Is About Haechan Story II (Al...

By novel05

466K 44.5K 7.4K

Haechan kembali disaat semua member ragu akankah perasaan mereka untuk Haechan masih sama atau Tidak.? BXB P... More

Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43-End
Extra Chap
Promosi
Info S3

Part 18

10.8K 980 98
By novel05

Haechan tidak tahu bagaimana bisa kini ia ada dalam kungkungan Johnny, mereka awalnya hanya berpelukan di atas sofa. Johnny berusaha menenangkan dirinya yang kalut memikirkan nasib Mark, tapi kini kancing bajunya dan Johnny sama-sama terbuka dan tidak terkancing.

Johnny pun tengah asyik membuat tanda disekitar bahu dan dan dada Haechan. Namun saat sedang asyik Johnny tiba-tiba menghentikan aksinya, "kau tadi membeli coklat bukan?" Tanya Johnny, dan Haechan hanya mengangguk seraya memandang Johnny heran.

"Taruh dimana?" Tanya Johnny.

"Masih di kantong plastik di dapur" jawab Haechan seraya menunjuk dapur. Johnny yang mendengar langsung berjalan kearah dapur, dan kembali dengan sekotak coklat ditangannya.

Haechan bangkit dari posisi tidurnya, "kau mau menghentikan ini ya hyung, kita makan coklat saja?" Tanya Haechan polos yang menimbulkan kekehan ringan dari Johnny.

Dengan pelan ia dorong Haechan kembali berbaring, dan memasukan coklat berbentuk bulat kedalam mulut Haechan. Haechan berniat menggigit coklat yang ada di dalam mulutnya sebelum Johnny sudah lebih dulu memagut bibirnya.

Johnny memasukkan lidahnya ke dalam mulut Haechan, memaksa Haechan untuk menelan cokelat tersebut. Johnny mendorong cokelat tersebut pada lidah Haechan, sehingga reflek Haechan mengoles cokelat dan lidah Johnny, lalu mengernyitkan dahinya, ia tidak biasa memakan coklaht dengan cara seperti ini. Pergulatan mereka pun terjadi. Johnny melilitkan lidahnya pada makanan tersebut—menjaga cokelat tetap di tempatnya, ketika Haechan mendorong benda tersebut, hendak mengeluarkan makanan itu. Tidak mau kalah, Johnny menepuk-nepuk cokelat tersebut, hingga makanan itu sedikit lumer.

"Ugh..," Haechan meringis disaat rasa manis itu terasa sedikit aneh. "Hyung… sudah!" perintah Haechan, pada Johnny yang terus memaksanya. Haechan bisa saja mendorong Johnny, tetapi ia tidak yakin dengan kekuatannya sendiri. Johnny tersenyum, ketika mendengar erangan menderita Haechan. Ia puas dengan kerjaannya sekarang.

"Hnnnn…. Ngggg….. hnnnn..," desah Haechan dikala Johnny menghisap lidahnya sangat kuat, seolah tidak peduli lagi rasa manis yang memualkan itu. "Hyung—hnnn… hyu—nggg..," Haechan mendorong Johnny, ketika nafasnya habis. Johnny melepas ciuman di antara mereka. Tatapannya menggelap, berubah drastis.

Johnny megenggam pipi Haechan, dengan kedua tangannya, menjilat tetesan air liur berwarna kecokelatan di dagu Haechan, dan memagutkan bibir mereka kembali. Haechan langsung memejamkan matanya erat, menikmati serangan Johnny. Perasaan rindu bercampur gairah membuat dirinya lupa daratan. Ia mengelus tengkuk Johnny, mengalungkan tangannya di leher Johnny sebelum kedua tangannya itu turun—menelusuri tubuh Johnny. Haechan mengelus pundak, lengan, dan dada Johnny, badan Johnny benar-benar sempurna otot-ototnya tercetak dengan jelas.

"Ohhh… sial! I… ini.. ahnnnn… hyuuunng… ahnnn.. bisa… ce…ahhhh…" Haechan meracau tidak karuan.

Haechan seakan-akan melayang, ketika miliknya keluar-masuk mulut Johnny. Ia memang pernah mendapatkan layanan seperti ini sebelumnya, tetapi ia belum pernah mendapatkan layanan cukup lama seperti ini, sehingga tubuhnya terasa sulit digerakkan, terlalu lemas. Haechan yang penasaran bagaimana caranya Johnny bisa membuat dirinya menggila membuka matanya. Ia menatap ke arah Johnny. Menatap wajah Johnny yang kini sedang memanjakan miliknya. Tangan Johnny bergerak cepat untuk membuka semua kain ditubuhnya.

