HANNA

By Caramelolatte_

32.4K 1.9K 43

Laryssa Griselda Hanna, harus merasakan pahitnya pengkhianatan dari orang yang sangat ia percaya. Dunianya ya... More

-HANNA-
01
02
03
04
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Extra Part I
Extra Part II
THE END

05

1K 72 0
By Caramelolatte_

Anna memperhatikan dirinya dicermin, rambut panjang yang membuatnya selalu terlihat girly.

Dia mengkepang rambutnya menjadi dua, memutuskan untuk melakukan sedikit perubahan di rambutnya ini.

"Anna, ga sekolah kamu?" Ketukkan dipintu utama kamarnya.

"Iya mami, bentar lagi turun."

Anna melihat pantulan dirinya dicermin, "New me, new day." ucap Anna pada pantulan dirinya dicermin wastafel.

Rambutnya yang semula apabila digerai akan sampai menyentuh bokong, kini hanya sampai menyentuh bahu.

Rambut yang hampir tak pernah berani dia potong, karen Arthur menyukai rambutnya yang panjang.

Anna melangkah ke almari pakaian untuk meraih baju sekolahnya, setelah kemarin seharian mengurung diri didalam kamar, dan untungnya hari itu hari minggu, jadi tak ada yang mengganggu Anna.

Setelah selesai dengan urusannya, Anna keluar dari kamar hendak menuju lantai dasar rumahnya untuk sarapan bersama keluarganya.

Mami, Papi, dan Abangnya, Geralt. Memandang lekat Anna yang turun menarik kursi untuk diduduki.

Tak ada yang berani bertanya kapan Anna memotong rambutnya, atau ada masalah apa Anna memotong rambutnya. Jelas untuk masalah, Geralt telah memberitahu kedua orang tuanya, agar mereka tidak bertanya apapun pada Anna nantinya.

"Mam, Anna hari ini ga bawa bekal ya. Pengen makan dikantin sekolah."

***

"Kenapa?"

Kali ini, Anna yang harus mengatakan jika Arkan berperilaku aneh. Dia sedari tadi memandangi Anna aneh.

"Gue cantik ya?"

"Pede banget lo."

"Lah, terus lo dari tadi liatin gue, kenapa?"

"Kenapa, cewe kalo ada masalah, ngelampiasin ke rambut mereka?"

"Emang iya?" Anna mengerenyitkan dahinya, Anna hanya iseng dan ingin terlihat fresh setelah apa yang di lalui belakangan ini.

"Lo tau ga, selain yang ada dibawah. Rambut juga mahkota perempuan."

"Iya gue tau itu. Cumaa—"

"Apa?"

"Jangan-jangan lo disuruh abang ya, buat nanya-nanya ke gue? Lo jadi ga sependiam kemarin, jadi aneh gitu."

"Bodo ah."

Arkan bangkit dari kursinya.

"Mau kemana?"

Anna bertanya saat lelaki itu beranjak dari duduknya.

"Kantin."

"Gue ikut boleh ga? Gatau kantinnya dimana."

Arkan memandang aneh Anna, bisa-bisanya dia tak tau letak kantin sekolah.

"Cia! Ayoo kita kekantin sama Arkan."

***

Anna menyesali tindakannya untuk pergi kekantin bersama Arkan.

Semua mata tertuju pada meja yang kini ditempati Cia dan Anna, meja itu berisikan para lelaki, dan hanya mereka berdua saja perempuan disana.

"Gue kira lo gapunya temen."

Anna berbisik pada Arkan yang duduk disisi kirinya.

"Ish Anna, lo gatau ya? Arkan itu famous banget disini." Cia menjawab bisikkan Anna yang terdengar olehnya.

"Gue pikir Arthur paling famous."

"Diatas Arthur itu ada Bian, dan diatas Bian ada Arkan."

Cia menunjuk Bian yang duduk dihadapan Arkan, lelaki itu cukup kalem hampir mirip dengan Arkan, dari segi sikap dan perilaku, yang terlihat.

"Terus?"

"Lo baru keluar dari goa ya?" pertanyaan itu datang dari siswa yang duduk dihadapan Anna.

"Lo nemu cewe ini dimana sih Kan? Cakep sih, cuma bolot."

"Omongan lo dijaga." Arkan memperingati temannya, yang langsung menampilkan senyum canggung karena kesalahannya.

Anna mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin, dan terhenti pada sebuah meja yang berisikan empat siswi dan satu siswa.

Arkan melirik Anna, dan mengikuti pandangan gadis itu.

"Dia mantan lo?"

Anna memandang Arkan yang ternyata tengah memandang meja yang tadi menjadi pusat pemberhentian Anna.

"Hmm." Anna bergumam sebagai jawaban.

"Sahabat lo juga ada disana?"

Kembali bergumam sebagai jawaban.

"Lo putus sama Arthur karena Felis?" Cia bertanya dengan bersuara sedikit besar membuat penghuni meja yang awalnya tak mau kepo, menjadi kepo.

"Arthur? Anak basket?" Bian bertanya, karena nama itu tak asing baginya.

"Iya, dan Felis anak cheers."

Bian menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan gadis yang duduk disamping Anna, Bian belum berkenalan dengan resmi pada kedua gadis ini.

"Cakepan juga Arkan kemana-mana. Dari si Arthur." Siswa yang tadi mengatai Anna bolot.

"Dia itu suka bekasan Arkan." ucap siswa yang duduk didepan Anna.

"Felis bekasan Arkan juga?"

"Ngga, Arkan gamau sama dia."

"Arkan suka sama cewe yang di——"

Belum selesai siswa itu berbicara, Arkan sudah melemparinya dengan gumpalan tissu.

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 105K 20
Menikah diusia muda dengan sahabat sendiri? Hal itu tak pernah dibayangkan oleh Ara sebelumnya. Leo-orang yang ia percaya akan menjaganya, malah mela...
THEORUZ By L I L Y

Teen Fiction

16M 1.5M 54
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
16.9M 1.9M 87
SUDAH TERBIT VERSI NOVEL. Bisa didapatkan di toko buku dan marketplace fav kamu seperti shopee, tokped, webstore MIZAN. "Dia cewek gue." Atlanta Nath...