Yangyang dan jaemin tidak henti-hentinya menatap takjub ke arah sekitarnya.
"Woah, jadi ini rasanya menjadi seorang keluarga bangsawan asli tanpa campuran." Ujar jaemin dengan mulut yang membulat takjub.
"Kau benar, tau begini sedari dulu aku ingin lahir sebagai ras origin." Tambah yangyang.
"Mana bisa request seperti itu?!" Seru jaemin dengan nada sedikit meninggi.
"Ya bisa!...kalau aku penciptanya." Jawab yangyang, yang membuat jaemin mendengus.
Kini keduanya tengah berada di dalam kediaman milik vandove. Setelah menempuh perjalanan dengan kaki dari seoul ke italia.
"Tau begitu dari dulu aku akan memaksa minhyung hyung mengubahku menjadi vampire." Ujar jaemin entah pada siapa.
"Kenapa? Kau mau jadi bangsawan?" Tanya yangyang dengan kedua alis yang sudah bertautan.
"Supaya aku bisa pergi keliling dunia tanpa harus memikirkan ongkos pesawat." Jawab jaemin santai.
"Dasar tidak modal!" Ketus yangyang.
*
**
***
****
*****
Di ruang tengah kastil vandove yang tentunya berukuran dua kali lipat dari ruang tengah mansion milik renjun. Kini kedatangan tamu tiga orang vampire dengan satu hybrid vampire elf.
"Woah, kau mau perang hyung?" Tanya lucas pada yuta saat melihat terdapat banyak jenis vampire di ruang tengah milik sang kepala keluarga vandove.
"Loh, bukannya memang yuta hyung akan perang ya?" Bingung jungwoo sembari menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
"Kita bicarakan itu nanti." Yuta akhirnya membuka suaranya.
Namun seketika kedua netranya bertemu dengan sepasang vampire yang tengah menunjukan cengirannya.
"Kalau kalian bukan kerabat, sudah aku musnahkan sedari dulu." Tajam yuta pada hendery dan xioajun.
"Hehe, sayangnya kita kerabat hyung." Jawan hendery.
Baru saja keduanya akan melangkahkan kedua kakinya, namun harus terhenti saat mendengar teriakan yang berasal tidak lain dari slave razio.
"KALIAN!!!" Sentak jeno sembari menunjuk wajah hendery dan xiaojun.
"Hehe, kita bertemu lagi. Bagaimana kabarmu?" Tanya hendery dengan cengiran lebarnya. Terlebih saat netranya bertemu dengan tatapan tajam renjun.
"Jujur saja padaku, sedari dulu kalian memang berniat memusnahkanku kan?!" Emosi jeno dengan tatapan galaknya.
"Tidak baik berbicara fakta secara blak-blakan." Jawab hendery tanpa berpikir yang seketika dihadiahi pukulan kencang di punggungnya oleh xiaojun.
"Tidak baik menuduh kami seperti itu, lagi pula mana mungkin aku tega memusnahkan slave berwajah tampan seperti mu. Slave jenis mu ini harus dilestarikan!" Sambar xiaojun dengan senyum lebarnya.
"Yang ada dunia vampire kiamat jika ada banyak slave modelan sepertinya." Sahut hendery yang dihadiahi tatapan tajam oleh xiaojun.
Di dalam sebuah gua yang terletak di tengah-tengah hutan. Terdapat sang pemimpin striga yang tengah berdiskusi dengan seorang striga di depannya.
"Hyung, bukannya terlalu beresiko jika kau ikut dalam duel ini? Kau sudah membaca peraturan duelnya bukan?" Tanya dino sembari menatap khawatir ke arah seungcheol.
"Jangan banyak bicara seperti vernon." Tajam seungcheol.
"Tapi hy-..."
"Beri tau aku rencanamu." Singkat seungcheol dengan tatapan tajam nan dingin miliknya.
Membuat dino hanya dapat menghela nafasnya. Ia tidak terima jika vernon dibawa-bawa dalam pembicaraannya dengan sang pemimpin striga.
"Untuk tujuan utamamu berada di selatan hutan ini. Aku rasa menghadapi new born bukanlah masalah untuk kita." Jelas dino sembari menunjuk peta di hadapannya.
