sejauh mana (jenlisa) s2

By secret_emrgncy

62.7K 4.1K 47

after marriage jenlisa~ apakah kehidupan rumah tangga mereka menyenangkan? atau bahkan sebaliknya? More

new chapter
chapter 2
sekolah umum?
family time
baby yeonseok
permission to the bar
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
panti asuhan ajumma
mansion kim
family time (1)
family time (2)
๐Ÿ”žchapter 17๐Ÿ”ž
chapter 18
chapter 19
chapter 20
sekolah umum (D1)
sekolah umum (D1)ยฒ
๐Ÿ”žchapter 23๐Ÿ”ž
chapter 24
chapter 25
alice and janice friend's
chapter 26
chapter 28
chapter 29
chapter 30
alasan jin seo
chapter 32
chapter 33
chapter 34
jadwal
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 41
chapter 42
chapter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
chapter 47
jenlisa chapter
chapter 49
chapter 50
chapter 51
chapter 52
chapter 53
chapter 54
chapter 55
chapter 56
chapter 57
chapter 58
chapter 59
chapter 60
chapter 61
chapter 62
chapter 63

chapter 27

766 58 0
By secret_emrgncy

jane pov

hari ini adalah hari minggu.

ini adalah weekend pertamaku selama aku bersekolah.

sepertinya aku nyaman bersosialisasi disekolah,dan ternyata itu tidak sesulit dan seburuk yg ku fikirkan seperti sebelumnya.

"kau jadi ikut denganku?" tanya alice.

"nee,tentu. memangnya kau tega meninggalkanku sendiri dirumah huh?" jawabku.

ya,alice memiliki janji dengan teman temannya itu hangout bersama,dan dia mengajakku untuk ikut bersamanya.

"ya aku hanya bertanya jane,siapa tau kau juga memiliki janji dengan teman temanmu" ucapnya.

"ani. jinha sedang berlatih chears dengan temantemannya" jawabku.

"bagaimana dengan hyunbin? atau teman teman osismu?"

"hyunbin sedang pergi bersama orangtuanya,dan aku belum sedekat itu dengan anggota osis yg lain"

"yaaa,yaaa. baiklah"

"jadi kita akan pergi bersama siapa saja?"

"haruto,junghwan,jieun dan niki"

"niki?"

"nee,anak futsal. anggota club band,temannya junghwan"

"aaa,i see. dia teman sekelas yoon-gi kan?"

"y-yyaaa"

"yak kenapa kau menjadi gugup kita mendengar nama yoon-gi?"

"j-jinjja? aku tidak"

"al?"

"cepatlah bersiap aku akan menunggumu"

"wajahmu memerah al" godaku sambil terkekeh,dan dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuhku keluar dari kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan cepat.

alice pov

aku langsung berlari menuju ke depan kaca begitu aku berhasil mengusir jane dari kamarku.

ada apa denganku? wajah ini berhasil memerah hanya karna jane menyebut nama yoon-gi? sial.

akupun mengambil ponselku yg berbunyi karna sebuah notifikasi pesan.

hihi. ketegasan didy membuatku merasa disayang karna caranya yg lucu itu.

..

jennie pov

aku sedang berada di perusahaan Kim Company.

sungguh,aku baikbaik saja sampai tadi aku berangkat ke perusahaan ini. tapi tibatiba aku merasa pusing,dan lelah. padahal aku belum melakukan kegiatan apapun yg memberatkan fisikku.


lisa benar benar selalu bisa diandalkan,dia adalah kekasih yg sangat sigap. aku mencintainya,dan terlalu banyak alasan untuk menjelaskan betapa aku sangat mencintainya.

..

alice pov

kini aku dan jane sudah tiba disebuah pusat perbelanjaan ditengah kota,tempat aku dan teman temanku janjian.

"dimana teman temanmu?" tanya jane.

"entahlah" jawabku.

"yak,dimana kau berjanjian akan berkumpul?"

"sb"

"sb? tempat kopi itu?"

"nee"

"yasudah kita jalan kesana"

"wait"

akupun meraih ponselku untuk menanyakan keberadaan teman temanku.

"kita ke sports station" ucapku.

"mereka disana?"

"nee. aku ingin menyusul sekalian ingin membeli sesuatu"

"ah baiklah"

..

"aku suka itu" ucap jane saat aku sedang mencoba sebuah sepatu untukku bermain basket.

