~Selamat membaca~
♡
♡
♡
♡
♡
"Emm...... Jisoo"
"Iya kenapa unnie?" Ujar jisoo melirik Nayeon
"Maaf banget aku gak bisa nginep malaem ini,soalnya ada tugas dari kepala sekolah dan harus dikumpulkan besok maaf" Ujar Nayeon
Jisoo mendekati Nayeon "gapapa,aku bisa sendiri kok disini lagian ada suster sama dokter banyak orang kok termasuk Lisa juga. Unnie kerjain aja tugas dari kepala sekolah"
"Tapi Jisoo,aku gak tega ninggalin kamu sendiri.apa aku suruh asisten aku aja?dia baik kok ya?"
Jisoo menggeleng "nggak usah.. aku bisa jaga diri. Unnie percayakan?"
Nayeon mengangguk "yaudah unnie pulang dulu?jangan lupa tidur awas jangan sampe mata pandanya ada lagi!"
"Neeee."
~~~~~~
Setelah Nayeon pergi, Jisoo lalu mendekat ke ranjang Lisa
"Lisa kapan buka matanya?apa nggak kangen sama unnie?"
"Cepet sembuh,unnie mau liat senyuman manis Lisa lagi" ujar Jisoo mengecup lengan Lisa
Dret drett
Jisoo segera mengangkat telpon nya
"Hallo?"
"_________"
"Kamu dapet foto kedua adik saya?"
Jisoo meneteskan air matanya. Dia bahagia. Walaupun hanya dapat informasi foto kedua adiknya itu sudah membuat dia bahagia. Setidaknya dia tahu wajah kedua adiknya yang sudah dewasa
"___________"
"Gapapa,tolong terus cari keberadaan kedua adikku!terima kasih"
tring
dengan cepat jisoo membuka ponselnya
Jisoo melihat photo itu sembari tersenyum bangga
"Jadi ini Jennie dan rose?kalian udah pada cantik ya?. Unnie kangen kalian, semoga kalian sehat sehat terus dan semoga kita cepet ketemu!" Gumam Jisoo
"Pasti yang sebelah kanan rose dan sebelah kiri Jennie" tunjuk Jisoo
"Lisa liat unnie dapat photo Jennie sama rose,Lisa mau liat?cepet buka matanya dong" ujar Jisoo
"Eh tapi kayaknya salah yang sebelah kanan jennie yang sebelah kiri rose"
"Jennie pipinya dari kecil tetep ngembung. Sama rose yang masih rambut blonde" lanjut Jisoo
~~~~~
"Kita ikutin aja nona gimana?nanti kalau mereka keluar baru kita ambil ancang ancang?" Usul june
"Boleh juga" senyum Jennie
Disisi lain tepatnya di belakang mobil june
"Ajudan!cepat jangan sampai ketinggalan itu mobilnya nona Jennie" ujar seorang pemimpin nya
"Baik bos!"
"Kalian semua harus menjaga nona Jennie maupun nona rose tolong awasin mereka saat nanti kita disana. Jangan sampai ada luka sedikit pun mengerti?!!" Ujar bos itu
"Mengerti bos!!laksanakan!" Ujar semua anggota
"Itu june.ayo kita turun!" Seru Jennie
"Eh nona jangan cepet cepet nanti kita ketauan"
Perkataan june tidak digubris oleh Jennie
"Berhentii!!" Gertak Jennie saat mereka mau membawa rose
"Unnie" lirih rose
"Rosie jangan panik oke?ada unnie,Rosie baik baik aja!" Kata kata itu terngiang saat Jennie mengatakan nya saat dia panik dan disitu pula Jennie memberikan tatapan seolah mengatakan hal itu lagi
"Oh oh oh, lee Jennie datang juga ternyata" tepuk tangan seorang
"Kalian kenapa menculik adik saya?kita kenal juga tidak"
"Hahaha,kalian memang tidak mengenal kami anak kecil! tapi Lee Taeyang dan Lee Sina tahu kami" ujar seorang yang berbadan kekar
"Apa maksud kalian?"
"Kami hanya ingin balas dendam kepada keluarga kalian terutama tuan Lee Taeyang yang terhormat. Hanya itu?dan caranya adalah membuat kalian menderita dan ya kita berhasil membuat istri dari Lee Taeyang meninggal"
"Jadi kalian semua dalang akibat jatuhnya pesawat mommy kita?"
"Tentu"
"Kembalikan adikku,kalian jangan berani menyentuh nya sedikit pun!"
