Raga dengan cepat mendekat ke arah stella karna sweater bagian lengan nya berdarah.
Melihat perban yang sudah di penuhi oleh darah raga ingin melepaskan nya dan melihat apa yang terjadi dengan lengan lengan stella.
Stella langsung menepisnya,dan menutupi lengan nya lagi.
"Kak raga mau stella ngak ganggu kak raga lagi iya kan? Hikss hikss" ujar stella bertanya,tapi raga hanya diam memperhatikan lengan stella.
"Mungkin susah buat buat lupain kak raga hikss,tapi stella bisa coba lupain harapan stella buat kak raga hikks"
"Dan tenang aja,stella gak bakal ganggu kak r-raga lagii hikss"dan stella langsung berdiri ingin meninggalkan raga,tapi raga langsung menahan tangan stella.
"Bagus lo gak ganggu gw lagi,tapi biarin gw obatin luka lo dulu"ucap raka dengan datar.
Stella langsung menepis tangan raga "gak usah,aku bisa sendiri"ujar stella sambil menghapus air matanya.
Melihat stella menghilang,entah mengapa hati raga sakit mengetahui stella sudah tak memiliki sosok seorang ibu,dan luka di tangan nya,membuat raga merasa bersalah.
"AKKHHH"teriak raga frustasi dengan hati yang tidak tenang.
*****
"Kak Al tolong stella kak"ujar stella yang sudah duduk di tangga yang melihat Al.
Al langsung menoleh,dan mengetahui yang memanggilnya,Al langsung bergegas menghampiri stella.
"Stel lo kenapa?"tanya Al lembut.
Al khawatir melihat keadaan stella,yang banyak darah mengalir di hidung dan lengan nya.
"Kerumah sakitt ayok"ujar Al sambil mengendong stella.
"K-kak jangan bilang kak raka sama bang belvin k-kak"ucap stella sebelum kesadaran nya menghilang.
"Aagghhh lo kenapa?"dengan panik Al langsung memesan taxi,karna Al tidak membawa mobil dan tidak akan sempat meminjam kepada temannya.
"Lo bakal baik-baik aja"ujar Al sambil membersihkan hidung stella di dalam taxi.
"Pak cepat dikit,cewek saya butuh dokter"ujar Al.
Author :Sejak kapan Al mengklaim stella sebagai cewe nya?
Sudahlah.
Akhirnya Al dan stella sampai di rumah sakit,dengan cepat Al mengendong stella.
Sekarang Al berada di luar karna dokter sedang memeriksa stella.
"Gimana dok?"tanya Al yang melihat dokter keluar.
"Apa kah stella sering meminum obat tidur?"tanya dokter tersebut yang berhasil membuat Al mematung.
"O-obat tidur?"beo Al sambil menggeleng.
"Dan tolong,Kemotrapi nya segera di lakukan,sebelum leukimia stella memasuki stadium 3,jika sudah stadium 3 maka kemungkinan besar stella tidak akan pulih"ujar dokter terang-terangan.
"Dan saya juga sudah memperbaiki jahitan tangan stella"ucap dokter tersebut lalu meninggalkan Al yang masih mencerna semua ucapan dokter tersebut.
Al dengan cepat masuk menemui stella di ruangan nya.
"Kak Al k-kenapa?"tanya stella yang melihat wajah pucat Al.
"L-lo k-kenapa bisa sakit stel?"ucap Al gugup sambil mendekati stella.
Stella hanya diam.apa mungkin Al sudah mengetahui semua nya??
"Kak Al tau?"tanya stella kepada Al yang sudah terduduk di dekatnya.
Al langsung memeluk stella.dan stella membalasnya karna stella butuh sekali pelukan seseorang sekarang.
"Lo kenapa bisa gini?apa raga yang lakuin ini?"tanya Al sambil melepas peluknya.
Stella dengan cepat menggeleng,dia tidak ingin raga dan teman-teman nya berantem cuma gara-gara stella.Itu pikirnya.
"Tadi stella abis bicara sama kak raga,stella bilang gak bakal ganggu kak raga lagi,trus stella pergi dan tangan stella gak sengaja kesenggol penutup pintu yang tajam.dan stella mau ke UKS stella tiba-tiba pusing dan hidung stella berdarah"ujar stella.
"Lo gak bohongkan?"tanya Al penuh selidik.