"sungguh? apakah ini terlihat cocok untukku?" tanyaku membuat jane dan teman temanku mengangguk sambil menunjukkan ibu jarinya.

"baiklah aku akan membeli ini" ucapku.

"sepertinya kau juga harus membeli bola basket al,karna dirumah hanya ada satu. maksudku,bukankah kau harus memiliki satu lagi?" ucap jane.

"ah kau benar" jawabku.

"spalding? molten? hyper grip?" tanya haruto.

"spalding" jawabku.

harutopun mengambil satu buah bola basket spalding terbaik yg ada ditoko ini.

..

"aku akan membawa barang barangku ke mobil terlebih dahulu,kalian ke sb saja duluan" ucapku.

"tidak perlu" sahut jane membuatku menatap ke arahnya.

"u-uncle bernie?" ucapku begitu melihat uncle bernie berjalan kearahku.

"biar aku bawakan" ucap uncle bernie yg kemudian mengambil tas belanjaan dari tanganku dan jane.

"sudah,uncle kembali ke mobil dulu ok" ucapnya dan diapun beranjak pergi meninggalkan kami.

"siapa itu al?" tanya jieun.

"itu uncle bernie,dia adalah orang yg bertugas untuk menjagaku dan al" sahut jane menjawab.

"kenapa dia bisa tau kalau kalian disini? maksudku,timing yg pas" sahut junghwan.

"aku memberinya pesan tadi saat al sedang membayar belanjaannya" jawab jane.

"kau menyuruhnya untuk menunggu kita?" tanyaku.

"ani,didy yg menyuruh" jawab jane,akupun mendengus dan memutar malas bola mataku.

"ah sudah sudah. bisakah kita pergi ke sb sekarang? aku sudah lelah berputar putar" sahut junghwan berhasil membuat kami terkekeh.

..

"kau serius al? kami boleh berlatih dirumahmu?" tanya jieun antusias,dan akupun mengangguk sebagai jawaban.

"daebak! kau sungguh memiliki lapangan basketmu sendiri? dihalaman rumahmu?" sahut haruto.

"ah sudahlah,jangan berlebihan seperti itu" jawabku.

"itu tidak berlebihan al. itu adalah respon normal" sahut niki.

"benar. ah,aku jadi penasaran dan tak sabar ingin melihat rumahmu,pasti sangat besar" sahut junghwan.

"yak bodoh,kau berkata seolah kau akan pergi kesana. kau bukan bagian dari anak basket" sahut haruto.

"memangnya kenapa huh? aku temannya al dan jane,apa salah jika aku juga ingin bermain kesana?" ucap junghwan.

"tidak,ini khusus anak basket" jawab haruto.

"yak! al..." ucap junghwan dengan nada merengek diakhir.

"hahaha. kau diizinkan hwan" jawabku. dan junghwanpun menjulurkan lidahnya ke arah haruto.

tibatiba ponselku berbunyi dan akupun langsung memeriksa pesan yg baru ku dapatkan.

"ada apa dengan wajahmu? kenapa kau terlihat panik seperti itu?" tanya niki.

"jane,kita pergi sekarang" ucapku.

"pulang?" tanya jane.

"kita pergi sekarang jane" ucapku.

"makanannya belum jadi al" sahut jieun.

"yak ada apa denganmu? kau kenapa?" sahut haruto.

"ini flazzcardku. aku belum pernah menggunakannya,tapi didy bilang ini bisa digunakan tanpa harus memasukan pin. dan tadi aku melihat bahwa disini menerima pembayaran menggunakan kartu ini" ujarku.

"untuk apa ini?" tanya niki.

"gunakan ini untuk membayar semuanya,aku pergi dulu" jawabku dan akupun beranjak dengan cepat pergi meninggalkan mereka sambil menarik tangan jane.

dan baru beberapa langkah aku meninggalkan sb,janepun menahan tubuhnya.

"yak al,ada apa denganmu?!" ucap jane sambil menghentak tangannya agar terlepas dari genggamanku.

"jane!" teriakku,membuatnya menatapku.

"m-mommy. rumah sakit,sekarang" sambungku.

"m-mommy?" ucapnya membuatku mengangguk.

janepun berlari menujur ke arah parkiran.

"aihhsss" ucapku sebelum mengambil langkah cepat untuk menyusul jane.

..

lisa pov

"semua akan baik baik saja boss,jennie-ssi pasti baikbaik saja" ucap boogie menenangkanku.