"Kalau begini bagaimana?" Pancing laki laki itu mencubit pipi rose
"Ck,aku gak akan biarin" ujar Jennie menendang kepemilikan laki laki yang tadi
"Nona?" June panik pasalnya tiba tiba rose diapit oleh orang tadi dan pisau yang dihadapkan dengan wajah rose
"Bergerak sedikit maka adikmu tidak akan selamat Lee Jennie" ancam orang itu disertai kekehan licik
"Bos,kita harus segera menolong nya " beritahu orang itu
"Oke,pastikan kalian berdatangan dari arah yang berbeda jangan sampai ada yang curiga mengerti?"
Mereka mengangguk lalu mencar
"Lepaskan pisau itu dari wajah nona itu tuan!" Ujar si bos
Jennie melotot tiba tiba saja ada orang yang datang menolong mereka padahal ini sepi
"Jangan salah paham nona,kami hanya ingin menolong kalian" senyum ornag itu
"Ah gomawo!"
Dan terjadilah perkelahian
Srett
Orang yang tadi mencekal Rose berhasil melukai pipi rose hingga berdarah dan orang² pun lengah
"Rosie" lirih Jennie saat melihat adiknya
Jennie pun langsung melawan orang itu
"Nona hati hati itu pisau berbahaya!" Ujar june yang sedang melawan Anggota tadi lalu melirik Jennie
Jennie tidak menggubris itu
Srett
Pisau itu berhasil lagi mengenai tangan Jennie
"Akhh"ringis Jennie tapi dia tetap berusaha menyelamatkan rose
"Nona Jennie" lirih seorang laki-laki
Brakk orang itu berhasil membuat laki laki yang mencekal rose terjatuh
"Ayo nona kita harus cepat cepat pergi dari sini" ujar orang itu
Brukk
Rose tiba tiba jatuh pingsan
"Rosie" ujar Jennie lalu mendekati rose
"Ayo nona sebaiknya kita bawa ke rumah sakit" ujar orang tadi
"Ah gomawo tadi sudah membantu kita" Jennie membungkuk hormat
"Nee.bukankah sebagai orang kita harus saling menolong?jadi tidak masalah"
~~~~
"Lisa kenapa nangis terus?apa Lisa mimpi buruk?"ujar Jisoo heran sedari tadi Lisa menitikan air mata terus
"Kalo mimpi buruk bangun dong sayang"
"Dokter,gimana kondisi adik saya dokter?" Ujar Jennie saat melihat dokter keluar
"Maaf sebelumnya saya mau bertanya apa pasien mempunyai asma?"
"Iya dia mempunyai asma sejak berumur 10 tahun"
Dokter itu mengangguk "jadi begini,pasien kritis kemungkinan asma nya itu kambuh dan tidak segera diberi obat jadi berakibat buruk. Untuk sementara pasien harus memakai oksigen"
"Apa dia bakal sembuh dokter?apa dia segera sadar?" Tanya jennie bertubi tubi
"Saya belum bisa memastikan, hanya penanganan oksigen membuat pasien lebih stabil "
"Lakukan yang terbaik buat adik saya dokter" ujar Jennie
"Baik nona"
Tiba tiba Lisa kejang kejang
"Lisa,Lisa kenapa?jangan buat unnie Panik" ujar Jisoo lalu menekan tombol darurat
"Maaf nona june pamit dulu mama tadi nelpon" ujar june
"Gapapa,makasih tadi udah bantuin june"ujar Jennie dengan senyum tulus nya
Diluar ruangan rawat Rosé terdapat empat orang
"Saya benar benar minta maaf nyonya besar kami berjanji tidak akan mengulangi itu"
"________________________"
"Baik nyonya,kami akan memastikan mereka tetap aman"
"_______________"
"Nee nyonya anyeong"
"Bagaimana bos?" Tanya orang itu
"Nyonya besar marah, dia menyuruh kita harus ketat menjaga nona nona"
Mereka mengangguk"lalu kita harus menjaganya disini?nanti-"
"Kita menjaganya dari jauh"
"Baik bos"
Bos nya itu mengangguk"aku akan masuk dulu"
Ceklek
"Maaf nona saya lancang masuk ke sini"ujar orang itu membungkuk
"Eoh?, gapapa. Omong omong terima kasih banyak atas pertolongan nya ajhusssi"ujar Jennie berdiri
"Sama sama. Omong omong nona maaf bukannya apa apa tapi sebaiknya itu tangan nona harus segera diobati"
"Ehm,iya terima kasih sekali lagi ajhussi atas perhatiannya"
"Sama sama,mau saya antar nona?"