"Akhhhh… Akhhhh… Akhhh.. hyuung… milikmu semakin keras…" desah Haechan, dengan mata terpejam erat. "Hyuuung…terus… please lebih cepat…" pinta Haechan.

Sudah beberapa menit lalu milik Johnny ada di dalam tubuhnya, berterima kasih pada Mark yang menyetubuhi dirinya tanpa henti kemarin, kini Johnny bahkan tidak perlu melakukan pemanasan pada bagian bawahnya. Dan harus Haechan akui jika Haechan menikmati permainan Johnny.

"Ahhhhh… Hyung… lebih kenai bagian tadi…," Haechan ingin bagian miliknya kembali ditabrak oleh sang dominan. "Terus.. Ah… aahh… hyuung…," desah Haechan—tidak karuan. "

Johnny tersentak melihat betapa bersemangatnya Haechan, ini benar-benar gila. Johnny menatap wajah Haechan yang dihiasi peluh dan penuh ekspresi nikmat, hingga mulut Haechan yang merekah dan membengkak terbuka, mengeluarkan air liur pada sudutnya, mendesah hanya untuk seorang Johnny.

Johnny menarik tubuh Haechan, sehingga Haechan kini berada di paha Johnny dengan milik Johnny yang masih masuk di dalam lubangnya, ketika Johnny berada di dalam posisi duduk. "Ride me, baby!" perintah Johnny.

Libido yang tidak terkendali dan logika yang sudah terhempas entah kemana, membuat Haechan mengikuti keinginan Johnny, tanpa melakukan perlawanan sedikitpun. Dengan senang hati ia menaik-turunkan pinggulnya, memanjakan dirinya sendiri. Ia memajukan tubuhnya ke depan-belakang, serta mendongakan kepalanya menikmati milik Johnny yang berada di dalam tubuhnya. Ia dapat merasakan denyutan milik Johnny yang ada di dalam anusnya. Ia dapat merasakan panasnya tubuh dan milik Johnny. Sial. Apakah dia sudah gila? Kenapa bisa dia menikmati disetubuhi tanpa henti seperti ini? Ini sangat melelahkan dan menyenangkan. Haechan tidak berhenti meracau, dan menggumamkan jika dia sudah gila karena melakukan permainan ini bersama Johnny.

Sang Dominan menggerakan bibirnya. Ia menyumbu leher Haechan, memberi bercak kemerahan pada leher tersebut, Haechan sudah menjadi miliknya.

"Hyuung… jangan terlalu banyak," perintah Haechan pada Johnny. Tetapi, tetap saja, Haechan mendongakan kepalanya, memberi akses untuk Johnny agar bisa dengan mudah memberi tanda untuknya. "Orang-orang akan melihat bercak itu," ujarnya. "Aku se-daang ahh... Tidak ingin memakai bajjuuu tertutup" keluh Haechan.

"Aku tidak bisa berhenti. Kau sangat nikmat honey," gumam Johnny—tidak berhenti menyumbu Haechan—walaupun Haechan sudah melarangnya. "Sampai-sampai aku ingin memakanmu," Johnny memegang pinggul Haechan, kemudian membantu Haechan untuk menaik-turunkan tubuhnya. Pinggul Johnny pun mulai bekerja. Ia menusuk lubang Haechan, seiring dengan pergerakan Haechan.

Naik-turun.

Mereka terus melakukan hal tersebut dengan seirama, seolah sengaja menciptakan sebuah alunan musik kinky di dalam ruangan sempit ini. Pergumulan ekstrim mereka pun lambat-laun berubah menjadi cumbuan -ncumbuan penuh cinta, hingga pada akhirnya Johnny dan Haechan telah mencapai klimaksnya. Johnny yang sudah mencapai batasnya, melepas hasratnya di dalam tubuh Haechan, dan Haechan sendiri melepaskan hasratnya, hingga membasahi perutnya sendiri dan tubuh Johnny. Haechan terjatuh dengan posisi tengkurap diatas tubuh Johnny, "thank you baby" bisik Johnny penuh perasaan yang hanya dibalas gumaman pelan oleh Haechan.

---------++++++---------

Jaemin meminta pada Chenle agar menyebarluaskan video tuan Lee dengan koneksi keluarganya. "Beres hyung serahkan padaku" ujar Chenle sebelum pergi.

"Lalu tua bangka itu bagaimana?" Tanya Jeno.

Jaemin tersenyum penuh arti menatap Jeno, "apalagi, ya sudah jalan-jalan ke neraka" jawab Jaemin. "Itu bagus, berani sekali dia menginginkan milik kita" bisik Renjun seraya masih asyik menikmati keripik ditangannya.