"nee,gomawo. aku juga yakin jennie pasti baikbaik saja" jawabku.

aku sedang berusaha tenang. karna aku yakin jennie pasti baikbaik saja.

"b-bagaimana keadaannya?" tanyaku pada saat aku melihat dokter keluar dari ruangan jennie.

"ya,bersantailah sedikit manoban" jawabnya.

"Jesus. aku bertanya padamu bagaimana keadaannya"

dokter tersebutpun terkekeh dan berjalan melewatiku.

"ikut aku keruanganku" jawabnya yg berhasil membuatku mengikutinya.

..

"apa maksudnya ini?" tanyaku begitu aku mendapatkan sebuah kertas.

"baca saja,kau akan mengetahui setelah kau membacanya" jawabnya.

"aku benar benar tidak bisa berfikir. buat ini sesederhana mungkin,jelaskan saja apa yg terjadi pada jennie saat ini dok"

"kau terlalu formal lisa-yya. dan tenangkanlah dirimu,semua baikbaik saja. jenniemu itu baikbaik saja"

"apa maksudmu dokter sunmi? dia sakit,dia pingsan. apanya yg baik baik saja?" tanyaku kesal.

"itu wajar lisa. dan kau benar benar harus mulai terbiasa dengan itu,dan jika kau tidak ingin dia menjadi parah,maka kau harus menjaganya dengan ekstra mulai saat ini" jawabnya tersenyum ke arahku. "ah maksudku bukan menjaganya,tapi menjaga mereka" sambungnya.

"mereka?" tanyaku. "m-maksudmu?" sambungku setelah aku berfikir sejenak.

"nee,selamat lisa"

"oh God. terimakasih Tuhan" ucapku senang. "ah tapi kau yakin?" sambungku bertanya.

"100%" jawabnya. "jujur lisa,awalnya aku sedikit ragu. makanya aku melakukan pemeriksaan lebih lama. karna,kita baru melakukan prosesnya,dan ternyata kalian melakukannya diwaktu yg tepat. kalian dan jennie lebih tepatnya,sedang memasuki fase subur" sambungnya.

"ah aku benar benar tidak tau harus berkata apa,aku benar benar bahagia saat ini" jawabku.

"kau harus menjaganya"

"aku sudah dan pasti akan selalu melakukannya dok,tenang saja" jawabku. "dan mmm.. apa yg akan dia rasakan? ah maksudku,apa ada hal lain harus aku lakukan selama masa kehamilannya ini? ah.. astaga.. aku bahkan tidak tau pertanyaannya" sambungku berhasil membuatnya tertawa.

"aku mengerti aku mengerti" ucapnya sambil terkekeh. "mual dan nyeri dibagian perutnya itu adalah hal yg wajar untuk beberapa minggu kedepan. dan dia juga akan lebih mudah untuk mengelami kelelahan. moodnya akan turun naik lebih dengan sangat mudah. dan beberapa hal lainnya bisa kau konsultasikan padaku jika itu terjadi" sambungnya menjelaskan.

"ah nee. baiklah,gomawo dok aku mengerti" jawabku.

"yasudah,kalau begitu ku pikir hanya itu saja yg ingin aku sampaikan. sekali lagi,selamat lisa-yya"

"nee. gomawo sunmi,aku permisi dulu"

...

yeay!!! wkwk

Continue Reading

You'll Also Like

396K 38.2K 63
Pengantin wanita yang sangat cantik, Jennie Kim yang diinginkan semua orang sedang dijodohkan dengan seorang miliarder muda, kekasih masa kecilnya. D...
138K 8.4K 41
Ini sungguh gila kau seharusnya menolak perjodohan ini aku sudah 28 tahun dan masih penting menerima perjodohan silan ini, kau lisa kenapa kau diam s...
16.5K 803 21
Cerita Terjemahan. Setelah menceraikan penjahat [Melalui Buku] Penulis: Mu Yaorao Jenis: perjalanan waktu dan kelahiran kembali Status: Selesai Pemb...
750K 47.3K 31
katanya musuh tapi kok posesif? -- ya, ini yang sedang dialami oleh ๐—ฅ๐—ถ๐—ฐ๐—ธ๐˜† ๐—ฑ๐—ถ๐—ฝ๐˜๐—ฎ ๐—ฎ๐—ฑ๐—ต๐—ถ๐˜๐—ฎ๐—บ๐—ฎ yang harus berurusan dengan musuh sejatin...