RASHAKA | ARLION : 193 [END]

By nutrisarirasakuaci

186K 3.7K 21

[ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kisah seorang ketua geng motor dan penakluk nya, gadis sederhana namun memil... More

PROLOG
SATU
DUA
TIGA
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
DUA PULUH DUA
DUA PULUH TIGA
DUA PULUH EMPAT
DUA PULUH LIMA
DUA PULUH ENAM
DUA PULUH TUJUH
DUA PULUH DELAPAN
DUA PULUH SEMBILAN
TIGA PULUH
TIGA PULUH SATU
TIGA PULUH DUA
TIGA PULUH TIGA
TIGA PULUH EMPAT
TIGA PULUH LIMA
TIGA PULUH ENAM
TIGA PULUH TUJUH
TIGA PULUH DELAPAN
TIGA PULUH SEMBILAN
EMPAT PULUH
EMPAT PULUH SATU
EMPAT PULUH DUA
EMPAT PULUH TIGA
EMPAT PULUH EMPAT
EMPAT PULUH LIMA
EMPAT PULUH ENAM
EMPAT PULUH TUJUH
EMPAT PULUH DELAPAN
EMPAT PULUH SEMBILAN
LIMA PULUH
LIMA PULUH SATU [END]
THANKS KUACI
NEW STORY-!

EMPAT

4.6K 118 0
By nutrisarirasakuaci

Jangan lupa follow dulu ig @arlion193.gang


TOLONG KOMENTAR JIKA ADA TYPO YAH CI~

***

"Lama banget Bu Tuti masuk nya, woy. Sekalian aja jamkos dah," keluh Fatur salah satu anggota ARLION berada di kelas yang sama dengan Naka dan Arlan.

Jumlah anggota ARLION yang ada di SMA PRAMUDYA memang cukup banyak dan sisanya berada di sekolah lain. Tak tanggung-tanggung ARLION banyak di kenal seantero PRAMUDYA, tetapi Shaka sudah memberi peraturan bagi seluruh anggota ARLION bahwa mereka akan menjadi anggota ARLION jika sedang di luar sekolah.

Memang jaket kulit warna hitam berlogo di dada kiri juga punggung bergambar sayap dengan kepala singa yang harus mereka gunakan kemanapun, tidak berlaku jika sudah berada di area sekolah. Orang-orang yang di nobatkan sebagai anggota ARLION akan tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang siswa.

Shaka tidak pernah mengajarkan kepada anggota untuk membawa nama ARLION demi kekuasaan mereka karena tempat ARLION bukan di sekolah.

Yang menjadi sorotan di PRAMUDYA bukan hanya anggota nya tetapi para inti yang membuat kaum hawa ketar-ketir melihat ketampanan mereka. Apalagi sang ketua ARLION, Rashaka Abumi Bastara.

ARLION tipe orang-orang yang malas berurusan dengan guru, maka dari itu mereka tidak pernah melanggar aturan apapun yang ada di sekolah. Kecuali dalam keadaan yang tidak bisa di toleransi sama sekali.

"Nak, gue boleh nyontek mata pelajaran fisika bu Tuti yang kemaren gak?" Ucap Fatur.

"Ambil aja, gue juga nyontek dari arlan," jawab Naka sambil menyengir kuda, mendengar itu Fatur langsung menyambar buku yang ada di hadapan Naka.

Arlan adalah laki-laki paling pintar dan ambis di antara anggota inti ARLION lainnya, bahkan ia sering ikut serta dalam olimpiade fisika. Berbeda dengan Aland, adik kembarnya yang memiliki sikap masa bodo dengan hal yang berbau mata pelajaran.

Soal Naka, ia juga termasuk laki-laki pintar di kelas jurusan sains, namun ia lebih menguasai mata pelajaran Biologi dari sekian banyaknya mata pelajaran.

Setelah lama menunggu sang guru yang tak kunjung muncul, pintu kelas mereka terbuka langsung menampilkan seorang wanita paruh baya yang merupakan guru fisika sekaligus wali kelasnya itu.

Bu Tuti masuk bersama seorang gadis yang menggunakan seragam PRAMUDYA mampu menarik perhatian seluruh murid yang ada di kelas itu termasuk Naka dan Arlan.

"Selamat pagi anak-anak?" sapa Bu Tuti.

"Pagi Bu..."

"Maaf kalian menunggu lama, hari ini kalian kedatangan teman baru. Silahkan Del." Semua atensi mengarah pada gadis yang ada di samping Bu Tuti.

"Hallo. Perkenalkan nama saya Aidel Namira Pratista," sapa Aidel dengan senyum tipis nya, tak lupa tubuhnya berdiri kaku terlihat sedang menahan rasa gugupnya.

Semua orang yang ada di kelas itu meresponnya berbeda-beda. Ada yang berbisik entah apa yang mereka katakan, ada yang menanggapinya dengan senyuman, ada juga yang biasa saja nampak tidak perduli. Dan Aidel hanya tersenyum memaklumi.