"Eh gapapa ajhusssi aku bisa sendiri"ujat Jennie
"Saya antar saja nona" ujar laki laki itu
"Ehm ajhusssi , Maaf kalau boleh tahu nama ajhussi ?"ujar Jennie hati hati
"Ohh iya nama ajhussi park Bogum"ujar orang itu
"Ajhusssi kayak Daddy aku baik dan ramah" komentar Jennie
"Ehm,namaa aku Jennie ajhusssi. dan yang tadi itu adik aku namanya Rosé"lanjut Jennie
"Terimakasih nona.omong omong memangnya Daddy nona kemana?"
"Daddy?ehm,aku juga tidak tahu keberadaan Daddy kita karena kita udah lama berpisah"
"Maaf membuat nona jadi sedih" ujar orang itu mengelus pundak Jennie
"Tidak apa apa ajhusssi "senyum Jennie
~~~~~
"Dokter tangannya bergerak dok" ujar salah satu Suster
Dokter itu pun lalu mengecek keadaan Lisa
"Lisa"lirih Jisoo saat melihat Lisa membuka matanya
"Unnie" lirih Lisa pelan sangat pelan hampir saja jisoo tak mendengar
"Syukurlah keadaan nona Lisa sudah baik,nona Lisa hanya perlu pemulihan" ujar dokter itu tersenyum
Jisoo tersenyum senang "terima kasih banyak dokter"
"Sama sama, kalau gitu kami permisi"
"H-haus" ujar Lisa
"Aigoo" ujar Jisoo mencubit pipi Lisa lalu membawa air minum
"Gimana udah gak haus?"Lisa mengangguk
"Ada yang sakit?"ujar Jisoo mengelus Surai rambut Lisa
Lisa menggeleng lalu meneteskan air mata "eeh kenapa?kok nangis?" Ujar Jisoo
"J-jennie u-unnie s-sama R-rose unnie li-lisa liat R-rose unnie kesakitan u-unnie" ujar Lisa
Apa karena itu Lisa waktu itu nangis?-batin Jisoo
Jisoo menggeleng "mereka akan baik baik aja percaya sama unnie" Jisoo mengelus pipi Lisa
"Makan ya?Lisa belum makan kan?"lanjut Jisoo
Lisa menggeleng "nggak" ujar Lisa mengerucutkan bibirnya
"Aigooo jangan buat unnie gemes lisa-ya" ujar Jisoo
"Makan ya?seenggaknya dua suap oke?nanti kalo makan unnie kasih hadiah gimana?" Lanjut jisoo
"Hadiah apa?" Ujar Lisa dengan suara lantang karena abis minum
"Ada deh Lisa pasti seneng. Mau ya makan?"
Lisa mengangguk sambil memperlihatkan dua jarinya membentuk huruf v atau 2 "dua suap" ujar Lisa
"Iya. Ayo buka mulutnya anak cantik" ujar Jisoo
Ceklek
Lisa dan Jisoo menoleh ke arah sumber suara. Datanglah seorang Nayeon
"Eh? Lisa?"
"Aigoo uri Lisa udah sadar" ujar Nayeon mendekati Lisa
"Unnie dari mana?"ujar Lisa
"Dari mana mana hatiku senang la la la la la la la" ujar Nayeon bersenandung
Plak Lisa menggeplak tangan Nayeon"aduh kok digeplak tangannya unnie?" Ujar Nayeon
"Hmm"
"Unnie Ada Ada aja bikin uri Lisa marah jadi gitu deh" kekeh Jisoo
"Unnie hadiahnya mana?" Ujar Lisa yang baru selesai makan
"Sebentar, Lisa kan baru sadar jadi istirahat dulu" ujar Jisoo
Lisa menggeleng "Lisa udah istirahat, unnie yang belum istirahat sampe matanya hitam gitu" ujar Lisa mengelus mata Jisoo yang hitam barangkali dia bisa ngilaingin hitam itu
Jisoo memegang tangan Lisa "unnie istirahat kok" ujar Jisoo seyakin mungkin
"Uuuuu sweetnya kakak adik ini,aku jadi mau yerim suruh ke Korea" ujar Nayeon
"Ohh yah yerim kapan kesini unnie?" Ujar Jisoo
"Mungkin sekitar 5 bulan lagi, dia katanya pengen kuliah disini" ujar Nayeon
"Aku ada temen dong tapi kelamaaan" ujar Lisa ikut nimbrung
"Mau vc gak sama dia?tadi dia juga nanyain kabar kamu terus lisa" ujar Nayeon
Lisa mengangguk "mauu"
Aigooo lucu sekali uri lisa ini
26 Juni 2022