"Ngak kak"balas stella sambil menggeleng.
"Gw bakal bilang raka masalah kemo ini!"jelas Al.
"Tapi kak"ucap stella terhenti saat mengingat apa yang di katakan stella beberapa saat lalu kepada axel dan raka.
"Lo yang bilang,apa gw?"tanya Al dengan menatap stella.
"S-stella aja kak"ujar stella.
"Okey kita pulang,gw antar"jelas Al kepada stella.
"Kita ke sekolah aja kak,stella ada janji sama kak raka,dan juga mau ngomongin ini ke kantor papa"jelas stella sambil tersenyum.
"Hmm"Al hanya berdehem lalu mengajak stella untuk ke sekolah lagi.
*****
Sampainya stella di sekolah belvin menghadang nya,dengan wajah khawatir.
"Abis dari mana??!!"tanya belvin datar.
"Dari rumah sakikt bang"ujar stella.
Belvin lalu menyadari lengan stella ada perban,dan stella yang melepas sweater nya.
"Ini kenapa?"tanya belvin mengambil lengan stella dan menelitinya.
"Cerita nya panjang bang,stella bakal cerita sama bang belvin. Jadi ayok ikut stella cari kak raka dan ikut ke kantor papa,stella bakal kenalin bang belvin juga ke papa"ujar stella dengan yakin.
Belvin heran,apa yang di sembunyikan stella.
"Tapi apapun nanti yang bang belvin udah tau bang belvin gak boleh marah"sambil mengangkat kelingkingnya ke arah belvin.
"Oke"belvin membalas kelingking stella.
Al hanya diam saja memperhatikan nya,karna sudah tau apa yang akan stella katakan.
"Yaudah ayok cari bang raka"belvin mengajak stella dan menggenggam tangan stella.
"Kak Al makasih udah nolong stella ya"ucap stella tulus kepada Al yang di balas senyum manis oleh Al.
"Lo jelasan sama gw apa yang lo tau nanti!"tekan belvin kepada Al lalu pergi meninggalkan Al.
Sudah sampai belvin dan stella dilapangan basket tapi nihil tidaka ada raka,lalu mereka berjalan menuju kelas raka dan masih tidak ada raka.
"Coba liat kantin kelas 12"ujar belvin.
Lalu mereka menginjakan kaki nya ke kantin kelas 12.
"Rak cewek lo noh,kayak nya nyari lo"ucap reza.
Raka langsung menoleh melihat stella yang tengah celingak-celinguk mencarinya.
"Dia adek gw,kandung!"ucap raka datar lalu berjalan menghampiri stella.
Reza kaget,karna tidak mengetahui raga memiliki adik.
"El"panggil raka.
Sontak belvin dam stella menoleh.
"Kenapa?"tanya raka dengan nada sedikit khawatir melihat stella tak menggunakan sweater nya.
"Sweater kamu mana?"tanya raka sambil memeluk stella.
Stella langsung menangis karna tiba-tiba raka memeluknya.
"Hikss hikss hikss"tangis stella terdengar sangat menyedihkan.
Belvin lalu mengosok punggung stella pelan.
"El mau ketemu papa hiks"ujar stella yang masih menangis di peluk raka.
"Okee kita ke kantor papa ya,tapi janji ngak nangis"ucap raka menenagkan stella sambil melerai peluknya.
"Hiks iya,tapi bawa bang belvin"ucap stella sambil menghapus air mata nya sendiri.
"Okeyy kita bawa belvin,dan kenalin abang tegil kamu ini ke papa yaa"ujar raka sambil mengusap pipi cubby stella.
"Sebenarnya apa yang lo sembunyiin dari gw bang?bukan nya kita udah sepakat buat saling terbuka?"tanya belvin.
"Nanti lo bakal tau semua,sekarang ayok ke kantor papa"ucap raka.
Lalu mereka berjalan bertiga.
Di depan kantin kelas 11 tatapan stella dan raga bertemu,tapi dengan cepat stella menunduk.
Entah mengapa hati raga sakit melihat stella menghindarinya.
"Stella menderita leukimia stadium 2"ucap Al kepada agam dan raga memberitahu.
Agam yang sedang makan langsung menoleh karna terkejut,dan bukan hanya agam raga langsung menoleh ke arah Al.