Jisung memandang sekumpulan orang dihadapannya dengan aneh, "kalian membicarakan kematian seseorang seolah sedang berbicara kematian seekor tikus" ujar Jisung seraya berdecak.

"Dia itu tikus, tikus. Masyarakat tepatnya" sahut Jaemin penuh penekanan.

------+++----

Mark pulang dengan Taeyong dalam keadaan letih, "kau baik-baik saja?" Tanya Doyoung yang menyambut kepulangan keduanya.

"Ya kami baik" jawab Taeyong lirih. "Pemeriksaan Mark akan ditindaklanjuti besok" lanjut Taeyong.

"Kupikir itu tidak perlu" ujar Taeil tiba-tiba seraya menunjukkan sebuah video pada Taeyong dan Mark.

Mark menatap video itu dengan menyeringai, "ini ulahmu kan hyung" ujar Mark seraya menatap Yuta.

"Hm, dan Jaehyun dan Jaemin" ujar Yuta mengaku.

"Enak sekali dia cepat mati" ucap Jungwoo kesal.

"Sudah biarkan dia mati dari pada membuat sakit kepala" jawab Taeyong. Mereka semua mengangguk membenarkan, benar juga lebih baik tua bangka itu mati dari pada buat pusing.

-----++++------

"Nona tuan lee sudah mati?" Lapor seseorang pada seorang wanita.

"MATI" desisnya berbahaya, "dasar tua bangka bodoh, dia bahkan belum melakukan apapun pada Lee Haechan" tambahnya jengkel.

"LEE HAECHAN.... LEE HAECHAN... LEE HAECHAN" jerit wanita itu kesetanan. "Aku tidak akan berhenti sebelum menghancurkan dirimu" tambahnya seraya tersenyum sinis menatap potret Haechan yang ada dihadapannya, foto Haechan bahkan telah di coret dengan spidol merah dengan tanda X di wajah Haechan. "Lalu oppa akan menjadi milikku" tambahnya dengan nada senang seraya melihat foto disebelah Haechan, foto Mark Lee. Ya wanita yang tengah memandang potret Mark adalah wanita yang sama yang berada di Club malam itu yang mencoba untuk merayu Mark.

'Min Sehwa' itulah nama gadis yang berusaha untuk memiliki Mark.

-------++++------

Minhae memandang heran pada Haechan dan Johnny yang tertidur diruang tamu, dengan seksama ia tatap wajah pulas mommynya. "Mom....bangun...mom.... Jangan tidur disini mom, disini dingin" ujar Minhae seraya menggoyangkan tangan Haechan pelan.

Haechan yang merasa ada yang menyentuh tangannya, mengerutkan keningnya sebentar sebelum membuka matanya. Akibat pergerakan Haechan Johnny yang tidur dalam posisi mendekap Haechan pun terbangun. Mata keduanya terbelak kaget saat melihat Minhae yang tengah menatap mereka.

"Pagi mom, pagi papa" sapa Minhae riang.

"Pagi sayang" balas keduanya yang masih belum sadar akan kondisi mereka.

"Mom, kenapa tidur disofa lihat badan mommy jadi banyak digigit nyamuk" ujar Minhae dengan nada sedih.

Haechan yang tadinya belum sadar langsung tersentak kaget akan ucapan putranya begitu pun dengan Johnny. Mereka hanya dapat saling melirik dalam diam. "Ah...itu" sahut Haechan bingung seraya menarik selimut tipis yang menutup tubuhnya semakin keatas.

"Mommy juga tidur tidak pakai baju ya, semuanya tercecer dilantai, jika aunty ada disini ia pasti mengomel" ujar Minhae serius.

"Ah...ya itu" sahut Haechan bingung.

"Minhae keatas dulu ya mom, mau mandi" pamit Minhae seraya berjalan menjauhi keduanya yang hanya dapat terdiam kaku.

T.B.C

Aku double up buat ganti kegalauan kalian yg pada nunggu kemarin... Slesai satu lagi hutangku... Johnny udh ya...

Vote dan Comment ya teman-teman ditungguin loh

Continue Reading

You'll Also Like

263K 16.4K 11
Ketika si bulat Haechan Lee sudah tidak bulat lagi. dan membuat seluruh member grupnya terpesona olehnya... HaechanxHarem
61.8K 3.4K 22
Don't read if you not like' it!! Dimohon kan untuk tidak salah lapak! This bxb! Jangan hujat jika salah lapak !karena itu murni kesalahan mu! Not my...
59.3K 2.5K 18
[SLOWUPDATE] HaechanXnctdream(all mem) Oneshoot Cerita beragam setiap 3 chap 🚫Lapak BXB Start:24 sep 21 End:-