"Okey Aidel, kamu silahkan duduk di bangku kosong paling belakang itu. Oh, yah. Kalian harus bersikap baik pada Aidel jangan mentang-mentang dia anak beasiswa kalian seenaknya membeda-bedakannya, kalian semua sama. Dan satu lagi, jam pertama dan kedua akan kosong karena guru-guru akan mengadakan rapat bersama wali murid. Terimakasih selamat siang,"  ucap Bu Tuti membuat satu kelas bersorak mendengar kelas nya jam kosong.

Aidel berjalan kearah bangku yang di maksud Bu Tuti lalu langsung duduk manis di bangku barunya. Kemudian ia menatap bingung ke segala arah karena ia tidak tahu harus apa setelah ini, melihat respon teman sekelas nya tadi membuat Aidel tidak yakin akan mendapatkan teman.

Karena ia mendengar, anak beasiswa yang masuk ke PRAMUDYA itu seperti orang asing bagi mereka. Entahlah apa motif mereka membeda-bedakan hal itu, tentu Aidel takut ia akan di jadikan murid tak terlihat oleh teman-temannya kelas nya.

Semua orang yang ada di kelas itu mulai meninggalkan kelasnya bisa ditebak mereka berbondong-bondong pergi ke kantin hanya sekedar mengisi perutnya. Namun Aidel tetap diam di tempat nya, ia bingung harus keluar atau tidak. Ia juga sedikit lupa apa yang sudah Draka jelaskan mengenai tempat-tempat di sekolah ini.

Aidel membuka tas nya dan menggambil kotak makan berwarna pink. Untung ia membawa bekal dari rumah supaya ia bisa menghemat uang jajan yang di berikan ayahnya.

"Bawa bekel Lo."

Suara berat yang berasal dari samping bangku Aidel membuat Aidel menoleh, ia melihat laki-laki dengan rahang yang tegas sedang memejamkan mata nya.

"Kamu ngomong sama Aidel?" Tanya Aidel sambil menunjuk dirinya sendiri.

Laki-laki itu mendengus dan membuka matanya "makan dikantin. Jangan makan dikelas. Aroma bekel Lo ganggu." singkat nya  langsung beranjak dari duduknya dan keluar meninggalkan Aidel yang sedang kebingungan.

"Dia nyuruh Aidel makan bekel nya di kantin? Apasih? Aroma bekelnya enak, kok," gerutu nya namun beberapa berpikir ia langsung keluar dari kelas karena kini hanya ia seorang diri yang duduk di kelas.

***

"Yuk suit. Siapa yang kalah, pesenin makan," ucap Abi menantang.

Kini inti ARLION sedang duduk tenang di salah satu meja kantin yang cukup luas.

"Bentar. Tunggu Arlan dulu, dia lagi otw kali," tahan Aland.

"Elah kelamaan anjir."

"Sabar suryadi."

Berbeda dengan Naka yang tertawa ringan melihat perdebatan tiga orang itu Shaka hanya tersenyum tipis sangat tipis sambil menggelengkan kepalanya. Tak lama Arlan datang dengan tangannya yang nampak memegang satu buku paket dan duduk di sebelah Faldo.

"Nah, yuk yuk yuk cepet."

"Fal lu traktir yah?"

"Enak aja udah hampir tiap hari gue traktir lu, Memed."

Aland hanya mendengus dan mereka mulai suit. Shaka, Naka dan Arlan pun hanya ikut saja walaupun sebenarnya malas, namun mencoba untuk tetap melakukan hal tidak penting itu.

"Yahaha! mampus Sono pesenin," Seru Faldo.

Abi yang kalah pun mendengus dan dengan malas beranjak untuk memesan makanan.

"Yang ngajak dia, yang kalah dia juga," ucap Naka sambil terkekeh.

"Eh, Iyah. Anak baru yang lain ceritain itu, masuk kelas Lo  nak?" Tanya Faldo

"Iyah."

"Cantik gak orang nya?"

"Dari mana Lo tau kalo dia cewek?"

"Dah banyak yang bilang."

"Mm... cantik, senyum nya juga manis. Ya gak, Ar?" ucap Naka sambil menaikkan sebelah alisnya dengan bibir terangkat mesem.

"Hm," gumam malas Arlan.

"Mantap. Kalo Abang gue bilang cantik berarti cantik beneran, Fal," seru Aland sambil menepuk pundak Faldo.

"wah wah... kudu cepet-cepet nih gue," ucap Faldo

"Gue cincang Lo kalo berani jadi sekte fuckboy alay lagi, Fal," ancam Naka.

"Inget Fey, Fal," tambah Shaka membuat Faldo mengatup bibirnya.

"Pesanan nya akan di antar bunda Yanti," seru Abi yang baru saja kembali.