Sedangkan seungcheol hanya diam menyimak sembari sesekali menganggukan kepalanya.
"Lalu untuk tujuan kedua, berada di utara. Untuk yang kedua ini...aku kurang yakin, karena aku sendiri tidak terlalu mengetahui mengenai naga berkepala tiga yang termasuk dalam mahluk legenda." Ujar dino sembari mengusap tengkuknya.
"Tapi mungkin kita bisa membiarkan sepuluh atau mungkin lebih striga untuk masuk kesana dan membaca situasi dan kemudia mempelajarinya." Tambah dino yang diangguki oleh seungcheol.
"Lalu untuk yang ketiga ini...mungkin akan ada sedikit masalah." Ujar dino yang membuat seungcheol menatap datar sang striga.
"Apa yang kau permasalahkan?" Tanya seungcheol.
"Tujuan ketiga kita itu adalah underworld, dan yang kita hadapi nanti adalah the undead. Bahkan kekuatan hybrid demon vampire tidak bisa memusnahkannya karena mereka memang abadi dan tidak akan pernah mati." Jelas dino.
"Kalau begitu tinggal mengorbankan striga atau hybrid yang kita miliki." Ujar seungcheol tanpa beban sedikit pun.
"Itu masalahnya hyung, karena permainan utama kita bukan di duel ini. Tujuan utama kita adalah istana vampire." Jelas dino.
"Siapapun yang keluar sebagai pemenang maka akan tetap memicu peperangan." Tambah dino dengan tatapan seriusnya.
"Kalau begitu apa yang kau permasalahkan? Dari segi kekuatan pun kita akan lebih unggul disini." Datar seungcheol.
"Unggul dengan vampire lain, tapi tidak dengan hybrid demon vampire sempurna milik razio vandove." Ujar vernon yang tiba-tiba muncul dari arah belakang seungcheol.
"Aku tidak membutuhkan pendapatmu." Datar seungcheol.
"Aku mohon hyung, jangan membahayakan nyawamu dan nyawa striga lainnya lebih jauh." Pinta vernon dengan netra yang sudah berkaca-kaca.
Namun sepertinya seungcheol tidak memperdulikan permintaan sang witch dan malah beranjak pergi.
Meninggalkan vernon yang terdiam di tempatnya. Dan dino yang tengah menatap sang witch dalam diam.
"Jadi? Apa rencananya?" Tanya lucas sembari menatap ke arah yuta dan renjun bergantian.
Begitu pun dengan para vampire, dhampire dan hybrid di ruangan tersebut yang ikut menatap sang kepala keluarga vandove.
"Dacosta membuat aliansi dengan para bangsawan. Membuat mereka ikut melawan kita." Jelas yuta dengan tatapan seriusnya.
"Saat ini vandove tidak memiliki siapapun sebagai sekutu." Tambah winwin.
"Hanya kami?" Tanya hendery sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Ya hanya kalian." Jawab yuta yang diakhiri helaan nafasnya.
"Lalu apa rencana kita kalau sudah begini? Kita tidak memiliki sekutu sama sekali dalam kerajaan." Tanya lucas dengan raut seriusnya.
"Aku dan yuta hyung sudah mendiskusikan beberapa rencana tadi." Sahut jaehyun yang membuat minhyung dan yang lainnya mengarahkan fokus mereka ke arah jaehyun.
"Kita akan membagi tiga kelompok disini." Ujar yuta sembari melangkah maju ke depan.
Membuatnya kini berdiri tepat di tengah-tengah ruangan luas tersebut dan menjadi pusat perhatian semua mata.
"Kelompok pertama adalah kelompok yang masuk ke medan pertempuran." Jelas yuta sembari melirik ke arah renjun yang tengah bersedekap dada dengan wajah datarnya.
"Kelompok kedua yang berada di dalam istana vampire." Yuta melanjutkan kalimatnya, kini netranya beralih pada lucas yang berada tepat di depannya.
"Dan kelompok ketiga yang berjaga di sekitar medan pertempuran, mengawasi dan sebagai bala bantuan." Yuta menyelesaikan ucapannya. Dan netranya beralih pada minhyung.
Membuat minhyung mengerutkan keningnya heran, karena dirinya ditatap seperti itu oleh sang vampire bangsawan.
