.

Tapi aku udah balik lagii, jangan lupa tinggalin jejaknya disini yaa.

I hope you like it. Sending you lots of love!

Continue Reading

You'll Also Like

989K 76.4K 58
Ranna mencintai lelaki yang mencintai dendamnya. Selama ini Dante berusaha melupakan dendamnya terhadap Kakak Ranna, namun lagi-lagi sesuatu mengacau...
3M 263K 44
[FOLLOW AKU GUYS BIAR RAME. MAACIW] Kata siapa menikah sama orang kaya hidupnya pasti enak terus, kata siapa banyak uang pasti selalu bahagia. Hidup...
2M 169K 49
"Apa Pa? Menikah? Papa mau ngancurin hidup Arka seberapa jauh lagi?" dan satu tamparan mendarat di pipi gue. "Jangan bodoh Arka, menikah itu hanya p...
3.4M 227K 77
[Mohon kebijakan saat membaca!] PEMBELIAN BISA MELALUI SHOPEE, CEK BIO! *** Sakit ketika mendengar orang yang kita cintai ternyata hadirnya hanya s...