"Lo gak becandakan Al?"tanya agam meneliti setiap pernyataan Al.
"Dan ya,stella juga mengosumsi obat tidur,dan bahkan melukai dirinya sendiri"jelas Al lagi.
Raga mematung mendengar penjelasan Al.
"Jadi stella makai sweater buat nutupin tu tangan?"tanya agam lagi.
"Hm"hanya itu balasan Al.
Agam masih tidak percaya dengan apa yang baru dikatan oleh Al.
Jangan tanya raga lagi,saat ini raga sudah mematung dengan tatapan kosong,dan hati yang gelisah.
*****
Sampai nya di depan kantor axel,raka,belvin dan stella langsung memasuki gedung itu.
"Maaf tuan raka,apa ada yang bisa saya bantu?"tanya seorang pegawai kepada raka.
"Saya mau ketemu papa saya!"tekan raka sambil melanjutkan jalan nya,tapi pegawai tersebut terus menghalangi raka.
"Tapi tuan,bapak sedang ada meeting penting tuan"ucap pegawai tersebut.
"Sekarang lo telpon papa gw!! Lo dengar sendiri apa yang dikatakan nya ! Cepatt!!!!" bentak raka denga emosi.
"Udah kak,biarin aja,kita tunggu aja papa kelar meeting nya"ujar stella menenangkan.
Namun raka tak menjawab nya.
"Lo budeg??cepatt lo telpon!! Atau lo gw pecat!!??"bentak raka lagi.
Stella dan belvin hanya diam,melihat raka yang berapi-api membuat nyali belvin dan stella ciut.
Pengawai tersebut menelpon menejer axel.
"Maaf pak,tuan raka dam kedua teman nya ingin menemui bapak"ujar pegawai tersebut.
"Apakah raka bersama perempuan dengan rambut panjang?"tanya axel dengan di sebrang sana.
"Iya pak,dan juga ada satu lagi laki-laki"ucap pegawai itu lagi.
"Suruh mereka menemui saya di ruangan saya!"ucap axel.
Lalu pegawai tersebut menghampiri raka dengan wajah takut.
"Bapak menyuruh tuan ke ruangam bapak"ujar pegawai axel.
"Anjing lo,buang waktu gw lo"balas raka lalu meninggalkan pegawai tersebut dan menaiki lift menuju ruang axel.
"Maaf saya ada kepentingan yang tidak dapat di tunda,meeting nya akan dilanjutkan nanti dan akan saya kabarin secepatnya,maaf sekali lagi"ujar axel meninggalkan ruangan meeting.
Bagi axel tidak ada yang lebih penting selain stella dan raka.
"Papa hikss"ujar stella masuk dan berlari memeluk axel erat.
Axel yang melihat itu langsung binggung,apa yang membuat putri nya begitu sedih.
"El kenapa?"tanya axel sambil membalas peluknya.
"El mau kemo hikss"jelas stella yang membuat hati raka dan axel tenang.
Lalu axel membawa putrinya,raka dan belvin untuk duduk.
"Lalu siapa laki-laki yang bersama kalian ini?"tanya axel.
Belvin yang merasa di perhatikan langsung menyalami axel.
"Dia abang El pa,namanya bang belvin.Bang belvin yang udah El ceritain sama papa beberapa hari yang lalu"jelas stella.
"Iyaa,papa ingat"ucap axel sambil mengelus kepala nya.
"Stella bakal kemo pa,tapi stella mau beritahu abang belvin,karna bang belvin udah kaya abang kandung stella sendiri.Jadi papa harus anggap bang belvin anak papa juga"jelas stella.
Axel tersenyum ramah kepada stella sebagai tanda axel menyetujuinya,dan juga axel juga menyukai belvin jadi tidak ada alasan buat axel menolak nya.
Stella mulai menceritakan semua yang di alami stella dari pertama axel dan raka membenci nya dan berlanjut sampai stella mengetahui bahwa dia menderita leukimia stadium 2,dan tak lupa stella mencerita bagaimana ada luka di lengan nya.
Mendengar itu belvin menangis,begitu malang nya nasib stella.
*******
Jangan lupa Vote ya guyyss🤣🥰
Selamat Mambaca Yaaa🙏🏻🥰Jangan Lupa Komen jugaa😊
antu suport nya juga ya bestiiii🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