"Bukannya itu ilegal?" Tanya minhyung.
"Kau belum tau bagaimana liciknya para vampire." Jawab jeno dengan tatapan sinisnya. Membuat minhyung hanya berdecih.
"Lalu siapa saja yang berada di kelompok satu, dua dan tiga?" Tanya chenle dengan kening yang sedikit berkerut.
"Kelompok pertama sudah pasti dipimpin razio, lalu jeno, donghyuck, hendery dan xiaojun..." jaehyun menjeda kalimatnya.
"...kelompok kedua, aku, yuta hyung, winwin, lucas, jungwoo, kun dan yangyang. Sisanya kelompok tiga." Jaehyun melanjutkan kalimatnya.
Membuat para vampire di depannya segera menyuarakan suaranya, dan ketidaksetujuan mereka.
"Kenapa aku yang di dalam istana?!" Sewot yangyang tidak terima, membuat jaemin yang duduk disebelahnya memutar matanya jengah.
"Ck terima saja!" Kesal jaemin.
"Dan untukmu donghyuck." Yuta kembali membuka suaranya sembari menatap lekat sang hybrid yang tengah berdiri tepat di samping renjun.
Membuat suasana di dalam ruangan tersebut seketika menghening, karena perhatian mereka teralihkan pada sang vampire bangsawan dan sang hybrid.
"Kendalikan kekuatanmu. Karena jika kau kembali lepas kendali, maka mau tidak mau kau akan dimusnahkan oleh para petinggi vampire." Peringat yuta.
"Tenang saja paman, kalau donghyuck lepas kendali dan akan dimusnahkan oleh para petinggi vampire, razio akan maju paling depan untuk memusnahkan para petinggi vampire lebih dulu." Sambar jeno sembari melirik ke arah sang master yang tengah menatap tajam dirinya.
"Aku serius lee jeno. Dan kali ini razio tidak dapat memusnahkan petinggi vampire." Tegas yuta dengan tatapan datarnya yang seketika membuat suasana memberat.
"Yak! Jeno hyung! Kau ingin kita ditendang dari garis kerajaan ya?!" Sambar chenle cepat, mencoba untuk mencairkan kembali suasana.
"Lihatkan? Sudah aku bilang dunia vampire bisa hancur kalau slave modelan sepertinya ada banyak." Tambah hendery.
"Hm, kau benar. Sayang sekali, ternyata hanya wajahnya saja yang tampan. Pantas razio selalu naik darah dan dipenuhi aura gelap." Ujar xiaojun tanpa beban.
"Hoy! Vampire-vampire bangsawan menyebalkan, kenapa kalian malah jadi menyalahkanku?!" Protes jeno tidak terima.
"Karena kau memang patut disalahkan." Minhyung membuka suaranya dengan wajah datarnya.
"Diam kau dhampire sombong menyebalkan! Hoy vampire pendatang baru! Urus kekasihmu itu!" Ketus jeno pada jaemin yang sedari tadi hanya diam.
"Kenapa aku?!" Sewot jaemin.
"Ya karena kau kekasihnya!" Jawab yangyang.
"Tapikan donghyuck sahabatnya?! Kenapa tidak membawa donghyuck juga?!" Sewot jaemin.
"Yak! Kenapa ikut menyeretku?! Kan kau calon istrinya?!" Donghyuck tidak terima.
"Ya lalu?! Kau kan sudah dianggap adik oleh minhyung hyung! Seharusnya kau membelanya dong!" Ujar jaemin.
"Cih kalian semua memang aneh." Ujar renjun tiba-tiba yang membuat semua vampire yang tengah beradu mulut segera menyuarakan suara mereka.
"Kau lebih aneh ya! Bisa-bisanya memiliki kekasih seorang hybrid demon vampire!" Ujar jeno tidak terima.
Dan terus merembet, hingga semua vampire di ruangan tersebut kembali membuka suaranya.
Meninggalkan yuta yang tengah memijat pangkal hidungnya. Sedangkan winwin hanya tertawa paksa.
"Mereka sangat aktif ya." Ujar winwin sembari melirik ke arah vampire-vampire di hadapannya.
Sepertinya hari setelah hari ini akan menjadi hari-hari yang sangat-sangat panjang dan melelahkan.
Tbc.