"Ada." Ucapan singkat Arlan membuat satu meja itu menatap nya bingung."Tuh."

dagu Arlan mengangkat menunjuk seorang gadis yang tengah memakan kotak bekal duduk sendirian di bangku pojok sana membuat semua inti ARLION menoleh ke arah yang di tuju Arlan.

"Seinget gue, namanya Aidel," ucap Naka.

"Aduhay... cantik nyo..." binar Faldo.

"Fal inget lu lagi ngejaga perasaannya Fey."

"Tau lu Fal gw colok mata lu."

Benar. Fey itu sudah lama menyukai Faldo bahkan Faldo juga mengetahui itu. Karena Faldo masih memiliki hati nurani ia sangat menghargai perasaan Fey agar tidak di tebas Naka sebab laki-laki itu adalah sepupu dari Fey.

Menjaga sikap adalah jalan ninja Faldo karena tidak mau berurusan dengan Naka. Ia juga tidak enak pada Fey karena mereka satu komunitas.

"Iyah tau gue elah," dengus Faldo.

Tak lama mbak Yanti pun datang membawa nampan berisi dua porsi nasi goreng dan empat porsi bakso yang langsung mereka sambar setelah nya mengucapkan terimakasih kepada Mbak Yanti.

Shaka sedari tadi masih melirik gadis yang sedang memakan kotak bekal nya sendirian, gadis yang tadi pagi menghalangi jalan nya dan gadis aneh yang waktu itu ia temui di minimarket.

Sedangkan di tempat Aidel, Ia duduk sendirian di bangku pojok sambil memakan kotak bekal yang ia bawa tadi. Tengah asyik-asyiknya makan meja nya di gebrak membuat Aidel terlonjat kecil dan langsung menoleh pada si pelaku.

"Oh jadi Lo yang katanya anak beasiswa?"

"Lumayan sih."

"Gak ada temen yah? Kasian," ucap perempuan itu sambil tersenyum mengejek.

Tingkah mereka cukup membuat semua orang yang ada di kantin mengalihkan atensinya pada mereka, segerombolan laki-laki hanya bisa mendengus dan menepuk jidatnya.

Aidel yang di perlakukan seperti itu pun hanya menatap mereka dengan wajah biasa saja, tidak ada takut atau apapun.

"Apa Lo lihat-lihat?" Gertak Nala pada Aidel.

"Berani banget yah?" ucap Fey menatap remeh pada Aidel.

"Kalian sadar apa yang udah kalian lakuin tadi bisa buat orang celaka. Hampir aja keselek. Kalo mati karena keselek, gimana? Mau tanggung jawab? Mau?" Suara Aidel membuat seisi kantin menatap nya cengo termasuk Fey dan Nala.

"Apaan sih? Lo teriak-teriak ke kita?"

"Introspeksi tolong, kak. Gebrakan kakak buat saya kaget juga."

Nala yang melihat tingkah Aidel hanya bisa menahan tawa dan Fey hanya menatap cengo pada Aide.

"Dahlah, Kita kayak nya kurang garang deh Fey, jangan banyak gaya mau bully anak orang segala," ucap Nala

Hening.

Fey yang sedari tadi diam langsung tertawa geli membuat Nala ikut tertawa dan membuat semua orang yang ada di kantin itu menatap bingung termasuk Aidel.

"Okey okey. Maaf deh udah buat lo hampir keselek, kita cuma mau nyoba nyapa Lo aja," ucap Fey yang tertawa nya mulai reda dan Aidel yang masih memandang nya bingung membuat Nala gemas dengan tatapan yang di berikan Aidel.

"Gini deh kalo Lo udah selesai makan nya, temuin kita nanti di kelas 12 IPA 3, okay?" seru Nala sambil mengedipkan sebelah matanya dan mereka berdua pun langsung pergi kearah meja yang sudah ada enam laki-laki menatap mereka dengan tatapan cengo.

Aidel yang sedari tadi bingung langsung melanjutkan acara makan nya yang tertunda tadi.

***

Si Freak Nala dan Fey buat anak orang ketar-ketir aja

Dan ini tuan ku Rashaka gemoy Bastara

Kira-kira Aidel bakalan masuk komplotan Nala sama Fey gak yah karena kan bibit-bibit cewek galak+cerewet nih boss

Jangan lupa follow guyss
Follow juga ig @arlion193.gang

Jangan lupa vote juga komentar yah

See u ~

Continue Reading

You'll Also Like

1.4K 676 31
Perihal cinta, terkadang semua orang sudah mencoba berbagai cara untuk bersama. Namun, mengapa pada sampai titik terakhir, kita tidak pernah bisa ber...
858K 44K 58
Arekha Abilo Justine Lecester, selalu bersifat dingin, irit dalam berbicara dan tidak ingin berurusan dengan perempuan sudah menjadi image dari laki...
416K 32.2K 42
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
645K 40.1K 81
revisi dalam bentuk novel- terbit di teori kata publishing open po 15 maret - 24 maret 2024 Don't copy my story! follow sebelum baca ••• Faresha Aze...